π‚πšπ§ 𝐰𝐞? βœ”

By Anriich

72.4K 5.3K 304

[COMPLETED] βœ’π“¦π“Έπ“»π“΄ 𝟣 Menceritakan sebuah kisah percintaan kelima member Red Velvet. Mereka memiliki masa... More

Pengenalan Tokoh Utama
[Prolog]
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
(some one pov)
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[16]
[16(2)]
[17]
wendy past Story
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
[32]
[Epilog]
( Just a Information )
Extra Chapter
One Shoot Yeri (Bukan BonChap:)

[15]

1.4K 125 8
By Anriich

Hati-hati dengan Typo yang bertebaran.

---------------------------------------------------------
Selamat membaca💕
---------------------------------------------------------

Author'S P.O.V

Setelah menunggu beberapa menit, wendy pun segera menuju kekamar sang Maknae.

Sesuai dengan apa yang diperintahkan Si Maknae.

Yerim mendudukkan Wendy pada Sofa yang terletak di dalam Kamarnya.

"Apakah eonnie bisa menceritakan apa yang terjadi denganmu, Eonnie?"

Yeri mengatakannya langsung. Tanpa basa-basi. Membuat Wendy terkejut dan berusaha untuk terlihat biasa saja.

"Maksud kamu, yer? I'm okay."

"Eonnie pikir, eonnie bisa bohong?"

Pernyataan Yeri mampu membuat Wendy bungkam.

"Untuk saat ini, aku belum bisa, Yer. Disatu sisi, aku ingin kamu tahu apa yang terjadi, agar aku bisa sedikit lega dan tidak menyimpannya sendiri. Tapi,..." wendy menjeda kalimatnnya.

"Disatu sisi, eonnie tidak ingin mengingat kenangan pahit itu. Apakah itu tentang mantan eonnie? Kang Min hae?" Tebak Yeri.

"Hmm...

Bukan, ini bukan hanya tentangnya Yerim. Kamu masih kecil." Wendy mengelus halus Rambut Yeri

"Aku sudah besar eonn, kalau eonnie sadar usia ku sudah hampir 20 tahun dan eonnie masih tidak mau cerita?" Kesal Yeri dan memalingkan wajahnya.

"Bukan begitu, A--"

" 'aku benar-benar tidak ingin nanti kamu khawatir tentang ku yer?' Itu yang eonnie mau bilang?"

"Dari mana kau... astaga.
Yerm, kalau nanti kau kehilangan job atau Red Velvet bubar, sebaiknya kau memulai karirmu lagi sebagai psikolog aja, deh." Kali ini, Wendy yang gemas dengan sikap yerim.

Bagimana ia bisa menebak semuanya dengan benar? - wendy.

"Yaudah sih eonn.
Itu artinya Eonnie tdk bisa bohong dengan Yerim."

"Aku tahu, ketika kita perform tadi eonnie terlihat salah fokus. Walaupun sekilas, tapi aku melihatnya. Eonnie, Ada masalahkan?" Tanyanya tanpa basa-basi.

"Aku... aku masih tidak bisa menjelaskannya sekarang yerim. Aku masih trauma. Maaf kan aku." Wendy tertunduk dengan mata yang berkaca-kaca membuat Yeri kaget.

"Eonnie jangan khawatir. Lain kali, aku tidak akan memaksa. Tapi aku ingin eonnie menceritakannya."

Yeri pun memeluk wendy. Seketika pertahanan Wendy pun runtuh. Wendy terisak dengan isakan tertahan agar member lain tidak terbangun dari istirahatnya.

"Eonnie, Gwenchana! Aku akan selalu ada disisi mu."

Yeri berusaha membuat Wendy berhenti untuk menangis.

Karena sebenarnya, mendengar isakan tertahan Wendy yang terdengar sangat menyakitkan itu, membuat Yeri dapat merasakan betapa sakitnya kenangan eonnienya itu.

"Eonnie janji akan cerita. Tapi, bukan sekarang. Maafkan aku yah?"

"Tidak apa-apa. Aku akan menunggu mu sampai siap Eonnie. Eonnie tidur disini yah?"

"Hm? Kenapa tiba-tiba?" Tanya Wendy bingung. WajahWendy merah akibat menangis tadi.

"Hmmm... pengen aja. Baring!" Perintah Yeri dan segera dilaksanakan oleh Wendy.

"Apa yang kamu lakukn Yer?" Kaget Wendy ketika Yeri memeluknya dengan sangat erat.

"Eonnie jangan nangis kayak gitu lagi yah? Aku nggk kuat liat kalian nangis. Jangan nangis." Ucap Yeri dan menyembunyikan wajahnya di dada Wendy sembari memeluknya erat.

"Iya. Tapi Yer, aku tidak pernah lihat kamu menangis." Wendy mengelus rambut Yeri.

Karena tidak mendapat jawaban dari Yeri, Wendy pun menurunkan kepalanya agar bisa melihat wajah tenang yeri yang berada dalam pelukannya saat ini.

Wendy tersenyum dan menit selanjutnya, ia pun tertidur pulas mengikuti Yeri.

'Aku rindu dipeluk kayak gini. Biarkan aku merasakannya. Aku juga butuh kehangatan. Aku tdk bisa selamanya menjadi pihak yang melindungi. Maka dari itu, sekali saja. Aku butuh kehangatan ini. Mungkin hanya bersifat sementara. Namun, aku ingin ini menjadi salah satu moment indah ku, sebelum meninggalkan kalian.' Batin Yerim dan menangis dalam diam.

-------

Hari ini, Red Velvet libur.
Berkat Manejer dan sang Leader RV. Mereka berusaha untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Mengingat jam terbang Red Velvet yang akhir-akhir ini sangat padat.

"Yer! Mau kemana?" Tanya Irene melihat Yeri yang memakai pakaian perginya.

"Aku hanya ingin mampir kesebuah cafe Eonn. Nanti sore aku bakal pulang. Aku ingin Refreshing, tidak masalahkan?" Izinnya.

"Iya. Hati-hati! Jangan lupa memberi eonnie kabar yah!"


----

Style Yeri hari ini cukup sederhana.

Ia hanya memakai pakaian casual yang ia sangat sukai dan juga memakai mantel tipis, mengingat musim dingin sudah mulai menampakkan diri. Tidak lupa, ia memakai kecemata bening dan juga topi serta masker hitam andalan para artis.

Ia berjalan menuju halte bus. Menenggelamkan Wajahnya pada jaket yang ia pakai sembari menunggu bus yang akan datang untuk menjemputnya.

Busnya sampai.

Ia segera naik dan membayar ongkos Busnya terlebih dahulu sebelum duduk di kursi paling belakang. Beruntung, ia keluar pada musim dimana orang-orang malas untuk berkeliaran di luar rumah.

Yeri menghela nafasnya pelan dan memasangkan earphonenya.

Sad Song - We The Kings ft. Elena Coats.

Mendengarkannya secara seksama dan sesekali bergumam menyanyikan lagu itu.

Without you, I feel broke
Like I'm half of a whole
Without you, I've got no hand to hold
Without you, I feel torn
Like a sail in a storm
Without you, I'm just a sad song

-Gumamnya menyanyikan lagu tersebut.

"Suara kamu bagus nak. Kamu sedang patah hati yah?" Ucap seorang wanita paru baya menghampirinya dan mengajaknya bicara.

Yeri hanya menjawabnya dengan sebuah senyuman.

Wanita itu pun menggenggam tangan Yeri. Walaupun tangannya berkeriput dan pucat, namun kehangatannya masih ada.

"Kamu harus kuat nak. Apapun yang terjadi kamu harus melewatinya. Nenek yakin, kamu bisa melakukannya." Ucapnya dan melepaskan tangannya dari Yeri dan berdiri untuk turun dari Bus yang ia tumpangi.

Yeri masih diam, mematung dan memikir arti dari setiap bait dari kata-kata yang diucapkan Wanita tadi.

Diam-diam, Yeri menghapus air matanya yang lolos dari matanya. Ia berusaha untuk menghentikannya. Tetapi, ia tidak bisa. Air itu lama kelamaan terus-menerus turun dan membasahi pipi Chubby milik Yeri.

"Berhenti... tolong... hiks.
Berhentii... ku mohon." Mohonnya pada diri sendri agar air matanya tidak jatuh lagi. Tetapi, hasil yang ia dapatkan ia lah bertambah derasnya Air matanya itu.

"Berhenti. Kau terlihat tidak cocok dengan air matamu itu." Ucap seseorang dan memberikan Yeri sapu tangannya. Sebelum Yeri berterimakasih, orang itu sudah turun duluan dari Busnya.

Kini, hanya ia dan supir Buslah yang berada di dalam Bus tersebut.

----

TBC.

Halo semuanya. Maaf, kemampuan menulis aku yang masih jauh dari kata bagus.

Aku akan berusaha.

Voment Juseyoo~

Continue Reading

You'll Also Like

458K 46.4K 59
[15+] "Terima perjodohan ini atau gua cium".-Renjun Apa jadinya jika seorang Park Keyira yang ramah baik dan pecicilan, dijodohin sama manusia es ya...
113K 9.8K 26
[Joy X Dohwan] "Lo nggak ada niatan buat jelasin ini anak siapa?" "Ya anak gue lah." Kisah Yara Maheswara sebagai CEO sekaligus single parent. Banya...
1.5M 59.6K 43
21+ πŸŒšπŸ”ž FUTA/G!P BACA AJA🌚 PANDAI PANDAI MEMILIH BACAAN. ⚠️AREA πŸ”ž MATURE CONTENT 21+ NXL JARANG BUAT CERITA DI BAWAH πŸ”ž ...
422K 27.8K 44
aku tak masalah jika hubungan kita harus di rahasiakan:Lisa maafkan aku Lisa: Jennie