UNTITLED | PANWINK GUANHOON (...

By bucindeullem_23

5.5K 709 180

"aku harap kamu ga nyesel sama keputusan kamu.." -pjh ㅡㅡㅡ "maafin aku Ji... Maaf..." -lgl Genre : komedy, rom... More

awal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
info up!!! open pleaseee!!!
12
13
14
16
17
18
open please
19
school life info
20
21
22

15

178 23 5
By bucindeullem_23

Vomment juseyo

Typo maapin yaaahh














Pulang sekolah

"Guan.." panggil Jihoon pada Guanlin yang sedang berjalan bersama menuju parkiran. Dengan saling berpegangan tangan. Maunya Guanlin sih. Sebenernya si Jihoon kek pengen lepas gitu tangannya, kan malu bor. Tapi Guanlin mana peduli.

"hmm?" jawab Guanlin sambil menolehkan kepalanya

"kamu.. Ga ada acara atau ngga lagi sibuk kan?" tanya Jihoon

"emm.. Ga ada siih, emang kenapa?" tanya Guanlin balik

"ituu,, kan Naeun udah bisa duduk ama ngerangkak. Takutnya kalau di kasur mulu tidurnya, nanti takutnya jatoh. Kalau misalnya aku lagi gak merhatiin bisa aja kan dia bakal jatoh dari kasur? Kan waktu itu kita udah beli semua barang nya Naeun kan? Ada baby box. Nah rencananya aku mau bikinin aja tuh terus taruh di kamar aku aja." jelas Jihoon

"kamu bisa ikut ke apartkan? Buat bantuin bikin tuh baby box? Kalo gak bisa sih gak usah, nanti aku minta tolong bibi Yoon, atau Woojin aja." lanjut Jihoon

"bisa kok. Kalau ada aku kamu gak usah minta ke yang laen dong. Apalagi ama si buluk. Nanti buluknya ditularin ke Naeun lagi"

"apaan sih kamu! Sembarangan banget sih ahahaha"

"udah..kamu bawa mobil sendiri? Aku juga bawa mobil sendiri. Jadi nya pisah, padahal aku mau semobil ama kamuu" rengek Guanlin pada Jihoon. Ga tau tempat emang, orang ini masih di sekolah, banyak yang kenal mereka ama merhatiin mereka lagi.

"udah ih! Bawa mobil sendiri sendiri aja! Kan sama sama ke apart. Ke mobil kamu sanaa!" ujar Jihoon sambil mendorong Guanlin menuju mobilnya dan Guanlin justru mempoutkan bibirnya kedepan membuat Jihoon ingin menampol bibirnya itu.

Akhirnya Guanlin dan Jihoon menuju apartement Jihoon dengan mengendarai mobil masing masing.

//ㅡ

"aku pulang.." Jihoon melangkah memasuki apartement bersama Guanlin.

"ga ada orang yah Ji?" tanya Guanlin pada Jihoon

"Somi,, belum pulang tapi udah ngasih kabar kalau nanti pulang bareng temennya. Bibi Yoon.. Ga tau, tadi pagi masih ada. Sama Naeun mungkin(?)"

Jihoon berjalan menuju dapur melihat apa bibi Yoon ada di sana. Kemudian berjalan menuju kamarnya. Guanlin hanya mengikut di belakang Jihoon.


Cklek..

"bi?" panggil Jihoon

"shhhtt.."

Bibi Yoon ternyata berada di kamarnya. Sedang menidurkan Naeun sepertinya.

Jihoon dan Guanlin memasuki kamar Jihoon dengan langkah pelan.

"baru tidur?" tanya Jihoon pada bibi Yoon

"10 menit yang lalu deh kayaknya.. Soalnya nangis mulu pengennya sma kamu" jawab bibi Yoon

"loh? Nggak biasanya.. Kan dia tau kalau nanti aku nya bakal pulang.."

"iyaa tapi bibi juga gak tau.. Nangisnya juga lumayan lama"

Jihoon berjalan mendekati kasur diikuti oleh Guanlin. Jihoon mengelus pelan kepala Naeun, agar tidak merasa terganggu.

"yaudah.. Karena kamu udah ada di sini, kamu yang jadmgain Naeun oke? Bibi bakal masak makan siang dulu." ujar bibi Yoon

Jihoon mengangguk. Kemudian bibi Yoon keluar dari kamar menuju dapur.

"Ji? Baby boxnya mana? Bikin sekarang?" tanya Guanlin

"ah! Iya bikin sekarang aja, sambil nunggu bibi Yoon selesai masak. Kamu makan siang nya di sini aja yah?"

Guanlin tersenyum sambil mengangguk. Kemudian mereka berdua membuat baby box itu. Kadang sedikit berdebat karena Guanlin salah memasang. Dan bahkan membuat Naeun terbangun.

"aaakk!! Maaaammaa~" Naeun menangis sambil mendudukkan dirinya. Tapi segera berhenti ketika melihat Jihoom ternyata sudah ada di rumah.

"eh? Kamu kebangun yah? Uuuh maaf yaah.." Jihoon bangkit dari duduknya kemudian membawa Naeun di gendongannya. Naeun mengalungkan tangan kecilnya di leher Jihoon. Masih terdengar isakan kecil dari bibir kecil Naeun.

"Eden, hör auf zu weinen ok? Mama ist hier" (Eden, berhentilah menangis oke? Mama ada disini) ujar Jihoon pada Naeun dengan menggunakan bahasa yang tidak di ketahui oleh Guanlin.

Perlahan isakan Neun sudah mulai mereda. Jihoon mendudukkan dirinya kembali di samping Guanlin dan baby box yang sudah hampir selesai itu. Kemudian mendudukkan Naeun di pangkuannya.

"Ji.. Tadi kamu ngomong apa sama Naeun?" tanya Guanlin bingung tapi tetap mengerjakan baby box yang sedikit lagi selesai itu.

"ohh.. Cuma bilang berenti nangis soalnya kan aku udah ada di sini. Itu aja" jawab Jihoon

"gak bukan itu.. Maksudnya tadi kamu ngomgng pake bahasa apa sama Naeun?"

"ohhh, jerman.."

"kamu pinter bahasa jerman? Kok bisa?"

"yaaah.. Aku pernah les gituu.. Dan begitu lah.. Aku cuma pengen Naeun bisa ngomong lain bahasa selain korea aja, tapi inggris, dan jerman. Dia udah ngerti kalau aku ngomong jerman, yah walau masih dikit dikit.." jelas Jihoon sambil memainkan jari jari kecil Naeun.

"sudah selesai. Kau tinggal memasukkan yang lainnya ke sini" ujar Guanlin yang berhasil membuat baby box untuk Naeun.

"aku akan mengambilnya dulu. Kamu bisa jaga Naeun sebentar?" tanya Jihoon.

"iya siniin aja" Guanlin mengulurkan tangannya kepada Naeun dan Naeun langsung menyambutnya tidak seperti terakhir kali, ragu ragu.

Jihoon mengambil semua yang akan ia letakkan dalam baby box itu lalu kembali menuju kamarnya.


Jihoon menyusun semua didalam baby box itu sementara Naeun berada di gendongan Guanlin

"udaah" ujar Jihoon "coba kamu taruh Naeun disitu.. Mau gak?" lanjut Jihoon

Guanlin mengangguk lalu menggendong Naeun lalu meletakkannya di dalam baby box itu. Naeun mengerjapkan matanya beberapa kali lalu bibirnya melengkung kebawah dan matanya berkaca kaca.

"eeuuung?? Huwaaaaaa!! Maa!" tangis Naeun pecah beberapa detik setelah itu. Ia mengulurkan tangannya pada Jihoon sambil menangis.

"maa~~" panggil Naeun dengan bibir melengkung kebawahnya sambil mengulurkan tanganya yang justru terlihat menggemaskan dimata Guanlin.

Jihoon baru saja akan membawa Naeun ke gendongannya tapi Guanlin menahan tangannya.

"jangan duluu gemesin tauuuu!" pekik Guanlin gemas.

"apaan sih! Nanti nangisnya makin kenceeng iih!" Jihoon melepaskan tangannya dari Guanlin lalu berjalan menuju Naeun

"aaangg.. Mian mian ushh" Jihoon segera mengeluarkan Naeun dari sana kamudian menepuk nepuk punggungnya agar tangisnya reda. Naeun langsung mengalungkan tangannya dileher Jihoon lalu menenggelamkan wajahnya di leher Jihoon.

"yaaah kamu mah.. Orang itu Naeunnya lagi lucu bangett tauuu"

"lucu sih lucuu.. Tapi kalau udah nangis kan jadi susaaaah." ujar Jihoon malas "kayaknya Naeun dimasukin kesitu kalau udah tidur aja deh.. Soalnya gak mau kalau lagi dalam keadaan sadar..kkk" kekeh Jihoon

Guanlin mengangguk. Guanlin juga membantu Jihoon menepuk punggung Naeun hingga Naeyn tertidur digendongan Jihoon.

Dengan pelan ia meletakkan Naeun di dalam baby box itu agar tidak terbangun. Setelah meletakkannya, Naeun justru berbalik kekanan lalu memeluk guling kecil disampingnya.

"gemesss sumpaaahh!!" pekik Guanlin dengan suara kecil, sambil mencubit pipi Jihoon yang sama tembemnya dengan Naeun.

"iih sakittt Guaaan.." adu Jihoon dengan suara kecil. Agar Naeun tidak terbangun.

"daripada aku nyubit Naeun? Yang ada malah bakal kebangun kaaan?" ujar Guanlin sambil menangkup pipi Jihoon gemas. Dan Jihoon malah mempoutkan bibirnya kesal yang malah membuat Guanlin semakin gemas bahkan menggoyangkan kedua pipi Jihoon.

Ckleekk..

Kegiatan Guanlin yang memainkan pipi Jihoon terhenti karena suara pintu yang terbuka. Menampakkan bibi Yoon disana.

"makanan udah siaap.. Ga mau makan?"tanya bibi Yoon

"bibi duluan aja, kita nyusul" jawab Guanlin

"oh iya Somi udah sampe, jadi bakal langsung turun buat makan abis ganti baju. Kalian jangan lama lama oke?" setelah itu bibi Yoon menutup kembali pintu kamar Jihoon lalu menuju meja makan sambil menunggu Somi,Jihoin, dan Guanlin turun kebawah.

"Ji,," panggil Guanlin yang masih menangkup pipi Jihoon

"hmm?" jawab Jihoon

"kamu kayak gini di depan aku aja yah?" pinta Guanlin sambil menatap mata Jihoon yang membuatnya selalu tak bisa melepas pandangannya.

"maksudnya?"tanya Jihoon bingung

"jangan gemesin kayak gini depan orang lain. Ntar mereka juga suka sama kamu.."

"ahahah.. Apaan sihㅋㅋ.. Udah turun yuk, si Somi kayaknya udah ada di bawah" ujar Jihoon

"janji duluuuu~" rengek Guanlin, ingat masih nangkup pipinya Jiun

"iya iya iih! Udah ayo turun kebawah" Jihoon melepaskan tangan Guanlin dari pipinya dan Guanlin langsung memegang tangan Jihoon lalu keluar menuju lantai bawah.





Tbc..

Ehe.

Lagi malas ngebacod..

Vomment jngn lupa okee
Typo maafkeun

See u next chapt..

09/07/2019♡

Continue Reading

You'll Also Like

52.4K 6.7K 26
Jennie yang baru saja pulang dari kantornya tiba-tiba menemukan gadis kecil gelandangan di jalan dan menjadikan gadis itu sebagai putri angkatnya. ak...
129K 18.9K 51
Allura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja s...
574K 34K 126
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
52K 6K 44
Bagaimana ceritanya kalau 4 bersaudara, berbeda profesi dan tinggal dirumah yang sama. Karya ketiga ku😁 Semoga nyampe di khayalan kalian ya wahai pe...