Apa yang harus aku lakukan? Aku masih terlalu payah untuk hal seperti ini. Namun ingin sekali memberitahumu bagaimana perasaanku.
-
Yeri berbalik gelisah diatas tempat tidur-nya. Waktu telah berlalu namun tidak dengan pikirannya yang kini tengah berkecamuk, apa maksud Jungkook sebenarnya? Tiga tahun dirinya menyukai Eunwoo tapi kenapa jantungnya malah berdetak cepat tak terkendali begitu berada di dekat Jungkook? Yeri menggelengkan kepalanya. Tidak, semua ini tidak benar.
"Arghh," kesalnya langsung menenggelamkan kepalanya dibalik selimut tebal miliknya, masa bodoh dengan masalahnya sekarang matanya sudah mengantuk.
___
"Kau sudah bangun?" ujar Seokjin sembari bergelut dengn peralatan Dapur.
Bukannya menjawab, Yeri malah memangku kedua tangannya diatas meja sesekali menghela napas, "Kakak, apa kau tahu definisi cinta yang sebenarnya?"
Seokjin terkekeh kecil mendengar penuturan sang adik, "Kenapa bertanya hal seperti itu?" ujarnya berjalan mendekat sembari membawa dua porsi makanan di tangannya.
"Entahlah aku hanya penasaran," ucap Yeri begitu saja.
Seokjin meneliti ekspresi wajah Yeri, "Kau menyukai seseorang?"
Yeri melirik sekilas Kakaknya sembari mencebikkan bibirnya, "Aku lupa kalau kau itu lemah dalam hal percintaan."
"Kau meyindirku? Huh, dasar adik menyebalkan, asal kau tahu Kakakmu ini worldwide handsome di Perusahaan," ucap Seokjin tidak terima.
Yeri memutar malas bola matanya, "Aku berangkat dulu jika perlu akan aku bawakan satu gadis untukmu," kekeh Yeri sembari mengusak rambut Seokjin.
"Dasar. Bocah itu semakin hari kenapa semakin berani padaku," dengus Seokjin sesekali membetulkan rambutnya yang sedikit berantakan akibat ulah Yeri.
.
.
Yeri mempercepat langkahnya di Lorong Kampus, sial kenapa dirinya sampai melupakan jadwal prakteknya hari ini. "Permisi Mr. Han maaf saya terlambat," cicit Yeri sedikit takut didepan Pria paruh baya dengan setelan Jas putih.
"Akan ada banyak waktu yang melayang sia-sia, pikirkan seberapa besar kebangkrutan perusahaan mu nantinya jika kau seperti ini!" perumpamaan Mr. Han sukses membuat Yeri menundukkan kepalanya menatap ke Lantai.
"Ada apa ini Mr. Han?"
Yeri mengangkat kepalanya saat mendengar suara lain disana.
"Oh, kebetulan ada kau disini," ujar Mr. Han, "Kau bisa mengajarinya bagaimana cara menghargai waktu." Lanjutnya.
Yeri masih tertunduk disana, jika saja Bus yang di naikinya tidak mogok hal ini mungkin tidak akan pernah terjadi.
"Angkat kepalamu, Mr. Han sudah pergi."
Yeri masih menunduk, "Ingin sekali aku menelan Dosen botak itu," gumamnya.
Jungkook tersenyum mendengarnya, "Lakukan saja kalau kau berani."
Yeri mendengus mengangkat kepalanya menatap jengkel ke arah Jungkook.
"Apa? Aku tahu aku memang tampan."
Dan sialnya jantung Yeri kembali berdebar. Gadis itu masih menatap jengkel ke arah Jungkook, "Aku tidak suka rasa percaya dirimu," ujar Yeri hendak pergi namun Jungkook menghadangnya.
"Kurasa tidak, buktinya kau selalu berdebar saat bersamaku."
Yeri berkedip menatap Pria tinggi di depannya itu, "Tidak ada hubungannya denganmu," ucapnya hendak pergi Lagi-lagi dihadang oleh Jungkook.
"Baiklah mari kita buktikan," ujar Jungkook sembari berjalan mendekat ke arah Yeri.
"Apa yang Sunbae lakukan?"
"Tatap mataku," ujar Jungkook saat jarak yang cukup dekat. Jungkook tersenyum tipis bahkan Yeri tidak yakin menyebutnya sebuah senyuman, "Sudah kuduga."
Yeri tersadar mendengarnya, langsung saja ia injak keras sepatu Jungkook membuat sang empunya menjauh dan mengerang kesakitan disana. Dia langsung melangkah pergi meninggalkan Pria itu yang tengah kesakitan.
___
Duk!
Yeri menidurkan kepalanya diatas meja Kantin dengan malas, "Seulgi apa kelas Hukum itu enak? Wendy apa kelas Musik itu menyenangkan?" tanya Yeri menatap mereka bergantian.
"Ada apa denganmu?" heran Seulgi.
Yeri mengembungkan kedua pipinya, "Kenapa juga dulu aku memilih kelas Ekonomi Bisnis dan berdekatan dengan gedung Kedokteran! Terlebih Dosen itu benar-benar menyebalkan," dan juga Sunbae-nya itu, dia juga menyebalkan.
"Tak ada yang spesial, kita sama-sama pernah mengalami hal sepertimu Yer," tukas Wendy.
Yeri menghela napas, mereka benar tapi Jungkook sangat mengganggu! Pria dengan tingkat kepercayaan tinggi sama seperti Seokjin Kakak-nya itu sungguh benar-benar mengganggu.
"Setelah kupikir ulang akhir-akhir ini kau semakin dekat dengan Jungkook Sunbae," cetus Seulgi sembari menatap lurus ke depan.
"Wah sepertinya memang dari Sunbae itu saja yang playboy," sambung Wendy setelah berhasil menangkap ucapan Seulgi.
"Apa maksud kalian?" bingung Yeri.
Mereka berdua berdecak melihatnya, "Gunakan penglihatanmu! Dasar tidak peka," cibir Wendy.
Yeri mematung setelah mengikuti arah pandang mereka berdua, tubuhnya seketika membeku. Pria yang beberapa waktu lalu bersamanya kini sedang menikmati makanannya dengan seorang Gadis disampingnya.
"Aku tahu dia tampan tapi kurasa Eunwoo Sunbae masih lebih tampan darinya," tukas Wendy setengah berbisik.
"Apa maksudmu? Jungkook Sunbae juga tampan! Kau tidak lihat gadis disekitarnya itu?" sambung Seulgi tidak terima.
Yeri malas meladeni mereka yang tengah berdebat disana, atensinya masih sibuk menatap ke arah Jungkook. Ia tidak tahu jika Sunbae itu juga memiliki seorang penggemar. Entah sejak kapan atensi mereka berdua bertemu, dari jarak yang lumayan jauh tapi kenapa jantung Yeri masih berdebar? Yeri menatap sedikit tidak suka ke arah mereka sebelum akhirnya melangkah pergi dari sana.
"Kupikir Yeri sudah benar-benar melupakan cinta pertamanya," ujar Wendy memangku dagunya diatas meja sembari menatap kepergian gadis itu.
"Kau pikir semudah itu melakukannya?" ucap Seulgi.
"Mudah saja jika Pria itu adalah Jungkook."
Seulgi menatap kearah Pria itu sebentar, "Jadi kau berpikir Yeri sedang cemburu saat ini, begitu?"
Wendy mengindikkan kedua bahunya, "Entahlah kupikir begitu."
___
Yeri memerlambat langkahnya saat pijakannya sudah sampai di tempat biasa ia datangi, tidak ada yang spesial hanya sebuah pohon cemara rindang entah selalu membuat suasana hati Gadis itu sedikit lebih nyaman.
Duk!
Yeri terkejut bukan main kala merasakan sebuah Bola basket membentur tanah dengan keras. Ia mendengus kesal setelah melihat orang itu. Bisakah dirinya diberi ketenangan sedikit saja?
"Ada apa dengan ekspresimu?" ujar Jungkook.
"Kenapa Sunbae datang kesini? Urusi saja penggemarmu," ketus Yeri.
Jungkook terkekeh kecil menanggapinya, "Bagaimana ya, tapi dari tatapan matamu tadi seolah menyuruhku untuk mengikutimu kesini."
"Kau selalu saja begitu. Aku tidak akan mempan dengan rayuanmu, Tuan Jung."
"Oh ya?" tukas Jungkook, "Kalau begitu apa kau akan membiarkan hal ini terjadi di depan cinta pertamamu?" sambungnya.
Belum sempat Yeri menjawab Pria itu sudah lebih dulu mengecup sekilas bibir Yeri, "Mari kita lihat apa reaksi cinta pertamamu setelah ini," tukas Jungkook sembari menatap tajam ke belakang Yeri. Sadar akan hal itu, Yeri lantas menoleh.
"Eunwoo Sunbae," panggil Yeri tidak percaya langsung berdiri dari duduknya.
.
.
.
TBC!!
Dan pada akhirnya konflik kehidupan dimulai
Eotte? Masih lanjut? Vomment Juseyo T_T
120719