Tangannya serasa sedikit hangat dipundak Miko.
Miko nengok.
Sesosok wanita cantik yang sebaya dengan Miko, berdiri didepan Miko.
Berdiri dengan menggunakan celana jeans biru tua, baju berwarna hitam, menggunakan tas gendong tapi ukurannya kecil, dan rambutnya pirang panjang nan lurus.
"Mas ? Mas kenapa ?" tanya wanita itu
Miko menghapus air matanya dan berdiri.
"Gak apapa." jawab Miko dingin
"Ada yang bisa saya bantu ?" tanya wanita ntu
"Gak ada makasih." dengan judesnya, Miko kemudian pergi begitu saja tanpa mengucap sepatah katapun padanya.
Tapi Miko sempat menengok ke arah gadis itu sekali. Terlihat bahwa wanita itu hanya mematung disana, tidak meninggalkan tempat itu, tapi juga tidak mengejar Miko.
Masih sedikit terisak, Miko hendak ke ruangan nyokap gue. Tapi ia berhenti sebentar di tengah jalan.
"Gue kasih tau gak ya ? Kalau nyokapnya tau, gimana reaksi nyokapnya ? Tapi kalau gue gak kasih tau gimana sama Shen ?" gumamnya
"Ya, pokoknya gue harus bilang sama nyokapnya." tekadnya
Dengan tekad semakin kuat, Miko berjalan ke arah ruang nyokap gue.
Tapi tekad itu sedikit memudar saat sampai di depan pintu.
"Gue harus bilang." tekadnya sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat.
"Udah balik nak ? Orang yang di telepon itu cuma bercanda kan ?" tanya mama
Miko tak bisa menelan ludahnya, keringat terus mengalir dari tangannya dan kepalanya.
"Kok diem nak ?" tanya mama karena tak kunjung mendapat jawaban.
"Shen beneran kecelakaan tante😞" suara yang hampir tak terdengar oleh telinga manusia.
Samar - samar mendengar jawaban Miko, mama nyuruh buat ngulang -in.
"Shen beneran kecelakaan tante." suaranya sedikit keras.
"Apaaaa !!!!!! 😱😱😱😱😱😱😱" nyokap gue kaget banget
"Yang bener nak ?" mama masti -in
"Bener tante, apa tante mau liat Shen langsung ?" Miko nawar -in
"Iya iya iya, tolong anter -in tante Miko !" mama khawatir banget.
.......
Berjalan melewati satu ruang dan ruang yang lain, sampailah di ruangan Shen.
Mama ngintip - ngintip dari pintu bertirai itu untuk masti -in itu beneran gue apa bukan.
Entah apa yang dilakukan dokter dan suster terhadap gue, dari tadi belum kelar - kelar.
Miko dan mama nunggu -in gue dengan cemasnya, akhirnya dokter keluar juga.
"Ada yang menjadi keluarga pasien ?"
dokter bertanya
"Saya dok, saya ibunya." jawab mama
"Baik, mari ikut ke ruangan saya."
Mama mengangguk.
"Jaga -in Shen ya Ko." mama pesen
....... ( diruangan dokter )
"Ada apa ya dok ?" mama mengawali
"Begini buk, kemungkinan ada 3 masaalah yang terjadi pada Shen." jawab dokter berjenis kelamin lelaki itu.
"Maksud dokter ?"
"Maksud saya begini, saat ini anak anda membutuhkan darah AB dengan segera. Apakah ibu bersedia mendonorkan darah untuk anak anda ?"
"Tentu saja dok, apa bisa ditranfusikan sekarang ?" kelihatan mama gak sabar
"Sebentar bu, ada 2 kemungkinan masalah yang bisa terjadi padanya."
"Apa itu ?"
"Karena kekurangan banyak darah, akibat kepalanya terbentur sesuatu dengan keras, ada kemungkinan anak anda akan mengalami amnesia." dokter ngejelas -in.
"Apa !! Amnesia ? Apa itu permanen ?" mama makin khawatir.
"1 lagi bu, saat ini anak anda sedang mengalami masa kritis, dan itu bisa saja berujung dengan koma."
"Koma dok ?"
"Iya buk, untuk itu saya mohon kepada anda, supaya memberikan seluruh motivasi dan semangat anda kepadanya. Ia memang belum sadar, ia juga tak bisa bicara, tapi ia bisa mendengar." jawab dokter
"Baik dok, akan saya laksanakan."
Mama hendak berdiri namun tiba - tiba dokter memanggil.
"Bukankah baju yang ibu pakai adalah baju rumah sakit ini bu ?" dokter curiga
"Iya dok, saya memang dirawat disini, kebetulan anak saya juga dirawat disini." jawab mama
" Kalau begitu, anda harus mencari orang lain yang berdarah AB dan bersedia mendonorkan darah untuk anak anda."
"Kenapa begitu dok ?" mama bingung
"Karena ibu juga masih membutuhkan banyak darah untuk ibu sendiri. Kalau boleh tau ibu sakit apa ya ?" dokternya kepo
"🙂 tidak usak dibahas dok, kalau begitu saya permisi dulu."
"Silahkan, silahkan, maaf tadi saya lancang."
"Tidak kok🙂"
Mama melempar senyuman indah kepada dokter itu.
Tapi bukan berarti mama menyukai dokter itu, tapi mama menerapkan sikap 5 S.
........ ( di ruangan gue )
"Tante, tadi dokter bicara apa aja ? Miko boleh tau gak ?"
"Tapi kamu jangan sebarkan berita ini kepada siapapun kecuali Darren + Dylan ya." mama mewanti - wanti.
"Iya tante."
"Dokter bilang, Shen butuh darah golongan AB, tapi tante gak bisa ngedonor -in darah tante buat Shen."
"Lhoh kenapa ?" Miko curiga
"Katanya tante juga masih butuh banyak darah."
"Bukannya gak mau bantu tante, tapi golongan darah Miko A, bukan AB, maaf ya tante🙏"
"Iya gak apapa. Oh iya, ada 2 kemungkinan masalah lagi nak Miko." kata mama
" 2 ? Apa aja ?"
"Kemungkinan, Shen bisa mengalami amnesia, dan sekarang ia lagi koma. Tante gak tau lagi harus gimana." mata mama mulai berkaca - kaca.
"Apa amnesia ? Koma ? Ya Allah... cobaan apa lagi sekarang ?"
"Iya nak Miko, tabungan tante juga gak bakalan cukup buat bayar biayanya Shen nanti😐"
"😨 Untuk masalah biaya, biar Miko aja yang tanggung tante."
"Gak usah nak, tante bisa cari uang sendiri kok." mama nolak
"Gak apapa tante, lagipula mama sama papanya Miko pasti setuju kalau uang yang Miko pake itu buat nolong -in orang." Sok bijak
"Beneran deh gak usah ! Kamu kan juga masih butuh uangnya."
"Siapa sih yang gak butuh uang ?" kata Miko
"Beneran ? Gak ngrepot -in ?"
"Ya beneran dong tante☺ sekarang tinggal cari orang berdarah AB doang kan ? ☺☺"
"Makasihh ya nak, kamu udah hilang -in separuh beban tante😊 Kamu itu baik banget deh !" ujar mama
"O iya tante, golongan darah Darren sama Dylan apa ya ?" Miko
"Tante juga gak tau, tante gak pernah nanya kalau soal gitu -an."
"Kalau gitu Miko telepon mereka dulu ya ?"
"Iya."
Miko berjalan sedikit maju menjauhi area ruangan gue.
Pertama Miko nelepon Darren, gak diangkat.
Lalu Miko baru ingat.
"Oiya, Darrenkan kemaren sama Shen😱 ! Apa dia juga dirawat disini ya ? Gue harua cari tau !" gumamnya
"Nak Miko ? Apa mereka ngangkat teleponnya ?" tanya mama
"😅 belum tante, kalau gitu Miko pergi bentar ya."
"Mau pulang ?"
"Enggak kok, paling pulangnya ntar malem aja. Sekarang Miko cuma mau jalan - jalan bentar." jawabnya
"Ohh gitu..."
"Permisi tante🙂"
"😊😊" mama
Miko berjalan melihat - lihat setiap orang di setiap ruangan.
Akhirnya ketemu juga, ruangan Darren berjarak 5 ruangan dari ruangan gue.
Miko mengintip dengan jelasnya.
"Darren ! Benerkan dugaan gue, dia ada disini !" gumam Miko
"Tapi cewek itu siapa ? Pacarnya ? Sejak kapan Darren pacaran ? Perasaan gue gak pernah denger berita pacarannya Darren sama cewek itu deh !" gumam Miko
Hallo hallo hayyy hayy
Siapa sih cewek yang disamping Darren itu ?
Masak iya pacarnya ! Itu gak mungkin deh kayaknya.
Terus siapa dong ?
Tunggu -in aja ya kelanjutannya😜 Biar kita sama - sama tau dia itu siapa.
Berani - beraninya dia masuk ke ruangan Darren !
Oiya, kalau keringanan (gak keberatan )
Tolong kasih vote lho ya😅
Arigatou,
Seeyoubyebye