Just look at me (END)

By linlin39_

497 76 54

Adelia tau Awan itu tidak bisa digenggam,tapi Adelia sangat berharap Awan yg ia kenal dapat ia genggam. adeli... More

Saat cinta perlu perjuangan.
si Bintang paling ganteng
Gosip yang menggemparkan
tatapan yang membelenggu
Tentang Gosip itu
Kantin
apa mungkin
Pameran lukisan
Interaksi pertama
mau bareng?
Alia
Adel Harus apa?
Saran Bintang
Bolos
Ajakan
Minggu
Abstrak
Matahari?
Senin
Pengakuan sepihak
Sebuah ungkapan
Penjelasan
kelulusan
Mau tanya(END)

Cinta pandangan pertama.

101 16 6
By linlin39_

"Dek,"

"Dek"

"Hei,itu yang dibarisan kedua dari kanan."

"Dek"

"WOY DEK!"

Adelia terlonjak kaget saat kakak panitia MPLS membentaknya dengan Toa.

"Hah, eh SIAP LAKSANAKAN kak." Adelia sontak berteriak nyaring antara refleks dan kaget.

"APA YG MAU KAMU LAKSANAKAN HAH?" Bentak Alia, kakak panitia yang meneriakinya tadi.

Adelia menunduk,

Huh,

Ia merasa bersalah karena tidak fokus dan jengkel juga gondok karena dibentak.

"Kalian itu masih Baru, jangan pada belagu. Gak usah ngehalu deh kalian semua kalau masih mau sertifikas MPLS kalian nyampek ditangan."Alia membentak tanpa toa.

Bentakan tanpa toanya saja sudah mampu membuat semua siswa angkatan baru menunduk dalam-dalam.

Adelia memberengut jengkel, Kenapa kakak kelasnya yang satu ini seperti memiliki dendam pribadi dengan siswa angkatannya. Memang nya apa yang salah sedikit tak fokus saat baris berbaris. Apalagi mereka sudah dibawah sinar matahari sejak pukul sepuluh. Dimana sedang panas-panasnya. Menegur sih boleh, tapi jangan membentak-bentak juga kan?

Huh,

Astaga Adelia. Itu kakak kelas.

Adelia membantin, yang secara refleks tangannya yang berada pada posisi siap pun terangkat untuk mengelus dadanya mencoba sabar.

"Heh, Itu kamu yang pake pita hitam, kemari"Alia menunjuk jengkel.

"HAH"semua siswi MPLS bingung, pasalnya mereka semua menggunakan pita hitam sebagai pelengkap kostum hari ini. Alhasil beberapa siswi kurang fokus pun maju kedepan.

"KENAPA KALIAN SEMUA MAJU HAH??KEMBALI KETEMPAT!!" Alia berseru keras.

Adelia mendengus, ia hendak berbalik.Tapi dengan cepat Alia menarik kardus papan namanya.

"Adelinna" Alia membacanya.

"I-iya kkak"

"Berdiri dipinggir lapangan sana, angkat satu kaki mu dan pegang silang telingamu,"

"hah" Adelia menahan napas.

"CEPAT"

"SIAP LAKSANAKAN" Adelia langsung berlari kearah yang dimaksud sang kakak kelas dan melaksanakan apa yang di perintahkan Alia dengan patuh.

Rasanya satu detik itu berlalu dengan sangat lambat. Matahari mulai naik keatas sedangkan tubuh Adelia yang berbalut seragam dan rok pendek berwarna hitam itu mulai basah diguyur keringat, Adelia memejam kan matanya yang ntah kenapa dengan tak tau tempatnya terasa sangat mengantuk.

Panas yang menyengat kulit putih nya membuat Adelia menggigit bibir bawahnya, ia gerah.

Astaga bagaimana caranya agar ia lepas dari kendali para panitia MPLS yang masih memantau nya dari jauh.

Adelia menunduk mencoba menghalau cahaya matahari yang mengenai wajahnya langsung, kaki nya mulai gemetar karena pegal berdiri dengan satu kaki.

Dan tiba-tiba sesuatu mengenai kakinya,

Bola.

Adela kontan mendongak mencari siapa yang menggelindingkan bola oranye itu kearahnya. Dan dapat Adelia lihat Seoarang laki-laki bertubuh jenjang berlari kearahnya.

"Sorry, eh, Lo siswi--"

Ucapan anak laki-laki itu terhenti kala salah satu panitia MPLS meneriakinya untuk menjauh,

Huh.

Adelia mendengus jengkel saat melihat cowok yang tadi akan berbicara dengannya melambaikan tangan dan kembali kelapangan. Bahkan ia belum sempat berbicara dengan orang baru karena keganasan kakak panitianya itu.

Mengganti kakinya, arah pandangannya tak beralih dari remaja laki-laki yang menghampirinya tadi. Dengan senyum tipis tersungging. Adelia terus memperhatikan laki-laki itu sampai akhirnya ... pandangannya terpecah, ada yang lebih menarik dari pad cowok yang gagal ngomong dengannya tadi.

Sesosok remaja laki-laki bertubuh tinggi namun agak bungkuk saat berjalan melewati tengah-tengah lapangan tempatnya menerima hukuman.

Adelia membeku, jantungnya berdegup kencang.

Sial ia sulit bernapas.-

apa itu pertanda kalau ia baru saja jatuh cinta pandangan pertama.-oh, tuhan.. Adelia benar-benar ingin meleleh sekarang.

-

Sore ini Adelia sudah rapi dengan setelan kasualnya, tak lupa kamera DSLR berwarna hitam menggantung dilehernya.

Wajah nya yang beberapa hari ini tampak kusut tak bersemangat bak mayat hidup yang kaku karena masih dalam penyesuaian diri disekolah barunya itu Sangat berbanding terbalik dengan hari ini. Ia terlihat sangat ceria, pasalnya sore ini ayah dan dua rekannya sedang menggelar pameran photo di sebuah stadio photo yang tak jauh dari tempatnya tinggal.

Bukan sebuah pameran besar yang menampilkan banyak karya luar biasa dari berbagai photografer,vhanya sebuah pameran kecil yang diselenggarakan oleh ayah nya dan dua orang teman ayahnya tiap tahun.

Pengunjungnya juga tak terlalu banyak, tapi juga tak bisa dibilang sedikit.

Dan Adelia adalah pengunjung setia tiap tahunnya. Adelia tersenyum kala ia melihat berbagai macam photo dipajang didindingnya. Rasa semangatnya pun membara. Adelia ingin menjadi seperti salah satu dari rekan ayahnya yang berkeliling dunia hanya untuk berphoto ria sebagai seorang photografer.

Adelia ingin, sangat ingin. Oleh sebab itu ia tak ingin melewatkan pameran yang dibuka untuk dua hari kedepan ini. Ia ingin menjadi penikmat sekaligus seorang pengangum tiada tara pada banyaknya photo yang dipajang tiap dindingnya.

Ia ingin menjadi saksi bagaimana jepretan lensa dangan angle yang bagus itu tersuguh indah dan di perebutkan oleh para kolektor.

Adelia bersenandung pelan, beberapa kali ia menunduk untuk membidik sasarannya.

Puas.

Itu yang ia rasakan saat ia berhasil menangkap kenangan dalam jepretan kameranya.

Matanya menjelajahi sekitar, ada beberapa teman ayahnya yang sedang memberi selamat atas pamerannya termasuk Bunda dan adiknya yg ada disana.

Adelia memutar balik badannya, ia mengayunkan kakinya kearah photo yang mencuri perhatiannya.

Photo karya teman ayahnya.

Menampilkan punggung perempuan berambut coklat dengan syal merah yang melilit leher, rambut nya berkibar, tangannya terselip dikantong mantel berwarna krim susu yang ia kenakan.

Tampaknya photo itu diambil dari jarak jauh, jika diperhatikan lagi photo itu diambil di--Sungai Han--ntahlah, Adelia kurang tau daerah-daerah luar negri, yang pasti itu bukan berada diindonesia. Mungkin Korea atau bahkan Jepang mengingat ada guguran bunga sakura disekitarnya.

Fyiuhhh

Helaan napas seseorang yang terdengar dari sebelah nya berdiri itu membuat Adelia menoleh.

Matanya membulat saat ia menyadari bukan hanya dirinya penikmat photo tersebut, ada orang lain disampingnya.

Lebih tepatnya.

Kakak kelas yg terakhir Adelia jumpai saat MPLS minggu lalu.

Kakak kelas yang sudah merubah hidupnya.

Kakak kelas yang bertanggung jawab akan cinta pandangan pertamanya.

Dia berdiri disampingnya.

Dia..

Bayu kurniawan.


-

Yeay, satu chapter.

Suka nggak?

Oya Buat yang ulang tahun tanggal 21 kemaren? selamat ulang tahun ya!Gimana rasanya nambah umur?Sedih atau malah seneng?

Haduehhh,tapi tolong loh ya,yang ulang tahun itu jangan pura-pura lupa traktirannya hehehe.

Daku menunggu soalnya.

@BayuKurniawan248.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 95.3K 57
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
524K 33.8K 39
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...
AV By s h e y

Teen Fiction

3.6M 292K 50
Sequel ALTHAIA. Asgara Ardew Lazarus. Pria dingin anti sosialisasi ini menyebut perempuan adalah mahluk yang merepotkan, kecuali Mommy tersayang nya...
170K 4.3K 46
LEBIH BAIK FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS!! [END] °°° Elgarve Xaverius Veer, pria dingin dan juga sangat kaku. Sikapnya yang sangat dewasa dibandin...