Twenty Four

By liemhuifang

326K 27.5K 6.6K

Semenjak bertemu dengan Oh Sehun, Seorang Kim Junmyeon harus merasakan cobaan terberat dalam hidupnya WARNING... More

Prologue
What is ABO?
Character Introduction
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80
Chapter 81
Chapter 82
Chapter 83
Chapter 84
Chapter 85
Chapter 86
Chapter 87
Chapter 88
Chapter 89
Chapter 90
Chapter 91
Chapter 92
Chapter 93
Chapter 94
Chapter 95
Chapter 96
Chapter 97
Chapter 98
Chapter 99
Chapter 100
Chapter 101
Chapter 102
Chapter 103
Chapter 104
Chapter 105
Chapter 106
Chapter 107
Chapter 108
Chapter 109
Chapter 110
Chapter 111
Chapter 112
Chapter 113
Chapter 114
Chapter 115
Chapter 116
Chapter 117
Chapter 118
Chapter 119
Chapter 120
Chapter 121
Chapter 122
Chapter 123
Chapter 124
Chapter 125
Chapter 126
Chapter 127
Chapter 128
Chapter 129
Chapter 130
Chapter 131
Chapter 132
Chapter 133
Chapter 134
Chapter 135
Chapter 136
Chapter 137
Chapter 138
Chapter 139
Chapter 140
Chapter 141
Chapter 142
Chapter 143
Chapter 144
Chapter 145
Chapter 146
Chapter 147
Chapter 148
Chapter 149
Chapter 150
Afterwords
Extra : Call Me Baby!
Extra : Kris Wu's Story (Part 1)
Extra : Winter Heat
Extra : Kris Wu's Story (Part 2)
Extra : Kris Wu's Story (Part 3)
Extra : Kris Wu's Story (Part 4)
Extra : Kris Wu's Story (Part 5)
Extra : Promise
Extra : Kris Wu's Story (Part 6)
Extra : Kris Wu's Story (Part 7)
Extra : Kris Wu's Story (Part 8)
Extra : Kris Wu's Story (Part 9)
Extra : Kris Wu's Story (Part 10)
Extra : Kris Wu's Story (Part 11)
Extra : Obsession
Extra : Kris Wu's Story (Part 12)
Extra : Kris Wu's Story (Part 13)
Extra : Kris Wu's Story (Part 14)
Extra : Kris Wu's Story (Part 15)
Extra : Kris Wu's Story (Part 16)
Extra : Kris Wu's Story (Part 17)
Extra : Kris Wu's Story (Part 18)
Extra : Kris Wu's Story (Part 19)
Extra : Kris Wu's Story (Part 20)
Extra : Kris Wu's Story (Part 21)
Extra : Kris Wu's Story (Part 22)
Extra : Kris Wu's Story (Part 23)
Extra : Kris Wu's Story (Part 24)
Extra : Kris Wu's Story (Part 25)
Extra : Kris Wu's Story (Part 26)
Extra : Kris Wu's Story (Part 27)
Extra : Kris Wu's Story (Part 28)
Extra : Kris Wu's Story (Part 29)
Extra : Kris Wu's Story (Part 30)
Extra : Kris Wu's Story (Part 31)
Extra : Kris Wu's Story (Part 32)
Extra : Kris Wu's Story (Part 33)
Extra : Kris Wu's Story (Part 34)

Chapter 11

3K 237 25
By liemhuifang

Sehun mengecek semua dokumen yang tadi Chanyeol banting ke mejanya, matanya terfokus pada Official Letter dari sebuah perusahaan besar yang bernama Hyundai Corporation. Perusahaan tersebut mengundang para Presdir dari berbagai company untuk menjalin hubungan business dengannya

Hyundai Corporation sedang mencari supplier yang dapat men support project nya, oleh karena itu ia mengundang para Presdir dari perusahaan yang sudah terkenal salah satunya adalah SM Corporation

Sehun melirik company profile yang turut dilampirkan bersama surat undanganya, ia mencermati setiap detail yang ada pada Hyundai Corporation.

Pada akhirnya Sehun memutuskan untuk datang dan mencoba untuk menjalin hubungan business dengan Hyundai Corporation, akan tetapi ia membutuhkan seseorang yang bisa membuat penawaran harga yang bagus agar ia bisa mendapatkan project nya

Kick-Off Meeting akan diselenggarakan 3 hari lagi, sedangkan Chanyeol sudah terlanjur marah dan secara mendadak akan mengambil cuti selama seminggu. Sehun butuh pendamping yang dapat membantunya membuat penawaran harga. Bagi Sehun anak buahnya belum ada yang cukup ahli untuk membuat penawaran harga, dan terlalu beresiko meminta tolong orang dengan level staff untuk mendampinginya

Ia melihat semua data karyawan beserta riwayat pendidikannya

"No.. not him.. this is also no.. no... hmm yang ini memiliki history akademis yang cukup meyakinkan, tapi pengalamannya hanya 1 tahun, so no.."

Sehun bersandar di kursinya, memejamkan matanya dan menghela nafas

"Kemana aku bisa mencari orang seperti Chanyeol Hyung yang dapat mendampingiku-"

"N-nama saya Kim Junmyeon, saya sebagai Marketing Advisor"

Tiba-tiba Sehun teringat sesuatu

"Hmm.. Marketing Advisor ya.."

Sehun kemudian menyunggingkan senyum tipis di wajahnya

"Sepertinya aku tau siapa yang bisa mendampingiku"

.

.

.

"Welcome home, Hyung" Sambut Junmyeon dengan wajahnya yang ceria

Sehun yang baru saja menutup pintu sedikit terkejut dengan sambutan manis Junmyeon, ia mengelus dada nya perlahan

"Kau membuatku terkejut"

Junmyeon tertawa melihat reaksi Sehun

"Hyung.."

"Hmm?"

"Hyung belum mengatakan 'i'm home'"

Sehun yang tadinya sedang melepaskan sepatu mendadak terdiam

"Apa?"

"Aku selalu mengatakannya setiap pulang kerja, dan sekarang aku sudah mengatakan 'welcome home', Hyung seharusnya mengatakan 'i'm home'"

"Itu sangat kekanak-kanakan"

"Jadi Hyung tidak akan mengucapkannya?"

Junmyeon memiringkan kepalanya dan menatap Sehun dengan mata bulatnya

Sehun menghela nafasnya, sungguh ia tidak bisa menang melawan anak manis ini

"I'm home" ucapnya datar

Junmyeon terlihat sangat senang walaupun Sehun mengucapkannya terkesan ogah-ogahan

"Jadi apa yang sudah kau buatkan untukku?"

"Bibimbap"

"Bibimbap..?"

Junmyeon mengangguk

"Si dalam kulkas tidak ada banyak bahan untuk dimasak, jadi aku hanya bisa membuat makanan yang simple"

"It's okay, terima kasih aku akan ganti baju dulu"

Sementara Sehun pergi mengganti bajunya, ponsel Junmyeon bergetar, ia melihat nama di layar ponselnya tertulis "Min Hyung 💕" tanpa menunggu lebih lama lagi ia langsung mengangkat telpon dari kakak kesayangannya

"Hello Hyung~"

"..."

"Aku baik-baik saja Hyung, Hyung sendiri bagaimana?"

"..."

"Ah, akupun sangat merindukan Hyung"

"..."

"Presdir yang baru sangat baik padaku, Hyung tidak perlu khawatir"

"..."

"Iya Hyung, aku tidak akan lupa minum suppressant ku"

"..."

"Baiklah, aku akan berkunjung weekend ini"

"..."

"Okay, sampaikan salamku pada Jongin"

"..."

"I love you too Hyung~"

"Pacarmu?"

Junmyeon terkejut ketika ia baru saja menutup telponnya, ada suara dari sudut ruangan, ternyata Sehun sedang berdiri disana, memakai kaus hitam, celana training abu-abu dan sedang melipat tangannya di dada sambil bersandar di dinding

"P-Pacarku?"

"Ya, apakah pacarmu menelpon?"

"Aku tidak punya pacar Hyung"

"Oh.."

"Lagipula aku tidak mungkin melakukan hal itu dengan Hyung kalau aku punya pacar"

"Hal itu? Maksudmu sex?"

Junmyeon mengangguk pelan, ia malu mengatakannya

"Naive sekali, kau pikir orang yang berpacaran tidak bisa berhubungan sex dengan orang lain?"

Junmyeon terdiam

"Dengar coffee boy, pacaran hanyalah status, tapi kau tetaplah seorang Omega, kau tetap membutuhkan sex, kau tidak bisa hidup tanpanya, dan hidupmu memang ditakdirkan untuk membuka kakimu di depan Alpha, apakah kau mengerti?"

Junmyeon tidak mampu berkata-kata. Sehun seperti orang yang berkepribadian ganda baginya, ia bisa menjadi orang yang sangat baik, tapi ia juga bisa menjadi orang yang dingin dan mengerikan

"Aku lapar, ayo makan"

Sehun pergi ke ruang makan, dan ia melihat makanan yang sudah disediakan oleh Junmyeon

"Kau benar-benar membuat ini untukku?"

Junmyeon mengangguk

"Tapi, mengapa hanya 1? Untukmu mana?"

"Aku tidak lapar Hyung, tadi Hyung membelikanku banyak sekali makanan, lagipula aku akan segera pulang setelah ini"

"Siapa bilang aku mengizinkanmu pulang? Aku mau kau disini, ada yang ingin aku bicarakan"

"Tidak bisakah lewat pesan saja Hyung?"

"Mencoba membantah?"

"T-tidak Hyung"

"Duduk, dan ayo makan"

"Hnnn.. anu... Hyung.."

"Ada apa lagi?"

"Aku...." 👉👈

"...?"

"Aku... tidak bisa.... duduk"

"Huh?"

"Bagian sana masih terasa sakit Hyung"

Sungguh Junmyeon masih merasa ngilu apabila harus duduk di kursi kayu yang rata dan keras, ia bahkan tidak duduk samasekali ketika makan tadi siang, ia pun harus berjalan perlahan-lahan agar pinggang nya tidak sakit. Sex pertama nya membuatnya sangat tersiksa

"Oh.."

"Kalau begitu kemarilah" sambungnya

Junmyeon datang menghampiri Sehun

Lengan panjang Sehun melingkar di pinggang sempit Junmyeon dan menariknya perlahan

"Duduk di pahaku"

"Eh?"

"Ayo" titah Sehun sambil menepuk pahanya

"T-tapi Hyung.. aku berat"

"Benarkah? Kalau begitu biarkan aku menimbangmu" jawab Sehun memaksa

"Setidaknya aku sudah memperingatkanmu, jangan protes kalau aku berat ya Hyung"

Junmyeon duduk di paha Sehun perlahan-lahan

"Hm.. 56.. tidak.. 58kg, kau kurus sekali"

Junmyeon terkejut, Sehun bisa dengan tepat menebak berat badannya. Apakah ia memang se genius itu?

"Hyung bagaimana kau tau?"

"Apa tebakanku benar?"

"Tepat sekali, beratku 58kg"

"Aku genius bukan?"

"Sangat"

"Anyway.. Bagaimana? Di bawah sana.. Apakah masih sakit?" tanya Sehun

"T-tidak terlalu sakit.."

"Kalau begitu duduklah selama kau mau"

Wajah Junmyeon memerah

"H-hyung! Segeralah makan, nanti kalau sudah dingin rasanya tidak enak"

Junmyeon mencoba mengalihkan pembicaraan

"Baiklah"

Namun bukannya meminta Junmyeon bangun dari pangkuannya, Sehun malah memeluk Junmyeon semakin erat, dan ia mendaratkan dagu lancipnya ke bahu kecil Junmyeon

"H-hyung?"

"Suapkan bibimbap itu ke mulutku"

"Hyung jangan bercanda"

"Apa aku terlihat seperti bercanda?"

"Bagaimana aku menyuapimu kalau seperti ini?" Gerutu Junmyeon

"Gunakan tanganmu untuk menyendok dan sedikit berbaliklah ke belakang kemudian suapi aku" paksa Sehun

Junmyeon sedikit menghela nafas, ia kemudian menarik lengan bajunya, baju Sehun yang ia pakai ukurannya terlalu besar untuk tubuh mungilnya, membuat tangannya tenggelam, ia mengambil sendok kemudian sedikit mengaduk bibimbap buatannya. Lalu ia menyendok makanan itu dan menyuapkannya ke mulut lapar Sehun

Sehun terdiam sesaat, sibuk mengunyah makanan yang masuk ke mulutnya

"Ini enak sekali, kau harus mencobanya juga"

Sehun merebut sendok itu dari tangan Junmyeon dan gantian menyuapinya

"Hyung, tapi aku tidak lapar"

"Aku tidak menyurumu menghabiskannya, setidaknya cobalah masakanmu sendiri"

Junmyeon terpaksa menyuapnya, baginya terasa biasa saja, karena ia sudah sering membuatkannya untuk kakak dan adiknya semasa sekolah dulu

"Enak bukan? Rasanya mirip seperti buatan ibuku"

Junmyeon terdiam, ia teringat cerita Presdir Oh tentang ibunya Sehun

"Kau bilang, kau tidak lapar bukan? Boleh kuhabiskan?"

Junmyeon sedikit terkejut mendengar Sehun mengatakan hal itu

"Bolehkah?"

"T-tentu saja Hyung!" Jawab Junmyeon dengan ceria

"Hyung, aku belum mandi, dan ini sudah malam"

"Lalu?"

"Aku ingin segera pulang dan mandi"

"Untuk apa mandi? Kau masih wangi"

"Tadi aku beres-beres, tubuhku kotor"

"Kalau begitu mandi disini saja"

"Tapi aku harus pulang Hyung"

"Sekali tidak, tetap tidak"

"Hyung, besok masih hari kerja, semua bajuku ada di apartemen, aku harus kembali"

"Ah, aku lupa mengatakannya kalau besok kau tidak perlu bekerja"

"E-eh?! Apa aku dipecat Hyung?"

"Tentu tidak bodoh, sudahlah, kita bahas ini nanti, yang penting kau tidak boleh pulang apapun alasanmu"

"Baiklah... tapi setidaknya lepaskan aku, aku ingin mandi Hyung"

"Hmm? Kau tidak mau mandi bersamaku?"

"Hyung tolong berhenti menggodaku" Junmyeon tertawa kecil

Perlahan-lahan ia melepaskan tangan kiri Sehun dari perutnya, segera bangkit dari pangkuan Sehun, dan berjalan ke kamar mandi

Junmyeon menutup pintu kamar mandi, lalu ia meletakkan tangannya di dada

"Jantungku..."

Jantungnya berdetak sangat cepat, ia selalu gugup kalau bebicara dengan Sehun, namun entah kenapa ia tidak membeci perasaan itu, ia menyukai setiap sentuhan Sehun, wajahnya, tubuhnya, suaranya, aromanya, bahkan sifatnya yang memaksa dan sering berubah-ubah pun Junmyeon tidak masalah dengan itu

Junmyeon mandi dengan shower, mencoba menghilangkan Sehun dari pikirannya, beberapa menit kemudian ia selesai mandi dan segera membungkus tubuhnya dengan bathrobe. Ia keluar dari kamar mandi dan pergi mencari Sehun

"Hyung bolehkah kupinjam bajumu lagi?"

"Sudah kusediakan di kamar, pakai saja" jawab Sehun sambil mencuci peralatan makan yang barusan ia gunakan

Junmyeon melihat piyama yang sudah terlipat rapi di atas ranjang Sehun, ia langsung membuka bathrobe nya dan memakai piyama itu

Ugh, celana ini terlalu besar, bahkan ia tidak mau menempel di pinggangku dan terus turun kebawah, batin Junmyeon

"Hyung..?"

Junmyeon mencari Sehun untuk menanyakan apakah ada celana dengan ukuran lebih kecil

"Sehun Hyung..?"

"Ya? Ada apa?" Jawab Sehun dari dalam kamar mandi, suaranya bercampur dengan suara shower

"Apa Hyung punya celana yang ukurannya lebih kecil?"

"Apa? Aku tidak dapat mendengarmu. Masuklah"

Junmyeon membuka pintu kamar mandi

"Ada apa Jun?" Tanya Sehun yang sedang berdiri di bawah semprotan shower

"Apakah Hyung puny-"

Sebelum Junmyeon menyelesaikan kalimatnya, ia langsung menutup pintunya kembali dengan sangat cepat

"HYUUUUNG! KENAPA TIDAK BILANG KALAU HYUNG SEDANG MANDI?!"

.

.

.

.

.

To be continue...

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 12K 8
πŸ”žπŸ”ž Cerita ini mengandung 18+ bocah dilarang keras! Kai adalah boss diperusahaan tersebut, ia memiliki sekretaris kepercayaannya bernama Jennie gadi...
12.2M 1.8M 68
[TERSEDIA DI GRAMEDIA; PART LENGKAP] Ada 4 orang gila di SMA Bina Indonesia: 1. Re Dirgantara, peringkat paralel pertama. Bukan kutu buku seperti bay...
1.4M 72.5K 35
"Bagaimana jika istrimu melihat kita?" Baekhyun semakin menggoda chanyeol dengan melingkarkan kedua kakinya di pinggang pria jangkung itu. "Jika dia...