I'll be Your Man • PCY ✅

By dyspira

75.2K 5.8K 539

Dia adalah Park Chaeyoung, gadis yang hidup dengan penuh luka di hatinya. Dibalik wajahnya yang cerah, ia men... More

1° The Pain
2° Bad Days
3° Cousin
4° Way Back Home
5° Nightmare
6° Girls Time
7° The Beginning of Torture
8° The Scars
9° Job
10° Regret
11° Father
12° Broken Heart
13° Jealous
14° Dreams
15° First Kiss?!
16° Sick
17° Photoshoot
18° Stalker
19° Fan Meeting
20° Holiday 1
21° Holiday 2
22° Drunk
23° Confession
24° Distance
25° Stand by Me
26° The Feeling
27° New Project: Duet
28° Our Melody
30° A Quarrel
31° Disclosed
32° Suspicious
33° Last Birthday Party?
34° Lost Her
35° Love is Beautiful Pain
36° Letter From Past
37° I Found You
38° Come Back Home
39° The Hidden Truths
40° The Hypnotic
41° Stay
42° Repentance
43° At Death's Door
44° Her Choice
45° I'll be Your Man - END

29° He's Coming

1.1K 102 11
By dyspira

Terus berlanjut tanpa henti
Tak bisa memotongnya dengan pisau tumpul kita
Masalah yang terus berulang

***

Come back Blackpink dengan lagu yang berjudul Playing with Fire sukses berat di kalangan masyarakat. Kepopuleran Blackpink semakin meningkat. Banyak tawaran pekerjaan yang membanjiri Blackpink. Namun member dan juga staf tidak menerima pekerjaan satu pun untuk satu minggu ke depan. Member Blackpink akan beristirahat selama satu minggu penuh tanpa pekerjaan apapun.

Chaeyoung tentu merasa senang. Karena ia bisa menghabiskan banyak waktu dengan Chanyeol.

Dengan hati yang gembira, ia pulang ke rumah, hendak memberitau kabar baik itu pada Chanyeol.

"Aku pulang!" Chaeyoung berseru senang sambil membuka pintu rumah.

"Rose!" Tegur sebuah suara dengan nada yang senang. Gadis itu menoleh untuk melihat siapa orang yang memanggilnya.

"Kak Suho?!" Panggil Chaeyoung tidak percaya. Suho langsung berjalan cepat mendekati Chaeyoung dan tiba-tiba membawanya ke dalam pelukan.

"Anak nakal! Kamu ga bilang dulu ke kakak kalau mau pulang ke Korea!" Protes Suho sambil menjitak pelan kepala Chaeyoung. Gadis itu sedikit meringis mendapat jitakan dari Suho.

"Maaf, kak. Abisnya Kak Chanyeol maksa aku pulang. Jadi aku ga sempet izin ke kakak. Aku pasti buat kakak khawatir. Maafin aku." Chaeyoung menyesal dan merutuki kebodohannya. Bisa-bisanya ia pergi tanpa pamit terlebih dahulu. Apalagi selama ia di Australia, Suho lah yang selalu membantu dan menjaganya.

"Iya, ga apa-apa. Yang penting kamu baik-baik aja." Timpal Suho.

"Kakak kenapa bisa ada disini?" Tanya Chaeyoung penasaran setelah mereka melepas pelukan.

"Magang kakak udah beres di Aussie. Kakak mau kerja di Korea aja. Lebih enak disini." Suho menjawab. Chaeyoung hanya manggut-manggut mengerti.

"Chanyeol mana?" Suho menelisik sekitar mencari keberadaan Chanyeol.

"Kak Chanyeol masih di kantornya. Baru nanti sore pulangnya." Chaeyoung menjawab. Kali ini Suho yang manggut-manggut mengerti.

"Mama kamu mana?" Tanya Suho lagi.

"Ada di kamarnya. Mau aku panggilin?" Tawar Chaeyoung.

"Boleh."

"Sebentar ya, kak." Chaeyoung pamit untuk mencari Gyuri yang biasanya ada di kamarnya. Chaeyoung berdiri di depan pintu kamar Gyuri. Gadis itu memberanikan diri mengetuk pintu beberapa kali.

"Mama, ada Kak Suho baru dateng dari Aussie. Dia nanyain mama." Ucap Chaeyoung. Tidak ada balasan dari dalam. Chaeyoung bingung harus melakukan apa. Dengan segenap keberanian, ia membuka pintu kamar Gyuri pelan-pelan.

"Ma-"

PLAK

Chaeyoung merasa pipinya perih dan panas. Tamparan Gyuri sangat keras sampai Chaeyoung hampir saja jatuh karena tidak seimbang. Gadis itu memegangi pipinya yang terasa sangat perih. Namun hatinya lebih terasa perih. Luka fisiknya tidak seberapa di banding luka di batinnya.

"Ga sopan sekali ya kamu! Sembarangan masuk kamar orang!" Hardik Gyuri dengan mata yang berkilat penuh amarah.

Mata Chaeyoung sudah siap menumpahkan air mata namun gadis itu tidak ingin menangis di depan Gyuri. Ia menarik nafas lalu menghembuskannya dengan kasar. Chaeyoung dengan berani menatap Gyuri.

"Ada Kak Suho di depan. Dia nyari mama." Ulang Chaeyoung masih sambil memegangi pipinya.

Gyuri mendesis. Tanpa membalas perkataan Chaeyoung, Gyuri berjalan melewati Chaeyoung dan dengan sengaja menabrak bahu Chaeyoung sampai ia terpental ke belakang.

Chaeyoung mencoba menahan tangisnya namun kali ini tidak berhasil. Air matanya sudah mulai berjatuhan ke pipinya. Chaeyoung tidak mungkin menemui Suho dengan keadaannya yang kacau balau. Gadis itu memilih pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua, mengunci pintunya dan menangis, menumpahkan seluruh sakit yang selama ini di pendamnya.

---

"Suho!" Panggil Gyuri dengan nada yang sangat bersahabat. Suho langsung memeluk Gyuri sebagai salam.

"Bagaimana kabar tante?" Tanya Suho.

"Tante baik-baik aja. Gimana magang kamu? Lancar?" Tanya Gyuri penasaran.

"Lancar, tante." Balas Suho dengan memamerkan senyuman khasnya.

"Oh ya, gimana sama penawaran yang tante kasih? Kamu terima?" Tanya Gyuri memastikan.

"Buat apa aku ada disini kalau ga aku terima?"

"Kamu emang paling bisa di andalkan!" Gyuri menepuk pelan bahu Suho.

"Suho?" Lelaki yang namanya di panggil pun menoleh. Matanya berbinar senang saat melihat orang yang di tunggunya sedari tadi akhirnya pulang juga.

"Chanyeol!" Suho menghambur memeluk Chanyeol sebentar layaknya lelaki.

"Kapan kamu datang?" Tanya Chanyeol.

"Kemarin malam." Jawab Suho.

"Magangmu udah beres? Kenapa sekarang kamu ada di Korea?"

"Magangku udah beres. Aku balik ke Korea mau kerja di rumah sakit disini. Tante Gyuri nawarin aku kerja di rumah sakit milik temennya." Suho menjelaskan panjang lebar. Chanyeol manggut-manggut paham.

"Chanyeol, hari ini ada pesta para dokter yang selesai magang. Disana juga ada temen-temen aku yang dari Aussie. Kamu ikut ya!" Ajak Suho.

"Kenapa aku di ajak?"

"Begini, selama aku kuliah dan magang, aku belum pernah berkencan jadi aku ga punya pasangan buat dateng ke acara itu. Kalau aku ajak Rose, yang ada mereka fokus pada Rose. Gadis itu udah jadi idol terkenal. Mana mungkin aku bawa dia." Suho menjelaskan.

Chanyeol pun mengangguk setuju. Kalau Suho membawa Chaeyoung sebagai pasangannya, yang ada malah membuat Chaeyoung repot karena pasti banyak yang ingin minta foto dengannya.

"Oke, aku ikut. Lagi pula besok Minggu." Ucap Chanyeol menyetujui.

"Nanti jam 7 malam aku kesini lagi."

"Oke. Aku tunggu." Balas Chanyeol.

"Kalau gitu aku pulang dulu. Tante, Suho pulang dulu." Pamit Suho. Gyuri dan Chanyeol tersenyum dan membalas lambaian tangan Suho.

"Aku ke atas ya, ma!" Pamit Chanyeol pada mamanya.

"Kamu pilih baju yang bagus ya! Siapa tau disana kamu bisa kenalan terus bisa promosiin perusahaan kamu juga kan?"

"Iya, ma." Chanyeol melanjutkan niatnya pergi ke kamarnya. Hari ini ia memutuskan untuk pulang cepat karena mendengar kabar kalau Blackpink akan rehat selama seminggu penuh. Ia yakin kalau Chaeyoung pasti akan pulang ke rumah.

Chanyeol sampai di depan pintu kamarnya yang tertutup. Ia berencana untuk masuk ke dalam namun tertahan karena pintunya terkunci dari dalam.

"Chaeyoung?" Tegur Chanyeol menduga kalau adiknya itu sudah pulang.

"Sebentar, kak. Aku lagi ganti baju." Balas Chaeyoung dari dalam. Chanyeol berdiam diri menunggu Chaeyoung selesai berganti baju. Tanpa ia tau kebenarannya bahwa Chaeyoung sedang berusaha sekeras mungkin menutupi mata sembabnya dan bekas tamparan Gyuri.

Bekas tamparan Gyuri di pipi Chaeyoung masih menimbulkan bekas yang membiru. Sebisa mungkin Chaeyoung menutupi dengan rambutnya. Matanya yang sembab ia bisa memanipulasinya dengan make up.

Setelah di rasa cukup, Chaeyoung bergegas membukakan pintu untuk Chanyeol.

"Selamat datang, Kak Chanyeol." Sapa Chaeyoung dengan senyum manisnya.

"Kakak pulang." Balas Chanyeol tersenyum juga. Chanyeol mendorong Chaeyoung masuk dan menutup pintunya. Lelaki itu langsung merengkuh tubuh Chaeyoung ke dalam pelukannya.

"Kakak denger Blackpink rehat seminggu penuh. Itu bener?" Tanya Chanyeol memastikan kabar yang beredar.

"Itu bener. Aku punya waktu seminggu penuh disini." Jawab Chaeyoung sumringah.

"Gimana kalau hari ini kita dinner di luar?" Saran Chaeyoung dengan mata berbinar menatap Chanyeol.

"Kakak ga bisa hari ini. Suho ngajak kakak pergi ke pesta. Mama juga nyaranin ikut biar bisa promosi perusahaan kakak juga." Sesal Chanyeol. Begitu juga Chaeyoung yang merasa kecewa. Namun segera ia tepis perasaan tersebut.

"Ga apa-apa. Bisa lain kali." Chaeyoung mencoba tersenyum setulus mungkin. Namun senyumannya malah terlihat kaku. Chanyeol yang melihat itu semakin menyesal dan kembali merengkuh Chaeyoung lebih erat.

"Maaf." Chanyeol menyesal, sangat. Rasa bersalah kian menghinggapi hatinya. Padahal Chaeyoung sedang mendapat jatah libur.

"Aku ga apa-apa."

---

Chanyeol merasa tidak nyaman sedari tadi. Ia duduk sendirian di ruangan yang sangat megah, sementara Suho sudah berkeliaran dengan teman-temannya. Ia makin menyesal menyetujui ajakan Suho. Padahal ia bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama Chaeyoung dan tentunya lebih menyenangkan.

"Argh, aku ingin pulang!" Chanyeol berteriak frustasi. Hampir saja ia mengacak rambutnya kalau ia tidak ingat sedang berada di sebuah pesta.

Chanyeol merogoh ponselnya yang berada di dalam saku jas. Lelaki itu langsung menghubungi Chaeyoung untuk membunuh rasa bosannya.

Sayang sekali ponsel Chaeyoung tidak aktif. Chanyeol menelan rasa kecewanya bulat-bulat.

"Tumben banget ponselnya mati." Gumam Chanyeol. Mendadak perasaan Chanyeol berubah tidak enak. Entah kenapa ia merasa Chaeyoung ada di dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Chanyeol bergegas mencari Suho dan mengajaknya untuk pulang.

"Aish! Dimana lagi itu orang?!" Geram Chanyeol.

Tanpa pikir panjang, Chanyeol memutuskan untuk pulang tanpa Suho. Ia pulang menggunakan taksi yang di pesannya. Ia ingin cepat-cepat sampai di rumah untuk memastikan sendiri keadaan Chaeyoung.





################################

Update!

Readers, stay safe ya! Baru-baru ini kan gempa. Hati-hati pokoknya. Don't get hurt :')

Voment juseyo kalau kalian suka sama cerita ini dan pengen aku lanjut nulis

Love you, readers!

Continue Reading

You'll Also Like

54.9K 9K 24
Hubungan keduanya memang terjadi secara diam-diam. Entah tentang rasa ingin menjaga hubungan atau rasa enggan tuk lakukan pengakuan. Keduanya saling...
40.1K 2.5K 17
Seperti mimpi ketika Amara harus menikah dengan seorang garin (penjaga masjid/mushalla). Ia seorang mahasiswa cantik, berprestasi, digilai oleh bany...
673K 42.1K 43
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...
15.1K 1.5K 44
𝗬𝗮𝗻𝗴 𝗝𝗲𝗼𝗻𝗴𝗶𝗻 "𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘨𝘢 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘰𝘭𝘸𝘢𝘯." segala keluh kesah sekolah tiga tahun di curahkan ke sebuah buku T...