Chapter sebelumnya
""Hyun.. "
Minhyun menoleh dan tersenyum..
"Iya, ada apa?"
Jonghyun mendekat lalu dia mengelus kepala Minhyun..
Membuat beberapa mahasiswa dan mahasiswi di sekitar mereka terpekik gemas..
Walaupun profesor Hwang sering bersama dengan Profesor Ong, tapi interaksi Profesor Hwang dengan Profesor Kim sangat manis. Membuat mahasiswa dan mahasiswi disana suka menjodoh jodohkan keduanya..
"Aku mau pergi keluar sebentar, kalau kau butuh apa-apa. Kau bisa meneleponku ,oke?"
"Kau mau kemana?"
"Ada deh.. Bye Hyun'"
Jonghyun lalu melambaikan tangan kepada Minhyun lalu segera pergi mengambil kunci, takut Minki menunggu lebih lama.
"Apa sih Jonghyun? Dasar aneh.."
Minhyun menggelengkan kepala dan segera berlalu.
******
"Ah, aku harus menghubungi Seongwoo.. Aku harus pergi dulu ke lembaga penelitian dulu."
"Halo.."
"Halo Woo ..."
"Kenapa Hyun?"
"Kau bersama Guanlin sekarang?"
"Iya.. Kenapa?"
"Bagus, kau bisa pulang lebih dulu bersama Guanlin. Aku harus ke Lembaga Penelitian dulu menyelesaikan proyekku."
"Baiklah.. Oh ya, Minhyun..."
"Kenapa Woo?"
"Jangan lupa nanti malam ke rumah, kita makan malam sama-sama dengan orang tuaku dan Guanlin juga..
Dan satu lagi Hyun.. Selamat Ulang tahun sahabatku sayang, semoga semua kebaikan datang kepadamu. Aku mencintaimu.."
Minhyun tertegun.. Dia lupa kalau sekarang ulang tahunnya..
"Ah iya, aku ulang tahun ya sekarang? Hahahahaha aku sampai lupa.
Terima kasih sayangku, aku juga mencintaimu. Sampai jumpa nanti malam."
Beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang ada di dekat Minhyun langsung membulatkan mata mereka dan meringis mendengar Dosen cantik nya mengatakan kata-kata Cinta baru saja..
"Yaaaah .. Profesor Hwang sudah punya kekasih."
"Aku patah hati.."
"Kau dengar katanya tadi?
'Sampai jumpa sayangku , aku juga mencintaimu. Sampai jumpa nanti malam.'
Huuuu.. Aku patah hati.. Profesor Hwang mau kencan dengan pasangannya nanti malam, hiks.."
Minhyun yang tidak mendengar bisik-bisik dari mahasiswanya tadi berjalan langsung ke parkiran dan mengambil mobilnya..
"Aku lupa kalau sekarang hari ulang tahunku..
Aku mau makan malam dengan Seongwoo dan keluarganya. Yah, walaupun harus dengan Guanlin..
Tapi biarkan saja lah. Walaupun Guanlin terlihat jelas sangat menyukai Seongwoo.. Tapi bagaimanapun dia masih berumur 23 tahun, masih kecil. Seongwoo tidak akan meliriknya. Aku masih aman.."
Minhyun langsung masuk ke mobilnya dan langsung pergi ke Lembaga Penelitian
"Ah sial.. Kenapa macet sekali sih?"
Minhyun nenggerutu, sambil menunggu macet Minhyun membaca lagi berkas yang harus dia kerjakan di lembaga Penelitian nanti...
Sampai akhirnya jalanan sudah tidak terlalu macet lagi. Tapi mobil Minhyun mulai tersendat sendat...
"Eh.. Kenapa ini?"
Minhyun langsung meminggirkan mobilnya dan keluar untuk memeriksa mobil itu
"Ah sial.. Ini mobil kenapa sih? Biasanya juga tidak ada masalah. Kenapa malah mogok di saat genting begini?"
Minhyun yang tidak tahu bagaimana cara memperbaiki mobil langsung menelepon bengkel untuk mengirimkan mobil derek..
"Huuuft panas."
Sambil menunggu mobil derek, Minhyun memeriksa lagi mobilnya walaupun dia tidak tahu apa yang rusak. Biar terlihat ada kesibukan saja..
Keringat yang membasahi dahi dan pelipis Minhyun membuatnya terlihat amat sangat menawan..
Sampai beberapa waktu kemudian, hal tidak terduga datang untuk menghancurkan mood Minhyun kali ini dan mengubah hidup Minhyun untuk selamanya
Tin.. Tin.. Tiiiin...
"Wah .. Wah .. Profesor rubah, sedang apa kau di pinggir jalan begini? Mobilmu mogok ya? Kasihan sekali.. Hahahaha "
"Suara ini ..."
Minhyun menoleh dan langsung mengumpat saat itu juga begitu tahu siapa yang baru saja menyapa dan mengajaknya berbicara..
"Shit, kau lagi...
Sungguh memuakkan, kenapa juga aku harus bertemu denganmu disini
Kwon Hyunbin??"
Hyunbin tertawa mengejek dulu sebelum dia turun dari Mobilnya untuk mengganggu dan mengerjai Rubah di depannya ini.. Untung saja hari ini Hyunbin membawa mobilnya sendiri. Dia tidak ada schedule.. Jadi dia tadi ke Gym untuk olahraga tanpa dikawal oleh managernya.. Dan beruntung sekali dia bertemu dengan si rubah ini..
"Ckckckck kau berpanas panasan disini sendirian, memangnya kau bisa memperbaiki mobilmu?
Kau terlihat lemah. Mana mungkin kau bisa melakukannya? Yang ada kulit putih mulusmu itu akan merah-merah terpapar sinar matahari."
"Berisik.. Pergi kau dari sini, dasar brengsek."
Beberapa orang menoleh, mereka seperti mengenal sosok yang memakai baju olahraga dan bertopi itu..
Hyunbin merendahkan topinya untuk menyembunyikan wajahnya agar tidak dikenali oleh siapapun... Lalu ia mendekati Minhyun
"Mulut seksimu itu tidak pantas untuk berbicara kotor, cantik."
"Menjijikkan.. Jangan mengatakan hal-hal aneh semacam itu, aku mual.."
"Dasar rubah tidak tahu diuntung, semua orang datang padaku. Mereka semua antri demi bisa dekat denganku. Dan kau dengan sombongnya menolakku? Memangnya siapa kau?"
"Kau juga.. memangnya siapa kau? Cuma artis saja sudah sombong."
"Heh .. Mulutmu tidak bisa di filter ya? Kalau kucium paling paling kau ketagihan.."
Minhyun mengangkat alisnya..
"Siapa? Aku?
Heh bakteri, yang ada kau yang bakalan ketagihan kalau aku menciummu.."
"Hahahaha , dasar rubah. Kau mana punya pengalaman.. Dengan tampangmu ini yang ada kau yang di dominasi. Jangan menyalahi kodratmu."
Darah Minhyun serasa mendidih, sunguh amit-amit perkataan bakteri satu ini. Menyebalkan !
Tiba-tiba Minhyun nyengir seram..
Hyunbin yang terkejut pun langsung refleks mundur selangkah..
"Kenapa kau malah mundur, hmm?"
Minhyun semakin mendekati Hyunbin..
"Katanya kau tidak percaya kalau aku bisa membuatmu ketagihan dengan ciumanku.. Ayo, kita buktikan sekarang.."
Minhyun termasuk salah satu pria yang tinggi, tetapi Hyunbin lebih tinggi daripada dia, jadi Minhyun menarik jaket Hyunbin agar dia agak menunduk dan Minhyun langsung mencium bibir Hyunbin.
Hyunbin yang sangat terkejut awalnya tidak bisa mencerna apa yang sedang terjadi, dan Minhyun masih menciumnya dengan ganas.
Sampai akhirnya Hyunbin sudah bisa mulai menguasai keadaan.. Lalu dia mulai tersenyum dan menarik pinggang Minhyun agar tubuh mereka makin menempel. Dan Hyunbin mulai memperdalam ciuman mereka dan menguasai Minhyun dampai terdengar suara desahan Minhyun..
Begitu ingat kalau mereka masih di pinggir jalan, Minhyun langsung menendang tulang kering di kaki Hyunbin sampai pria itu berteriak kesakitan dan melepaskan ciuman mereka.
Tanpa berkata apapun lagi dan juga tanpa menoleh kearah Hyunbin, Minhyun langsung pergi meninggalkan pria itu dan langsung menghentikan taksi yang kebetulan lewat di sebelahnya..
Setelah pulih dari keterkejutannya, Hyunbin langsung menoleh dan memanggil Minhyun..
"Hei .. Rubah.. Hwang Minhyun!! Kembali kau.."
"Jalan pak..jalan.. Cepat!!"
Minhyun dengan panik meminta sopir taksi itu untuk segera jalan.. Karena Hyunbin dengan brutal mengetuk pintu dan jendela taksi Minhyun..
Hyunbin yang berniat mengejar Minhyun baru sadar kalau ada banyak kerumunan orang yang mengarahkan ponsel kepadanya, entah untuk memotret atau untuk merekam..
Hyunbin buru-buru Masuk ke dalam mobilnya dan segera meninggalkan tempat itu..
" eh..eh, itu tadi bukannya Aktor Kwon Hyunbin ya?"
" Iya benar, dia.."
"Astaga, astaga.. astaga, memangnya dia sudah punya pacar ya?"
" Tidak tahu, tapi Dispatch belum merilis kabar kalau dia sedang berkencan.."
" Apa kalian merekam adegan tadi? Atau kalian mengambil fotonya?"
" BAgaimana wajah kekasihnya Kwon Hyunbin? Sekilas tadi dia tampak cantik sekali.."
" Aku tidak tahu.. hei..hei.. cepat unggah video tadi ke media social."
" Oke.. aku akan mengunggahnya.."
" JAngan lupa tag namaku juga ya?"
"Oke.."
Setelah itu kerumunan orang-orang tadi segera membubarkan diri
Di dalam taksi.. Minhyun masih memikirkan apa yang baru saja dia lakukan tadi, dan wajahnya langsung merona hebat.
" Aaaarghh.. bodoh .. bodoh .. bodoh.. Hwang Minhyun bodoh, apa yang sudah kau lakukan dengan si bakteri itu tadi, aish menyebalkan. Bisa-bisanya aku..."
Minhyun menggosok wajahnya kasar dan mengumpat sedari tadi, membuat sopir taksi terlonjak kaget dan mengelus dadanya..
' sabaaaar, untung penumpangnya tampan. Walaupun sedikit kurang waras.'
Batin sopir taksi itu..
Sesampainya di tempat tujuan, Minhyun segera membayar taksi dan bergegas masuk ke lembaga penelitian..
******
"aargh brengsek.. brengsek .. apa yang sudah di lakukan oleh rubah itu tadi padaku? Dan aku malah membalas ciumannya..
Tapi.. boleh juga, bibirnya benar-benar lembut. Bukan hanya kelihatannya saja , tapi memang benar-benar terasa lembut dan manis.." Hyunbin senyum-senyum sendiri sambil bersiul-siul lalu masuk ke apartemennya untuk mandi. Setelah dia selesai mandi, tiba-tiba pintu apartemennya terbuka, dia menoleh untuk melihat siapa yang datang.
Yang tahu password apartemennya selain dia sendiri hanyalah Daniel dan juga manager Hyung .. dan yang masuk ke dalam apartemen Hyunbin adalah manager Hyungnya,
" Kwon sialan Hyunbin.. kau! Berani sekali kau melakukan hal itu di tempat umum hah?
Memangnya kau ingin menghancurkan kariermu??
Banyak pasangan selebritis yang kencan diam-diam agar tidak ketahuan oleh Dispatch, agar karier mereka tidak hancur gara-gara reporter itu.. tapi kau malah santai melakukannya di pinggir jalan. Apa maumu?"
Manager Hyunbin langsung marah-marah begitu dia masuk ke dalam unit dan melihat si tersangka berdiri dengan santai hanya dengan memakai kaos oblong dan juga boxer..
" Whoa .. whoa.. tenang hyung.. ada apa sih? Kenapa datang-datang kau mengomeliku? Memangnya apa yang sudah kulakukan?
Lagipula kenapa kau bawa-bawa nama Dispatch segala? Kau kan tahu kalau aku alergi pada mereka, mereka perusak karier orang. Dispatch lebih kejam daripada ibu tiri atau orang ketiga."
"Ibu tiri dan orang ketiga pantatmu..
Lihat ini.."
Manager Hyung tadi langsung melemparkan ponsel kearah Hyunbin, dan dilihatnya oleh Hyunbin ketika dia dan professor rubah tadi berciuman lalu Hyunbin di tendang kakinya dan dia langsung kabur naik taksi dengan Hyunbin yang mengejarnya , persis sama seperti drama yang pernah dia mainkan dulu..
" Astaga.."
" Iya Astaga.. dan sekarang cepat ganti bajumu lalu ikut aku ke Agensi.. CEO mencarimu, kali ini kau akan habis Kwon Hyunbin.."
Hyunbin sebal sekali, ini semua gara-gara professor rubah itu.. kalau saja dia tidak melakukan hal itu tadi, maka Hyunbin tidak akan berada dalam masalah besar sekarang.
Beberapa jam Setelah Minhyun makan malam dengan Seongwoo dan keluarganya, juga Guanlin. Minhyun pergi ke club malam sendirian, dia baru saja mendengar kalau Seongwoo baru saja putus dari Daniel. Seharusnya Minhyun senang, seharusnya..
Tapi nyatanya, Minhyun tidak merasakan apapun selain ikut sedih dan bersimpati pada Seongwoo. Aneh.. kenapa bisa jadi seperti ini?
Sebagai gantinya malah wajah si bakteri itu yang terus menerus muncul di dalam pikirannya..
Aaaaah Minhyun sudah gila, sungguh. Bisa-bisanya dia malah memikirkan si bakteri, sungguh apa dosanya sampai dia harus berurusan dengan actor idiot itu.
Malam ini Minhyun tampak sangat mempesona, dia memakai jaket kulitnya yang berwarna hitam. Membuatnya tampak luar biasa tampan.
Banyak pria dan wanita yang mendekati Minhyun dan berusaha merayunya. Tetapi tidak ada satupun yang dia hiraukan, sampai pada akhirnya semua orang pergi tetapi mereka masih memandang Minhyun dengan tatapan penuh rasa terpesona dan ingin memiliki.
Sambil menolak mereka, Minhyun sedikit melamun. Sedak asyik-asyik melamun tiba-tiba muncul wajah si Kwon Hyunbin di dalam lamunannya, membuat Minhyun refleks mengumpat.
Saking sebalnya tanpa sadar Minhyun sudah minum lima gelas Whiskey, sambil meneguk minumannya, dia juga mengumpati Hyunbin dengan sebutan yang tidak pantas.. .. pada akhirnya dia pusing dan mual. Walaupun Minhyun sering minum, tapi dia tidak kuat minum Whiskey yang memiliki kadar alcohol tinggi.
Dia lalu segera lari ke toilet untuk memuntahkan semuanya dan mencuci muka agar tampak lebih segar..
"Wajahku berantakan sekali," kata minhyun sambil bercermin, dia lalu mencuci mukanya lagi..
Tapi walau begitu mabuknya tidak bisa hilang..
Pada saat yang sama, seorang pria tampan dan tinggi juga masuk kedalam club. Dia terlihat sangat marah dan Jengkel..
Selama beberapa jam dia di sidang oleh CEO agensinya soal kejadian tadi siang dengan professor rubah nya..
Dia sudah menjelaskan semuanya kepada CEO yang masih saja tidak percaya, sampai akhirnya CEO itu lelah sendiri dan memilih untuk mempercayai Hyunbin dan memerintahkan ahli IT perusahaan untuk menghapus rekaman ciuman Hyunbin yang menyebar di media social. TIdak dari tadi kek, marah – marah melulu sungut Hyunbin dongkol, dia terus mengatai CEO nya itu.
Daniel juga sedang tidak bisa diajak bersenang-senang.. dia baru saja patah hati karena Seongwoo memutuskannya, huh, bilangnya saja tidak ada rasa pada Seongwoo karena dia jatuh cinta pada Jihoon. Tapi baru saja di putuskan sudah membuatnya jadi begini.. cih, lemah!
Hyunbin lalu berjalan menuju meja bartender untuk memesan minuman..
Ketika dia berjalan menuju ke meja bartender, dia melihat orang yang sangat dia kenal, si biang kerok atas masalahnya tadi siang. Sedang berjalan agak sempoyongan dan beberapa pria menatapnya ganas seolah Profesor rubah adalah mangsa mereka. Hyunbin tidak tahu kenapa, tetapi dadanya panas melihat hal itu..
Dia lalu berubah haluan dan menuju kearah professor rubah
"Jauhkan tangan kotor kalian dari tubuh kekasihku.!" Kata Hyunbin dengan nada dingin pada salah satu pria yang sudah mengulurkan tangannya untuk menyentuh Minhyun
Minhyun masih berjalan sempoyongan, dia tidak peduli. Sampai lengannya dicekal Hyunbin membuatnya mengaduh kesakitan..
" Kau mabuk, ayo kita pulang. Aku akan mengantarkanmu."
" Tidak maaaauuu..
Ini hari hiks .. ulang .. hiks.. tahunku .. hiks.." jawab Minhyun sambil cegukan, dia benar benar sudah mabuk kali ini
" Karena hiks.. ini hari ulang tahunku .. hiks.. aku mau bersenang-senang.."
"Ini hari ulang tahunmu?" Tanya Hyunbin sambil memandang wajah mabuk Minhyun yang sudah memerah sempurna..
" iya .. ini hari ulang tahunku, memang kenapa? Kau mau memberiku kado?"
Tanya Minhyun sambil berdiri sempoyongan.. dia tidak sadar dengan apa yang dia katakan. Dia sudah sangat mabuk
Hyunbin tersenyum penuh arti..
Baiklah professor rubah, kau sudah membuatku dalam masalah besar hari ini. Aku akan balas dendam, ganti aku yang akan membuatmu berada dalam masalah besar. Kata Hyunbin senang, tanpa dia tahu kalau perkataannya baru saja akan menimbulkan masalah yang amat sangat besar dan akan merubah seluruh hidupnya.
Hyunbin menyeringai puas dengan rencananya, dia lalu menarik tubuh Minhyun mendekat dan menelusupkan tangannya ke dalam kemeja Minhyun yang sambil mengelus kulit halus di balik kemeja itu,
" tentu saja, aku akan memberikanmu hadiah, kado special yang tidak akan pernah bisa kau lupakan seumur hidupmu.."
Di sisi lain, sepertinya Minhyun yang sudah mabuk berat tidak sadar dengan apa yang dia lakukan. Dia semakin menempelkan tubuhnya kepada tubuh Hyunbin dan bergerak sensual sambil berbisik di telinga Hyunbin..
" aku ingin lihat, apa hadiah itu!" bisik Minhyun dengan nada seduktif
Hyunbin sudah tidak tahan, Minhyun sudah membuatnya gila.. dia sudah membangkitkan nafsu birahi seorang Kwon Hyunbin..
" Kau mau tahu apa hadiahmu?"
Minhyun mengangguk..
"Surga.. aku akan membawamu merasakan bagaimana nikmatnya surga."
Bisik Hyunbin, lalu dia menarik Minhyun menjauhi club dan membawanya masuk ke mobil Hyunbin.
Sebelum masuk mobil, mereka berdua sempat berciuman panas dahulu.
Walaupun Hyunbin tahu di mana tempat tinggal Minhyun, tapi itu terlalu jauh dia juga malas menyewa kamar hotel yang ada di dekat sini, terlalu rumit karena dia adalah seorang publik figur. Kalau ketahuan oleh dispatch bisa bahaya, jadinya Hyunbin membawa Minhyun ke apartemennya..
Sesampainya di apartemen, Hyunbin langsung menggendong Minhyun dan masuk kedalam lift. Terlalu lama kalau Minhyun jalan sendiri.
Setelah buru-buru membuka pintu apartemen, Hyunbin langsung membawa Minhyun ke dalam kamarnya, dan membaringkan tubuh mulus Minhyun ke atas ranjangnya yang berukuran king sized.
Detik berikutnya, Hyunbin sudah merangkak ke atas tubuh Minhyun dan memandang wajah si cantik itu bagaikan serigala kelaparan.
Minhyun sudah terlihat amat sangat mabuk, matanya terlihat sayu dengan pipi yang memerah dan bibir bengkak akibat dicium oleh Hyunbin tadi sewaktu mereka jalan ke dalam apartemen Hyunbin ini.
Sungguh cantik dan indah, sampai-sampai Hyunbin tidak bisa memalingkan wajah darinya barang sedetik pun..
"Aku akan bermain kasar mala mini, aku akan membawamu merasakan apa itu surga."
Perlahan namun pasti, Hyunbin sudah mulai melucuti satu persatu pakaian Minhyun sambil menciumi leher putih mulus itu
" Aaahn.. mmmph.." Minhyun mulai mendesah, dan suara erotis yang dikeluarkan Minhyun barusan membuat libido Hyunbin semakin naik.
Hyunbin melempar pakaian Minhyun ke sembarang arah, begitu juga celananya. Membuat Minhyun hanya memakai celana dalamnya saja
Shit!! Kenapa dia terlihat sangat seksi sekali:
Tubuh putihnya sangat mulus, tidak ada noda, ramping, seksi, dengan abs yang tercetak di perutnya. Walaupun Minhyun memiliki abs, tetapi abs tersebut terlihat amat manis seperti cokelat putih karena tercetak di tubuh putih mulus dan ramping ini.
Tanpa di sadari jemari Hyunbin terus menelusuri abs milik Minhyun..
" kenapa kau hanya menyentuhnya saja? Kau tidak mau memakanku? Aku mangsamu malam ini sayang." Bisik Minhyun seduktif, membuat Hyunbin meremang..
Kenapa si rubah ini sangat menggoda? Dia seperti jalang, apakah dia selalu seperti ini ketika mabuk? Tanya Hyunbin dalam hati.
"kenapa hanya aku yang telanjang? Sedangkan kau masih berpakaian? Sungguh tidak adil." Kata Minhyun dengan nada menggemaskan..
Astaga .. astaga .. astaga, dia sungguh mengoyak imanku.
Ketika Hyunbin berusaha menetralkan nafasnya, tangan nakal Minhyun sudah melepas kancing baju Hyunbin, ketika kancing baju itu terlepas semua, tangan Minhyun kembali menggerayangi abs Hyunbin yang tercetak jelas seperti papan cucian.. di atas kulitnya yang agak sedikit gelap..
" kencang sekali.. seksi." Bisik Minhyun tanpa sadar sambil terus menggerayangi abs sempurna Hyunbin, membuat Hyunbin menggeram pelaan.
Mendengar suara itu, Minhyun semakin nakal, tangannya mulai membuka ikat pinggang dan juga kancing serta restleting celana jeans Hyunbin Dan menyentuh sesuatu yang sudah mengeras di dalam sana.
Hyunbin sudah tidak tahan lagi, dia lalu melumat bibir indah dan manis milik rubah nya ini..
Tanpa di duga Minhyun langsung membalas ciuman Hyunbin dan melumatnya ganas, lalu dia membuka mulutnya, memberikan akses pada Hyunbin untuk terus meng invasinya.
" Aaahn.." Minhyun kembali mendesah ketika tangan Hyunbin yang besar itu bermain main dengan dada Minhyun dan mencubit dengan gemas kedua putting merah muda milik Minhyun.
" mmmnnn..." Hyunbin terus menciumi Minhyun dan memuat si cantik itu terus mendesah..
" bibirmu seksi sekali, aku betah menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk menikmati rasa bibirmu yang seksi ini sayang."
"Lakukan, sentuh aku. Kau harus bertanggung jawab dan menuntaskan semuanya . kau sudah membuat seluruh tubuhku terasa panas terbakar tuan kwon.."
Puas dengan bibir Minhyun, Hyunbin menurunkan ciumannya dan mulai bermain main di leher indah Minhyun yang terasa sangat lembut dan beraroma sangat wangi..
" aahhhn .. hyaaah.." Minhyun mendesah keras karena Hyunbin menciumi dan menjilati leher Minhyun lalu menggigitnya, meninggalkan banyak sekalai bercak kemerahan..
" Aaahn.. ah.." Minhyun mendesah keenakan ketika Hyunbin memainkan kedua putting merah mudanya, Hyunbin menjilat dan menggigit sisi satunya, dan sisi yang lainnya ia mainkan dengan jari-jarinya yang besar
Minhyun mendesah keenakan, sampai dia tidak sadar kalau tangan Hyunbin turun kebawah lalu melepaskan satu-satunya kain yang menempel di tubuh Minhyun, celana dalamnya..
Hyunbin dibuat takjub untuk pertama kalinya melihat tubuh molek yang ada di depannya ini.
Walaupun tampang Hyunbin seperti penjahat atau pedofil sekalipun, tetapi Hyunbin tidak brengsek, dia jarang meniduri teman kencannya, dia sangat berhati hati bahkan kalau dia bermain, dia selalu mengenakan pengaman. Tapi untuk kali ini, Hyunbin tidak mau menahan semua nya lagi. Dia ingin menikmati tubuh Minhyun tanpa terhalang oleh apapun saat ini.
Keringat sudah mengalir di pelipis Hyunbin.. aneh, padahal AC sudah dia nyalakan, tapi sama sekali tidak terasa dingin karena kegiatan panas yang akan mereka lakukan sebentar lagi.
Hyunbin langsung melepaskan kemeja putihnya dan melemparkan sembarang arah,
lalu dia melepas celana jeans dan dalamannya sampai dia juga full naked sama seperti Minhyun. Sampai kejantan kebanggan Hyunbin sudah mengacung sempurna, dia sudah terangsang hanya dengan memandang Minhyun yang terbaring pasrah di bawahnya seperti ini.
" kau indah sayang, sangat indah." Puji Hyunbin sebelum dia kembali mencium Minhyun.
Hyunbin lalu kembali mengurung Minhyun dalam kungkungan tangannya..dan menciumi seluruh tubuh Minhyun, setiap jengkalnya sambil meninggalkan tanda di tubuh molek itu.
Minhyun tidak berontak ketika Hyunbin memberikan cupang – cupang di leher dan seluruh tubuhnya, sementara salah satu tangan Hyunbin mengocok juniornya yang menegang sempurna dan tangan satunya mengangkat kaki mianhyun untuk melingkar di pinggangnya.
Kemudian tangan itu menyentuh paha dalam Minhyun, membuat Minhyun berjengit karena terasa seperti tersengat aliraan listrik.
Sentuhan Hyunbin membuat Minhyun merasa gila, dia mulai menenggelamkan kepalanya di batal, kedua tangannya meremat seprei Hyunbin sampai berantakan sementara dadanya membusung nikmat sambil dia mengeluarkan desahan erotis, hal yang tidak pernah Minhyun pikirkan bisa dia lakukan ketika sedang mabuk seperti ini.
Lidah Hyunbin masih betah bermain main di putting merah mudah Minhyun, membuatnya terus mendesah tidak karuan,
" Hyaa.. hen., hentikan, ah.. aku.. aku mau keluar.."
Mendengar perkataan Minhyun, tangan Hyunbin yang mengocok kejantanan Minhyun semakin mempercepat kocokannya sampai Minhyun mendesah panjang dan mengeluarkan spermanya yang membasahi tangan dan dada Hyunbin..
" jilat sayang.."
Minhyun menjilati spermanya yang menempel di jari jari Hyunbin dengan tatapan seduktif, membuat Hyunbin menelan ludah susah payah.
Setelah tangan Hyunbin bersih, jari jari Hyunbin turun ke bawah dan menemukan hole Minhyun.
Setelah menemukannya dia langsung memasukkan dua jarinya ke dalam hole Minhyun ..
" aaaarrrgh.. " Minhyun berteriak kencang karena dia belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, Hyunbin adalah pria pertamanya, seharusnya ini pengalaman pertama yang indah, tetapi sakit.. rasanya sakit sekali..
" uuugh.. sakit.."
"Tahan ya sayang, sssh.. lubangmu sempit sekali, jariku terjepit.." Hyunbin semakin mempercepat gerakan jarinya di dalam lubang sana.. membuat Minhyun mencakar punggung Hyunbin sampai meninggalkan bekas, perih sekali.. tetapi Hyunbin tidak peduli, pasti apa yang dirasakan Minhyun sekarang jauh lebih sakit daripada rasa perih cakaran ini..
Minhyun terus mendesah kencang, dan badannya meliuk liuk, tanpa sadar melakukan penolakan atas benda apapun yang masuk kedalam lubang nya.
Hyunbin melumat bibir Minhyun untuk mengalihkan rasa sakitnya, karena di bawah sana Hyunbin terus mengerjai hole Minhyun agar juniornya nanti bisa leluasa masuk..
" Aku tidak tahan lagi sayang, aku ingin segera menggagahimu sekarang juga..
Hole mu sangat sempit dan basah, aku sudah tidak tahan lagi.. bersiaplah untuk menerima milikku di dalam tubuhmu."
Hyunbin melepaskan jarinya dan ,
"Aaaarggghhh .. sa.. sakit sekali, aahhhnn...!!!!"
Minhyun berteriak kencang karena rasa sakit yang dia rasakan tiba-tiba. Nyeri sekali, sakit, panas.. tetapi Hyunbin tidak mau tahu, dia masih berusaha memasukkan miliknya ke dalam tubuh Minhyun..
" mmhh.. hole mu sangat sempit, basah dan panas.." kata Hyunbin serak sambil menengadahkan kepalanya menahan kenikmatan
" uuugh.. sakit .. sakit, lepaskan, aku tidak mau lagi.. lepaskan, tolong.."
Air mata menggenang di mata indah Minhyun..
Hyunbin merutuki kebodohannya, dia main tusuk saja tanpa memakai pelumas atau kondom.
Tapi terserahlah, baru kali ini dia kehilangan akal karena terlalu bergairah, dan ini semua disebabkan karena rubah cantiknya ini.
Hyunbin mencium seluruh permukaan wajah Minhyun dan juga memberikan lumatan pada bibirnya untuk mengalihkan rasa sakit itu. Hyunbin mengeluarkan juniornya dan..
Blesss..
Dia memasukkannya lagi hanya dalam satu kali sentakan, membuat Minhyun berteriak kencang sekali lagi, tapi lalu teriakan kesakitan itu berubah menjadi desahan nikmat ketika Hyunbin mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.
Minhyun mendesah tidak karuan sambil memejamkan matanya, Hyunbin terus bergerak sambil memandang wajah Minhyun takjub. Cantik sekali, bagaimana bisa musuh yang dia benci selama setahun ini bisa jadi secantik dan semenarik ini?
"aahn.. eumph..eumph.." Minhyun terus mendesah kencang, Minhyun memejamkan matanya erat. Antara rasa sakit dan nikmat.. Minhyun sudah tidak bisa membedakannya lagi..
Hyunbin semakin mempercepat memompa hole Minhyun..
" Sebut namaku sayang, kau harus menyebut namaku saat bercinta denganku.."
" Uh.. hyun..binh.. angh.. Hyunbin .."
Hyunbin sangat bahagia mendengar Minhyun menyebut namanya, rasanya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya..
Hyunbin semakin mengangkat pinggul Minhyun dan mempercepat gerakannya, bosan dengan posisi ini Hyunbin membalik tubuh Minhyun dan mereka melakukan posisi doggy style..
Minhyun hanya diam sambil giginya menggigit seprei..
Sementara itu Hyunbin masih dengan buas menggempur lubang Minhyun, selama beberapa saat dia juga mulai bosan, lalu mereka berganti posisi lagi. Mereka berdua berbaring miring, Hyunbin mengangkat kaki kiri Minhyun dan dia langsung menusuk hole Minhyun lagi..lelah dengan posisi ini, Hyunbin berbaring dan memposisikan Minhyun diatas tubuhnya,
" bergerak sayang.." kali ini Minhyun yang bergerak di pangkuan Hyunbin..
" aaahnn.. hyun .. bin.."
Minhyun medesah perlahan..
Perlahan tapi pasti, Minhyun terus bergerak naik turun diatas tubuh Hyunbin, membuat Hyunbin memejamkan matanya karena rasa nikmat..
Minhyun menyentuh hidung mancung Hyunbin, membuatnya langsung membuka mata dan Hyunbin langsung bisa melihat Minhyun yang bergerak erotis dan mendesah diatas tubuhnya, sungguh terlihat amat sangat seksi sekali.tubuh keduanya sudah licin penuh keringat dan pergerakan Minhyun semakin lama semakin pelan, Hyunbin yang merasa hampir sampai tidak ingin kehilangan temponya. Jadi dia membalik posisi lagi, kali ini Minhyun terbaring dibawah tubuh Hyunbin, Hyunbin lalu mengangkat kaki Minhyun keatas bahunya dan dia mulai bergerak dengan cepat dan kasar, membuat Minhyun mendesah ribut..
" Hyunbin.. aku mau keluar.. " rengek Minhyun..
" sebentar sayang. Aku.. aku juga ingin keluar, tahan dulu sebentar.."
Mereka berdua sungguh kuat, mereka sudah bermain selama dua jam, dan Hyunbin belum juga mengeluarkan miliknya..
" Minhyun.. aku keluar.. uuugh terimalah cairan cintaku ini.."
" Aaahhhn..!!! uuuggh.." Minhyun mendesah keras ketika dia merasakan cairan hangat memenuhi tubuhnya.. dia melengkungkan tubuhnya keatas dan Hyunbin memeluknya erat sambil masih menusuknya beberapa kali, memastikan semua benihnya masuk kedalam tubuh Minhyun..
Rasanya ternyata sungguh luar biasa. Selama ini Hyunbin selalu memakai pengaman. Tapi kali ini dia tidak memakainya, dan ternyata rasanya amat sangat luar biasa. Atau apa karena dia melakukan ini bersama Minhyun? Sehingga rasanya sangat luar biasa.. entahlah..
Hyunbin lalu mengecup bibir Minhyun yang bengkak.. tetapi ada hal aneh yang terjadi..
Tes..
Minhyun menangis, setelah Hyunbin melepas ciumannya.
Entah kenapa Hyunbin tidak ingin melihat air mata ini, Hyunbin merasa seperti .. seperti pria paling brengsek di dunia ini, yang sudah mengambil keperawanan seseorang dengan paksa.
Perlahan mata Minhyun terpejam, lalu dia tertidur karena kelelahan..
" apa yang kupikirkan sekarang? Apa yang sudah kau lakukan padaku professor rubah? Kenapa aku tidak berdaya seperti ini di hadapanmu? Padahal rencana awalku hanya ingin memberi pelajaran terhadapmu.. aku hanya ingin balas dendam padamu."
Tak mau ambil pusing, Hyunbin menarik selimut lalu menyelimuti tubuh mereka berdua, lalu dia ikut tertidur.
Keesokan paginya, Hyunbin berdiri di balkon apartemennya sambil merokok dan meminum secangkir kopi, sedangkan Minhyun masih tertidur..
"Apa yang sudah kulakukan ini?"
Hyunbin menghisap lagi rokoknya, biasanya dengan merokok dia bisa menghilangkan rasa stressnya.. tapi kali ini rokok dan kopi tidak bisa membantunya, sumber stressnya masih terlelap diatas ranjangnya.. iya, ranjangnya..
Hyunbin memandangi Minhyun, orang yang semalam ia renggut keperawanannya, awalnya Hyunbin merasa akan sangat menyenangkan rasanya kalau dia bisa meniduri Minhyun untuk balas dendam.. tapi apa ini? Entahlah
Minhyun sangat hebat di ranjang, dia bisa mengimbangi nafsu Hyunbin yang menggebu nggebu.. tapi masalahnya, air mata itu.. kenapa semalam minhyun menangis?
Bukankah bagus dia menangis? Dia sudah membuatku dalam masalah besar kemarin, bukankah ini setimpal dengan apa yang sudah kulakukan padanya tadi malam?
Selama ini aku tidak pernah membawa siapapun kemari, tidak ada teman kencanku yang pernah kesini. Tapi aku malah membawanya kesini? Apa yang sudah kulakukan? Saat itulah terdengar suara pergerakan..
Hyunbin lalu bergerak mendekat..
"kau sudah bangun?"
Suara itu sontak membuat Minhyun yang baru bangun tidur langsung menoleh..
Hyunbin menelan ludahnya lagi, melihat tubuh polos Minhyun yang penuh dengan kissmark buatannya dan tertutup selimut.
Tetapi Minhyun tidak mengatakan apapun, dia lalu turun dari tempat tidur dan terjatuh karena rasa sakit di lubangnya karena perbuatanku semalam.
Ketika aku hendak menolongnya dia malah membentakku,
" jangan menyentuhku Kwon Hyunbin, jangan berani melakukannya. Kuperingatkan kau.. memangnya kau belum puas membalas dendam padaku apa?"
Hyunbin terperanjat kaget, Minhyun hanya tersenyum sinis..
" tidak perlu kaget begitu, aku tahu kau melakukan semua itu hanya karena ingin balas dendam padaku. Aku sudah melihat rekaman itu di media social."
" Minhyun.. A.. Aku.."
" Jangan mengatakan apapun tuan Kwon. Anggap semua ini impas, aku tidak akan megatakan apapun. Jauhi aku. Aku juga akan menjauhimu.. anggap saja semua ini tidak pernah terjadi." Minhyun mengatakan dengan tenang, tidak ada air mata lagi seperti semalam,tetapi gurat kesedihan di mata Minhyun entah kenapa terlihat sangat jelas.?
Dengan susah payah, Minhyun mengumpulaan pakaiannya satu persatu dan memakainya dengan susah payah. Lalu dengan langkah tertatih dia berjalan menjauhiku tanpa menengok ke belakang sama sekali dan tanpa mengucapkan apapun padaku.
Dan dengan bodohnya aku tidak bergerak atau mengatakan apapun, aku hanya terdiam membeku seperti orang idiot sampai kudengar suara pintu menutup..
" Apa yang sudah kulakukan?"
Hyunbin mengusak wajahnya kasar dan menghembuskan nafas yang sedari tadi dia tahan. Entah kenapa dadanya terasa nyeri sekali..
"Aku menyakitinya.. Di hari ulang tahunnya.. "
To Be Continued..
Haaaaiiii... luke baru sempat nulis book ini
Chapter ini khusus buat Minhyun.. Nyonya Kwon.. Happy Bday Minhyun ...
selamat membaca, next chapter kita kembali ke pasangan cinta segi banyak Ongniel, Minhyunbin, Panwink, dan JRen..