Baby don't stop S2 🔞 [ Mark...

By jungyaa_jum

30.6K 2.7K 736

Cerita ini mengandung unsur kekerasan. disarankan untuk baca "BABY DON'T STOP S1" dulu ya supaya paham sama a... More

4th anniversary
sweet lie
Teror (day1)
Teror (day2)
See you at the end
Teror (day14)
dark side
Who this?
Mark, please.
black men
P'Blue ?
Kepribadian ganda?
suspicious
Dokter Ithipat
bayangan hitam
Dejavu
who is nong Jung?
sure, i can
Spesial part [Best]
titik terang
fakta baru
I see U
creepy
Again
sorry
Finally

Detik terakhir

836 85 0
By jungyaa_jum

[Mark POV]

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi"

"Ai sat!!!" Ini keempat kalinya aku menelpon P'Gun tapi hasilnya sia-sia

Aku salah, tidak seharusnya aku bersikap kasar pada P'Gun

"Sawaddeekhab Mae" wai-ku dari telepon

"Wadde kha Mark, ada apa?"

"Khotthod mae. Apa P'Gun sudah sampai rumah?"

"Gun?"

"Khab Mae"

"Kalian kan tinggal berdua,ada apa? Kalian bertengkar lagi? Gun tidak pulang kerumah Mae"

"Mai Mae,kami baik-baik saja. P'Gun belum pulang selarut ini aku pikir P'Gun pulang ke rumah Mae hehe ngan terimakasih Mae. Maaf mengganggu. Waddee khab"

"Waddee kha Mark"

-

Sudah jam tiga pagi dan P'Gun belum ada di rumahnya? Apa P'Gun tidak pulang?

Aku menyisir sepanjang jalan yang biasa kami lewati, tapi tidak ada jejak P'Gun sama sekali.

"P'Gun, khotthod na" isakku

-

Aku menyesal

Hoih Mark!!! Kenapa kau tidak menyekolahkan mulutmu? Tidak ada gunanya gelar sarjana tersandang padamu jika otakmu sama sekali tidak bermanfaat!

"Haruskah aku pulang? Barangkali P'Gun kembali" harapku

Kuputuskan kembali ke apartement berharap P'Gun ada di sana. Tapi nihil, tidak ada siapapun setelah aku sampai. Semarah itukah P'Gun?

P'Gun, maaf. Sekali lagi aku minta maaf untuk semua yang aku lakukan selama ini. Aku terlalu peduli pada orang lain hingga mengabaikan perasaanmu. Chai, P'Gun benar, selama ini akulah yang tidak mengerti dirinya.
Bodoh! Kau memang bodoh mark!

-

"Kenapa semua orang meninggalkanku? Nong Jung, P'Best bahkan P'Gun? Apa aku memang ditakdirkan sendiri? Aku selalu gagal membahagiakan orang di sekitarku

"P'Gun??" Lirihku pada frame yang tertata dimeja 

"Khotthod na" isakku

"P'Gun di mana? Aku takut"

Aku menangis semalaman. Aku bangun ketika ada petugas kebersihan mengetuk kamarku

Sudah pagi dan ponsel P'Gun masih tidak bisa dihubungi

Let's kill this love
Yeah yeah yeah
Rampampampam
Let's kill this love

"Hallo khab?" Ucapku saat mengangkat telepon dari nomor yang tidak kukenal

"Hahahaahahahha"

"Hallo khab?" Ucapku sekali lagi

"Hahahahhahaahah"

"Ai sat! Kau membuang waktuku!" Kumatikan telepon itu dengan kesal

Ponselku kembali bergetar. Ada satu pesan dari nomor yang sama

"Kekasihmu ada padaku. Jika kau ingin dia tetap hidup, temui aku di Lavita sekarang juga! Jangan bawa siapapun apalagi polisi karena aku sudah mengirim mata-mata di sekitarmu"

"P'Gun!!!!" Pekikku

P'Gun dalam bahaya. Aku tidak tenang sekarang. Bangsat aku harus membunuh bajingan itu!

Kulajukan mobilku dengan dengan kecepatan tinggi

-

"Lantai dua private room nomor enam"

Satu pesan lagi dari pengecut itu

" Satu dua tiga empat lima enam" aku berhenti tepat di depan ruangan nomor enam. Biadab itu pasti ada di dalam sini

Brakkkkk

Kutendang pintu dengan kasar tidak peduli tatapan sinis dari pelayan di sana

"Di mana Gun!" Bentakku saat melihat pria jangkung berdiri membelakangiku

"Pengecut! Mau apa kau! Dimana kau sembunyikan Gun!

"Menjijikkan" desisnya

Pria itu masih membelakangiku hingga akhirnya ia berbalik dan membuatku terkejut setengah mati

"Kau?"

"Apa kabar nong?" Sapanya dengan senyuman licik

"Yak kau Itthipat sialan! Di mana Gun!" Sat aku tidak menyangka pria didepanku adalah orang aku cari

"Tenanglah. Gun aman bersamaku. Jangan khawatir"

"Bangsat! Mau apa kau!"

"Hanya menagih hutang kekasihmu"

"Hah?"

"Ohoo kau memang dungu" ejeknya

"Tidak usah berbasa-basi denganku bajingan! Di mana Gun!" Kutarik kerahnya hingga ia sedikit berjinjit

"Jangan gegabah nong. Aku tidak melakukan apapun pada Gun mu. Hanya saja aku tertarik pada tubuhnya. Jadi, maukah kau berbagi denganku?"

"Ai sat!!!" Satu pukulan melayang mengenai wajahnya

Dokter itu meringis kesakitan

"Sayang sekali aku tidak bisa melukaimu karena perintah tuanku" sinisnya

"Tuanmu?"

"Aku punya penawaran menarik untukmu"

"Jangan macam-macam denganku sat! Aku tidak segan menghajarmu sampai mati!"

"Menakutkan sekali"

"Katakan apa maumu?"

"Sederhana. Cukup tinggalkan Gun maka aku akan membebaskannya"

"Apa maksudmu biadab!"

"Berikan Gun padaku dan pergilah sejauh mungkin"

"Mai! Kau tidak punya hak mengatur hidupku!"

"Jadi kau mau Gun mati sia-sia?"

Dokter itu membuka ponselnya lalu menunjukkan foto P'Gun dengan keadaan kaki dan tangan terikat

"P'Gun!!!!" Teriakku

"Bagaimana?"

Emosiku sudah memuncak. seperti kesetanan, kupukuli wajahnya berkali-kali hingga hidungnya mengeluarkan darah.
Ia terjerembab lalu mengusap wajahnya

"Kau memaksaku melakukan ini baiklah Mark, sekarang giliranmu" ia mendekat kearahku

Aku mundur perlahan mengambil ancang-ancang bersiap jika dia memulai pukulannya. Tapi dia tidak melakukan apa-apa, hanya menepuk pundakku lalu menancapkan sesuatu di lenganku.

Setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi




#

Chap selanjutnya akan jadi chap terakhir

Jangan Lupa votmen yaa❤️

Terimakasih ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

10.4M 766K 77
[21+] MPREG! EROTIC ROMANCE [SOME STORY ARE PRIVATE] Rasanya aku ingin petir dan hujan selalu datang, agar aku bisa selalu memelukmu. Karena dengan...
2.9M 193K 16
"Oh rupanya yang meretas sistem kita adalah bayi mungil ingusan?" "Brengsek. Lepaskan aku!!" "Oh tidak semudah itu babe. Sekarang, mari kita menghuku...
1.9M 243K 27
"Heh! Ngapain buka celana?" "Diem lu, ah. Gua sange." Damar makin depresot kalo gini caranya. Kenapa pake sange segala, sih?! "Gak boleh buka celana...