Seungri, chaerin dan mino tiba di gangnam dengan menumpang mobil pembawa sayur yang kebetulan searah dengan tujuan mereka. Tiba di untitled mereka menyelinap lewat pintu belakang yang hanya diketahui oleh seungri. Karena pintu depan dijaga oleh beberapa orang dan terdapat pita police line.
"Ayo masuk." Seru seungri mengajak keduanya masuk.
"Hyung kau yakin tempat ini aman?" Mino tidak yakin dengan tindakan yang mereka lakukan.
"Ne, tempat yang paling aman adalah tempat yang paling berbahaya." Jawab seungri seenaknya.
"Yah...kau gila. Bagaimana tempat bahaya bisa jadi tempat aman?" -chaerin
"Hahaha...noona, kau akan tahu nanti." -seungri.
Mereka berhasil masuk, seungri menekan saklar yang ada disisi pintu dan ruangan itu menjadi terang. Bisa dilihat tempat itu cukup besar dan rapih. Ada sebuah meja besar dan beberapa kursi juga sofa. Ada sebuah alat komunikasi disana.
"Aku harus menghubungi yang lain." -seungri
"Tunggu, kau yakin tidak ada yang menyadapnya?" -mino
"Tentu, sudah ku bilang tidak ada yang tahu tempat ini selain kami berlima walau aku sendiri jarang ke club."
Seungri melakukan panggilan pada yongbae dan untung nya yongbae segera menjawab.
"Yongbae hyung, kau ada dimana?"
"Eoh seungri-ya, kau tidak apa-apa?"
"Ne...aku tidak apa-apa."
"Kau ada dimana sekarang?"
"Aku ada di untitled club hyung, cepatlah kemari!"
"Ok...kau tunggu aku di situ, aku dan daesung akan segera kesana."
"Ne."
Seungri menutup telpon.
"Kalian ini sungguh tidak bisa ditebak ya?" -mino
"Wae?" -seungri
"Segalanya sudah dipersiapkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan." -mino
"Jiyong hyung itu orang yang perfect, jadi hal kecil pun tak akan luput darinya." -seungri
.
.
.
.
.
Tak lama berselang, yongbae dan daesung pun datang. Mereka pun masuk melalui pintu yang hanya mereka ketahui.
"Seungri!" -yongbae
"Bae hyung, kau sudah datang?" -seungri
"Oppa, apa kabar kalian?" Sapa chaerin pada yongbae dan daesung.
"Eoh, chaerin-ah....kami baik-baik saja." -yongbae
"Jiyong hyung dan top hyung mana?" Tanya daesung.
"Jiyong hyung dan top hyung ditangkap oleh yoon." -seungri
"Brengsek...kita harus segera menolong mereka." -yongbae
"Kita tidak bisa gegabah hyung, kurasa mereka sanggup menghadapi yoon sementara ini." -daesung
"Tidak hyung, aku khawatir dengan jiyong hyung. Dia sedang terluka dan lukanya belum sembuh." Seungri sekarang lebih mengkhawatirkan jiyong karena dia ingat jiyong punya luka yang belum mengering.
"Oppa, kita bisa melacak keberadaan jiyong oppa." -chaerin
"Bagaimana caranya?" -yongbae
"Aku menaruh pelacak pada perban jiyong oppa tadi pagi."
"Mwo...kenapa kau bisa menaruhnya disitu?" Daesung heran mendengar chaerin, pasalnya belum ada yang kepikiran untuk menaruh benda itu diperban, bahkan pada orang luka.
"Ya aku sengaja menaruh nya disitu untuk berjaga-jaga jika jiyong oppa dan seungri kembali ke gangnam."
"Wah...noona, aku tidak pernah berpikir sampai ke sana, tidak heran kau menjadi pimpinan gangster di gwangju." Puji mino pada chaerin.
"Kalau begitu segera pikirkan bagaimana caranya kita bisa menolong mereka." -daesung
"Kau benar, mino cepat kau lacak dimana pelacak itu berhenti." -yongbae
Mereka pun segera mencari ke beradaan jiyong dan top. Setelah hampir 5 menit akhirnya mereka menemukan titiknya dan mereka kaget melihat alamat itu.
"Hyung, bukankah ini rumahmu?" Mino memastikan pada seungri bahwa dia tidak salah lihat.
"Benar ri, itu rumah kalian. Bahkan rumah kalian saja sudah dikuasai oleh yoon. Gila!" Yongbae tidak percaya dengan yang mereka lihat.
"Lalu apa rencananya?" Tanya seungri yang ingin segera menyelamatkan jiyong.
Sebelum yang lain meneruskan, seungri menerima panggilan melalui ponselnya.
📳 Jiyong hyung is calling...
"Hyung, jiyong hyung?" Dia menunjukkan layar ponselnya pada yongbae yang Memperlihatkan nama jiyong tertera dilayar.
"Jawablah, kurasa itu bukan jiyong." Suruh yongbae.
"Yeoboseyo" seungri menjawab panggilan itu.
"Seungri hyung, ini aku yoon." -yoon
"Yoon, dimana jiyong hyung dan top hyung?" -seungri
"Tenanglah mereka ada bersamaku. Tapi sepertinya jiyong hyung sudah tidak sanggup membuka matanya." -yoon
"Apa yang kau lakukan padanya?" -seungri
"Aku hanya bersenang-senang, jiyong hyung saja yang lemah." -yoon
"Kurang ajar kau... lepaskan mereka. Kau bisa ambil yang kau mau tapi lepaskan mereka." -seungri
"Aku akan lepaskan mereka, jika kau mau datang ke rumah mu, sendiri. Tanpa bantuan siapa pun. Kau mengerti?!" -yoon
Tut...
"Dia bilang apa ri?" Tanya daesung penasaran.
Sesaat seungri melamun, mengingat semua kata-kata yoon. Membuat dia semakin khawatir akan keadaan jiyong.
"Ri... seungri-ya" panggil yongbae yang melihat seungri tidak menjawab pertanyaan daesung.
"Eh..ah...dia ingin aku datang ke rumah ku tanpa siapapun. Aku harus segera kesana." Seungri baru saja hendak pergi, tapi langkahnya dihentikan oleh yongbae.
"Kau tidak bisa sembarangan ke sana sendiri ri, itu sama kau cari mati." -yongbae
"Tapi hyung...jika aku tidak segera datang Jiyong hyung akan..." -seungri
"Aku tahu, aku juga khawatir.Tapi jika kau datang tanpa persiapan apapun sama saja kau bunuh diri. Justru itu yang diinginkan oleh yoon. Menghabisi kalian." -yongbae
"Jadi kita harus bagaimana?" -seungri
"Kau pulang, tunjukan dirimu sendiri. Alihkan perhatian mereka, saat itu kami akan lewat pintu rahasia. Lumpuhkan anak buahnya satu persatu. Setelah itu kita akan hadapi seungyoon, Seunghoon dan june."
"Tapi hyung, saat ini kita kekurangan anggota, karena beberapa orang kita juga dilumpuhkan oleh Seunghoon dan june?" -daesung
"Biar kami yang membantu kalian!" Chaerin dan mino menawarkan diri.
"Kalau soal anak buah, kau lupa oppa kalau aku juga masih punya kuasa digwangju?!" -chaerin
"Ah benar, kau bisa mengerahkan beberapa anak buahmu." -yongbae
"Aku akan menyuruh mereka melumpuhkan anak buah yoon dari luar secara diam-diam. Kita juga akan melihat dimana posisi jiyong oppa dan top oppa berada. Dengan begitu akan memudahkan kita untuk membebaskan mereka." -chaerin
"Bagus kalau begitu, segera kau hubungi. Aku, daesung dan seungri segera berangkat saat keadaanya mulai aman." -yongbae
Dan chaerin pun menelpon anak buahnya yang paling setia.
"Bobby-ah, dengarkan aku baik-baik. Aku mau kau lakukan sesuatu. Kumpulkan beberapa orang untuk melumpuhkan anak buah yoon di sekitar daerah gangnam. Kau juga pergilah ke alamat yang akan kuberikan padamu, pantau dimana yoon dan sanderanya. Jika kau sudah selesai dengan tugasmu segera hubungi aku. Ingat, jangan sampai ada jejak dan jangan sampai yoon tahu, kau mengerti! Bagus...kerjakan sekarang"
Chaerin mendapatkan kesanggupan dari bobby untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Mereka menunggu kabar dari bobby.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Berhasil kah rencana yang dibuat yongbae?
Apa yang akan terjadi pada kwon bersaudara?
Tunggu kelanjutan nya dichapter berikutnya.
Jangan lupa vote dan komen kalian.
Khamsahamnida 🙇