MY BEST || BAMLIS

By hannvxf

49.5K 4.7K 104

Kunpimook Bhuwakul, atau yang biasa disapa Bambam itu terkejut saat sang ibu menyuruhnya untuk menikah di ten... More

Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Epilog

Part 1

5.4K 361 9
By hannvxf

Haii cerita ini mau di revisi yaaa. Jadi ada beberapa chap yg diperbaiki kesalahannya. And Thank you so much for 13k views 😭😍❤

______________________________________

Bambam dengan tergesa-gesa menelpon sang manajer setelah mendapat kabar dari ibunya di Thailand. Beberapa menit yang lalu, ibunya menelpon dan menyuruh Bambam untuk segera pulang ke Thailand. Bukan berarti tanpa alasan Bambam bersedia menyanggupi ucapan ibunya, namun karena jadwalnya yang memang kosong selama empat hari membuat Bambam tidak menolak perintah tersebut. Setelah terus berusaha menelpon sang manajer, akhirnya panggilan tersebut di jawab.

“Hyung, tolong pesankan aku tiket pesawat ke Thailand secepatnya,” ujar Bambam tanpa basa-basi.

“Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?” tanya sang manajer yang bernama Jinwoo tersebut.

Bambam menghela napas sebelum kembali berbicara, “Tidak, ibuku mengatakan ada suatu hal penting yang harus dibicarakan secara langsung,”.

“Baiklah, akan kupesankan, kau tunggu saja dulu,”

“Baik, terimakasih Hyung,”

Tidak biasanya Bambam pulang ke Thailand mendadak seperti ini, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, mungkin masih ada penerbangan ke negeri gajah putih tersebut malam ini.

Bel berbunyi, menandakan ada seseorang diluar sana. Bambam dengan segera bangkit dari duduknya dan berharap sang manajerlah yang ada di sana. Setelah pintu terbuka, betapa terkejutnya Bambam saat melihat salah satu sahabatnya tengah berdiri di depan pintu.

“Lisa? Ada apa malam-malam seperti ini?” tanya Bambam dengan heran, saat diperhatikan lebih seksama wajah gadis itu terlihat seperti habis menangis dengan mata sembabnya.

Lisa masuk ke dalam tanpa menjawab pertanyaan Bambam. Dengan santainya Lisa mendudukkan diri di salah satu sofa milik tuan rumah tanpa permisi. Hal tersebut memang biasa bagi mereka berdua karena persahabatan yang memang sudah lama terjalin.

“Cupcakeee, kemarilah…” ujar Lisa memanggil salah satu kucing peliharaan sahabatnya itu.
Lantas saja seekor kucing yang merasa terpanggil dengan segera mengahampiri Lisa dan duduk diatas pangkuan gadis tersebut. Mereka cukup lama diam sebelum Lisa memulai bicara.

“Dia memutuskanku,” ujar gadis tersebut dengan tatapan kosong.

“Bagaimana bisa? Apa yang terjadi dengan anak itu?!” ujar Bambam yang sudah tersulut emosi, pria itu sudah menempati tempat kosong di samping sahabatnya.

Sesekali Lisa mengelus kucing di pangkuannya sambil menjawab, “kita hampir ketahuan, dan dia bahkan tidak mau dunia tau bahwa kita sedang berkencan,”

“Lalu dia mencampakkanmu?” tanya Bambam yang hanya dibalas Lisa dengan sebuah anggukan.

“Akan kuberi pelajaran dia!”

“Apa?! Kau ingin apakan dia? Memukulinya dan membiarkan semua orang tahu tentang ini?” tanya Lisa dengan sengit.

Bambam melihat perubahan yang terjadi di wajah gadis itu, “Baiklah, aku tidak akan melakukkannya,” dia tahu suasana hati gadis itu sedang tidak baik.

Ponsel Bambam berbunyi dan dia dengan segera mengecek pesan yang baru masuk tersebut, “Apa kau akan menginap di sini?” tanya Bambam pada Lisa yang masih asyik bermain dengan kucing-kucingnya.

“Iya kalau kau bersedia,” jawab Lisa enteng

Bambam bangkit dari duduknya dan segera mengambil koper dari dalam kamar. Manajernya baru saja memberitahukan bahwa dia akan berangkat pukul setengah dua belas, yang berarti waktunya hanya tersisa empat puluh menit lagi.

“Aku akan pulang ke Thailand malam ini, kau bisa tidur di kamarku,”

Lisa yang mendengar hal tersebut langsung berdiri dari tempat duduknya, “Baiklah, aku akan menginap, di sini bahkan lebih nyaman daripada dorm kami,” ujar gadis itu.

Bambam tertawa mendengar penuturan sahabatnya itu. Setelah mengucapkan selamat tinggal, dengan segera Bambam pergi ke bandara bersama manajernya yang memang sudah menunggu kehadiran Bambam di luar rumahnya.

Tidak seperti biasanya, kondisi bandara saat ini cukup sepi. Tidak banyak orang dan wartawan berlalu-lalang. Hal itu bahkan membuat Bambam merasa lebih nyaman dan tenang. Setelah menunggu tidak cukup lama, Bambam yang ditemani manajernya akhirnya berangkat menuju Thailand.

***

Selama kurang lebih lima jam berada di atas udara. Bambam yang ditemani seorang manajernya pun tiba di kampung halaman pria itu. Setelah mengabari keluarganya di rumah, tak berapa lama sebuah mobil datang menunggu mereka berdua.

“Hyung, kau bisa menginap di rumahku saja, ini sudah terlalu malam,” ujar Bambam

Manajer yang menemaninya tersebut pun mengecek ke arah jam di tangannya, “Baiklah,” ujarnya.

Terkadang saat berada di Thailand, tepatnya di Bangkok. Bambam lebih sering tidur di rumahnya jika mereka berada di sana lebih dari dua hari dan beberapa member bahkan manajer mereka juga beberapa kali menginap di rumahnya.

Sesampainya di rumah, karena memang sudah sangat larut atau bisa dibilang sudah hampir terbit fajar, membuat Bambam langsung beristirahat ke kamarnya dan manajernya berada di kamar tamu.

Cukup lama Bambam mengisi tenaga dengan tidurnya yang nyenyak sampai bau lezat masakan terendus indra penciumannnya. Setelah cukup lama memaksakan diri untuk bangun, Bambam akhirnya membuka matanya dan dengan segera membersihkan diri.

Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Kondisi rumah bisa dibilang cukup sepi, hanya ada Bambam, sang manajer, dan ibunya yang sedang memasak di dapur. Bambam melangkahkan kakinya menuju dapur.

“Pagi Mom,” sapanya pada wanita paruh baya yang tengah sibuk menumis sayur.

“Kau sudah bangun ternyata, kemari dan makanlah,” ujar sang ibu yang kemudian menyerahkan piring kepada anaknya itu.

Tanpa ragu Bambam mengambil hampir semua makanan yang tersaji di meja makan. Walaupun tubuhnya yang bisa dibilang kurus, namun bukan berarti dia memiliki nafsu makan yang rendah.

“Jadi apa yang ingin Mom bicarakan?” tanya Bambam yang sudah menyelesaikan makannya.

Ibunya kemudian menyuruh mereka untuk berbincang di ruang tamu agar lebih nyaman, “Bam…kau sekarang sudah berumur dua puluh lima tahun, dan Mom ingin membicarakan hal ini kepadamu,”

Bambam mendengarkan dengan seksama perkataan ibunya, “Ayahmu dulu sudah menjanjikan untuk menikahkan kau dan putri sahabatnya saat usiamu dua puluh lima tahun,” jelas ibunya.

Perlahan raut wajah Bambam berubah, tak banyak hal yang bisa dilakukannya untuk sang ayah yang sudah terlebih dahulu pergi, “Aku tau ini berat bagimu, kau bisa tidak melakukannya,” lanjut ibunya yang kini sudah menggenggam erat tangan Bambam.

Bambam menggeleng dengan pelan, “Tidak, aku bisa Mom, tapi mungkin tidak bisa secepatnya,”

Wanita itu menatap dalam anak lelakinya, tumbuh besar sendirian di negeri orang lain, membawa naik nama keluarga mereka, dan masih harus dihadapkan dengan kenyataan ini.

“Maafkan Mom…Mom tau bagaimana keadaanmu, tapi ini permintaan Daddy, lihatlah ini,” ujar ibunya seraya menyerahka selembar foto bayi Bambam bersama seorang bayi perempuan.

Bambam mengambil foto itu dengan hati-hati, dia pernah melihat foto ini. Ibunya memberi isyarat untuk membalik foto itu. Di sana terdapat sebuah tulisan yang sekarang baru diketahuinya.

Bambam.

Bayi kecilku yang kuat, aku ingin kau menikahi bayi perempuan di foto ini. Kalian akan menjadi pasangan yang sangat imut. Dad ingin melihatmu tumbuh besar, tertawa dan menangis bersama.

Love you my little Bam.

Tanpa disadari sebutir air mata menetes di pipi tirus cowok itu, dengan segera dia menghapus jejaknya. “Aku akan melakukannya Mom, hanya itu satu-satunya hal bisa kulakukan untuk Dad sekarang,” ujar Bambam dengan tersenyum manis.

Sang ibu yang duduk tepat di depan Bambam tak kuat menahan tangisnya, “Maafkan Mom, ini pasti berat untukmu, terimakasih sudah memenuhi keinginan Dad,” Bambam kemudian membawa ibunya kedalam pelukan, menenangkan hati wanita itu.

Bambam tau, pasti berat bagi ibunya untuk kembali membuka kenangan bersama sang ayah. Terlebih lagi ini adalah keinginan ayahnya, dan mereka juga sudah berjanji akan menikahkan Bambam di usia dua puluh lima tahun. Bambam mengenal dengan jelas siapa perempuan di dalam foto itu, walaupun merupakan foto sewaktu bayi namun wajah yang sangat dikenalnya itu membuat Bambam yakin bahwa gadis itu adalah Lisa tanpa perlu bertanya sekalipun.

Continue Reading

You'll Also Like

204K 25.7K 37
[ DITERBITKAN ] โ€ข BLACKPINK โ€ข Cuman Kisah nya si Jisoo, Jennie, Rose sama Lisa yang kejebak di masa depan terus ketemu sama anak-anak mereka. Secara...
111K 11.5K 49
[ ๐ง๐ž๐จ๐ฉ๐ข๐ง๐ค. ] HARAP VOTE Kehidupan normal remaja yang terus berjalan. Berlika-liku, susah, senang, terkumpul menjadi satu. "Ih udah gue bilang...
1.1M 4.7K 4
Bukan novel terjemahan ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ฑ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ธ๐Ÿ„บ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ฝ ๐Ÿ„ฒ๐Ÿ„ด๐Ÿ…๐Ÿ„ธ๐Ÿ…ƒ๐Ÿ„ฐ ๐Ÿ„ธ๐Ÿ„ฝ๐Ÿ„ธ ๐Ÿ„ท๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ฝ๐Ÿ…ˆ๐Ÿ„ฐ ๐Ÿ„บ๐Ÿ„ธ๐Ÿ…‚๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ท ๐Ÿ„ฒ๐Ÿ„ด๐Ÿ…†๐Ÿ„ด๐Ÿ„บ ๐Ÿ…ˆ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„ฝ๐Ÿ„ถ ๐Ÿ„ฟ๐Ÿ…„๐Ÿ„ฝ๐Ÿ…ˆ๐Ÿ„ฐ ๐Ÿ„ฟ๐Ÿ„พ๐Ÿ…†๐Ÿ„ด๐Ÿ… ๐Ÿ„บ๐Ÿ…„๐Ÿ„ฐ๐Ÿ…ƒ ๐Ÿ…ƒ๐Ÿ„ด๐Ÿ…๐Ÿ„ธ๐Ÿ„ผ๐Ÿ„ฐ๐Ÿ„บ๐Ÿ„ฐ๏ฟฝ...
1.9M 47.2K 36
PLAGIAT KARYA INI DALAM BENTUK APAPUN, DI PLATFROM MENULIS APAPUN, aku tidak segan menuntut!! โ›” M | Sisi kelam kehidupan seorang Idol ternama BTS, K...