Malam ini sehun berniat mengajak jiyeon ke pesta pernikahan yang diadakan oleh rekan bisnisnya. Jiyeon sedang mencoba gaun yang sehun belikan kemarin
"Otte ?" Ujar jiyeon cemas karna ini gaun yang ke 7 yang ia coba. Sehun selalu menolak gaun yang ia kenakan sebelumnya
Sehun menatap jiyeon kagum
"Cantik" ujar sehun pelan. Namun jiyeon tidak terlalu mendengar apa yang dikatakan sehun
"Kau bicara sesuatu ?" Tanya jiyeon
"Tidak"
"Bagaimana ? Aku cantik pakai yang ini ?" Tanya jiyeon sumringah karna tadi sehun sempat tersenyum
"Biasa saja. Palli sebentar lagi acara dimulai" ujar sehun dan langsung berlalu
'Cih kenapa dia selalu menyebalkan sih' batin jiyeon sambil menirukan ucapan sehun tadi
🍂🍂🍂
Jiyeon merasa sangat gugup pasalnya ini pertama kalinya ia menghadiri pesta mewah lagi setelah sekian lama. Dan jiyeon lebih gugup memikirkan bagaimana reaksi orang orang yang hadir terhadap dirinya. Maklum saja sebelumnya jiyeon anak pengusaha terkenal di korea. Kebayakan orang bisnis mengetahui siapa ia sebab ayahnya yang sangat dihormati begitupun dirinya, dulu
Seolah tau apa yang jiyeon rasakan, sehun mengengam tangan nya erat dan berkata lewat matanya 'jangan takut aku selalu bersamamu' membuat jiyeon tersenyum ☺
Semua orang memandang takjub pasangan yang baru datang kini. Siapa yang tak kenal oh sehun pembisnis muda, tampan dan mapan. Setiap kaum hawa berlomba lomba untuk menjadi pendampingnya. Begitu pun dengan jiyeon para kaum adam memandang nya tanpa berkedip. Terlebih ketika melihat senyuman jiyeon para pembisnis muda yang ada di sana ingin menjadikan jiyeon milik mereka secepatnya. Namun lagi lagi mereka mengeleng seolah menyerah saat melihat tangan pria yang digandeng jiyeon dan menatap mereka tajam.
"Aku tidak suka kau memakai baju ini" bisik sehun kesal karna tatapan pria di sana seperti ingin menerkam jiyeon saat ini juga
"Ck bukankah kau yang membeli nya" ujar jiyeon tak kalah kesal
"Kau menyalahkan ku?"
Baru saja jiyeon ingin membalas ucapan sehun tiba tiba saja sehun menarik lengannya lembut
"Aku tak ingin ribut ji" ujar sehun. Jiyeon hanya dapat mengelah nafas menghadapi sifat sehun yang sangat kekanakan
'Lihat, bukankah dia yang memulai duluan. Dasar gila'
"hi mr.zayn herzlichen glückwunsch zu deiner ehe" ujar sehun
"danke mr.sehun wenn das deine zukünftige frau ist" tanya mr. Zayn
"Ja" jawab sehun tersenyum
"Wow, wie schön. Du bist so streifig" mr. Zayn menggoda sehun
Jiyeon menatap mereka bingung. Tidak mengerti apa yang mereka bicarakan
"Sehun dia bilang apa?" Bisik jiyeon
"Dia bilang kau jelek"
"Mwo ? Yang benar saja bahkan para pria disini menatap ku kagum. Apa mata pria ini buta" kesal jiyeon dan sehun terkekeh
"Kau tertawa ? Kau senang aku dibilang jelek ?"
"Um"
"Menyebalkan" jiyeon meninggalkan sehun
"Ich gehe zuerst, meine zukünftige Frau ist wütend" pamit sehun
"ja sei vorsichtig und genieße bitte die Party" ujar mr.zayn tersenyum
Dengan kesal jiyeon menuju ke meja makan yang telah disajikan berbagai macam dessert lezat, jujur saja sedari tadi dia lapar dan matanya sudah curi curi pandang kesini
Jiyeon makan dengan lahapnya tanpa memperhatikan sekitar. Para wanita yang berada di sana menatapnya sinis.
"Lihat dia norak sekali"
"Iya seperti tidak pernah makan"
"Maklum saja dia kan sudah jatuh miskin"
"Ya dan kudengar ibunya gila karna jatuh miskin HAHA"
Jiyeon mencoba bersabar sedari tadi namun ketika ada yang menjelekan ibu nya jiyeon tidak bisa hanya tinggal diam.
Puk ~
Jiyeon melemparkan kue coklat lumer di depan wajah wanita yang menghina ibunya tadi
"Yakkk" maki wanita itu
"Kau boleh menghina ku tapi tidak dengan ibuku. Memang nya sebaik apa kau hingga mampu menghina orang lain" ejek jiyeon
"Brengsek kau mengotori gaun ku bitch" maki wanita itu
"Cih kau yang bitch" maki jiyeon yang tak mau kalah
Tiba tiba sehun menemukan jiyeon yang sedari tadi ia cari dan bertapa terkejut nya ia ketika melihat kejadian ini. Wanita yang jiyeon lempar dengan kue itu adalah rekan bisnis yang waktu itu makan siang dengannya. Mati mati an sehun mengajak nya bekerja sama karna keuntungan yang perusahaan sehun dapatkan sangat besar jika bekerja sama dengan wanita ini
"JIYEON APA YANG KAU LAKUKAN" marah sehun membuat jiyeon dan lainnya terdiam seketika
"Dia menghina ibuku sehun"
"TAPI TIDAK BEGINI CARANYA" bentak sehun membuat jiyeon kaget. Jujur saja sehun tidak pernah semarah ini. Sedangkan wanita itu tersenyum sinis
"Sudahlah sehun wanita tidak berpendidikan memang tidak tau tata krama" ejek wanita yang bernama lengkap Bae Suzy
"Cepat minta maaf" ujar sehun melembut
"Tidak mau, kenapa aku yang harus minta maaf jelas jelas dia yang menghina ibuku" tolak jiyeon
"Lihat, dasar kampungan" ejek suzy
"Minta maaf ji, CEPAT" jiyeon tidak habis fikir sehun semarah ini demi wanita lain
"Maaf" lirih jiyeon dan berlalu dari sana meninggalkan sehun yang sedikit berbincang dengan suzy
"Maafkan pacarku ya, dia tadi hanya sedang kesal" ujar sehun seramah mungkin. Jika sudah mendapatkan kontrak itu mana mau sehun bersikap begini. Rasanya jijik sekali bersikap manis di depan wanita yang sudah merona ini karna ia pikir sehun tulus
"Gwencanna, mungkin pacarmu cemburu. Aku memakluminya" ujar suzy semanis mungkin
"Kalau begitu aku permisi"
"Tunggu dulu" suzy menahan lengan sehun
"Bisakah besok kita makan siang bersama lagi?"
"Tanya pada sekertaris ku karna dia yang mengurus jadwal ku" ujar sehun dan berlalu dari sana sembari mengelap lengan nya yang di pegang suzy tadi dengan sapu tangan
🍂🍂🍂
Jiyeon berjalan tak tentu arah. Ia melepas hels nya karna merasa kaki nya sakit sedari tadi memakai hels. Pun ia merasa kedinginan karna baju tanpa lengan yang ia gunakan.
"Hiks hiks oh sehun bodoh. Lihat saja aku tidak akan mau kembali padanya lagi"
Sedangkan sehun mati matian mencari jiyeon karna ponsel jiyeon tertinggal di mobil yang sehun kendarai membuat nya sulit untuk melacak keberadaan jiyeon. Namun sepertinya Tuhan masih baik padanya. Buktinya ketika ia sudah putus asa. Ia melihat jiyeon yang terduduk di halte bus sembari menanggis tersedu. Sehun segera turun dari mobilnya dan menemui jiyeon
Sehun melepas blazer nya dan memakai kannya pada jiyeon membuat jiyeon kaget dan mendongak. Setelah tau itu sehun jiyeon mengalihkan pandangannya. Jiyeon melepaskan blazer sehun dan melemparkannya ke tanah. Ia mengambil hels nya dan berlalu dari sana. Namun baru 3 langkah tubuhnya sudah dibalikkan oleh sehun dan di peluk erat
"Maaf" ujar sehun sembari mengecupi kepala jiyeon berulang kali. Jiyeon mencoba berontak namun sehun memeluknya makin erat
"Lepas brengsek" jiyeon memukuli dada sehun
"Maaf kan aku" lirih sehun, melepaskan pelukkan mereka dan menangkup wajah manis jiyeon. Menghapus air mata di wajah wanita yang di cintainya ini
"Aku salah aku minta maaf"
"Aku membencimu"
"Sayang kita bicara kan di rumah ok. Aku tidak mau kau sakit" ujar sehun lembut
"Memangnya kau siapa ?"
"Sayang kau boleh marah padaku tapi kita pulang dulu ya. Lihat penampilan mu acak acak an dan kau sudah kedinginan. Aku tidak mau kau sakit"
"Apa perduli mu" marah jiyeon berlalu meninggalkan sehun, masuk ke mobil nya dan duduk manis di sana. Sehun tersenyum setidaknya jiyeon ikut ia pulang
'Aku tidak mau di perkosa di jalanan oleh pria pria mesum di ujung sana' batin jiyeon. Karna sedari tadi ketika ia duduk, jiyeon terus diawasi oleh kedua pria mabuk itu. Beruntung sehun datang tepat waktu. Jika tidak sudah habis jiyeon. Ya walaupun harus jual mahal dulu.
Sebelum sehun menjalankan mobilnya ia menarik tekuk jiyeon dan melumat bibirnya pelan
"Aku menyayangi mu" bisik sehun
* Translate percakapan sehun dan mr.zayn
"Terima kasih mr.sehun. Apakah ini calon istri mu"
"Ya"
"Wah cantik sekali. Kau sangat beruntung"
"Aku pergi dulu, calon istri ku marah"
"Ya hati hati dan nikmati pestanya"
Gimana ? Ngebosenin kah ? Lagi pada nunggu part ekhem ekhem ngak ? Kalo iya entar di upload ceritanya 😂