Cookies And Strawberry Jam

By mocamachiato

90.2K 14.2K 1.9K

Terinspirasi dari kebiasaan gue makan Cookies dengan selai strawbbery. Mereka saling melengkapi. Cookies yg... More

Cast
Hello
International Playboy
Lampu di Jalanan
Sepotong cookies (satu)
Sepotong Cookies (dua)
Cermin (satu)
Cermin (dua)
Clara oh Clara
Jungkook Gabut
Perhatian Kecil
Beraksi
Ada Yg Baru
Hukum Pertemanan (satu)
Hukum Pertemanan (dua)
Hujan, Indomie, Galau
Diceramahin
Strawberry Couple : Valentine Days
Packing
Liburaaan !! (satu)
Liburaaan !! (dua)
Liburan (tiga)
Soto Rempah
A Night to Remember
Pantai Punya Cerita
Something Would Happens
Hujan, Jimin, Curhat
Lucky Fangirl
Out of Expectation
Wanted to Stay
xxxx
Putus
Patah Hati
Cuddle
Ain't Your Fault (satu)
Ain't Your Fault (dua)
Isyarat Untuk Pulang
Yujuhsb1997
You are Not Alone (satu)
You are Not Alone (dua)
Jeon in Trouble
Eunha
Pengakuan
Jawaban
Jungkook
Akhiri
Lepaskan
Pukul 4 Pagi
Happy Neverending
Kata-Kataku
Epilog : Nggak Gitu
Go Go Go
New Book

Cerita Kita

1.2K 199 51
By mocamachiato

Niiih beneran double update looh

"Bisa lebih cepet nggak sih? Gue nyuruh kalian belanja bukan pacaran," maki Jungkook di telepon. Ia berjalan melewati bartender lalu duduk di sofa panjang depan ruang televisi.

"Bacot anjir bacot, lo pikir kita disini nggak laper apa hah?" Katanya lalu menyandarkan kepalanya di bahu Eunha yang sedang asik menonton televisi.

Mereka tengah di dorm Bangtan, sedang menunggu Dokyeom dan Yuju yang dapat tugas untuk membeli bahan makanan. Tapi, 2 orang itu malah melipir dulu makan mie ayam bikin Jungkook emosi karena mereka kelamaan.

Beberapa bulan berlalu, terlalu banyak kejadian yang mereka lewati hingga sampai dititik tidak terdefinisi ini.

Sekarang mereka lagi merencanakan pesta kecil-kecilan dalam rangka kelulusan Wonu dan Yuna sekaligus melepaskan kepergian Wonu ke Jerman minggu depan. Dan Dokyeom sama Yuju dapat tugas buat beli bahan makanan untuk acara nanti malam.

Di teras ada Jimin yang sedang menyiapkan panggangan dengan Taehyung yang tengah menata meja. Anak bangtan yang lain, katanya menyusul karena nggak bisa ninggalin kerjaan mereka. Sedangkan Jungkook dapet tugas buat menyiapkan makanan nanti malam bareng Eunha.

Di bangtan, Yang bisa masak cuma Jungkook, Yonggi dan Jin. Berhubung Yonggi dan Jin belum pulang, Jungkook terpaksa ngambil alih kerjaan itu dibantu sama Eunha yang sebenernya nggak ngebantu banget.

"Ngomel mulu kaya ibu-ibu," keluh Eunha disebelahnya yang sibuk memainkan handphone.

"Emang pantes diomelin," balas Jungkook makin nyenderin kepala ke bahu Eunha, bikin cewe itu jadi sedikit terdorong kesamping.

"Marah ya marah ya tapi nggak gini juga, berat tau Jungkooook," kesal Eunha.

"Astaga Eunha nyender kepala doang, belum juga aku nyenderin hidupku ke kamu," keluh Jungkook.

"Anjrit merinding, keju banget sih lo," umpat Eunha kegelian.

Jungkook menghela napas, menahan senyum gemas sendiri, "keju rasa kookies," celetuknya asal.

"Yang ada kookies rasa keju," sahut Eunha sebal

"Oh iya hahahaha,"
Jungkook terkekeh, merasa konyol sendiri. Ia kemudian menegakan duduknya, sedikit memutar jadi menghadap kearah Eunha. Tangannya lalu terangkat untuk mencubit gemas pipi gadis itu.

"Nyokap lo dulu ngidam apasih jadi gemesin gini?"

Eunha mengernyit, bibirnya jadi mengerucut karena pipinya ditekan Jungkook.

"Lepwasin Jwungkwook panshi," ujarnya berusaha menepis tangan Jungkook.

Jungkook malah tertawa, malah makin menjadi buat mengunyel ngunyel pipi Eunha.

"Lucu banget siih, jangan lucu-lucu Eunha ntar gue bucin," katanya, tapi setelah itu malah geli sendiri terus lanjut mengusap puncak kepala Eunha.

Clingy banget, banget, banget.

Jungkook itu emang se-gemas itu sama Eunha. Dari lama sebenarnya. Dari mereka masih jutek-jutekan sebagai teman, dari mereka masih denial soal perasaan sendiri, Jungkook udah gemas sama keimutan Eunha.

Dulu tiap ketemu, Jungkook pengen banget nyubit pipi chubby Eunha, tapi yakali? Dulu kan gengsi banget buat unyu-unyuan sama Eunha.

Sekarang, udah beda. Bebas deh mau ngapain. Eunhanya juga nggak risih asal Jungkook nggak macem-macem. Terus ditambah beberapa bulan ini mereka jarang ketemuan makin jadi deh gemesnya Jungkook ke Eunha.

Kapan lagi? Manfaatin waktu selagi Eunha masih disamping dia.

Sekitar pukul 8 malam acara dimulai. Wonwoo dan Yuna datang ke dorm Bangtan atas permintaan Jungkook. Awalnya mereka nggak punya ekspetasi akan diadakan pesta perpisahan buat mereka. Jadi ketika sampai disana mereka bingung dan nggak paham situasi.

Apalagi Wonwoo yang sebenarnya nggak kenal banget sama teman-teman Jungkook. Tapi karena Jungkook udah niat bikin pesta buat dia ya Wonwoo nikmatin aja. Lumayan kan makan gratis.

Setelah acara bakar-bakaran, mereka duduk acak di pendopo sambil ngobrol-ngobrol. Sampai dengan isengnya Taehyung menarik Yuna ke depan lalu berdiri menghadap ke arah mereka yang duduk di pendopo.

"Jadi gimana pendapat saudari Yuna yang sebentar lagj akan ldr dengan saudara Wonwoo?" Tanya Taehyung yang berlagak seperti wartawan dengan michrophone imajinasi di tangannya.

Yuna sempat mengernyit, Taehyung dan spontanitasnya ini masih susah dimengerti sama Yuna. Tapi kemudian dia paham sendiri, Yuna berdehem dengan gaya sok orang penting lalu dia jawab, "saya terima dengan lapang dada sih, semoga saudara Wonwoo tau status djsana dan semoga ras LDR lainnya bisa menguatkan hati dan mengurangi rasa curiga,"

Yuna tersenyum mengedarkan pandangan, kemudian melirik dua orang paling belakang yang keliatan asik sama dunianya sendiri,

"kamu yang rambut pendek, semoga bisa menjadi teman seperjuangan saya," ujarnya sambil menunjuk Eunha.

Semua tertawa, menoleh ke belakang lalu meledeki Jungkook dan Eunha. Entah supaya suasana tidak jadi melow atau hanya ingin menutupi perasaan masing-masing.

Oh iya, soal perlombaan Jungkook yang bikin semua orang tegang dan harap-harap cemas itu, -oke ini lebay sih, tapi emang gitu keadaannya-, hasilnya tidak seperti yang mereka duga tapi tidak juga seperti yang mereka harapkan.

Iya, Jungkook cuma mendapatkan posisi kedua dalam perlombaan itu dan gagal menjadi wakil sekolah untuk tingkat selanjutnya. Itu juga berarti Jungkook kalah dari taruhannya dengan ayahnya dan mau tidak mau harus menuruti keinginan ayahnya.

Melanjutkan sekolah ke tempat neneknya.

Nggak perlu diceritain gimana dramanya penolakan Jungkook terhadapan keputusan ayahnya itu. Yang jelas ada pertengkaran hebat antara ayah dan anak itu sampai Jungkook memilih kabur 'lagi' selama 1 bulan dan baru kembali ke rumah saat mamanya datang untuk membujuk Jungkook.

Berbulan berlalu dan semua baik-baik saja sekarang.

Jungkook sudah menerima keputusan itu walaupun kadang masih terasa berat untuk meninggalkan semua yang ada disini. Meninggalkan teman-temannya, meninggalkan anggota bandnya yang sudah berjuang dari 0 bersama, meninggalkan kakak dan Mama, meninggalkan semuanya.

Semua yang pernah hadir dan mengisi hari-hari Jungkook. Semua yang ia lewati bersama orang-orang terdekatnya.

Jungkook jelas pasti akan kangen mereka, tapi keputusan papanya juga tidak selamanya buruk untuk Jungkook.

Ia harus berpikir untuk masa depan, dan perintah untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri adalah hal yang baik untuknya dimasa depan.

"Nggak papa LDR, biar sama-sama bisa menata masa depan. Kalau jodoh mah nggak kemana," seru Jungkook sambil merangkul Eunha.

"Sok paling setia lo, ditinggal Eunha ke toilet aja langsung jelalatan tuh mata," balas Taehyung memanas-manasi.

" tiap jalan-jalan ke mall yang diliat buka baju tapi spgnya cantik atau nggak?" Celetuk Jimin ikutan kompor

"Itu baru satu negara, belum juga beda negara. Ketemu bule dijalan juga bakal berpaling," tambah Yoongi.

"Nah Eunha daripada love Jungkook mending love yourself aja," Rm ikutan

"Kaya bang Jin nih, keseringan ditolak jadi punya moto buat mencintai diri sendiri,"

"Sialan kenapa jadi gue sih?"

Celetukan dan saling meledek itu berlanjut sampai mereka lelah sendiri dan mulai memisahkan diri. Seperti, Yoongi yang lebih dulu masuk untuk tidur di kamarnya, Yuna sama Wonwoo yang memilih duduk di bangku taman entah sedang ngobrolin apa, Dokyeom dan Yuju yang memonopoli pendopo buat selonjoran sambil mengedit video yutube Yuju, atau anak-anak Bangtan lainnya yamg memilih duduk beralaskan karpet di rumput sambil gitaran.

Sedangkan Jungkook dan Eunha memisahkan diri agak lebih jauh dari semuannya. Kolam berenang di halaman belakang dengan pencahayaan yang lebih redup dibanding teras.

Eunha duduk disebelah Jungkook dengan kaki dimasukan kedalam kolam hingga air menyentuh lututnya. Sedangkan Jungkook memilih duduk bersila karena celana panjang ketatnya susah digulung.

"Omongan anak-anak tadi jangan didengerin," kata Jungkook setelah keheningan panjang diantara mereka. Menghabiskan waktu cuma buat memandangi air kolam yang tampak berkilauan terkena pantulan cahaya lampu taman disekitarnya.

Eunha menyunggingkan senyum, tangannya merapatkan jaket Jungkook yang dipakaikan Jungkook dibahunya tadi.

"Aku kenal kamu kook, nggak usah khawatir,"ujarnya tedengar sangat yakin. Iya, Eunha tidak akan sesantai ini kalau ia belum mengiklaskan.

Awalnya sulit, tentu saja. Ngebayangin hari-hari berikutnya akan ia lewati tanpa kehadiran Jungkook jelas bukan hal mudah. Bagaimanapun, Jungkook memberi efek besar buat kehidupan Eunha saat ini.

Tapi itu beberapa bulan yang lalu. Saat Eunha dan yang lainnya keberatan soal kepergian Jungkook itu. Sekarang sudah jauh lebih baik, sangat baik malah.

Karena kehilangan beberapa kali mengajarkan Eunha untuk mengikhlaskan dengan mudah. Meskipun tangannya tidak berhenti untuk menggenggam harapan.

"Hidup kita drama banget nggak sih? Kalau dipikir-pikir, hebat juga kita bisa melewati semua ini," ucap Jungkook matanya menatap jauh ke arah lampu taman di depannya.

"Hm... mungkin karena kita ngelewatinya bareng-bareng. Aku sendiri nggak bisa ngebayangin akan jadi apa kalau nggak ada kalian," jawab Eunha.

"Sama, kalau nggak ada kalian, mungkin aku masih akan jadi orang egois yang selalu ngerasa benar sendiri,"

"Bener, kita dulu toxic banget nggak sih? Mulai dari balas dendam, nyakitin perasaan orang lain hanya supaya kita bahagia sampai ngecewain orang tua kita. Semua keegoisan kayanya ada dikita semua,"

"Dan kita malah nggak sadar itu terus ngerasa kita paling bener, ngambil tindakan semaunya dan kabur saat masalahnya udah rumit banget," tambah Jungkook.

"Itu kamu banget siih kook, kabur saat masalahnya udah rumit banget," balas Eunha menyindir soal kebiasaan Jungkook kabur dari rumah saat berselisih dengan papanya.

Jungkook tertawa, kalau dipikir-pikir dulu dia cuma bisa kabur, kabur dan kabur tanpa berniat meluruskan masalahnya dengan papa. Dulu ngerasa paling berani karena menurutnya kabur itu sama dengan menentang papa, padahal sebernanya dia pengecut dan nggak punya nyali buat bertatap muka langsung sama papa dan ngomong serius sama beliau.

Jungkook menghirup napas dalam, membiarkan udara malam yang dingin itu masuk keparu-parunya. Ia lalu menatap Eunha, disaat yang bersamaan Eunha juga menatap Jungkook.

Keduanya sama-sama tersenyum, senyum lega dan bangga terhadap diri sendiri karena berhasil melewati masa-masa sulit.

Jungkook, menggengam tangan Eunha lalu membawanya kesisinya.

"Makasih ya Na udah ngambil peran penting dihidup gue, melewati banyak hal bareng-bareng sampai akhirnya kita jadi kaya sekarang. Lo bagian dari cerita gue, yang nggak bisa digantiin oleh siapapun," sesaat kemudian Jungkook malah mengehela napas frustasi,

"Ini cringee banget nggak sih?," tanyanya ragu.

Eunha masih tersenyum, menatap banggga pada laki-laki didepannya itu, "nggak ini romantis banget, kapan lagi liat seorang Jungkook jadi seserius ini?" Jawabnya sambil meledek.

"Yaudah kalau gitu bales dong,"tuntut Jungkook. Cowo itu kini memasang tanpangdibuat sok imut yang jatuhnya malah menyebalkan.

"Bales apa sih?" Heran Eunha.

"Balas ucapanku barusan, dengan kata-kata romantis juga,"

"Idih, banyak maunya kamu," keluh Eunha.

Walaupun setelahnya ia malah menaruh telapak tangnnya diatas punggung tangan Jungkook yang masih menggenggam tangannya.

"Duh, gatau deh, aku nggak bisa romantis orangnya. Yang jelas aku bahagia ada kamu yang nemenin masa-masa SMAku selama ini," ujar Eunha pada akhirnya.

Padahal sebenarnya ada banyak yang mau Eunha utarakan ke Jungkook, seperti makasih buat hal-hal konyolnya selama ini yang selalu memancing emosi, makasi buat waktu dini hari yang Jungkook luangin dan bikin Eunha jadi suka matahari terbit, makasih buat gombalan cheesynya yang kadang bikin Eunha merinding sendiri. Dan makasih sudah menjadi Jungkook yang Eunha kenal yang membuat Eunha selalu merasa seperti dirumahnya.

Tapi semuanya Eunha simpan didalam hati karena nggak mau bikin Jungkook besar kepala dan membangkitkan jiwa bucinnya.

"Walaupun aku pergi, cerita kita nggak tamat sampai disini kan Na?" Tanya Jungkook dengan sorot mata yang berubah jadi sedikit menyendu. Hanya sedikit, karena selebihnya Eunha bisa melihat sorot mata tegar dari Jungkook.

"Nggak lah, masih banyak lembaran lain yang mau aku tulisin dengan ceritaku bareng kamu," jawab Eunha, sama seperti Jungkook, cewe itu terlihat tegar dan baik-baik saja saat mengatakannya.

"Huuuh sini peluk dulu, aku bakal kangen niiih," Jungkook mengerucut sok imut lagi. Lalu sebelah tangannya terangkat untuk menarik Eunha kedalam dekapannya.

Menyalurkan kehangatan satu sama lain dan keyakinan terhadap diri sendiri bahwa akan selalu ada cerita baru tentang mereka suatu hari nanti. Akan selalu ada akhir bahagia yang mendatangi mereka setelah hari-hari sulit yang dilewati.

Ini mungkin tidak terdengar bahagia, tapi ini yang terbaik buat mereka.

Kadang nggak selamanya perpisahan jadi hal yang menyedihkan. Bisa jadi perpisahan justru adalah moment yang bagus untuk saling mengintropeksi dan membangun diri. Mempersiapkan pribadi yang lebih baik untuk pertemuan selanjutnya. Untuk cerita selanjutnya. Untuk setiap kejutan di dalam kehidupan yang tidak bisa kita tebak ini.


TAMAT

YEAY AKHIRNYA TAMAT JUGA HUHUHUHUHUHU MONANGIS..

Makasiih looh buat kalian yg udah selalu nungguin cerita ini dan selalu ngasi respon positive ke aku..

Juga buat kalian yang secara pribadi ngehubungin aku dan jadi berteman sama aku, buat kalian yang mempercayai aku dan menjadikan aku tempat curhatnya, aku senang bisa meringankan beban kalian.

And i wish u will find your neverending hapiness

Kalian luar biasyaaah 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

  Mau tau dong kesan dan pesan kalian soal cerita ini apa aja?

Dan harapan kalian untuk ceritaku selanjutnya apa ?

Wkwkkw kaya ngisi diary sd but i love to read your coment heheh








Continue Reading

You'll Also Like

21K 2.8K 40
~COMPLETED~ Idol Life "Hyung, kau mempermalukan ku di hadapan perempuan." itulah batin Vernon saat ini. Ceritanya tuh bermula dari Vernon minta sesua...
Janji By Riyana

Fanfiction

26.5K 2.6K 26
Tidak ada yang bisa menebak alur sebuah kehidupan seorang ninja dalam dunia shinobi. Takdir mempermainkan mereka dalam sebuah ikatan suci bernama per...
26.4K 3K 22
Shin Jinni, seorang gadis yang menyukai laki-laki berkepribadian dingin tapi justru menikah dengan laki-laki yang ceria dan sedikit banyak bicara. Me...
1.3K 258 16
Baca aja dulu siapa tau suka