โ™ก YUWIN ONESHOT COMPILATION โ™ก

By yutakoyaki28

310K 16.5K 10.4K

Karna ini oneshoot, jadi aku nulisnya panjang panjang. Gak mungkin kan aku lanjut di chap berikutnya, tar buk... More

์นœ๊ตฌ (Teman)
My Fate
My Winko chan ๐Ÿ’•
Sweet
My doctor
Truth or Dare
็งใฎๅ…ˆ็”Ÿ (My Lovely Sensei) โค๏ธ
Sick ๐Ÿค’
Finally ๐Ÿ’•
Hai ๐Ÿ‘‹๐Ÿป
Neighbor ๐Ÿ”ž
Stalker ๐Ÿ“ธ
Destiny
ใ‚ขใ‚คใƒ‰ใƒซ [IDOL] โœจ
Oji chan nakal
Sugar Daddy ๐Ÿ”ž
How to keep loving u?
Bucin
CEO JUNG ๐Ÿ”ž
Baby Sitter
Math ๐Ÿ”ž
L'amour ร  la mort
ๅ‹ไบบ๏ผŸ๐Ÿ”ž
Cuek
Can i call you my lover?
่ซฆใ‚ใชใ„ใง๏ผ
Yuta senpai
ๅ‹้”ใ‹ใ‚‰็พฉๅ…„ๅผŸใซใชใ‚‹
Under my skin ๐Ÿ”ž
I'll be right here waiting for you
Sugar Baby ๐Ÿ”ž
้›ช Snow โ„๏ธ
Pour rendre ma vie complรจte
Toxic
Love or Lust ๐Ÿ”ž
Do you see me? ๐Ÿ‘€

Psycho

4.7K 340 260
By yutakoyaki28














Siapa sangka orang yang kau anggap baik adalah seorang psychopath




















"Jaehyun kau ingin bicara apa?" tanya pria manis yang disinyalir kekasih pria tampan bernama jaehyun

"Ada yang ingin ku bicarakan padamu win" jawabnya

"Apa?"

"Kurasa hubungan kita harus berakhir sampai disini. Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini"

Winwin terdiam seribu bahasa. Ia belum sepenuhnya menangkap apa yang didengarnya barusan. Menurutnya ini sangat tiba tiba

"T-tidak tidak... T-tidak mungkin!" winwin menggelengkan kepalanya kuat

"Harus win!"

"Tapi kenapa?!"

"Kau terlalu baik untukku" jaehyun memelankan suaranya. Ia berbohong pada winwin. Sebenarnya bukan itu alasan utama untuk mengakhiri hubungannya dengan pria manis itu

"Tidak jaehyun! Tidak!... K-kau pasti bercanda kan. Iya kan?! Ayolah candaanmu tidak lucu!!" winwin memaksakan dirinya tertawa dan menganggap omongan jaehyun barusan adalah sebuah lelucon belaka

"Aku serius win! Kita harus berhenti disini!"

"Kenapa? Kenapa tidak dari awal saja? Kenapa disaat rasa cintaku semakin bertambah kau baru mengatakannya? Kenapa?!" winwin meremas kerah kemeja yang jaehyun pakai. Ia sangat tidak menerima atas apa yang baru saja jaehyun katakan padanya. Hubungan keduanya sudah berjalan selama 2 tahun, yang benar saja dengan enaknya ia mengakhiri hubungan ini. Kalau tidak bisa melanjutkan hubungannya, kenapa tidak bilang dari awal saja? Dan alasan yang paling tidak masuk akal bagi winwin adalah... Dia terlalu baik untuknya? Winwin sama sekali tidak mengerti jalan pikiran jaehyun

"Jaehyun dengar, kita sudah menjalin hubungan selama 2 tahun dan kau dengan mudahnya memutuskan begitu saja? Dimana otakmu jung jaehyun?!"

"Aku-"

"Jadi selama ini kau menganggap remeh hubungan ini, huh?!"

"Jawab aku jung jaehyun bodoh..!!"

"Iya! Aku sudah bosan dan muak dengan hubungan ini win! Maka dari itu aku memutuskan hubungan ini!" akhirnya jaehyun mengatakan yang sebenarnya. Ia memang sudah muak berpacaran dengan winwin. Ia selalu merasa diabaikan oleh winwin. Winwin selalu menghabiskan waktu dengan buku dan laptop setiap harinya. Bahkan saat jam istirahat pun ia jarang sekali keluar kelas. Ia lebih memilih diam dikelas sambil membaca buku. Belum lagi jika teman seangkatannya mengadakan pesta, jaehyun ingin sekali mengajak winwin ke acara pesta itu. Tapi winwin selalu menolak. Lagi lagi ia lebih memilih di kamar dan mengerjakan semua tugas sekolahnya. Sangat membosankan. Tapi menurut winwin, belajar adalah fokus utamanya agar bisa melanjutkan pendidikannya sampai ke jenjang perkuliahan. Tujuannya hanya ingin lulus dengan nilai yang memuaskan dan kuliah di universitas impiannya. Maka dari itu ia sangat rajin belajar. Berbeda dengan anak yang lain yang lebih memfokuskan kesengangan dan berfoya foya daripada memikirkan masa depannya

Winwin terdiam. Ia menangis terisak isak tak percaya pada jaehyun. Ia tidak tahu lagi apa yang haru dibicarakan

"Baiklah jika itu maumu. Aku hargai keputusanmu. Semoga kau bahagia" ucap winwin langsung berlari menjauhi jaehyun dengan terisak isak













•••

Dua bulan setelah kejadian itu winwin benar benar lulus dengan nilai yang memuaskan. Ia berhasil masuk di universitas impiannya. Ia sangat senang karena akhirnya bisa menempuh pendidikan di universitas itu. Ia pikir dengan lulus dan masuk di universitas impiannya akan ampuh menghilangkan ingatannya tentang jaehyun, tapi ternyata ia salah. Sampai saat ini ia masih belum bisa melupakan jaehyun

Sejak kejadian dimana jaehyun memutuskan hubungannya secara tiba tiba, membuat winwin menjadi kepikiran setiap saat. Kepalanya dipenuhi dengan sosok bernama jaehyun. Belum lagi kenangan manis yang masih jelas terbayang di ingatannya yang sialnya susah untuk dilupakan. Saking parahnya, winwin pernah mogok makan sampai 2 hari. Ia bahkan mengurung dirinya dikamar selama 2 minggu. Belum lagi tatapan kosong seperti tidak ada tanda tanda kehidupan disana. Pikiran ingin bunuh diri pun seringkali terlintas di benaknya. Ia benar benar tidak kuat dengan hidupnya hingga akhirnya ingin mengakhiri hidupnya

Segala cara ia lakukan mulai dari meminum obat dengan dosis yang tinggi, menyayat nadinya dengan pecahan kaca, menggantungkan dirinya dengan tali di kamarnya. Tapi rencana itu selalu gagal karena jungwoo yang selalu menghentikan aksi gilanya. Jungwoo adalah sahabat winwin sejak ia menginjak bangku SMP sampai sekarang ini

Kelas baru saja selesai. Semua anak meninggalkan kelas yang menyisakan winwin dan jungwoo didalamnya

"Kau tidak pulang?" tanya jungwoo sambil mengemaskan barangnya

"Duluan saja" jawab winwin tatapannya kosong menatap ke arah depan

Jungwoo menghela nafasnya "Mau sampai kapan kau seperti ini, winnie?" ia tidak tega melihat winwin belakangan ini menjadi murung. Ia tahu jelas sosok winwin ini adalah sosok yang ceria, menyenangkan (walaupun banyak yang mengatakan menyebalkan karena selalu berkutat dengan buku buku), dan sedikit bawel. Jika yang lain menganggap winwin membosankan dan pendiam, tapi bagi jungwoo itu semua berbanding terbalik. Mereka menganggap winwin seperti itu karena tidak tahu luar sifat asli winwin. Sifatnya yang menyenangkan dan menjengkelkan. Ya menjengkelkan karena ia terkadang sangat bawel

"Ah bagaimana kalau kita pulang bersama!" ucapnya dengan semangat. Namun tidak ada respon apapun dari winwin

"Aku akan menunggumu" tak mau tinggal diam, jungwoo dengan sabar mau menunggui winwin. Ia hanya tidak mau meninggalkan winwin sendirian. Apalagi disaat kondisinya seperti ini. Itu akan sangat bahaya.  Bisa bisa ia melakukan aksi bunuh dirinya lagi

"Tidak perlu repot repot, kau duluan saja. Lucas sudah menunggumu" winwin menyunggingkan senyumannya secara paksa. Kebetulan lucas sudah menunggu di pintu kelas

"T-tapi bagaimana denganmu?" jungwoo terlihat sangat khawatir dan tidak ingin meninggalkan winwin. Ia ingin selalu berada disamping winwin untuk saat ini

Lagi lagi winwin menampilkan sebuah senyuman terpaksanya "Aku baik baik saja.. Jangan khawatirkan aku"

"Tapi-"

"Lebih baik kau duluan saja, kasihan lucas sudah lama menunggumu"

"Tapi winnie-"

"Aku baik baik saja jungwoo"

Jungwoo menarik napasnya sebentar "baiklah, tapi kau harus berjanji padaku untuk segera pulang ke apartmen ya. Kau tidak boleh pulang larut malam"

Winwin menganggukan kepalanya paham

"Kalau begitu aku duluan ya, kalau ada apa apa langsung hubungi aku!"

"Iya"

"Tidak lama aku pergi kau harus segera pulang" ucapnya sebelum meninggalkan kelas. Winwin tersenyum pelan

"Andai aku dan jaehyun bisa seperti jungwoo dan lucas... Pasti aku tidak akan menyedihkan seperti ini" senyumnya kecut






•••

Winwin melangkahkan kakinya pulang. Ia berjalan dengan tatapan kosongnya. Ia melangkahkan kakinya untuk memasuki sebuah club. Walaupun ia tahu usianya belum mencukupi untuk memasukinya karena baru berusia 19 tahun. Tapi ia menyoggok petugas disana dengan sejumlah uang yang lumayan. Hingga akhirnya ia berhasil masuk di dalamnya

Di dalam winwin memesan segelas beer. Ketagihan, ia memesan satu botol dan langsung menghabiskannya. Dirasa sudah cukup mabuk, winwin berniat ingin segera pulang ke apartemennya. Tapi baru saja berbalik badan, tiba tiba ia menabrak orang didepannya hingga ia terjatuh

"Hey kalau jalan gunakan matamu agar tidak menabrak orang!" seru orang itu kesal

"M-maaf aku tidak lihat" winwin berusaha bangun dari lantai dan berusaha melihat siapa didepannya. Didepannya ia melihat 3 pria. Satu manis seperti kelinci, satu pria cantik, dan satunya lagi...

"J-jaehyun?" winwin tak percaya jika yang dilihatnya benar jaehyun

"Siapa dia?" tanya pria cantik disebelah kanannya

"Kau mengenalnya?" pria manis disebelah kirinya ikut bertanya

"Tidak. Aku tidak mengenalnya. Siapa kau? Jangan berpura pura mengenalku. Aku tidak kenal denganmu!" dusta jaehyun yang saat ini di kanan kirinya di apit kedua pria barusan

Hati winwin sakit mendengarnya. Belum lagi matanya dengan jelas melihat jaehyun yang terlihat kesenangan diapit oleh kedua pria barusan. Matanya berkaca kaca. Ia tidak kuat menahan air matanya hingga air matanya membasahi wajah cantiknya

PLAK!

"Kau brengsek jaehyun! Kau brengsek!" sebuah tamparan sukses mendarat di pipi kanan jaehyun membuat kedua pria yang di kanan kirinya geram dengan apa yang barusan winwin lakukan

"Hey apa yang kau lakukan bodoh?!" emosi pria manis yang diketahui bernama doyoung itu naik pitam

"Berani beraninya kau menampar jaehyun kami" ucap pria satunya lagi menatap winwin dengan marah

PLAK!

Pria yang barusan membalas winwin dengan menamparnya hingga jatuh tersungkur ke lantai. Winwin menatapi pria itu dengan memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan yang keras barusan

"Kalau perlu kau habisi saja dia yong" doyoung berkacak pinggang menatap rendah winwin

"Aku mantan jaehyun!" teriak winwin. Entah apa alasan yang mendorongnya mengatakan hal seperti itu

"Kau jangan mengaku sebagai mantanku. Kenal denganmu saja tidak, tolong jangan berharap!" seru jaehyun meninggikan suaranya. Untuk kesekian kalinya hati winwin terasa sangat hancur mendengarnya. Ditambah lagi sikap jaehyun yang seakan akan tidak mengenalinya

PLAK!

Taeyong menampar winwin untuk kedua kalinya "Hey jalang dengar ya, kau tidak usah mengaku sebagai mantan jaehyun jika kau tidak mau babak belur ditanganku"

Sadar akan keributan di dalam, salah seorang pengunjung disitu memanggil petugas dan mengeluarkan winwin secara paksa dan kasar

"Bawa dia pergi jauh dari sini. Kehadirannya hanya membawa kerusuhan" ucap doyoung pada dua petugas yang sedang memegangi kedua lengan winwin agar tidak lepas

"Kalau perlu habisi saja dia" timpal taeyong menyunggingkan senyum miringnya dan menatap sinis winwin

"Lepaskan aku! Aku tidak membuat kerusuhan disini! Lepaskan aku!!" winwin terus meronta ronta meminta dilepaskan hingga akhirnya ia dilepaskan di luar tepat didepan club itu

"Lebih baik kau pulang dan jangan pernah datang kesini lagi" kata petugas itu mengusir winwin

"Aku benci jaehyun!" teriaknya ke dalam agar jaehyun mendengarnya. Walaupun mustahil karena didalam dentuman musiknya sangat keras

"Hey adik manis percuma kau berteriak seperti itu. Dia tidak akan mendengarmu" kata salah satu petugas disana. Kesal, winwin langsung melangkahkan kakinya meninggalkan club itu

Sepanjang jalan winwin hanya bisa menangis menangis dan menangis. Kondisinya sangat memprihatinkan. Wajah yang sembab, jalan yang sempoyongan, rambut berantakan, ditambah lagi berjalan seorang diri di jalan yang semakin sepi

Matanya melihat ke arah jembatan. Ia menghampiri jembatan yang dibawahnya terdapat sungai. Niatnya ingin menjernihkan pikirannya. Tapi saat sampai disana ia berubah pikiran

"Hidupku yang tidak berguna" tawanya menertawakan hidupnya yang menurutnya menyedihkan

"Akan lebih baik lagi kalau aku terjun dari sini" matanya menatap ke bawah membayangkan dirinya nanti akan mati karena tenggelam didalamnya

Winwin mulai menaikan satu kakinya menginjak pinggiran jembatan itu. Berhasil, ia menaikan satu kakinya lagi hinga ia benar benar berdiri diatasnya dan bersiap untuk menjatuhkan dirinya ke dalam

Mobil yang kebetulan menyusuri jalan sepi tersebut langsung berhenti. Dan tak lama seorang pria keluar dari mobil itu berlari ke arah winwin

"Penderitaanku akan segera berakhir" winwin tersenyum sebelum akhirnya menjatuhkan dirinya

GREP!

Baru saja ingin menjatuhkan  dirinya ke dalam sungai, sebuah tangan melingkar di pinggangnya dan menariknya ke luar hingga tubuh kurusnya menindih pria dibawahnya

"Siapa kau?" tanya winwin dengan mata yang tak sepenuhnya terbuka

"Kau bodoh! Apa yang kau lakukan?!" pria dibawahnya balik bertanya

"Bukan urusanmu!" jawab winwin ketus dan langsung menyingkah dari atas pria dibawahnya

Gagal, winwin ingin mecoba untuk kedua kalinya. Ia kesal karena rencana bunuh dirinya gagal karena kedatangan pria ini. Ia bertekad percobaan yang kedua ini harus berhasil. Tapi lagi lagi pria ini menggagalkan niatnya

"Astaga kau sudah gila ya?! Ikut aku!" lagi lagi pria itu menarik winwin dan membawanya ke dalam mobilnya

"Hey paman kau ini kenapa sih? Jangan menggagalkan rencanaku! Urus saja dirimu sendiri. Tidak usah mencampuri urusan orang lain!" ucap winwin kesal pada pria disampingnya yang sedang mengemudikan mobilnya

"Kau ini bahaya sekali ya. Kemana teman temanmu? Kau sangat bahaya jika ditinggal sendirian"

"Bukan urusanmu! Sekarang bukakan pintunya!"

"Tidak akan sebelum kau menceritakan masalahmu. Kau ini ada masalah apa hingga kau memutuskan untuk bunuh diri?"

"Kau siapa sih? Kenapa kau sangat ingin tahu urusan orang lain yang bahkan tidak kau kenal" winwin merasa pria disampingnya sangat aneh. Belum pernah bertemu sebelumnya tiba tiba memintanya agar menceritakan masalahnya pada orang itu. Bukankah itu sangat aneh

"Kalau kau tidak mau bercerita, aku akan membawamu pergi ke suatu tempat" ancamnya entah mau membawa winwin pergi kemana

Terlalu banyak minum, winwin kehilangan kesadarannya dan tertidur di mobil pria yang telah menyelamatkan nyawanya barusan. Merasa ucapannya tidak direspon, pria itu menoleh ke arah winwin yang sudah tertidur pulas

"Eh tertidur?"

"3 menit yang lalu teriak teriak dan sekarang tertidur? Hahahahaha lucu sekali" pria disampingnya terkekeh melihat winwin yang tertidur pulas. Pria itu membawa winwin ke rumahnya. Ia tidak ada niat jahat sama sekali. Ia membawa winwin ke rumahnya karena ia ingin menolong winwin. Tak tega melihat pria manis itu sendirian di jalan








•••

Sinar pagi menembus jendela kamar membangunkan winwin. Merasa sangat silau, winwin menyipitkan matanya

"Apa aku sudah di surga?"

"Apa dia bilang? Surga? Ahahahahahaha" gelak tawa seseorang tiba tiba menyadarkannya

"Eh? Aku belum di surga ya? Aku dimana?" tanya winwin dengan wajah polosnya yang menggemaskan

"Hey siapa kau! Kenapa kau ada disini?" winwin menyadari ada pria yang kelihatannya lebih tua darinya ada di ruangan yang sama

"Kenapa aku disini? Karena ini rumahku" jawabnya simple

"Ini rumahnya?" gumamnya kecil

"J-jawab dulu kau siapa?" tanya winwin ketakutan menarik selimut hingga menutupi setengah wajahnya

"Aku yuta. Pria yang semalam menolongmu" pria yang lebih tua itu menyodorkan tangannya didepan winwin. Winwin tidak membalas uluran tangan itu, ia hanya melihat tangan itu sebelum melihat wajahnya

Yuta menarik napasnya sebelum menarik uluran tangannya kembali

"Aku tidak perlu ditolong. Dan kau... " winwin menunjuk yuta

"Aku?" yuta menunjuk dirinya sendiri kebingungan

"Kau menggagalkan rencanaku!"

"Harusnya kau berterimakasih padaku karena aku menyelamatkan nyawamu"

"Justru aku sengaja ingin bunuh diri. Dan aku tidak butuh pertolonganmu!"

"Jadi kau ingin bunuh diri?" winwin menganggukan kepalanya polos

"Sayang sekali" yuta melihat kedua tangannya mengundang banyak pertanyaan dari winwin

"Apanya yang sayang?"

"Kau memanggilku sayang?"

"Bukan itu! Apanya yang kau maksud sayang sekali?"

Yuta menghampiri wimwin dan mendudukan dirinya tepat disamping winwin membuat winwin sedikit risih

"Hidup terlalu singkat jika kau mengakhirinya seperti semalam. Apalagi usiamu masih terbilang muda. Cita citamu masih panjang dan kau masih bisa menghabiskannya dengan banyak melakukan hal positif, sayang sekali jika kau akhiri begitu saja"

"Dari mana kau tahu usiaku?"

"Wajahmu. Wajahmu terlihat seperti anak berusia 9 tahun" jawabnya menggoda winwin

"Kurang ajar!" winwin melemparkan bantal ke arah yuta

Yuta mendekatkan wajahnya pada winwin hingga membuat winwin memundurkan badannya. Tapi sialnya yuta semakin menghapus jarakanya

"M-mau apa kau? Berani macam macam aku akan membuatmu babak belur!" ancamnya dibuat buat seakan terkesan mengerikan

"Dengar ya, tuhan sudah sangat baik masih memberikanmu nafas hingga saat ini. Bukannya bersyukur dan memanfaatkannya dengan baik kau malah ingin mengakhirinya" ucapan yuta barusan benar benar membuat winwin tertohok dan tersadar atas apa yang ia lakukan selama ini. Ia tidak menghargai hidupnya

"Mendekatlah" perintahnya membuat winwin semakin takut

"Tidak mau!" winwin menggelengkan kepalanya kuat

"Kau pasti ingin macam macam!" tuduhnya sembarangan

"Apanya yang macam macam? Aku hanya ingin mengobati luka di dahimu" jawab yuta sudah bersedia dengan kapas ditangannya

Winwin baru sadar ada luka lebam di dahinya. Mungkin ini ia dapatkan karena kepalanya terbentur pintu mobil semalam karena ia memberontak saat yuta membawanya masuk kedalam mobil

"Memangnya kau ingin aku 'macam macam' padamu, huh?" godanya menaikan satu alisnya

"Kau sangat menyeramkan! Cepat obati saja luka di dahiku" perintah winwin

"Shhhh... Ahhh... Pelan pelan bodoh!" erang winwin kesakitan

"Ini sudah pelan"

"Ahhhh... Shhh... "

"Jangan mendesah seperti itu. Kau sedang menggodaku ya?" yuta menyunggingkan senyumnya

"Apanya yang menggodamu? Ini sangat sakit bodoh!" winwin melemparkan bantal ke arah wajah yuta membuat yuta tertawa kecil

"Sekarang ceritakan padaku apa masalahmu"

"Kenapa kau sangat ingin tahu urusan orang lain sih? Urus saja dirimu sendiri!"

"Baiklah... Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita sekarang, tapi satu hal yang harus kau ingat"

Yuta kembali mendekatkan wajahnya pada winwin

"Jika kau mempunyai masalah, terlebih masalah yang sangat membebani pikiranmu jangan kau pendam sendiri. Selagi masih ada orang yang mau mendengarkanmu, kenapa kau tidak bercerita padanya? Memendam perasaan sendiri hanya akan semakin menyiksamu" lagi lagi ucapan yuta barusan membuat winwin tertohok. Ia punya jungwoo yang selalu setia mendengarkan ceritanya. Sebenarnya ia sudah menceritakan hal ini pada jungwoo, dia juga sudah memberikan saran yang terbaik untuk winwin. Tapi winwin tetaplah winwin, ia terkadang suka keras kepala dan suka menyembunyikan perasaannya seorang diri

"Yang kau bilang benar" gumam winwin tanpa sadar

"Benarkan? Sekarang cerita padaku apa masalahmu"

"Hey kau bilang tadi tidak ingin memaksaku untuk cerita sekarang!" winwin baru tersadar karena yuta memintanya untuk menceritakan masalahnya

"Haha... Maaf" yuta terkekeh pelan

Winwin terdiam memikirkan sejenak kata kata yuta barusan. Mau sampai kapan ia seperti ini terus? Tiba tiba rasa ingin bercerita itu terlintas begitu saja. Tapi winwin tidak mau menceritakan masalahnya pada yuta. Ia orang asing! Lagi pula selama ini winwin selalu berbagi cerita pada jungwoo

"Aku tidak boleh menceritakan padanya.. Tidak boleh!" winwin menggelengkan kepalanya kuat

"Kalau ingin cerita cerita saja, jangan kau tahan seperti itu" seakan tahu apa yang winwin pikirkan, yuta kembali berucap demikian

Hingga akhirnya pertahanan winwin goyah dan menceritakan semuanya pada yuta tak tertinggal sedikitpun

"Hmm.. Begitu" angguknya merespon cerita winwin

"Apapun itu masalahnya, seberat apapun itu, tetap saja bunuh diri bukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya"

"Mengakhiri hidup seperti semalam hanya akan membuatmu semakin sedih. Dan akan membuat tempat kau bunuh diri menjadi berhantu" lanjutnya lagi sedikit mengawur

"Lagi pula kalau kau berhasil meninggal, kau akan menjadi hantu manis yang menyedihkan. Lalu berujung meneror orang yang melewati daerah itu"

"Sialan! Kau meledekku?!" winwin memukul yuta dengan bantal yang ia pegang tanpa ampun. Yuta hanya cekikikan saja. Setidaknya ia tidak semurung seperti semalam

"Hey ngomong ngomong ini dimana?" tanya winwin

"Sudahku bilang ini di rumahku"

"Bukan itu, maksudku ini di daerah mana?"

"Ini di Shinjuku"

"Astaga jauh sekali! Kau membawaku pergi sejauh ini. Sekarang ayo antarkan aku pulang ke Shibuya!" winwin terperanjat kaget saat mengetahui dimana dirinya berada. Padahal jarak antara shibuya dan shinjuku sangat dekat. Yuta dibuat terkekeh mendengarnya

"Tidak secepat itu. Untuk sekarang ini kau dibawah pengawasanku. Aku akan menjagamu dan tidak akan membiarkanmu melakukan hal bodoh seperti semalam"

"Tapi bagimana dengan kuliahku?"

"Kurasa kau harus menenangkan dirimu sejenak. Kau terlalu terbebani oleh pikiranmu sendiri. Dari ceritamu, kau memang butuh waktu untuk sendiri dan beristitahat. Tapi tenang saja, aku tidak akan membiarkanmu sendirian terlalu lama... Itu sangat bahaya" yang dikatakan yuta ada benarnya, winwin sangat terbebani oleh pikirannya, winwin terlalu larut dalam kesedihannya hingga menyiksa dirinya sendiri. Ia memang butuh istirahat. Tapi tidak untuk dijaga seperti ini. Ini terlalu berlebihan










•••

Sudah satu bulan winwin tidak masuk kuliah. Nomornya pun sudah tidak aktif lagi saat dihubungi. Apartemennya kosong. Sejak itu keesokan paginya jungwoo mengecek apakah winwin benar sudah ada di apartemennya atau tidak. Tapi saat di cek ia tidak menemukan sosok manis itu disana. Hal itu semakin membuat jungwoo cemas

"Seharusnya aku tidak pulang dengan lucas saat itu" ia menyesali yang sudah terjadi

Ia terus menghubungi winwin walaupun ia tahu yang ia lakukan nihil. Jungwoo terus memikirkan winwin. Ia tidak mau sampai terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada sahabatnya itu

Setelah kelas, ia berencana akan menemui jaehyun. Mungkin saja ia dapat secercah info darinya. Kenapa jaehyun? Karena jungwoo tahu persis apa yang membuat sahabatnya menjadi murung dan bahkan berulang kali mencoba bunuh diri











•••

Jungwoo melihat jaehyun yang sedang di caffe ditemani dengan dua pria manis di kanan kirinya

"Jaehyun!" panggilnya membuat semua mata tertuju padanya. Termasuk doyoung dan taeyong- dua pria manis yang berada di kanan kirinya

"Siapa kau?" doyoung menatap jungwoo dengan tatapan tak sukanya

"Oh aku tahu siapa dia. Kau pasti temannya si jalang yang mengaku ngaku mantan jaehyun itu kan?" taeyong tahu betul jungwoo adalah teman dekat winwin

"Jaga ucapanmu!" sentak jungwoo membuat doyoung dan taeyong sedikit terkejut. Tidak biasa biasanya sosok kalem ini menjadi seperti ini

"Jaehyun ada yang ingin ku bicarakan padamu... 4 mata saja!" jungwoo melirik ke arah doyoung dan taeyong yang seakan sedang penasaran dengan topik pembicaraannya

"Baiklah... Maaf ya, kalian bisa tunggu di tempat lain?" jaehyun berkata lembut pada taeyong dan doyoung. Untung saja keduanya menurut dan langsung meninggalkan jaehyun dan jungwoo

"Ada apa?"

"Langsung ke intinya saja. Dimana winwin?" ucap jungwoo tidak mau basa basi

"Kenapa menanyakan itu padaku? Aku tidak tahu!" jawab jaehyun acuh sambil menyesap ice americano nya

"Winwin sudah menghilang sebulan yang lalu! Nomornya sudah tidak aktif. Aku yakin kehilangan winwin ini pasti ada sangkut pautnya dengamu, iya kan!" jungwoo meninggikan suaranya. Ia tidak peduli dengan semua mata yang tertuju padanya. Yang penting ia tahu keberadaan sahabatnya dimana sekarang

"Aku tidak tahu! Kenapa memaksaku!"

"Jangan berpura pura tidak tahu. Ini semua pasti karenamu jaehyun!"

"Hey apa ini? Sudah dibilang ia tidak tahu kenapa kau terus memojokannya seperti itu? Tidak sopan!" taeyong menghampiri jungwoo

"Kau ini sama saja seperti temanmu, sama sama tidak tahu malu dan tidak sopan. Kau pikir kau siapa berani beraninya membentak jaehyun?!" doyoung mendorong jungwoo hingga tersungkur di lantai

Sedangkan jaehyun hanya menertawakan jungwoo dengan remeh. Memang benar winwin terakhir kali bertemu dengannya, tapi apa pedulinya? Ia dan winwin sudah masa lalu. Ya, seacuh itulah jaehyun

"Jaehyun... Lihat saja nanti!" jungwoo mengepalkan tangannya erat dan menatap jaehyun dengan tatapan kebencian. Ia sangat yakin kepergian winwin pasti ada sangkut paut dengannya









•••

Selama tinggal di rumah yuta, winwin selalu diperhatikan baik oleh sang pemilik rumah. Dan kondisinya kini kian membaik. Bahkan sudah jauh lebih baik. Tidak ada lagi winwin yang murung dengan tatapan kosongnya. Yang ada hanya winwin yang bawel dan menjengkelkan. Tapi biarpun menjengkelkan, yuta senang karena setidaknya berhasil membuat winwin jauh lebih baik seperti sekarang. Andai jungwoo tahu, dia pasti akan sangat berterima kasih pada yuta karena telah mengembalikan winwin yang dulu ia kenal. Bawel dan menjengkelkan, tapi lebih baik seperti iti daripada harus melihatnya murung setiap saat

Saat ini yuta sedang di kantor. Ya ia adalah seorang karyawan kantoran swasta dengan penghasilan yang cukup dibilang lumayan. Maka tak heran jika ia mampu membeli mobil, rumahnya yang bagus

Bosan, winwin membuka isi lemari yuta. Disana terdapat data pribadi yuta. Winwin sadar yang ia lalukan ini adalah lancang, dan salah. Tapi ia hanya ingin tau tentang yuta saja. Disana tertera nama, dan tanggal lahirnya. Winwin terkejut saat mengetahui pria bernama yuta ini jauh diatasnya

"Hahaha dia sudah tua" tawanya meledek saat tahu tahun ini yuta genap berusia 29 tahun.

"Sudah setua ini memangnya tidak berniat untuk menikah?" kalau winwin sudah berusia seperti itu sih sudah pasti winwin sudah menikah. Karena ia memang tidak mau menunda pernikahan. Tapi bagaimana mau menikah, saat ink saja ia tidak punya pasangan.

Masih merasa bosan, ia akhirnya berkeliling rumah. Mulai ke dapur, taman, garasi, ruang tengah, ruang tamu, dan kembali lagi ke kamar yuta. Karena selama tinggal di rumah yuta ia memang tidur di kamar yuta. Sedangkan yuta tidur di ruang tamu

Sebenarnya winwin tidak sendiri di rumah ini, karena ada perempuan tua yang sering dipanggil bibi oleh yuta. Ia memang menugaskan kepada perempuan tua itu untuk menjaganya. Dan sesekali menengoknya di kamar

Merasa bosan karena ditinggal, winwin akhirnya mencari kegiatan yang sekiranya bisa mengusir rasa bosannya. Ia pergi ke dapur untuk mencari minuman. Tapi di kulkas hanya ada sekaleng minuman soda. Akhirnya winwin mengambil minuman soda itu dan membawanya ke kamar

Sampainya di kamar ia kesulitan membuka tutup minuman tersebut. Kesal karena tidak mau terbuka, winwin membenturkan minuman kaleng itu ke tembok. Alih alih terbuka, minuman kaleng itu mengeluarkan semua isinya mengotori tembok, lantai, bahkan wajah dan baju yang winwin kenakan. Ya, ceroboh adalah bagian dari winwin

"O Ouuuwww... Tumpah" jawabnya polos menatapi lantai tembok dan bajunya yang sedikit basah

Winwin membuka lemari baju yuta untuk mencari baju gantinya. Mengacaknya seolah itu adalah lemarinya. Dan ia tidak menemukan baju yang pas untuk tubuhnya. Yang tersisa hanya kemeja putih polos yang sedikit tipis. Karena hanya itu yang lumayan pas di tubuhnya, akhirnya winwin mengganti bajunya dengan kemeja putih polos tersebut

"Winko aku pulang" dari kejauhan ia mendegar yuta sedang berjalan menghampirinya

"Astaga cepat sekali" gumamnya sambil membersihkan tumpahan soda di lantai dengan baju yang sebelumnya ia kenakan

"Hmm... Kau berulah lagi?" tiba tiba yuta sudah didepan pintu dan memergoki winwin yang sedang membersihkan lantainya dengan baju. Winwin hanya tersenyum lebar saat dirinya akhirnya kepergok

"Kenapa kau memakai kemejaku?" yuta mendudukan dirinya di ranjang

"Kau lihat ini... Basah" winwin menunjukan baju yang sebelumnya ia gunakan basah karena ulahnya sendiri

"Lalu kau menggantinya dengan kemejaku, begitu?" winwin mengangguk polos

"Kau tahu ini warnanya putih, dan bahannya sangat tipis. Apa kau sedang menggodaku?" yuta menyunggingkan senyumnya sambil menaikan satu alisnya

"Hanya ini yang muat ditubuhku!" (anggap aja begitu ya teman teman)

"Ikut aku"

"Eh? Kemana?"

"Membeli baju. Kemeja ini sangat tipis, bagaimana kalau kau masuk angin? Hm?" benar juga sih










•••

Yuta mengajak winwin ke pusat perbelanjaan untuk sekedar membelikannya baju dan jaket agar winwin tidak kedinginan. Ya begitulah yuta, seperhatian itu pada winwin

"Uwaaahh ada ice cream, hey yuta belikan aku ice cream ya!" winwin menarik narik lengan yuta agar membelikannya eskrim

"Tidak winko! Udara malam sangat dingin dan kemeja yang kau pakai tipis. Kau mau sakit?"

"Tapi kan aku sudah memakai jaket ini. Ini tidak terlalu dingin yuta, belikan aku ice cream ya!" winwin terus memaksa. Ya benar kata jungwoo, jika kau sudah kenal dekat dengan winwin, dia adalah orang yang sedikit menyebalkan

"Hhh... Yasudah" yuta tidak ingin melihat winwin sedih karena hal kecil. Bagi yuta, pantang membuat winwin bersedih dan menangis karena ia sudah bertekat pada dirinya sendiri untuk membuat winwin selalu tersenyum

"Bagaimana? Kau suka?" tanya yuta tak dihiraukan oleh winwin

"Winko?"

"Winko aku bicara padamu" merasa tidak ada respon dari winwin, yuta menolehkan kepalanya ke belakang melihat winwin. Dan benar saja, winwin jauh tertinggal di belakang

"Winko!" panggilnya tetap tak dihiraukan winwin

Akhirnya yuta menghampiri winwin yang masih terdiam ditempatnya "Kau tega membiarkanku bicara sendiri"

"Winko" aneh, dari tadi winwin hanya terdiam saja. Matanya melihat ke arah pria dengan dua pria manis di kanan kirinya. Tangannya mengepal dengan kecang. Matanya mulai berkaca kaca melihat pria itu. Yuta takut, ia takut winwin sesuatu terjadi pada winwin

"Sicheng kau kenapa?" tanyanya mulai serius dan sedikit panik. Iya, yuta tahu nama asli winwin karena akhir akhir ini winwin banyak cerita dengannya

"Aku benci jaehyun... Aku benci jaehyun... Aku benci jaehyun!" ucap winwin memandang tak suka pada jaehyun.

"Jadi itu jaehyun mantanmu?" yuta juga menatap tak suka pada jaehyun. Entahlah, ia rasa jaehyun bukanlah pria yang baik

Winwin langsung meninggalkan tempat itu dengan air mata yang membasahi pipinya. Ia memang sudah melupakan jaehyun, tapi setiap kali ia melihat jaehyun rasa sakit itu kembali menyerangnya

"Winwin tunggu!" teriak yuta menghentikan winwin

Mendengar nama yang seolah tak asing, jaehyun pun menolehkan kepalanya ke sumber suara tersebut dan mendapati pria itu menatapnya dengan tatapan tak bersahabat lalu mengejar winwin yang semakin jauh

"Siapa dia?" tanya doyoung

"Kau mengenalnya?" taeyong menoleh ke arah yuta

Jaehyun mengangkat kedua bahunya tidak tahu "Aku tidak mengenalnya"

"Mungkin kekasih barunya" perkataan doyoung sukses membuat jaehyun menatapnya dengan sedikit terkejut












•••

Sampainya di rumah winwin langsung masuk ke kamar. Ia benci. Ia benci ketika matanya menangkap sosok yang telah menyakitinya

"Aku memang sudah melupakannya, tapi tidak dengan sakit hatiku" winwin terisak dengan tangisnya

Saat ia dan jaehyun masih menjalin hubungan, winwin seringkali mendengar desas desus jika jaehyun punya selingkuhan. Selingkuhannya tidak satu atau dua orang saja, tapi 3 sekaligus. Jungwoo bahkan sudah memberi tahu winwin kalau jaehyun bukanlah pria yang baik. Ia juga selalu memperingati winwin agar tidak termakan bujuk rayu jaehyun. Tapi kala itu winwin dibutakan oleh cinta dan kata kata manis jaehyun hingga akhirnya ia baru menyadarinya dan menyesal karena dengan mudahnya termakan bujuk rayu seorang jung jaehyun

Kini ia tahu alasan sebenarnya jaehyun memutuskannya, bukan karena winwin yang terlalu baik, tapi jaehyun yang terlalu brengsek dengan mudahnya mempermainkan perasaannya

"Winko" panggil yuta pelan menghampiri winwin yang sedang memeluk kedua kakinya

"Kenapa kau menangis?" tanyanya lembut seraya menghampus air mata winwin

Winwin tetap diam dan tak bergeming sedikitpun. Ia menatap ke arah luar jendela

"Kau bilang sudah melupakannya, lalu kenapa kau masih menangisinya"

"Aku memang sudah melupakannya tapi tidak dengan sakit hatiku yuta!"
Yuta membawa winwin ke dalam pelukannya

"Aku bodoh! Aku bodoh karena selama ini selalu menghiraukan ucapan jungwoo tentangnya" winwin memukul dada yuta sebagai pelampiasannya

"Maafkan aku jungwoo... Kau benar, dia adalah pria brengsek yang pernah kutemui!" yuta mengusap punggung winwin

"Semua pria sama saja!"

Yuta terdiam sebentar atas ucapan winwin "Memangnya kau bukan pria? "

Seketika winwin langsung membulatkan matanya tersadar atas ucapannya barusan

"Yuta kau menyebalkan!" winwin memukul lengan yuta dan mencubitinya. Ia malu karena ucapannya sendiri

"Astaga kenapa aku bodoh sekali T^T"












•••

Tepat 3 hari setelah pertemuannya dengan jaehyun, winwin menjadi murung kembali. Ia jadi sedikit bicara. Tidak seperti biasanya yang banyak bicara. Bahkan 3 hari belakangan ini ia tidak banyak tingkah seperti biasanya. Hal itu membuat yuta semakin kesal dengan jaehyun

Selama ini ia berusaha menghibur winwin, membuatnya tertawa lepas setiap harinya bukanlah hal yang mudah. Sekarang disaat kondisinya sudah jauh lebih membaik, tiba tiba sosok itu datang dan membuat winwin kembali dengan kegiatan menyendirinya. Walaupun tidak separah waktu itu, tetap saja yuta tidak suka melihat winwin menjadi pemurung dengan tatapan kosongnya. Ia lebih suka dengan tingkah ceroboh winwin yang membuatnya jengkel. walaupun menjengkelkan, setidaknya sosok manis itu selalu tersenyum lebar setiap kali melakukan ulah

Yuta kembali mengecek winwin di kamarnya, ia selalu mengecek kondisi winwin. Ia hanya takut winwin kembali melakukan aksi bunuh dirinya lagi

"Kau belum tidur?" tanya yuta memunculkan kepalanya saja di pintu

Winwin menggeleng pelan

Yuta menghampiri winwin dan duduk persis disebelahnya "Kenapa belum tidur? Hm?"

"Jangan bilang kau masih memikirkannya" tebakan yuta tepat sasaran. Winwin menganggukan kepalanya

"Sudahku bilang jangan memikirkannya lagi. Memikirkannya hanya akan memperparah kondisimu. Ingat, kau tidak boleh banyak pikiran" yuta mengelus kepala winwin lembut

"Sekarang lupakan dia dan tersenyumlah. Kau akan sangat cantik jika tersenyum" yuta tersenyum manis menghibur winwin membuat winwin malu dan mau tak mau tertawa dibuatnya. Melihatnya tertawa membuat perasaan yuta menjadi lega. Setidaknya ia tidak murung setiap saat

"Aku tidak akan pernah membiarkan seorangpun membuatmu sedih. Aku akan terus membuatmu tersenyum bahagia"
















•••

Hari ini yuta membawa pergi winwin ke salah satu kedai es krim terkenal dan terenak di Tokyo. Yuta tahu betul winwin penggemar berat es krim. Ia akan sangat senang jika bisa memakan es krim. Maka dari itu yuta membawanya kesini

"Hey yuta tumben sekali kau mengajakku kesini. Biasanya kau selalu melarangku makan es krim" ucapnya sambil memegang dua eskrim di kedua tangannya. Kini kondisinya sudah pulih dan mood nya sedang bagus, yuta sangat senang karena pada akhirnya ia berhasil membuat winwin kembali ceria untuk kedua kalinya

"Jadi kau tidak suka? Kalau begitu ini punyaku" yuta merebut satu es krim ditangan winwin

"Hentikan... Itu punyaku!" winwin tak terima es krimnya di ambil dan merebutnya kembali

"Hey yuta kau lihat itu apa?" tunjuk winwin mengarah ke suatu tempat

"Permen kapas?"

Winwin mengangguk lucu

"Aku mau. Belikan untukku ya..." winwin mengeluarkan jurus manisnya agar yuta luluh dan membelikan permen kapas untuknya. Dan see,  yuta langsung membelikannya untuk winwin. Yuta tidak kuat melihat winwin dengan tatapan memohonnya seperti barusan

"Yuta" panggil winwin yang kini asik memakan permen kapasnya. Ia bahkan tidak sadar jika noda eskrim mengotori pipinya

"Hm?"

"Kenapa kau baik sekali padaku?" yuta terdiam. Ia bingung ingin menjawab apa. Ia juga tidak tahu kenapa sampai sebegitunya ia memperlakukan winwin. Menjaganya, mengeceknya setiap saat, memperhatikannya

"Ah... Itu.. A-aku..."

"Winwin?!" baik winwin dan yuta sama sama menolehkan kepalanya ke sumber suara

"Jungwoo?"

"Winwin?!"

Kebetulan sekali jungwoo dan lucas bertemu winwin di kedai eskrim. Ia sangat senang karena pada akhirnya ia bisa dipertemukan kembali pada sahabatnya

Jungwoo langsung memeluk erat sahabatnya yang telah lama hilang. Ia selalu memikirkan bagaimana kondisi winwin saat ini. Ia hanya takut sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada winwin. Dan betapa terkejutnya jungwoo saat mendapati winwin yang kini tengah tersenyum ceria didepannya. Sungguh, jungwoo sudah lama tidak melihat winwin tersenyum seperti ini semenjak kejadian itu

"Kau dimana saja? Kenapa nomormu tidak aktif?" jungwoo langsung menyerbu winwin dengan rentetan pertanyaannya

"Masalah nomor... Ponselku terjatuh di sungai hehe..." winwin ingat saat ingin melakukan percobaan bunuh diri di atas sungai, bukan dirinya yang jatuh ke dalam sungai, tapi ponselnya yang jatuh karena dengan tiba tiba yuta menariknya

"Hm... Aku bingung dari mana harus menceritakannya" winwin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali

"Lalu dia siapa?" jungwoo menatap pria asing disamping winwin

"Aku yuta. Aku adalah orang yang menyelamatkan nyawanya saat ia berusaha terjun dari jembatan" yuta mengulurkan tangannya pada jungwoo. Alih alih membalasnya, jungwoo malah memeluk winwin

"Syukurlah kau masih selamat. Aku sangat takut jika kau benar benar melakukannya. Jangan lakukan lagi winnie"

Winwin tersenyum, kali ini bukan senyum palsu yang ia berikan pada jungwoo, melainkan senyuman tulus dari hatinya "Tidak akan. Karena sekarang aku mulai menghargai hidupku"  jawab winwin melirik ke arah yuta

Disitu mulailah mereka berempat saling berbincang. Dan jungwoo benar benar merasa berterimakasih pada yuta setelah tahu bahwa yuta lah yang membuat kondisi winwin jauh lebih baik sekarang. Ia tidak tahu lagi bagaimana cara berterimakasih pada yuta. Ia benar benar berhutang budi pada yuta karena telah mengembalikan sosok winwin yang ceria seperti dulu

"Hey ngomong ngomong, apa kau tahu kabar tentang jaehyun?" ucap lucas membuka pembicaraan

Seketika winwin langsung terdiam dan menundukan kepalanya ke bawah. Menyadari respon winwin barusan, jungwoo langsung mencubit lengan kekasihnya

"Ku dengar dia ditemukan meninggal di hotel dengan luka tusuk di perutnya" perkataan lucas barusan membuat winwin langsung membelalalkan matanya terkejut

"Lucas!" jungwoo memperingati lucas agar tidak usah menyebut nama itu lagi dihadapan winwin

"Kau serius?" tanya winwin dengan suaranya pelan

Lucas menganggukan kepalanya "Kabarnya ia ditemukan meninggal dua hari yang lalu"

"Aneh sekali" gumam winwin

"Aku rasa dia korban pembunuhan karena ada luka tusuk dibagian perutnya" lanjutnya lagi

"Lucas hentikan!" bisik jungwoo

"Kalau ini kasus pembunuhan, lalu siapa yang membunuhnya? Dan atas dasar apa orang itu membunuhnya?" kepala winwin dipenuhi dengan rentetan pertanyaannya

"Bisa saja pelakunya adalah gandengannya. Ya kalian tahu sendiri kan jaehyun punya banyak gandengan. Bisa saja salah satu diantara mereka dendam padanya dan membunuhnya. Masuk akal kan?"  kalau dipikir pikir apa yang dikatakan lucas ada benarnya. Jaehyun ini kan suka mempermainkan perasaan, bisa saja korban jaehyun itu sakit hati dan menaruh dendam padanya hingga akhirnya membunuhnya












•••

Yuta menghampiri winwin yang sedang berada di balkon kamar dan memeluknya dari belakang

"Y-yuta?" winwin sedikit kaget dengan perlakuan yuta barusan

"Hm?" jawabnya melingkarkan tangannya di pinggang winwin

"Winko ada sesuatu yang ingin kuucapkan padamu" yuta membalikan tubuh winwin agar menghadap ke arahnya

"Apa?"

"Berjanjilah untuk tidak membenci dan menjauhiku setelah aku mengatakannya" yuta menangkup wajah winwin. Winwin semakin dibuat penasaran pada yuta. Ia menganggukkan kepalanya pelan

"Soal jaehyun, apa kau masih memikirkannya?"

"Ya, aku jadi memikirkannya karena kematiannya yang mendadak sekali"

"Dia meninggal ditanganku" ucap yuta berhasil membuat winwin menatap yuta dengan tatapan tak mengertinya

"Jangan bercanda!" winwin memukul pelan lengan yuta

"Sayangnya aku tidak sedang bercanda. Aku serius" yuta menatap winwin dalam. Membuat winwin ketakutan dan tak menyangka

"K-kenapa kau melakukan i-itu yuta?" winwin benar benar takut dan tak menyangka pada sosok yang tepat berada di depannya

"Aku membunuhnya karena ia telah membuatmu sedih. Aku tidak suka melihatmu berlarut larut dalam kesedihan" yuta membelai pipi winwin lembut

"T-tapi yuta yang kau lalukan itu salah... K-kau menghilangkan nyawa orang"

"Aku sudah bertekat akan membuatmu bahagia, mengembalikan senyum ceriamu seperti sedia kala. Dan jika ada yang membuatmu sedih dan sampai membuatmu menitikkan air mata, aku tak segan segan akan menghabisinya" winwin tak menyangka selama ini sosok yang ia anggap baik adalah seorang pembunuh. Winwin benar benar ketakutan sekarang

"Kau tidak perlu takut denganku, aku tidak akan menyakitimu" yuta membawa winwin ke dalam pelukannya











•••

1 tahun kemudian...

Tak bisa dipungkiri kalau yuta benar benar menyukai winwin. Ia menyatakan perasaannya pada winwin. Dan mereka resmi menjadi sepasang kekasih

Yuta masih tetap pada tekadnya, ia akan membuat winwin terus tersenyum ceria dan tak akan membiarkan seorang pun membuatnya menitikan air mata. Ia sangat tidak suka melihat winwin menangis

Pada suatu hari ia mengajak winwin pergi ke sensoji dan tak sengaja bertemu dengan taeyong, salah satu gandengan jaehyun dulu

"I-itu seperti taeyong" gumam winwin memperhatikan sosok yang tengah berjalan. Winwin terkejut tatkala sosok iti ternyata berjalan menghampirinya

"Disini kau rupanya!" ucapnya penuh kemarahan pada winwin. Saat itu yuta tengah mengantri membeli permee kapas untuk winwin. Karena tidak mau winwin lelah menunggu, yuta menyuruh winwin duduk dibangku yang di sediakan disana

"Kau...! Kau pasti salah satu penyebab alasan jaehyun meninggal!" tuduhnya asal

Winwin menggelengkan kepalanya membantah tuduhan taeyong barusan "Aku tidak tahu kalau ia meninggal. Aku bahkan tahu ia meninggal dari temanku"

"Aku tidak percaya! Kau pasti menaruh dendam pada jaehyun kan? Maka dari itu kau membunuhnya sebagai pelampiasan dendammu!"

"Bukan aku yang membunuhnya!" winwin meninggikan suaranya

PLAK!

"Kenapa bukan kau saja yang mati? Kenapa jaehyun?!"

"Dasar pembunuh..! Aku tidak menyangka wajah sepolos ini adalah seorang pembunuh" taeyong meninggalkan winwin sebelum akhirnya menamparnya dengan keras membuat winwin menangis karena ia dituduh sebagai pembunuh. Ia menangis sambil memegangi pipinya yang terasa panas

"Winko aku kembali" yuta kembali dengan membawa permen kapas ditangannya

"Winko?!" betapa terkejutnya saat ia menemukan winwin menangis terisak isak

"Kau kenapa?" tanyanya panik dan langsung memeluk winwin memberinya ketenangan

"A-aku tidak apa apa" dusta winwin

Tapi yuta tidak bisa dibohongi begitu saja, dilihatnya taeyong yang berjalan menjauhi winwin dan berjalan dengan cepat. Ia ingat dengan sosok itu. Ia pernah bertemu dengannya saat membelikan baju untuk winwin

"Lee taeyong...." gumam yuta mengepalkan tangannya erat dan menatap taeyong dengan tatapan kemarahan sebelum akhirnya berubah menjadi seringaian menakutkan












































Aku gak tau kenapa tiba tiba dapet ide cerita kaya gini wkwk
"Loh kok yuta gak ketangkep polisi?", "harusnya yuta dijatuhin hukuman mati karna melakukan pembunuhan berencana" iya emang harusnya gitu sih. Tapi disini tuh ceritanya yuta belom ketauan aja. Jadi dia masih berkeliaran bebas. Jadi di cerita ini tuh dia bakal ngebunuh siapa aja yang berani bikin winwin sedih sampe nangis.

Dan aku dapet ide ini dari on the spot sih, waktu itu lagi bahas psikopat yang ngebunuh semua orang yang ngerendahin keluarganya, nyakitin keluarganya. Aku lupa banget namanya siapa. Pokonya dia pernah ngebunuh orang yang ngerendahin kerjaan bapaknya gitu. Kalo gak salah kerja jadi satpam disekolah. Gak terima bapaknya direndahin, akhirnya orang ini bunuh orang yang ngerendahin bapaknya itu. Bahkan dia juga ngebunuh bapaknya sendiri karena waktu itu melakukan kekerasan sama ibunya. Terus abis ngebunuh bapaknya dia makan organ bapaknya sendiri entah itu jantung apa hati aku lupa. Pokonya dia bakal bunuh orang yang nyakitin/bikin sedih keluarganya. Ini ngapa jadi cerita psikopat yang di on the spot dah -_-

Sorry ya banyak omong hehehe 😅

Semoga suka ya
See you next chapter,  뿅 ~ 💕

2019년08월31일

Continue Reading

You'll Also Like

11.6K 711 24
Dalam tahap revisi aku disini hanya seorang penenang bukan seorang pemenang 4 #Marhyuck (210924) Lapak bxb gasuka skip aja sudah end
22.9K 2.1K 19
Berawal dari sebuah pertemuan secara tak sengaja. Yaps pertemuan itu membuat hidup seorang lelaki remaja berubah menjadi sedikit damai. Mau tau kek...
263K 19.4K 98
Tiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan...
653K 45.6K 51
Romance story๐Ÿค Ada moment ada cerita GxG