"nit, coba cek email kamu gih, mas udah ngirimin nama-nama karyawan yang bakalan di pindahin" ucap bara disebrang telepon
"iya mas,nanti aku cek"
"engga pake nanti-nanti nita"tegas azam
"iya-iya, bawel banget sih mas, ganggu banget sih"
"kemaren aja nyuruh cepat-cepat, udah di cepetin malah ngomel. Emang ya cewek itu ribet" omel azam
"bukan gue yang ribet, emang elu aja yang gak bisa ngerti, udah ah mas kalau gini terus bisa ribut tar, assalamualaikum" jawab nita sambil menutup teleponnya
"walaikumsalam, dasar cewek, apa-apa cowok aja yang salah."
Setelah menutup telepon azam melanjutkan perkerjaannya yang sudah menunggu, disisi lain nita langsung mengecek berkas yang sudah azam kirim, langsung mengeshare nya ke grup yang isinya para petinggi perusahaan cabang diseluruh Indonesia.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
disisi lain dila dan rekan-rekannya sedang menikmati makan siang di kantin kantor dan berita mengenai pemindahan karyawan pun tak luput dari pembahasan mereka. Dila dan teman-teman sekantornya udah akrab sejak pertama kali berkerja semua teman sekantor nya udah menganggap dia adik karena dia yang paling muda.
"eh guys, katanya mau ada pemindaha karyawan ya" kata putri
"ehh, masak iya kak? Kok dila gak tahu ya" sanggah dila
"katanya gitu sih dil, kakak juga baru tahu kemaren pas ke dapur mau bikin kopi, jadi karyawan-karyawan disana pada ngebahas tentang pemindahan karyawan gitu" jawan putri
"bagus dong ada pemindahan karyawan, kalau bisa si ana aja pindah,"ujar adit
"nanti kalau aku pindah, nanti kamu kangen dit," timpal ana
"najis, gak bakalan aku kangen sama lu an, yang ada kalau lu di sini gue bisa gila"
"iya, gila karena cinta"
"dari pada aku cinta sama kamu mending aku jomblo seumur hidup"
"sok mau jomblo seumur hidup lu, dikit-dikit aja lu ngehubungi aku kalau ada masalah, an ini gimana, an itu gimana, an kon bisa gini" ucap ana sambil menirukan gaya adit bicara
"kan terpaksa, gak ada pilihan an, kalau aku ngehubungi putri nunggu 7 purnama baru dibalas, kalau pak anton auto kenak sidang sama istrinya"
Memang kalau mbak ana dan bang adit tu suka banget berantem lebih tepatnya adu argument sih, hampir setiap hari, jadi kantor itu tiap hari bakalan rame cuman gara-gara adu argumen padahal masalahnya engga penting-penting banget.
kalau kak putri itu orangnya lebih pendiam, cuman kak putri suka banget sama artis korea jadi dia bakalan histeris kalau ada artis korea yang dia suka ngepost foto di instagram atau buat instastory
Karena pernah waktu itu ruangan kantor sedang hening kan karena semua sedang sibuk sama tuganya masing-masing terus tiba-tiba kak putri teriak cuman gara-gara artis yang dia suka buat insta stori, jadi kantor semua orang yang ada disana kanget dong, padahal waktu itu bang adit lagi minum kopi gara-gara itu kopinya jadi kesembur dan kena sama pak anton dan berkas-berkasnya, jadi bang adit harus bantuin pak anton lembur.
Beda sama pak anton yang bawaanya itu berwibawa dan seolah-olah motivator gitu,jadi dia hobi banget nyeramahin bang adit kalau lagi berantem sama mbak ana. "dit kalau jadi laki-laki itu harus tegas , gak boleh kalah sama perempuan".
Kalimat itu yang sering dibilang pak anton sama bang adit kalau lagi berantem sama mbak ana dan mbak ana menang, tapi gitu-gitu takut sama istri, kata mbak ana istri pak anton itu galak cemburuan jadi anak-anak kantor gak berani ngehubungi pak anton takut kena teror istrinya.
Aku pernah kenak semprotan istrinya, cuman gara-gara nge-wa, nanya mau makan apa, padahal waktu itu jam makan siang, jadi pak anton nitip makan gitu. Dan aku lupa dia mau makan apa dengan sekuat keberanian aku nge-wa pak anton mau makan apa,dan malam nya dong kenak semprot sama istrinya, 2 jam dia nyeramahin aku via tlp." Mbak ingat ya jangan jadi plakor, dia udah punya istri, jangan ganggu suami saya" gitu lah kira-kiraa, tapi besoknya beliau minta maaf sama aku sih tentang istrinya
Kembali lagi ke berantemnya bang adit dan mbak ana yang gak selesai-selesai, kecuali ada motong perkelahian mereka
"bukan kepaksa, tapi emang kontak gue yang selalu ada di otak lu"
"najis lu an"
"sok najis lu, nanti elu suka sama aku baru tau rasa,"
"gak bakalan"
"okeh, kita lihat nanti, sampe aja elu suka sama gue gak bakalan gue nerima elu" tantang ana
"okeh lihat aja, tapi kalau sampe elu yang suka sama gue awas aja" balas bang adit
"bang , mbak udah dong berate mulu, nanti beneran jodoh baru tau," ucap dila mengintrupsi
"gak bakalan!" ucap mereka kompak
"haa, itu aja udah kompak, tanda-tanda nih,"
"udah deh dil, anak kecil diam aja" balas ana sambil melihat adit sinis
"jadi ngomong, ngomong pemindahan itu emang sering gitu ya mbak?"
"engga sih, tapi beberapa kali pernah gitu, tapi biasanya staf hrd gak pernah kenak,ya gak put"
"iya dil, staf accounting atau marketing biasanya" balas kak putri
"biasanya sih nanti manager setiap divisi akan rapat gitu sama petinggi perusahaan, nanti keputusannya diumumin " tambah bang adit
"ohh, gitu. Yaudah deh karena mau masuk waktu sholat zuhur. Kita percepat waktu makannya nanti keburu gak sempat sholat lagi karena ke asyikan ngobrol" kata dila
Dan mereka menaljutkan makan, kemudian melaksanakan sholat zuhur dimushola. Setelah sholat mereka kembali ke tempat mereka masing-masing, kemudian setelah 30 berlangsung pak bara masuk kedalam ruangan tersbut
"maaf menanggu waktu kalian semua, saya akan menyampaikan pengumuman penting, seperti yang sudah kalian tahu kalau perushaan sedang melakukan pemindahan karyawan, jadi.."
"jadi satu diantara kita baklan pindah pak" potong bang adit
"dengan berat hati saya menyatkan iya, saya juga bingung kenapa bagian hrd bisa kenak, karena biasnya aman-aman aja"
Mendengar penuturan beliau seketika ruangan tersebut menjadi tegang, termasuk dila, ia takut kalau dia yang bakalan kenak, dia belum siap meninggalakan semua nya termasuk teman-temannya, orang tuanya dan sahabt-sahabtnya.
"jadi yang bakalan pindah adalah..."