roses effect

By writterfeelt

119K 13.5K 1.5K

Jika idolamu berkencan apakah salah?--- 🥀 More

can't help falling🌷
a little bit🌷
cancel apart🌷
why magic shop🌷
the little prince🌷
red and kimbab🌷
apartment meet🌷
start with luv🌷
amaz birthday🌷
not easy🌷
get caught🌷
christmas🌷
January scandal🌷
the hurt birthday🌷
sweet than rainy🌷
end up🌷
day after🌷
one step🌷
and meet🌷
the night🌷
pillowtalk🌷
i'll promise🌷
that hate situation🌷
spill the tea, JJk🌷
penting
worried🌷
ehem, hai
r we friends?

finally meet🌷

3.7K 508 63
By writterfeelt

Sebagai hyung tertua, Seokjin bertugas sebagai juru masak untuk ke 6 pemuda yang sedang berkumpul di meja makan ini, meski masakannya tak seperti buatan koki di restoran tapi Seokjin cukup mahir dalam membuat masakan rumahan.

Terkadang Yoongi membantu nya tapi tidak untuk hari ini karna pemuda itu kelelahan baru saja kembali dari studio music miliknya.

Setelah menyelesaikan jadwal, mereka bertujuh di berikan waktu libur sampai dua hari ke depan, karna setelah itu mereka akan langsung di hadapkan lagi dengan jadwal yang begitu padat.

"wah Jin hyung, semakin hari makananmu semakin lezat".

Seokjin menanggapi pujian Jimin dengan menaikkan kedua alis nya sombong kemudian melirik Jungkook yang sedari tadi menyantap makanan dengan lahap dan terkesan terburu buru.

"Jungkook-kah, aku tau makananku enak tapi kau tidak usah terlalu lahap begitu".Tegur Seokjin.

"ah aku buru buru hyung, jadi harus cepat menghabiskan makanan ini".Jawab Jungkook.

Para member yang lain juga di buat heran dengan kelakuan si maknae. member yang lain menyantap makanan dengan biasa saja hanya dirinya saja yang makan dengan terburu buru.

"akhir akhir ini kau sering keluar Jungkook-kah, biasa nya kau tidak begitu". kata Yoongi dengan nada datar.

Namjoon mengangguk kan kepalanya setuju mendengar ucapan Yoongi."kau juga sudah mulai membawa mobil sendiri, mau kemana kau?".tanya Namjoon seakan menyelidik.

Jungkook menghentikan kegiatan makannya, sedikit kelabakan karna pertanyaan Namjoon tapi sebisa mungkin menguasai raut wajahnya mencoba terlihat santai ."Aku ada Janji dengan seorang teman".

Namjoon hanya mengangguk kan kepala dan beroh ria kemudian kembali melanjutkan kegiatan makanan nya. tidak ingin terlalu ikut campur juga dengan urusan Jungkook.




Rose sudah sampai di salah satu cafe terpencil. Lokasi nya yang tidak terlalu familier membuat café ini sepi pengunjung.

kebanyakan dari pengunjung nya pun hanya terdiri orang orang berusia 40 tahunan ke atas yang ingin mampir untuk sekedar meminum kopi hitam dan berbincang bincang santai.

Sebenarnya Rose menemukan tempat ini sekitar setahun lalu ketika berjalan jalan bersama sang kakak. Waktu itu ia dan Alice sangat susah mendapatkan café karna rata rata pengunjung mereka mengggenali Rose, tapi secara tidak di sengaja Alice melihat café ini dan seperti yang di harapkan tak ada satu pun yang mengenal Rose di sini.

Setelah menunggu sekitar satu jam orang yang di tunggu pun datang, dan tentu saja orang itu ialah Jeon Jungkook yang seperti biasa mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan masker dan topi.

Jungkook mengambil tempat di depan Rose dan langsung membuka masker nya lalu memberikan senyum manis nya untuk Rose.

Rose pura pura mendelik tak suka kemudian memalingkan wajah nya. habisnya ia sudah menunggu sekitar satu jam di sini, Namun Jungkook tahu Rose itu bukanlah tipekal gadis yang pemarah meski sudah menunggu sekitar satu jam lamanya.

Jungkook tak berbicara, ia hanya menopang dagu nya dan memandang wajah Rose terus menerus, membuat Rose tak tahan dan akhirnya tersenyum.

Rose memanyunkan bibirnya."Rencana nya tadi aku ingin marah". katanya merajuk.

Jungkook tertawa kecil kemudian mengusap usap rambut Rose seperti menenangkan anak anjing yang rewel."kau itu terlalu baik dan tidak bisa marah jadi tidak usah berpura pura".

"tapi tetap saja, aku kesal denganmu".kata Rose tak terima.

"iya aku minta maaf karna sudah membuat mu menunggu selama satu jam". pinta Jungkook sedikit memohon.

Rose menarik senyumnya kemudian menganggukkan kepala."oke di maafkan".

Jungkook bersorak senang seperti anak kecil yang akan di belikan mainan."pacarku memang terbaik".

Rose mengerutkan kening mendengar ucapan Jungkook.

"pacar?".

"iya, your is my girlfriend".kata Jungkook sok memakai bahasa inggris.

Rose tertawa kemudian menggeleng gelengkan kepalanya menatap Jungkook."Belajar kalimat itu darimana?perasaan aku tidak pernah mengajarkanmu".

Akhir akhir ini Jungkook meminta Rose untuk menjadi guru bahasa inggrisnya dan dengan senang hati Rose mau mengajar nya.

"Ya sudah pakai bahasa korea saja, park Chaeyoung pacarku".

Rose sedikit melotot dan melihat sekeliling café untungnya tak ada yang menoleh ke mereka, Rose menaruh telunjuk di bibirnya memberi isyarat agar Jungkook diam."husst jangan keras keras nanti ada yang dengar".

Jungkook mengatupkan bibirnya menurut dengan perintah Rose.

Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke apartmen Jungkook. Pemuda itu meminta Rose untuk mengajari nya bahasa inggris karna beberapa hari ke depan Bts akan melakukan interview di salah satu acara tv amerika serikat.

Rose yang sedang duduk di sofa memandangi Jungkook dengan malas, pemuda itu masih setia di depan computer dengan mata dan tangan yang focus bermain game.

Rose memutuskan mendekat ke Jungkook kemudian menarik lengan pemuda itu agar berhenti.

"Jungkook-ah berhenti bermain game dulu, tadi katamu ingin belajar beberapa kalimat bahasa inggris".

"sebentar lagi Chaeyoung-ngah". Jawab Jungkook tapi masih focus dengan permainannya.

"sudah hampir sore". kata Rose lagi, menatap langit sudah menampakkan jingganya.

Jungkook tak merespon membuat Rose berdecak lalu melepaskan lengan Jungkook."Ya sudah kalau begitu tidak usah". kata Rose mulai kesal sendiri karna diacuhkan.

Baru saja Rose membalikkan badan berniat untuk kembali ke sofa, kedua tangan Jungkook sudah melingkar di pinggangnya membuat Rose langsung berhenti dan langsunh membeku.

"A-apa yang kau lakukan?".tanya Rose sedikit terbata bata.

"Memelukmu, apa lagi".jawab Jungkook lembut.

Rose meneguk ludah kemudian menghela nafas mencoba untuk tetap tenang sedangkan kedua pipi nya sudah memerah."aku hanya ingin kembali ke sofa".

Jungkook berdiri kemudian memutar badan Rose agar menghadapnya, Jungkook mengamati wajah Rose yang sudah di hiasi dengan semburat warna merah muda tanda bahwa gadis itu sedang tersipu.

"Aigoo, baru ku peluk saja kau sudah seperti ini".kata Jungkook menggoda

Rose mencubit perut Jungkook keras membuat pemuda itu megaduh kesakitan."jadi belajar tidak sih?".katanya kesal.

Jungkook mengusap perutnya yang sakit akibat di cubit."iya jadi. kenapa pacarku galak sekali sih?".

"Siapa pacarmu?IU sunbaenim?"tanya Rose sedikit membesarkan suaranya.

Jungkook mengangkat kedua alis, bingung 9dengan perkataan Rose yang barusan menyebut salah satu solois wanita terkenal di korea selatan.

Rose memutar kedua matanya menatap Jungkook. "kenapa?IU sunbaennim kan TIPE IDEAL MU".

Jungkook baru teringat bahwa dulu ia pernah menyebutkan IU sebagai tipe ideal nya tetapi itu dulu sebelum bertemu dengan Rose. Jika pertanyaan itu di ulang lagi sekarang pasti Jungkook tidak akan menyebutkan nama IU lagi.

"kau cemburu?".

Rose menggelengkan kepala dengan cepat. "tidak sama sekali. Sudah sekarang ayo belajar". katanya mengubah topik pembahasan dan langsung menarik Jungkook untuk duduk di sofa.

Sudah sekitar 30 menit Rose memberikan kalimat dalam bahasa inggris untuk Jungkook, tapi pemuda itu masih belum bisa menghafal nya dengan baik. Padahal kalimat itu hanya berisi jawaban singkat yang biasanya akan di tanyakan oleh presenter di dalam wawancara.

"susah Chaeyoung-ah, lidahku terlipat lipat".keluh Jungkook.

"Ya makanya latihan dengan baik. kau harus bisa menghafal kalimata ini agar nanti saat wawancara bukan hanya RM sunbaennim yang kerepotan menjawab pertanyaannya". Omel Rose..

Jungkook memberikan tatapan tak suka dengan ucapan Rose.

"kenapa kau malah mencemaskan Namjoon Hyung".Tanya nya tak terima.

"aku tidak mencemaskannya, aku hanya tidak ingin kau diam saja saat wawancaranya berlangsung". Jawab Rose berubah lembut memberi pengertian.

Bukannya menuruti perkataan Rose, Jungkook malah memilih merebahkan badan dan menidurkan kepalanya di paha Rose membuat gadis itu lagi lagi di buat mematung."kau sedang apa?".tanya Rose panik sendiri.

"aku lelah, Biarkan begini sebentar".Jungkook memejamkan matanya."Lusa kami sudah harus kembali berkutat dengan padatnya jadwal, aku tak ingin mengeluh tapi badan ku terasa sedikit lelah". kata Jungkook lagi.

Rose kadang ikut iba melihat Jungkook yang terlalu memforsir tenaganya, meski tak pernah mengeluh tapi Rose tahu betul bahwa pemuda ini sangat kelelahan. Blackpink juga memiliki jadwal yang padat tapi belum sepadat Bts yang memang sudah memiliki jam terbang yang tinggi dan banyak.

Satu hal yang Rose kagumi dari sosok Jungkook, meski grup nya sudah amat terkenal. Pemuda itu tetap sederhana dan baik hati, dan itu yang membuat Rose nyaman berada di dekat Jungkook.

Rose mengusap usap rambut Jungkook dengan lembut agar pemuda itu bisa terlelap dengan nyenyak, sedangkan Jungkook tersenyum di tengah pejaman matanya merasakan usapan lembut dari Rose.


Jungkook menghentikan mobilnya di persimpangan lorong didekat dorm Blackpink, hal yang seperti biasa ia lakukan jika mengantar Rose pulang.

Jungkook melepaskan seatbelt nya kemudian langsung memeluk Rose erat membuat gadis itu kelagapan mencoba melepaskan diri dari pelukan Jungkook.

"Jungkook, bahaya". Tegur Rose memperingatkan, takut jika ada yang melihat.qqq0

Dengan perasaan terpaksa, Jungkook melepaskan pelukannya segera kemudian menatap Rose dengan sedih. "kau tidak sedih berpisah denganku, ya?". tebak Jungkook.

"kan nanti bulan depan bisa bertemu kembali, tidak usah berlebihan".

"bulan depan sudah penghujung tahun dan itu waktu dimana kita sama sama di sibukkan dengan jadwal acara tahunan, mungkin bisa bertemu nya nanti saat januari".

Rose baru ingat bulan depan sudah desember, yaitu waktu dimana banyak acara tahunan di mulai. terlebih Blackpink Juga akan melanjutkan world tour mereka.

"mau bagaimana lagi, sudah resiko".kata Rose lembut mencoba memberikan pengertian ke Jungkook.

"Chaeyoung-ah". Panggil Jungkook tiba tiba membuat Rose menoleh.

"wae?".

"peluk aku".

Rose melebarkan mata agak terkejut dengan permintaan Jungkook yang tiba tiba, Rose terdiam sebentar kemudian mengamati sekitar yang untung nya sepi dan dengan memberanikan diri Rose maju memeluk Tubuh Jungkook.

ini pertama kali nya Rose yang memulai pelukan di antara mereka.

"kenapa minta di peluk tiba tiba". tanya Rose di sela sela pelukan mereka.

"aku butuh pelukanmu untuk menambah energi". jawab Jungkook jujur.

Rose melepas pelukannya kemudian mencubit gemas pipi Jungkook. Kadang Rose tak mengerti dengan Jungkook, di satu waktu pemuda itu akan bertindak menjadi pemuda gentle yang bisa Rose andalkan dan di suatu waktu Jungkook bisa berubah menjadi pemuda menggemaskan.

"aku akan pergi sekarang karna sudah larut malam, jangan lupa makan tepat waktu dan tidur yang cukup. janji padaku untuk menjaga kesehehatan, hm?".

Jungkook mengangguk patuh dengan ucapan Rose."kau Juga harus begitu, makan yang banyak dan tidur yang cukup juga, balas pesan dan jawab telfonku dengan cepat. dan satu hal lagi jangan terlalu ramah dengan senior pria di agensimu, arasseo?".

Rose tersenyum kemudian mengangkat tangan di kepala membentuk hormat.

"Aku pergi, sampai bertemu nanti". Katanya kemudian keluar dari mobil Jungkook.

Rose mengamati sekitar dan merasa aman karna tidak melihat ada tanda tanda paparazzi atau orang lain di dekatnya. Tapi tak lama mata Rose menyipit menangkap seorang gadis turun dari mobil yang bisa di bilang tak kalah mewah dari mobil milik Jungkook.

Dan yang lebih mengagetkan lagi gadis itu adalah Jennie.

Tapi Rose tak bisa melihat orang yang mengemudi mobil itu di karnakan kacanya yang tertutup dan berwarna hitam, yang jelas hal yang membuat heran adalah kenapa Ia mengantar Jennie hanya sampai di sini.

Itu Juga bukan mobil milik orang tua Jennie tapi bisa jadi juga itu hanya mobil milik teman Jennie. Lamunan Rose terpecah karna suara Jennie yang memanggil nya.

"Chaeyoung-ah".

Rose langsung melambaikan tangannya menyambut Jennie yang mendekat dan langsung mengamit lengan gadis bermata kucing itu seperti biasa.

"eonni dari mana dan siapa yang mengantar eonni pulang?".Tanya Rose bertubi-tubi.

Jennie terdiam sesaat kemudian langsung menjawab."aku baru kembali dari rumah dan yang mengantarku adalah sepupu ku yang baru kembali dari hawai".

Rose menganggukan kepala."tapi kenapa dia menurunkan Eonni di sini?".tanya Rose lagi

"hanya ingin saja, kau sendiri habis dari mana?". Jawab Jennie singkat kemudian berbalik bertanya ke Rose.

"Ah aku habis dari sungai han berjalan jalan". Jawab Rose.

"ohh, sepertinya akhir akhir ini uri chaeyoungi sangat suka dengan sungai han. kapan kapan mari pergi bersama".

"sure". Jawab Rose semangat.


Hem hem.

Sebenarnya lumayan shock dan galau bgt pas ada rumor dating nya jk, kyk gatau itu beneran apa engga dan sempet males bgt ngebuka sosmed dan sebagainya.

Dan setelah itu bighit confirm katanya itu bukan pacaran cuman kenal aja, tapi gue masih ngerasa ada yang janggal awalnya kyk why harus pelukan?tapi lama kelamaan kyk yaudah deh bodoamat toh itu kehidupan nya Jungkook yang gak bisa kita atur.

Mau sama Rose atau engga, itu urusan mereka dan gue nyipperin mereka juga cuman buat kesenangan gue sendiri bukan buat orang lain especially cerita ini juga bukan patokan dari ke hopeless an gue yang mau mereka beneran dating, jadi yah gue bakal low it flow aja.

KALO KALIAN GIMANA GAES TANGGAPANNYA TENTANG RUMOR ITU?WAJIB KOMEN KARNA GUE BUTUH TEMAN DISKUSI TENTANG INI.

Continue Reading

You'll Also Like

612K 43.3K 50
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
210K 15.1K 85
Tiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan...
43.2K 2.7K 72
"gue straight,gue nggak minat sama cowok centil kayak lu" -xavier galendra- " u're the most beautiful human exist " -xavier galendra-
1.3M 114K 50
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.