Hari ini adalah hari berkumpul nya keluarga 'Revanold' semuanya sudah berada di ruang keluarga disana juga ada Risa dan Edward.
"Edward,kamu serius dengan pilihan mu ini?" Mulai Vera mama nya.
"Iya, Ed serius dan juga yakin" jawab Edward serius.
"Kau akan membuatnya bahagia kan?" Sahut Risa.
"Menafkahi dan memberi nya kebahagiaan sudah menjadi tugas ku nanti" jawab lagi Edward mantap.
"Lalu bagaimana dengan pekerjaan mu sebagai pilot tiap saat jarang berada di rumah?" Ucap Gibran papa nya.
Edward menarik nafasnya lalu membuang nadanya dan berkata,
"Jelita tidak memperdulikan apa profesi ku pa, aku yakin Jelita akan memaklumi nya" jawab Edward.
"Baiklah terserah kau saja, lalu kalian akan tinggal dimana nanti?" Ucap Vera.
"Di apartemen" jawab Edward singkat.
"Lalu bagaimana dengan Rasyah?" Sahut Risa.
"Seperti nya dia tidak masalah , kata nya yang terpenting adalah persahabatan nya tidak putus" jawab Edward.
"Oke-oke, papa sudah membeli tiket untuk semuanya dan juga hotel dan lain lain" ucap Gibran. Setelah berbincang-bincang dan lain lain tiba tiba ponsel Edward berbunyi ada sebuah pesan masuk dari Rasyah yaitu memintanya untuk datang ke rumah sakit dimana ia bekerja.
Edward pun segera pamit dan pergi ke rumah sakit. Hanya butuh perjalanan 45 menit menuju rumah sakit akhirnya sampai dan masuk ke dalam dan menuju ruangan Rasyah.
Tok..tok..tok...
Mendengar suara ketukan pintu dari luar Rasyah langsung mengucapkan kata masuk dan pintu itu pun terbuka dan yang datang adalah Edward ia pun duduk di bangku yang telah disediakan.
"Ada perlu apa kau meminta ku kesini?" Mulai Edward
"Berikan Jelita untuk ku Edward" jawab Rasyah tiba tiba membuat Edward membulatkan mata nya.
"Apa maksudmu?" Edward bingung.
"he is mine not yours, you have taken it, so just let him go" Ucap Rasyah kini Edward mengerti maksudnya.
"Sudah ku katakan sebelumnya Rasyah, aku hanya ingin bahagia dengan cara ku sendiri dan Jelita adalah salah satu nya, aku tidak merebut dia dari mu! Hey ingatlah kalian hanya bersahabat tidak memiliki hubungan lain, jadi dalam hal ini aku tidak merebutnya dari mu ingat itu" jawab Edward membuat Rasyah menutup mulutnya.
"Sebentar lagi aku akan membawa keluarga ku ke Bandung, seharusnya kau bersyukur aku masih tidak menginginkan persahabatan kalian itu hancur dan malah aku yang mempertahankan nya..jangan berpikir aku mempunyai niat jahat dengan kalian, jangan berpikir selama aku hidup diluar aku jadi seorang yang buruk, tidak" tambah Edward.
Rasyah hanya diam tidak berbicara ketika Edward berbicara seperti itu pada nya.
"Kenapa kau diam?apa kata ku barusan membuat mu sadar?" Ucap Edward.
"Aku tidak ingin Jelita salah berada di tangan orang lain Ed" jawab Rasyah tegas. Edward mengeluarkan senyum smirk nya.
"Hey,aku bukan mantan narapidana atau bukan mantan pemakai barang haram, aku orang baik Rasyah, profesi ku jelas aku hidup sendiri dan membiayai kehidupan ku sendiri padahal aku masih memiliki keluarga yang sangat mampu! Tetapi kau justru malah menunduh ku yang tidak tidak" ucap Edward.
"Aku tidak menunduh mu Edward" jawab Rasyah.
"TAPI KATA KATA KAU ITU YANG SEAKAN AKAN AKU ITU BUKAN ORANG BAIK RASYAH!!" Ucap Edward kini ia sudah mulai emosi.
"Dia tetap akan menjadi milik ku, sekarang kau tinggal pilih hancur atau tetap" tambah Edward seketika ia pun keluar dari ruangan Rasyah sambil membanting pintu dengan sangat keras.
Rasyah hanya diam cuma ini yang ia lakukan otaknya masih berpikir kata Edward barusan yaitu hancur atau tetap jika boleh ia akan memilih tetap.
Tiba tiba pintu itu terbuka lagi kini yang datang bukan Edward melainkan teman Rasyah yaitu Steve.
"Hay,apa pria yang barusan itu teman mu" ucap Steve pada Rasyah.
"Iya kenapa" jawab Rasyah malas.
"Seperti nya kalian habis marahan, memangnya ada apa?".
"Hanya masalah kecil nanti juga selesai" alasan Rasyah.
"Jam 2 kita ada operasi Rasyah,dan jangan sampai saat operasi nanti pikiran kau jadi kacau, ayo ceritakan saja apa masalah mu itu kau tau , kau itu sangat bodoh berbohong" ucap Steve membuat Rasyah tak mampu lagi memberi alasan.
"Oke, kau tau kan sahabat ku yang sering ku ceritakan itu pada mu" ucap Rasyah.
"Iya tau kenapa?kau menyukainya?".
"Iya sebenarnya sudah dari dulu tapi gengsi ku lebih tinggi dan mungkin selama ini dia hanya menganggap ku hanya sebagai sahabat tapi ternyata dia mempunyai rasa yang sama. Dan akhirnya sepupu ku yang tadi itu menyukai Jelita dan berniat melamarnya" jelas Rasyah.
"Lalu Jelita mau? bagaimana dengan perasaan nya pada mu?".
"Jelita mau, soal perasaan Jelita itu tipe orang yang gak terlalu berharap sama siapapun jadi mungkin saat aku pindah disini dia mikir pasti aku mendapatkan gadis yang di inginkan nya maka dari itu ia menganggap ku hanya sahabat dan ia juga menerima Edward" ucap Rasyah.
Kini Steve mengerti sekarang.
"Menurut ku kau seharusnya bersyukur masih di anggap bersahabat dengan nya dari pada tidak ? Maka sahabat kalian akan hancur" ucap Steve.
"Iya kau benar lalu aku harus bagaimana?".
"Kau harus bersabar dan mengikhlaskan nya" ucap Steve sambil memukul bahu Rasyah memberinya semangat.
"Ayo kita persiapan untuk operasi" ajak Steve dan Rasyah pun hanya menuruti keinginan nya saja dan pergi menuju ruang operasi untuk menyiapkan semua nya.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bersambung....