Kesucian Yang Ternoda

By amardhia530

304K 8.9K 151

Langsung baca aja yah. Sengaja gak buat deskripsi nya, biar penasaran, mungkin? More

ยค
satu
Dua
tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas
Empatbelas
Limabelas
Enambelas
Tujuhbelas
Delapanbelas
Sembilanbelas
DuaPuluh
Duapuluh Satu
Duapuluh Dua
Duapuluh Tiga
Duapuluh Empat
Duapuluh Lima
Duapuluh Enam
Duapuluh Tujuh
Duapuluh Delapan
Duapuluh Sembilan
TigaPuluh
Tigapuluh Satu
Tugapuluh Dua
Tigapuluh Tiga

Delapan

7.6K 290 3
By amardhia530


🥀

'Allah tidak akan menguji seorang hamba diluar kemampuan Hamba itu sendiri'

🥀


Aku terkejut saat mendapati Mas Fahri dan Sofia datang bersama.
Dan apa ini?
Sofia tertidur dalam gendongan Mas Fahri?

Aku kembali merasa sakit, namun aku tetap berusaha menutupi nya.

Aku membuka pintu lebar agar memudahkan Mas Fahri masuk.
Ia berlalu melewati ku tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Aku masih setia mengikuti nya dari belakang.

Saat telah membaringkan Sofia di kamar tamu.
Mas Fahri melihat ke arah ku sambil tersenyum dan keluar hanya melewati ku 'lagi'.

Ada apa dengan Sikap Mas Fahri? Kenapa dia jadi seperti ini.

Apa dia memang benar-benar mulai kembali tertarik kepada Sofia.
Aku berusaha menghilangkan fikiran burukku tentang suami ku.

Dan segera menyusulnya, aku menyiapkan pakaiannya seperti biasa saat tahu bahwa dia sedang mandi saat ini.

Aku  memutuskan untuk keluar kamar dan menuju dapur untuk memanaskan makanan.

Setelah memanaskan makanan, Mas Fahri belum juga turun. Ku putuskan untuk ke kamar dan mengajaknya makan malam.

Tapi apa yang ku lihat ini, ia terlihat bersiap untuk tidur?

"Mas? Aku udah siapin makan malam" ucap ku pelan.

"maaf sayang, tapi tadi sebelum pulang aku dan Sofia makan malam diluar,maaf ya" jawab nya.

Aku hanya mengangguk paham dengan perkataannya.
Lalu, kuputuskan untuk ikut tidur di samping nya.

*
*

Kini, sikapnya berubah hampir 180 derajat.
Beberapa hari telah berlalu. Dan saat itu pula semuanya berubah.

Ia tak pernah lagi mengirim Bunga, ia bahkan jarang menyentuh makanan yang telah ku siapkan.
Dan tentu saja ia lebih sering pulang ke rumah ibu nya.

Dan saat ku telfon dan bertanya ia hanya akan menjawab 'kelelahan' dan tentu saja aku memakluminya.

Hingga saat itu tiba, masa dimana semua berakhir.

Malam ini ku putuskan untuk kerumah mertua ku, suami ku sedang berada disana. Seperti biasa.

Terlihat malam ini hujan akan turun, namun tak mengurunkan niat ku untuk keluar.

Saat ini aku tengah berada dalam taksi yang telah ku pesan.
Setelah beberapa menit aku telah sampai pada tujuan ku.

"terimakasih pak" ucap ku sambil memberikan selembar uang seratus kepadanya, dan langsung meninggalkannya.

Beberapa kali aku menekan bel namun tak ada satu pun yang membuka pintu.

Aku langsung memutar knop pintu, dan.
Apa ini?

Aku langsung berlari meninggalkan rumah mertua ku.
Air mata ku luruh seketika, apa yang sedang terjadi? Kenapa semua nya berubah?

"Alisha" panggil Mas Fahri namun tak ku hiraukan.

Aku hanya tak ingin bertemu dengannya untuk saat ini.
Aku menghentikan langkahku saat merasa bahwa Mas Fahri tak lagi mengejar ku.

Hujan pun kini turun dengan derasnya, seolah ia tahu bagaimana perasaan ku saat ini.

"Mas Fahri" lirih ku.

Adegan saat Sofia mencium suami ku masih terus berputar di kepala ku.

"tidak, ini tidak mungkin"
"tidaak" teriak ku.

"kenapa semuanya jadi seperti ini?" lirih ku.

"Percayalah, Allah tidak akan memberi ujian diluar kemampuan Hamba-nya" ucap seseorang yang kini berdiri di samping ku.

Aku berdiri, dengan masih menatapnya.
Ia tersenyum kearah ku. Dan semua gelap.

Aku membuka mata ku, dan bau obat-obatan begitu menyengat.

'apa aku dirumah sakit sekarang?' batin ku.

Aku mengedarkan pandangan ku dan melihat Mas Fahri tengah berdiri menatap ku dengan tatapan marah?

'ada apa dengannya?' fikir ku.

"kita pulang sekarang" ucap nya seolah tak terbantahkan.
Sambil berlalu meninggalkan ku.

Aku bangun dan berusaha menyusulnya.
Meski rasa pusing di kepala ku kini semakin terasa.

Saat telah sampai di mobil, Mas Fahri melajukannya di wajahnya masih nampak kemarahan.

Ada apa dengannya? Bukankah seharusnya aku yang marah saat ini? Dan ya, apa dia tak berniat untuk menjelaskan masalah semalam?

Air mata ku kembali jatuh, saat mengingat kejadian semalam.
Aku segera menghapusnya sebelum mas Fahri menyadarinya.

Setelah beberapasaat, kami sudah berada di rumah kami.

"turun" ucap nya dingin sambil meninggalkan ku.

Dengan segera aku keluar dan menyusulnya.
Saat telah berada di ruang tengah terlihat ibu dan sofia juga telah berada di sana.

Ibu mertua ku berdiri dan melemparkan beberapa foto ke wajah ku.

Jujur saja aku tak mengerti, apa semua ini?
Aku melihat foto yang berada di lantai, itu adalah foto semalam kan?

"jadi seperti itu kelakuan mu? Saat kau sedang berada diluar?" tanya mertua ku.

"apa maksud mamah?" tanya ku tak mengerti.

"mata mu tentu masih berfungsi dengan benar, apa kau tidak  bisa melihat bagaimana kau di foto itu? " ucap nya.

"Ya, di foto itu memang terlihat aku sedang berpelukan dengan seorang pria, tapi aku sedang tak sadarkan diri, saat itu aku sedang pingsan" jelas ku.

"mas, Mas Fahri percaya kan sama aku?" tanya ku sambil menghampiri nya.

Ia menghempas tangan ku begitu keras.
"mas" lirih ku.

"aku benar-benar tak menyangka jika kau bisa melakukan hal semacam itu?"teriaknya.

'apa maksudnya?'

"jadi mas Marah karena pria itu menolong ku? Lalu bagaimana dengan mas sendiri yang berciuman dengan sofia?" tanya ku yang juga berteriak.

Plak

Pipi ku terasa nyeri.
Mas Fahri menampar ku?
Iya, benar, dia melakukannya.

"berani sekali kau berteriak seperti itu"

Aku hanya menangis dan terus menunduk.

"yang di katakan mamah memang benar, kau bukan lah wanita baik-baik, kau hanya wanita yang telah kehilangan kehormatannya" teriaknya.

Deg.

Sakit?
Tentu saja.

Sekian lama aku melupakan tentang masalah itu, dan sekarang? Dia sendiri yang mengungkitnya.

****

Bersambung....

Gimana? Untuk konflik di part ini?

Ini baru pertama kali buat konflik yang sampai seberat dan sebesar ini.

Jadi benar-benar masih awam bangt lah.
Maklumin ajalah yah.

Vote and coment guys.

Miss you.

See you next part.

Continue Reading

You'll Also Like

335K 22.3K 51
"Sepertinya belum sebulan sejak pemutusan pertunangan Tuan muda Zarren, tapi dia dengan cepat melangsungkan pernikahan" "Apa benar kalau pengantin wa...
329K 29.9K 24
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1...
2.3M 203K 52
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
869K 52.9K 57
WARNING โš  (21+) ๐Ÿ”ž Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali ko...