Just love||•TaeSeo

By ElenChristine2101

1.2K 134 29

Kalau kalian berpikir, rasa benci seseorang terkadang bisa sangat dalam. Justru itu salah, buktinya... dua in... More

*chapter 1*
*chapter 3: your friends?*
*chapter 4: B*
*chapter 5: pagi~*
*chapter 6: 00.00*
salah nih.

*chapter 2: friends?*

150 18 7
By ElenChristine2101

Author POV.

Pagi itu, Tzuyu sudah berjalan bersama Joohyun di koridor. Mereka berencana pergi ke kantin, untuk sarapan bersama.

"Joohyun, kamu mau makan apa?" Tanya Tzuyu begitu mereka memasuki area kantin.

Joohyun menunjukkan ekspresi berpikir nya. "Apa saja, yang penting enak." Jawabnya.

"Yaudah, kamu tunggu aja ya. Cari tempat buat kita duduk, nanti aku ke sana." Tzuyu melenggang pergi.

Joohyun menatap bangku kantin yang kosong, ada 2 bangku yang kosong. Yang satu di tengah, dan satu lagi di dekat jendela, paling ujung.

Joohyun tersenyum, ia melangkah mendekati meja yang berada paling ujung. Itu adalah tempat duduk favorit nya.

Setelah duduk di bangku itu, mata sibuk memperhatikan keluar jendela. Dapat ia lihat... Anak-anak dari club basket sedang bermain di bawah sana.

Ia terfokus pada satu orang, Kim Taehyung. Pria itu adalah pria terkenal di sekolah, dia adalah anak orang kaya raya, dia juga anak paling pintar di sekolah.

Taehyung memiliki sikap yang ramah terhadap orang lain, tapi sikap Taehyung sangatlah berbeda padanya. Pria itu bersikap dingin jika ia menyapanya, atau memperhatikannya.

Joohyun akhir-akhir ini mendapat rumor tentang Taehyung. Kabarnya pria itu menyukai seorang gadis di sekolah. Entah siapa.

"Hei! Kamu kenapa ngelamun?" Tzuyu sejak tadi sudah datang membawa makanan, tapi ia melihat Joohyun sedang melamun. Itu agak membuat ia khawatir.

"Aku gak apa-apa kok." Jawab Joohyun dengan senyum manis nya.

Tzuyu tau, ada yang di sembunyikan oleh Joohyun. Pasalnya ia melihat gadis itu memperhatikan pria tertampan di sekolah ini.

"Udah, ayo makan. Aku udah ambil pesanannya." Ucap Tzuyu.

Joohyun mengulas senyum, lagi. Dia menarik piring miliknya.

Tzuyu tidak pernah salah menganalisa sifat seseorang, maupun sikap seseorang. Tapi, ada yang berbeda dengan Joohyun.

"Kamu suka sama seseorang ya?" Tanyanya.

Mendadak Joohyun diam, kemudian ia menggeleng dan menggerakkan tangan nya, "aku nggak lagi suka sama siapa-siapa." Ya bohong! Joohyun memang berbohong.

Tzuyu tau dia berbohong, tapi ia tidak mau membuat Joohyun merasa tidak nyaman. Jadi ia mencoba untuk percaya.

"Yaudah, sekarang kita makan ya..."

Joohyun melahap makannya lagi, ia makan tanpa menatap kearah lain. Ia hanya fokus pada makanannya.

"Joohyun, kamu mau gak tinggal sama aku?" Tanya Tzuyu.

Joohyun mengangkat wajahnya, "Kenapa? Apa orang tua kamu lagi pergi keluar kota?" Tanya nya.

"Bukan, aku emang tinggal sendiri. Kamu mau kan?"

"Gak, aku takut menyusahkan kamu."

Tzuyu memutar bola mata malas. "Kamu itu jangan suka gitu deh. Aku gak merasa kesusahan. Malahan aku seneng. Kalau ada kamu, pasti rame deh."

Joohyun menghela nafas, ia menggeleng pelan. "Jangan. Aku gak mau. Nanti orang tua kamu marah."

"Tapi kan kamu belum ketemu orang tua ku, mereka gak mungkin gak suka kamu."

Joohyun berpikir sebentar. "Aku pikir-pikir dulu ya."

"Ah~ mau aja ya~"

Tzuyu tersenyum penuh arti, dalam hati ia berkata.

        "Kamu luar biasa, Joohyun. Kamu terlalu baik dan rendah hati. Kalau saja kamu tidak sebaik itu, gak mungkin orang lain berani mem-bully kamu."

.
.
.
.
.
.

"Eh gagu! Sini Lo!" Seru seorang pria sarkas.

"Ada apa?" Tanya Joohyun sembari menghampiri Pria itu dan teman-teman nya.

"Beliin gue jus mangga. Jangan pake gula sama es!" Ucap si pria dan melempar beberapa uang bernominal 10.000 di wajah Joohyun.

Joohyun memungut uang itu, lalu ia segera pergi.

15 menit kemudian...

Joohyun membawa kantung plastik berisi jus itu ke tempat tadi, ia memberikannya pada pria ber-name tag Min Yoongi.

"Apaan nih?! Kenapa gak dingin? Beliin gue yang baru!" Bentak Yoongi di depan wajah Joohyun.

Teman-teman nya hanya tertawa, mereka menatap Joohyun sinis.

"Eh gagu! Lo udah gagu budeg juga ya?!" Yoongi melempar jus di tangannya ke wajah Joohyun.

Bibir Joohyun terluka karena sedotan nya yang tajam itu, bibirnya berdarah. Joohyun hanya diam saja. Ia juga menangis dalam diam, kedua matanya tak henti-hentinya mengeluarkan air mata.

"Hei! Lo bisa gak sih gak bikin gue emosi?! Hah?! Ngajak rebut banget Lo anjing!" Sarkas seorang pria bernama Park Chanyeol.

Joohyun diam saja, ia menunduk. Ujung bibirnya terasa pedih bercampur dengan air matanya.

"Halah! Nama nya juga cewek gagu! Ya gak?" Baekhyun, si anak manja namun nakal nya luar biasa itu bersuara. Ia tertawa jahat, diikuti teman-teman nya.

Kim Jongin, ia mendekati Joohyun. "Lo di bayar berapa sama dia? Mau gak gue bayar lebih mahal, buat satu malem aja? Hah?" Jongin tertawa remeh, ia menangkup pipi Joohyun dan mengangkat wajah gadis itu dengan kasar.

Mereka tertawa-tawa, menatap Joohyun dengan tatapan remeh.

Brak!

Jongin terkapar di lantai, setelah di dorong dengan sangat kasar. Wajahnya mencium lantai.

Teman-teman nya terkejut, lalu menatap geram si pelaku. Tapi, mereka langsung ketakutan melihat siapa yang menjadi pelaku nya.

"Jangan ganggu dia, atau tangan Lo jadi ganti nya." Ucap si pelaku dengan nada datar dan dingin.

Mereka hanya mengangguk. Jongin yang mencium lantai pun ikut mengangguk tanpa berniat bangun.

Pria itu menarik tangan Joohyun dari gudang yang gelap itu, ia membawa Joohyun ke dalam UKS.

"Duduk." Perintah nya.

Joohyun pun duduk di kursi, ia hanya melihat gerak gerik pria itu. Tak lama pria itu kembali dengan kotak obat di tangan nya.

"Ngadep sini." Ucap nya.

Joohyun menatap pria itu, Kim Seokjin. Matanya bertemu dengan mata pria taman itu. Seokjin beralih menatap bibir nya yang terluka.

"Lo di apain sama mereka?" Tanya Seokjin.

"Aku hanya di suruh membeli jus oleh Yoongi Sunbae-nim."

"Harus nya Lo jangan mau. Lo itu bego atau apa sih? Udah tau sering di bully, tapi diem aja. Kalau di bully itu bilang! Jangan diem aja!" Ceramah panjang dari bibir Seokjin pun keluar.

Seokjin dengan teliti menutup luka itu dengan sebuah plester. Ia pun membereskan kotak obat itu.

"Udah."

Joohyun tersenyum. "Terima kasih, Sunbae-nim."

"Iya. Sana ke kelas, udah mau bel. Hati-hati kalau di ganggu lagi." Seokjin pun menaruh kotak obat itu.

Joohyun keluar dari UKS, ia berjalan menuju kelas. Dari kejauhan, seorang gadis cantik berlari kearah nya.

"Joohyun, kamu kemana aja?! Aku cariin juga!" Pekik nya, ia langsung menyambar tangan Joohyun. Ia menarik Joohyun masuk ke kelas.

Joohyun terkekeh. Ia hanya mengikuti gadis cantik itu. Saat sampai di kelas, kedatangan mereka seolah tak diindahkan oleh teman-temannya.

"Kamu kenapa tadi ilang? Aku kan udah bilang, tungguin aku!" Tzuyu mengomel tanpa henti, yang membuat Joohyun meringis merasakan telinga nya mau pecah.

"Tzuyu, aku minta maaf. Tadi aku ingin buang air kecil, jadi aku tinggalkan kamu dulu."

"Terus itu kenapa bibir pake plester? Kenapa juga keluar dari UKS? Kamu di apain? Ah~ pasti di ganggu lagi ya? Lawan dong, Joohyun!"

Joohyun tersenyum tipis. Lalu ia mengusap bibirnya yang luka pelan. Ia pun menatap Tzuyu lembut, tatapan seperti seorang ibu.

"Aku gak mau menyakiti mereka, biarlah aku yang di sakiti. "

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 124K 49
•Obsession Series• Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...
265K 7K 72
Bagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantre...
1.5M 73.6K 37
Anyelir Dayana sangat mencintai Biru Nevandra, namun sebaliknya.Biru terlihat tidak mencintainya, padahal hubungan mereka sudah berjalan selama enam...
634K 16.2K 172
Di bawah umur tolong jangan ya, ini adalah area dewasa 🔞.... Dan untuk yang sudah dewasa dan cukup umur baca aja ya ... kalau suka kasih vote ok, ma...