"Aku tidak akan menyerah sayang, kau milikku." Gumam Sehun. Sehun hendak pergi meninggalkan rumah kyung soo. Saat baru beberapa langkah, suara In Na membuat langkah Sehun terhenti.
"Maafkan Ji Eun, Sehun." Ucap In Na. Sehun segera berbalik dan menatap In Na.
"Tak apa, IMO. Ini Semua salahku, Andai saja aku bisa menjaga suzy. Mungkin ini tidak akan terjadi." Ucap sehun lirih.
"Ji Eun sangat menyayangi Suzy. Ia hanya berusaha melindungi satu - satunya orang yang paling berharga dalam hidupnya."
"Kematian kedua orang tuanya, Membuat Ji Eun mengalami depresi yang sangat berat. Ia mengalami kenaikan berat badan dan menjadi gemuk. Semua orang selalu mengolok-olok bentuk tubuhnya yang gendut. Hanya Suzy satu - satunya orang yang selalu melindunginya."
Sehun terdiam, Ia mengerti betapa pedihnya kehilangan orang tua yang sangat dicintai. Apalagi Ji eun kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu bersamaan. Ia bahkan sempat menyalahkan sang ayah, siwon atas kematian ibunya yang mendadak.
"Ji eun hanya tidak ingin suzy mengetahui kejadian yang sebenarnya. Ia tidak ingin suzy sedih dan mengalami depresi seperti dirinya dulu. Apalagi sekarang suzy tengah hamil. IMO bisa lihat bahwa kau sangat mencintai Suzy" Ucap in na lembut
"Bersabarlah, Imo yakin suatu saat nanti suzy akan kembali bersamamu." lanjut in na.
"Terimakasih, Imo." Ucap sehun. Sedangkan In Na hanya tersenyum menatap sehun.
*****
Sehun memandang ke arah layar ponselnya, saat ini ia sudah berada diruang kerjanya, ia sedang mengamati wajah seseorang gadis yang tersenyum kearah kamera, senyumannya begitu lebar dan tulus, Sehun jadi ikut tersenyum melihatnya.
"Apa kamu benar - benar sudah melupakanku, Sayang?." Lirih sehun
Tadi pagi, sebelum Sehun ke kantor, ia kembali mengunjungi rumah Kyung Soo, berpikir bahwa istrinya itu berubah pikiran dan mau menemuinya, namun ternyata tidak. Ia justru mendapatkan kenyataan pahit. Ji Eun melemparkan surat perceraian yang sudah ditandatangi oleh Suzy tepat di hadapannya.
Brak!
Tiba-tiba pintu ruangan sehun dibuka dengan kasar oleh seseorang wanita yang melenggang masuk diikuti oleh seorang pria dibelakangnya.
"Oppa, Dasar bodoh! kenapa kau masih ada disini." Geram Krystal
"Oppa! Kau membuang - buang waktuku dengan datang kesini. Berjuanglah untuk kembali mendapatkan suzy sebelum terlambat. Aku dengar pria brengsek itu akan membawa suzy kembali ke perancis." Ucap krystal
"Argh!" Sehun mengusap wajahnya kalut, sekarang ia benar - benar bingung harus melakukan apa. Ia tidak bisa kehilangan suzy. apalagi istrinya itu sedang mengandung buah cinta mereka.
"Dude! Jika kau mencintainya kejarlah dia dan j...." kai belum selesai bicara, tiba - tiba Sehun bangkit dari duduknya. Pria itu melangkah dengan tergesa - gesa, Meninggalkan krystal dan kai.
"Oppa! Semangatlah. Bawa suzy kembali." Teriak krystal sambil mengepalkan kedua tangannya, kai terkekeh geli melihat kelakuan gadisnya yang seperti anak kecil.
"Apa benar ingatan suzy sudah kembali?" Tanya kai penasaran.
Krystal mengangguk " Ingatan Suzy sudah kembali 100 persen." Jawab krystal.
"Aku dan Ji Eun hanya ingin mengerjai Oppa dan sedikit memberikan hukuman padanya."
"Aku rasa dia pantas diberi hukuman. mengingat perlakuannya padaku selama ini." Kai dan Krystal tertawa bersama.
"Tapi Bagaimana dengan si cucu presiden itu? Bukankah ia dan suzy akan menikah?" Tanya kai polos yang langsung dihadiahi death glare oleh Krystal.
"Kau cari mati, Huh!." Ucap Krystal kesal sambil menendang tulang kering Kai, Membuat kai mengaduh kesakitan.
"Aku yakin, Suzy tidak akan melupakan janjinya." batin krystal dalam hati