heirs - vampire story [✓][com...

By carnatialuna

2.4K 262 100

Keluarga itu di kenal dengan nama the Origin. Seorang laki-laki dan perempuan, pemilik darah murni. Mereka di... More

the beginning
chapter one
chapter two
chapter three
chapter four
chapter five
chapter six
chapter seven
chapter eight
chapter nine
chapter ten
chapter eleven
NOT AN UPDATE BUT AFTER THIS!
chapter twelve
chapter thirteen
chapter fourteen
the ending

chapter fifteen

61 6 0
By carnatialuna

Seungcheol baru sadar ketika ia mendengar suara tusukan dibelakangnya. Ia lantas segera memusnahkan Werewolf itu dan berniat menolong Joshua. Jihye dan Jeonghan yang menyadari kejadian itu segera berlari kearah mereka.

"Jangan." Joshua menepis tangan Seungcheol yang hendak menarik benda yang menusuknya.

"Benda ini beracun, jika terkena lukamu, itu akan menginfeksimu juga."

"Lalu kau pikir aku akan membiarkanmu mati begitu saja? Tentu tidak, bodoh."

"Seungcheol. Dengarkan aku." Joshua kembali menepis tangannya. "Sekarang kau adalah satu-satunya keturunan Origin dengan Jihye. Jangan tunda-tunda lagi pernikahan itu. Kita semua tidak mau kaum Vampire punah begitu saja."

"Baiklah-baiklah, lebih baik sekarang kau diam agar aku bisa mengeluarkan benda ini." Seungcheol menarik kain bajunya untuk menjadi isolator agar racun itu tidak langsung mengenai tangannya yang terluka.

"Aku titip Jeonghan padamu ya."

"Apa maksudmu? Kau belum boleh pergi." Seungcheol menyangkal.

"Jeonghan-ah." Joshua memanggil manusia yang baru saja dijadikannya Vampire beberapa waktu yang lalu. Vampire itu mendekat kearahnya dan Joshua memberikannya pesan terakhirnya.

"Dengarkan baik-baik kata-kataku dan ingat ini selalu. Namamu adalah Yoon Jeonghan. Kau dulu adalah manusia yang rajin dan ramah kepada orang lain. Hiduplah seperti yang kau mau, jangan pikirkan tentang apa yang orang pikirkan tentangmu, kau mengerti?" Jeonghan mengangguk. "Setelah aku tiada, kau harus terus melanjutkan hidupmu, Seungcheol akan membantumu, okay?"

Reaksi dari racun itu mulai terlihat. Joshua muntah darah. Ia sudah bisa melihat bahwa waktunya semakin menipis. Seungcheol menggeleng, ia tidak ingin satu-satunya sahabatnya pergi begitu saja.

"Seungcheol-ah... maaf aku harus meninggalkanmu seperti ini... Anggaplah ini sebagai dedikasiku untuk ras Origin dan sebagai hadiah pernikahan kalian. Terima kasih... sudah menjadi temanku."

Joshua pergi menyusul Junhui. Seungcheol menangis, Jihye menangis, Jeonghan tentunya. Ia lebih seperti histeris.

Tentu saja itu juga merupakan tahap awal seorang Slave yang kehilangan tuannya. Dan jika dia beruntung untuk dapat mengingat memorinya ketika ia adalah manusia, ia akan menjadi Alter.

Setelah beberapa saat, mereka pergi dengan menguburkan mayat keduanya di suatu tempat. Jihye yang masih menyimpan bunga Lily yang diberikan Chan kepadanya, menaruh bunga tersebut diatas tempat bersemayamnya kedua Vampire yang telah berjasa dan akan selalu di kenang oleh kaum Vampire.

"Ayo kita pulang, Jihye-ya, Jeonghan-ah."

Mereka bertiga kembali ke kediaman Vampire, setelah Seungcheol berusaha menenangkan Jeonghan dan membuatnya menjadi sedikit lebih rasional dan menerima kenyataan yang pahit ini. Ia menyarankan untuk Jeonghan sementara tinggal dulu di kediamannya dan Jihye sampai ia pulih.

☆☆☆

Seorang gadis dengan celana jeans dan kaos oblong berwarna ungu serta rambut yang diikat menyerupai ekor kuda poni berjalan menyusuri kegelapan itu.

Matanya tertuju pada sebuah benda putih yang bersinar dalam kegelapan. Seperti tersihir olehnya, gadis itu mendekati benda yang ketika lebih dekat baru terlihat jelas olehnya.

Ia memungut benda tersebut dan memperhatikannya dengan saksama.

"Kenapa bunga secantik ini ada di tengah-tengah semak belukar?" Ia bertanya pada entah siapa.

"Apakah ini Lily..? Tidak apakah kalau aku memilikinya?" Lanjutnya bermonolog, walaupun sempat ragu awalnya, akhirnya ia memutuskan untuk membawa bunga tersebut pulang.

☆☆☆

Setelah kepulangan mereka bertiga ke kediaman Vampire, Seungcheol dan Jihye langsung merencanakan tentang pernikahan mereka, sesuai dengan saran Joshua. Siapa yang sangka bahwa pada akhirnya mereka tetap harus menghadapi takdir yang keji seperti ini.

Dua minggu lagi, waktu mereka akan mengadakan pernikahan itu. Semua kaum Vampire sudah diberitahukan perihal itu, dan tidak sedikit dari mereka yang terkejut mendengar berita itu, pasalnya mereka tahu seharusnya sang gadis Origin menikah dengan Junhui.

Mereka juga mengumumkan kematian Joshua dan Junhui sebagai tindakan kepahlawanan, yang melindungi ras Origin hingga akhir hayat mereka dan meminta semuanya untuk tidak pernah lupa tentang mereka dan hari dimana mereka berjuang bersama.

Selain itu, komplotan yang ikut andil dalam membuat keributan tempo lalu, contohnya Wonwoo dan Mingyu dari ras Hybrida juga dihukum dan diusir dari dunia Vampire. Mereka tidak akan dianggap sebagai bagian dari rasnya dan jika kembali lagi kemari, maka mereka akan dimusnahkan.

Tak terasa, waktu dua minggu berlalu begitu cepat. Jeonghan sudah mulai membaik, ia sudah bisa menyesuaikan keadaannya yang baru dan kini tengah berada di kamar rias Jihye. Ia memperhatikan raut wajah gadis itu yang terlihat cemas.

"Bagaimana perasaanmu saat ini?" Ia duduk di samping gadis yang melihat refleksinya di cermin besar yang ada di tempat itu.

"Aku deg-degan. Aku takut." Jihye benar-benar mewujudnyatakan kalimatnya lewat ekspresinya.

"Apa yang membuatmu takut?" Jeonghan menggenggam tangannya dan tersenyum padanya.

"Aku hanya takut mengacaukan acara ini. Ini adalah yang pertama dan terakhir untukku."

"Jangan takut. Santai saja, semuanya akan baik-baik saja. Kau bisa melakukannya." Jihye mengangguk mendengar kata-kata Jeonghan.

"Oppa akan tinggal disini terus, kan?"

Jeonghan tersenyum tipis. Ia menggeleng. "Aku berencana kembali ke dunia manusia hari ini."

"Eh? Di hari pernikahanku?!" Jihye terkejut. Lebih tepatnya ia kecewa. Ia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Jeonghan di sekitarnya.

Jeonghan mengangguk pelan. "Aku tidak bisa meninggalkan hal-hal yang sudah kulakukan di dunia manusia."

"Tapi oppa sekarang adalah Vampire."

"Ya, memang keadaannya begitu sekarang, namun aku lebih lama tinggal di dunia manusia dan.. aku yakin ada orang-orang yang akan khawatir kalau aku tidak segera kembali."

Jihye menangguk sedih. Ia paham kenapa Jeonghan memutuskan untuk kembali dan ia juga tidak punya hak untuk menahannya lebih lama disini.

"Oppa sudah memberitahu Seungcheol oppa?"

Jeonghan terdiam sejenak. Ia kembali tersenyum. "Aku akan memberitahunya setelah ini."

☆☆☆

Jeonghan menjadi salah satu audiens yang menghadiri acara pernikahan ras Origin ini. Rasanya lucu melihat bagaimana para Vampire inipun mengadaptasi gaya pernikahan manusia. Atau mereka yang memulai ini semua?

Ketika Seungcheol dan Jihye diresmikan sebagai pasangan suami-istri, semuanya bertepuk tangan bangga. Jeonghan juga ikut dalam kerumunan itu turut bahagia.

Ini mungkin akan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya ia menghadiri pernikahan Vampire Origin mengingat ia akan kembali ke dunia manusia setelah ini.

Acara berlangsung lancar hingga akhir, dan Jeonghan berniat berpamitan dengan pasangan pengantin itu. Ia mengutarakan maksudnya untuk kembali ke dunia manusia, dan jelas Seungcheol enggan mengizinkannya untuk itu.

"Kau yakin tidak apa untuk kembali ke dunia manusia?"

"Kau lupa dari sana aku berasal?" Jeonghan tertawa kecil menanggapi pertanyaan Seungcheol.

"Banyak hal yang masih harus aku lakukan disana. Masih ada orang-orang yang menunggu kepulanganku."

"Tidak bisakah kau tinggal?" Kali ini Jihye yang bersuara. Jeonghan menggeleng.

"Aku ingin hidup sesuai dengan apa yang tuanku pinta untuk kulakukan. Aku akan hidup dengan keinginanku."

"Pastikan kau menyempatkan dirimu untuk datang berkunjung ke tempat ini. Rumah kami akan selalu terbuka untukmu."

"Aku akan kembali. Terima kasih atas semua yang sudah kalian berikan padaku. Semuanya sangat berharga untukku." Jeonghan membungkuk sebagai tanda hormat pada mereka, kemudian pergi dan semakin mengecil, terhalang kabut.

"Sayang sekali. Dulu aku sangat membencinya saat dia berada didekatku, namun kenapa dia malah pergi saat aku mulai menyukainya.." Jihye menggeleng sedih.

"Aku akan masuk duluan." Ia pamit pada Seungcheol yang masih memperhatikan kabut itu. Ia masih mengharapkan bahwa Jeonghan akan kembali dan mengatakan akan tinggal didekatnya selamanya.

"Aku juga, akan selalu menunggumu."

Hari itu, merupakan hari terakhir dimana mereka pernah bertemu. Karena walaupun Seungcheol menunggu setiap hari di depan pintu itu, ia hanya akan menatap kabut pekat yang berada di sekelilingnya.

☆☆☆

Masih ada epilognya temans :") stay tune ya hehehehehe, jangan lupa vote and komen!!

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 35.5K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...
4.3M 518K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...
THEORUZ By L I L Y

Teen Fiction

16.3M 1.5M 54
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
547K 88.9K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...