"Hmmm, Kakak berharap hubungan kita bisa langgeng sampai rambut kita berubah warna menjadi putih, kulit kita mengkeriput, pendengaran kita berkurang. Kamu mau kan kita bersama hingga kita tua kelak?" -Alastair.
"Gak mau!!!" -Manda.
"Kenapa kamu gak mau? Kamu maunya nanti cerai sama aku gitu?" -Alastair.
"Karena......
***
"Karena kalo udah tua Kakak jadi jelek, aku maunya punya suami yang sisi ketampanannya gak pernah berkurang" -Manda.
"Berarti kamu gak mau sama Kakak dong?" -Alastair.
"Ya gak begitu juga sihhh" -Manda.
"Terus gimana dong?" -Alastair.
"Aku maunya sama Kakak sampai maut memisahkan kita" -Manda.
"Bener nihhh?" -Alastair.
"Iyaaa" -Manda.
***
Pagi hari yang cerah, secerah cintaku padamu. Manda disibukkan dengan pekerjaan barunya, yaitu membangunkan 'Sang Kebo Dari Mimpi Indahnya'.
"Kak Al bangunnn" -Manda.
"Kakkkk"
"Kak Al bangunnnn"
Ternyata membangunkan 'Sang Kebo Dari Mimpi Indahnya' sangatlah susah. Akhirnya Manda pergi ke dapur dan mengambil gelas berisi air dingin dan ia segera kembali ke kamarnya. Karena kesabarannya telah habis akhirnya Manda mengguyur Alastair dengan air yang berada di gelas, yang ternyata misi itu berhasil.
"AAAAAAAAA HUJAN HUJAN" -Alastair.
"Pffftthuahahaha akhirnya berhasil. Enak gak Kak hujan - hujanan?" -Manda.
"Kamu mulai berani ya sekarang?!" -Alastair.
"Kalo iya kenapa?" -Manda.
"Oh gadis ini sekarang sudah mulai berani, hmmm benarkah?" -Alastair.
"Tentu saja! Untuk apa aku takut?" -Manda.
Alastair pun bangun dari tempat tidur lalu mendekat ke arah Manda dengan smirk andalannya hingga bagian belakang tubuh Manda menyentuh dinding.
'Damn it sejak kapan sih ni dinding ada di belakang gua, mana ni guru atu makin deket lagi ke gua.' -Batin Manda.
Alastair pun makin mendekat ke arah Manda, hingga Manda sendiri dapat merasakan terpaan nafas Alastair di depan wajahnya.
Alastair menatap lekat lekat wajah Manda dari mata, turun ke hidung, dan terakhir bibir ranum milik Manda, ingin sekali ia mencicipi lagi rasa bibir tersebut.
Alastair pun mendekatkan wajahnya ke wajah Manda.
"Kakak mau ngapain?" -Manda.
Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir Alastair, membuat Manda semakin takut.
Alastair semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Manda.
Nunape isseodo bogo sipeojineun (Ooh Wuh)
I neukkimeul mworago
seolmyeonghalkka jeongriga
andwaetji (Ooh Wuh)
Lagu boyband dari negeri ginseng membuat keduanya tersentak.
Alastair langsung menjauhkan wajahnya.
Eoneu sungan nae haengboge
Rootga neoin geol alge doenikka
Ringtone di ponsel milik Manda terus berbunyi.
"Kak, menjauhlah dariku, aku ingin mengangkat telepon." -Manda.
Alastair menjauhkan dirinya dari Manda dan bergegas pergi ke kamar mandi.
Manda segera berjalan menuju nakas di samping tempat tidurnya, dengan segera ia meraih ponselnya dan mengangkat telepon yang ternyata dari sahabatnya.
'Woy Manda!' -Sahut di sebrang sana.
'Apaan sih Beth, gak usah ngegas napa masih pagi juga, simpen tuh gas buat nanti siang'- Sahut Manda.
'Iya Manda ku sayang. Eh Man lu udah ngerjain pr matematika?'-Tanya di sebrang sana.
'Kayaknya sih udah, kenapa emang?'-Jawab Manda.
'Gua nyontek ya, gua belom soalnya hehe. Semalem gua sibuk nonton oppa - oppa gua yang gantengnya minta ampun, jadi gua lupa kalo ada pr matematika ini aja gua baru inget and langsung nelepon lu. Manda baik deh' -Sahut di seberang sana.
'Iya nanti gua kasih contekan, tapi beliin gua coki - coki 1 dus ya!" -Jawab Manda.
'Udah kayak anak bayi aja minta coki coki, tapi sans gua beliin' -Bethany.
'Oke sip, gua mati in ya telepon nya, bye" -Manda.
Tut.
Tbc
Jangan lupa vote kalau suka cerita ini, kalau gak suka sih gak apa apa, gak usah di vote.
Udah lama ya gak update hehehe..
Apa kabar semuanya? Pasti baik baik saja yaa..
Untuk kalian semua jaga kesehatan ya, jangan keluar rumah jika tidak penting, rajin mencuci tangan, mencuci kaki juga jangan sampai lupa, yang paling penting selalu minum vitamin ya.
Oh iya by the way 'Happy Birthday Kim Min-gyu'