Hai readers welcome to my story, semoga kalian suka yak sama cerita yang author bikin.
And author gak akan capek buat ngingetin readers for vote , coment and share my story.
Happy reading💎
= = = Fany = = =
Seorang wanita dan beberapa anggota lainnya yang berpakaian ala mafia sekarang sedang menjalankan misinya dinegari sakura untuk mengambil senjata yang telah dicuri oleh musuhnya itu, karena dia tidak suka jika sesuatu miliknya diambil oleh orang lain. Wanita itu bernama Fany Grizella Douma B, dia biasa dipanggil Queen oleh anggotanya.
Fany dan beberapa anggota lainnya sekarang sedang mengatur strategi untuk masuk kedalam gudang yang menyimpan senjata miliknya, ia saat ini berada di sebuah lorong bawah tanah yang ia buat khusus untuk menuju ke gudang itu.
“Sekarang kalian mengambil posisi yang sudah dibagi, dan saya minta dua orang untuk ikut saya masuk lewat belakang” kata fany dengan nada tegas.
“Baik Queen” ucap anggotanya dengan kompak.
Sesampainya di halaman belakang fany dan dua anggotanya itu segera memanjat tembok yang mana tembok tersebut adalah dinding ruangan yang menyimpan senjata miliknya yang disembunyikan oleh musuhnya itu, sesampainya di atap ia mencoba membuka sebuah jendela atap dengan sangat perlahan agar tidak menimbulkan suara yang begitu keras.
Cklekk (anggep aja suara jendela kebuka)
Setelah jendela tersebut terbuka fany segera turun menggunakan tali yang yang ia bawa di dalam tasnya, sebelum turun ia berbicara kepada anggotanya.
“Saya minta salah satu dari kalian untuk ikut dengan saya turun kebawah untuk mengambil senjata saya” kata fany dgn nada dingin.
“Baik Queen” ucap anggotanya itu.
Lalu fany turun dgn sangat perlahan agar tidak menimbulkan suara, setelah ia turun lalu disusul dengan anggotanya itu.
(Hay readers klo kalian mikir talinya di iket dimana jawabannya gk di iket karena talinya di pegang sama anggotanya yg berjaga di atap)
“Kamu berjaga di pintu, saya akan memasukkan senjata saya ke dalam tas” kata fany dgn volume suara sgt kecil tapi masih bisa di dengar oleh anggotanya itu.
Lalu di jawab dengan anggukan kepala oleh anggotanya tersebut.
Setelah semua senjata miliknya dimasukan kedalam tas yang dia bawa, ia memasangkan beberapa bom yang dia rakit sendiri di setiap sudut ruangan dan menyuruh semua anggotanya untuk keluar dari rumah itu.
“Get out right now” ucap fany menggunakan monitor nya
Dan setelah semua anggotanya keluar dia segera menekan tombol untuk mengaktifkan bom tersebut.
1
2
3
4
5
DUARRRRRRR!!!!! (BEBEK)
Rumah itu pun hancur berkeping-keping dan membuat orang-orang yang ada di dalamnya hancur seketika.
“Kalian bawa senjata ini ke markas dan bersihkan ini semua, saya akan pergi karna ada urusan setelah ini” kata fany ke anggotanya.
“Baik Queen” ucap anggotanya dgn kompak.
= = = Fany = = =
Setelah memberikan tasnya fany pergi meninggalkan anggotanya dan menuju ke mansionnya yang ada di jepang, sebelum pulang ia membeli es krim dan coklat untuk stok di mansionnya.
“ASSALAMU’ALAIKUM IZEL YANG CANTIK DAN IMUT INI DATANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN, RED KARPET MANA NIH!!!” pekik fany.
“wa’alaikumsalam gak usah teriak bisa gak kak? ini mansion bukan hutan” kata seorang anak laki-laki yang bernama Arsya Marley Douma B. Izel adalah nama panggilan fany untuk keluarganya, ia tinggal bersama kakak, adik angkat dan juga beberapa maid.
(Kalo kalian nanya ortu fany kemana jawabnnya mereka sudah meninggal dan sisa nya tinggal kakaknya itu)
“hehehe sorry udh kebiasaan dek” kata fany dgn cengengesan (bahasa mana itu astaga, oke back to story)
“dari mana lu kak?” tanya arsya.
“dari kantor ngurusin berkas-berkas kak vian napa emngnya?” jwb fany dengan bohong.
“gpp dh sono istirahat ntar malem gua panggil buat makan” suruh arsya ke fany.
“hmm” dibalas deheman dengan fany
Flashback on
Saat ini fany dan kakanya sedang bermaian di taman, dan saat sedang asik bermain dia meminta kakaknya untuk membeli minum. Saat fany sedang menunggu kakaknya ia mendengar suara tangisan seorang anak laki-laki.
“hiks.. hiks.. hiks..” tangisan seorang anak laki-laki yang tak sengaja terdengar oleh fany dibalik pohon besar.
Saat fany mendengar suara tangis seorang anak laki-laki di balik pohon besar ia mencoba untuk mendekat ke arah pohon besar itu berada, dan benar saja ada seorang anak laki-laki yang sedang menangis di balik pohon besar itu.
“hai adik kecil kamu kenapa?” tanya fany kecil ke anak itu sambil mengelus kepalanya dengan lembut, lalu merasa ada yang menanyakan keadaannya anak kecil itu segera melihat ke samping untuk melihat siapa yang menanyainya.
“hiks.. hiks.. hiks.. aku gak punya tempat tinggal kak, aku laper, aku mau makan, aku ditinggalin sama mama dan papa aku hiks.. hiks.. hiks..” jawab sang anak kecil itu ke fany.
“emangnya mama sama papa kamu kemana?” tanya fany kecil ke anak itu lagi.
“aku gak tau kak, aku ditinggalin ditaman tadi pagi” jawab sang anak kecil itu.
“nama kamu siapa?” tanya fany kecil.
“nama aku arsya marley hazel, tapi kata papa aku gak boleh pake marga hazel lagi jadi nama aku arsya marley doang, hiks..hiks..” kata sang anak kecil itu.
“hmm, ternyata keluarga hazel yah” batin fany.
“emm arsya kalo kakak boleh tau umur kamu brp?” ucap fany.
“hmm umur aku 10 tahun kak” jawab arsya.
“klo kakak namanya siapa, terus umur kakak berapa?” tanya arsya ke fany.
“nama kaka grizella, kamu bisa panggil kakak, kak izel umur kaka 13 tahun” kata fany dengan lembut dan diakhiri senyuman.
“ohh... hai ka izel” kata arsya.
Kruyuk kruyuk kruyuk (anggep aja suara perut kelaperan)
Karna suara perut arsya tadi membuat fany inget bahwa anak itu sedang kelaparan.
“arsya lapar?” tanya fany, yang di jawab anggukan kecil oleh arsya.
“ya udah, ikut kaka yuk kerumah kakak di sana banyak makanan loh kamu boleh makan apa aja yang kamu mau, tapi kamu gak boleh nangis lagi oke” kata fany sambil mengajak arsya ke kakaknya.
“emngnya boleh kak?” tanya arsya.
“boleh kok, dan mulai sekarang kamu mau kan jadi adek kaka, kaka pgn bgt punya adek laki-laki”kata fany ke arsya.
“mau kok kak, makasih kak karena kaka mau jadiin aku adik kaka, tapi....” jawab arsya sambil memeluk fany.
“oke, sama-sama, tapi apa sya?” kata fany.
“emangnya boleh sama keluarga kaka?” tanya arsya ke fany.
“boleh kok nanti kakak yang ngomong ke keluarga kakak. ya udah yuk ikut kakak dulu, kita samperin kakaknya kakak ” ucap fany.
“kakak punya kakak? Wahh... berarti dia kakak aku juga dong berarti aku punya dua kakak dong?” tanya arsya.
“punya, iya dong kan kamu adik kakak” jwb fany.
Saat sedang asyik berbicara dengan arsya tiba-tiba kakaknya datang membawa minum yang dipesan oleh fany.
“izel nih minumnya...dia siapa zel?” tanya kakak fany.
“dia sekarang adik aku kak bolehkan kak?, tadi aku liat dia nangis di bawah pohon besar itu pas aku tanyain kemana orang tuanya dia bilang dia di tinggalin dari tadi pagi” jelas fany ke kakaknya.
“ouhh... nama kamu siapa adik kecil?” tanya kakaknya fany ke arsya.
“nama aku arsya kak” jawab arsya sambil menundukan kepalanya.
“ouhh arsya, oke sekarang kamu jadi adik kakak oke. karena izel udah anggap kamu adiknya berarti kamu juga adik kaka,kamu gak usah takut kami orang baik” jawab kakaknya fany.
“ma.. makasih kak..nama kakak siapa?” ucapan arsya terputus karena dia tdk tempe eh maksudnya tahu nama kakaknya fany.
“nama kaka Deviansyah Douma B, kamu panggil kakak, kak vian aja oke” jawab vian.
“iya kak vian makasih” jawab arsya sambil tersunyum kepada fany dan vian.
“ya udah yuk pulang keburu malem nanti” ajak vian kepda ke dua adiknya itu.
“ayokkk” jawab arsya dan fany dengan kompak
Flashback off
= = = Fany = = =
Skip malam~
Saat ini fany masih berada di alam mimpinya karena ia merasa lelah dari pagi menjalankan misinya.
Dor dor dor ( anggep aja suara pintu di ketuk).
“KAK IZEL BANGUN WOYY!!! MAKAN MALEM JAN NGEBO MULU!!” Teriak Arsya ke fany.
“hmm iya kakak dah bangun kamu duluan aja kaka mau cuci muka dulu” kata fany ke adiknya itu.
“ya udah cepet jan tidur lagi loh” bales arsya.
Setelah meneriaki kakaknya untuk bangun arsya menuju ke ruang makan dan menunggu kakak nya turun untuk makan bersama.
Dan selama 10 menit arsya menunggu akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang.
“good night sya” kata fany sambil menuruni tangga.
“night to kak” jwb arsya.
“ya udah panggil para maid untuk makan bersama” suruh fany ke arsya.
“hmm, biii sini” pekik arsya memanggil maid.
“aya naon den manggil manggil bibi ada yang kurang?” tanya maid ke arsya.
“gak ada bi arsya cuma mau bilang panggilin para maid untuk makan bersama dengan aku dan kak izel” kata arsya.
“aduh den bibi sama maid yang lainnya makan dibelakang aja atuh, gak enak kalo pembantu makan sama majikan” jwb maid itu.
“gpp bi..” ucapan arsya di potong oleh fany.
“tidak ada penolakan” ucap fany dengan dingin, dan membuat maid itu menjadi gugup.
“ba..ba..baik non izel bibi panggilkan yang lainnya dulu, permisih non” kata maid itu dgn nada ketakutan, karena dia tau kalo fany sudah berbicara seperti itu tidak bisa dibantah.
“sya abis makan keruang kerja kakak yah, ada yang mau kakak omongin” kata fany.
“iya kak” jawab arsya.
Setelah maid itu memanggil maid yang lainnya makan malam pun dimulai tanpa ada yang bersuara, karena sudah ada aturannya kalo makan tidak boleh sambil berbicara.
Sehabis makan fany langsung pergi untuk ke ruang kerjanya dan disusul oleh arsya.
= = = Fany = = =
“kenapa kak?” tanya arsya ke fany.
“gpp cuma mau bilang aja lusa lu mulai sekolah di indo” kata fany.
“what!!! gua sekolah di indo, no no no gua gak mau kak”pekik arsya.
“ya udah kalo gak mau nanti tinggal gua bilangin ke kak vian biar semua barang-barang lu di sita simple kan” jwb fany dgn enteng.
“dih, iya iya gua sekolah di indo,tapii...” ucap arsya.
“tapi apa lagi, hmmm” jwb fany.
“gua gk mau pake marga douma yah kak” gumam arsya.
“ hmm terus mau pake marga apa hmm?” tanya fany.
“ emm gimana kalo di hapus aja” saran arsya yang membuat fany melotot.
“apaan apaan lu mau kakak bilangin kak vian” ancem fany ke arsya.
“hm ya udah ya udah gua sekolah di indo dan marganya gak gua hapus puas” kata arsya dgn kesal.
“nah gitu dong, lagi pula lu disana gak tinggal sendirian nanti gua nyusul lu tapii.... tunggu urusan disini selesai” kata fany.
“hm ya udah arsya mau nyiapin barang-barang dulu” kata arsya dgn melas.
“ya udh sana selamat beres-beres dan jgn tidur malem-malem lu, besok lu berangkat ke indo oke sya” ucap fany ke arsya.
“iya kak, night my princess” ucap arsya lalu mengecup kening gua.
“night to my boy” kata fany ke arsya.
Setelah selesai berbicara sama arsya gua langsung menyelesaikan tugas gua biar bisa nyusul adik gua dgn cepat.
Ps: jdi gini guyss ada info, jadi umur arsya sama fany jadi sama karena waktu si arsya di bawa ke mansion dia dikasih ramuan sama vian, nah ramuannya itu yg nge buat arsya jadi se umuran sama fany , nah sekarng arsya umurnya 17 tahun sama kayak si fany oke readers.
Hay gaesss yeayyyy chapter 1 sudah selesai 😂😂💕💕
Gmana gaes ceritanya seru gak? Kalo seru alhadulillah klo nggk juga alhadulillah.
Jadi gini author cuma mau ngingetin jgn lupa vote sama coment biar authornya tambah semangat buat lanjutn ceritany😅😅
Bye readerss jgn lupa vote and coment ya❤💎