Tidak mencarimu bukan berarti tidak merindukan mu
****
Happy reading!!!
Saat ini sedang jam istirahat. Semua murid mulai memenuhi area kantin untuk mengisi perut mereka termasuk Adel dan teman temannya. Terlihat Alfa Bintang dan TJ juga disana. Namun Adel tak melihat Reegan. Kemana dia?
"Hai yang" Bintang menyapa Lona dan Lona hanya tersenyum.
"Kalian gabung kita aja. Udah penuh semua tuh" ucap Alfa.
Mereka pun melihat ke sekitar. Memang sudah tidak ada tempat yang kosong. Dan mereka pun memutuskan untuk gabung bersama Alfa dan yang lainnya.
"Mm, Reegan kemana?" Tanya Adel ragu.
"Lagi sama Alexandra" ucap TJ.
'Sakitt'
"Mm oh gitu. ngapain?" Tanya Adel lagi.
"Belajar bareng. Kan bentar lagi mereka mau ikut olimpiade matematika" ucap Bintang.
"Oh"
"Ehm, ada yang cemburu nih" goda Lona.
"Apaan sih. Orang gue biasa aja jugak"
"Ngaku Lo Del. Muka Lo tuh kebaca banget tau gak!" Timpal Dhea.
"Tau ah. Gue mau ke toilet dulu!" Adel langsung pergi meninggalkan mereka dengan pipi nya yang memanas akibat malu.
"Woiii. Lo ga jadi makan. Aelah!!!" Pekik Ariella.
"Biarin aja. Lagi blushing emang gitu dia" timpal Lona.
"Jadi Adel beneran suka sama Reegan?" Tanya Alfa.
"Menurut Lo?" Seru Dhea ketus.
"Sans dong mbak"
****
Setelah selesai dari toilet Adel pun berniat untuk ke kelasnya. Saat ia melewati kelas Reegan. Adel melihat pemandangan yang sungguh sangat menyakitkan baginya. Reegan dan Alexandra sedang berdua di kelas dan terlihat Alexandra sedang tidur di bahu Reegan. Apakah ini yang disebut belajar?
Batin Adel. Perlahan air mata menetes membasahi pipinya. Adel juga tidak tau mengapa rasanya sesakit ini. Ada apa dengannya?
Brukk!!
Adel tak sengaja menyenggol tong sampah yang ada di sampingnya hingga membuat tong sampah itu jatuh.
Reegan yang mendengar suara berisik itu pun mendongak. Ia kaget bukan main melihat Adel berdiri di depan pintu menyaksikan semua ini.
"Adel!!"
Adel berlari sekencang mungkin keluar gerbang. ia benci Reegan. 'mungkin guenya aja yang terlalu berharap sama Lo Ree!, nyatanya Lo emang gak punya perasaan apa apa ke gue. Guenya aja yang kegeeran. Lo bodoh Del!!' ucapnya pada diri sendiri.
"Bukain pak!"
"Eh tapi neng–" protes pak Mamat
"Bapak masih mau kerja disini kan?" Tanya Adel dengan nada menyeramkan.
Ucapan Adel membuat pak Mamat bergidik ngeri "Eh iya iya neng. Sebentar bapak bukain dulu"
Saat gerbang terbuka lebar Adel langsung berlari keluar.
Reegan masih berlari mengejar Adel. Persetan dengan Alexandra yang langsung tersungkur saat Reegan berdiri. Adel lebih penting dari apapun. 'gue harus jelasin semuanya ke dia. Harus!'
Karena lari Reegan jauh lebih cepat dibanding Adel Reegan dengan mudah dapat menyusul Adel. Ia pun mencekal pergelangan Adel.
"Del. Dengerin penjelasan gue dulu"
Adel berusaha melepaskan cekalan itu namun ia kalah kuat dengan Reegan.
"Lepas!!!
"Del plis dengerin gue!"
"Pergi Lo!!! Gue benci sama Lo!!!"
"Plis Del, dengerin gue dulu" ucap Reegan frustasi.
"Pergi bangsat!!!"
Reegan yang kehabisan akal sontak memeluk Adel erat. "Dengerin gue dulu Del, plissss"
Adel luluh, hatinya langsung membaik. Ia membiarkan Reegan memeluknya dan memberi waktu kepada Reegan untuk menjelaskan semuanya.
"Jangan bicarain disini. Malu diliatin orang" ucap Adel datar.
"Yauda Lo tunggu sini dulu. Gue mau ambil motor"
"mau ngapain?!" Tanya Adel bingung.
"Kita kan udah keluar. nanggung." Reegan berlari masuk kedalam sekolah. Tak butuh waktu lama Reegan kembali dengan motor sport berwarna hitam.
"Ayo!"
"Lo mau ngajak gue bolos?!"
"Sehari bolos gak bikin Lo bego kali Del" ucap Reegan santai.
"Enggak. Ajak aja tuh si pacar Lo!"
"Ternyata cewek kalo lagi cemburu itu imut ya Del" Reegan memandangi wajah Adel yang menurutnya sangat lucu.
Plakk
Adel menampar Reegan lumayan keras.
"Apaan sih Lo!"
"Auuu. Sakitt tau." Reegan mengusap pipinya yang panas akibat tamparan Adel. Adel hanya meliriknya tajam.
"Iya deh iya maaf. Ayoo dong Del. Cepetan sebelum ada guru" ucap Reegan lagi.
"Jangan lama lama" ucapnya lalu naik keatas motor Reegan.
****
"Lah. Adel kemana ya? Masa ketoilet lama amat!" Gerutu Lona.
"Iya. Ketiduran kali ya" ucap Ariella asal.
"Palalu!"
"Coba telpon" ucap Iwa.
"Oia. Bego amat sih" ucap Lona.
"Lah ya lu yang bego" ucap mereka.
Lona pun langsung menelpon Adel.
"Lo dimana? Ketoilet lama amat!"
(Sorry gue lagi sama Reegan. Nanti pulang bawain tas gue ya Na. Ntar malem gue ambil)
"Lo bolos?!!!" Pekik Lona.
Tut Tut Tut...
"Sialan ni anak. Malah dimatiin!" Umpat Lona.
"Seriusan Adel bolos?!" Heboh Dhea.
"Iya. Gila kan tu anak?!" Ucap Lona.
****
"Peluk dong Del, ntar jatoh Lo" ucap Reegan.
Adel tak menjawab. Reegan yakin bahwa Adel masih sakit hati atas kejadian tadi. Reegan masih mengerti itu.
"Udah dong del. Marahnya"
"Bacot Lo. Ini sebenernya kita mau kemana? Kapan nyampenya!"
"Jangan ngegas ngegas dong sama calon pacar"
"Lo ngomong lagi gue lompat dari sini!"
"Iya gue diem!" Pasrah Reegan. Ia cukup tau karakter Adel yang super super keras kepala. Ia tidak mau mengambil resiko. Ia sangat menyayangi Adel.
Hingga motor Reegan berhenti disebuah taman "Ayo turun" Adel langsung turun dari motor Reegan.
"Duduk" ucap Reegan. Dan Adel hanya menurut saja.
"Apus dulu itu air matanya. Jelek tau"
"Apaan sih. Gue gak nangis!"
Reegan mengusap air mata Adel dengan lembut "jangan nangis lagi. Gue gabisa liat Lo nangis"
Adel menepis tangan itu "tapi kenyataannya Lo yang bikin gue nangis Ree!"
"Gue gaada hubungan apa apa sama Alexandra"
"Gue gak peduli" bohong Adel.
"Yakin gak peduli. Tadi aja Sampe nangis kejer" Reegan tersenyum ngejek sambil menoel noel pipi
"Apaan sih Ree. Dibilang gue gak peduli jugak!" Lagi lagi Adel kembali menepis tangan itu.
Cupp
"Gue sayangnya sama Lo"
****
Salam manis
Ancy💓