***
Hari ini, matahari bersinar terang. Suara cicitan burung seolah-olah bernyanyi menyambut indahnya fajar yang menyingsing.
Tiffany terduduk diam dalam kegugupannya di depan meja rias mewah yang dipenuhi dengan segala jenis alat make-up.
Dirinya mengenakan handuk yang membungkus rambut basahnya dan kimono handuk bewarna putih.
Ia dapat melihat pantulan dirinya yang tengah di make up oleh tiga penata rias.
Ia sudah bisa melihat betapa indahnya dunia sekarang. Satu bulan tujuh hari yang lalu, perban matanya secara resmi di lepas. Dan ia bisa melihat.
Awalnya ia kurang terbiasa. Maklum saja, 9 tahun ia hidup dalam gelapnya dunia.
Dan sekarang Tuhan memberinya satu kesempatan untuk Tiffany melihat lagi.
Tuan dan Nyonya Choi serta YoonA begitu gembira menyambut Tiffany.
Dan mereka juga rutin membawa Tiffany untuk kontrol ke dokter.
Terkadang Siwon juga menemani dengan segala paksaan dari Nyonya Choi dan YoonA tentunya.
"Harap pejamkan matamu sebentar, Nona" pinta salah satu perias
Perias?
Oops, tepat hari ini, tanggal 11 Desember, Siwon dan Tiffany akan mengadakan pernikahannya, dan sekarang ini ia sangat gugup.
Seminggu lamanya ia tak bertemu dengan calon suaminya.
Maklum, Tuan dan Nyonya Choi mengatakan jika kedua calon mempelai sedang dalam masa 'pingitan'.
Mereka tak boleh bertemu selama satu minggu dan baru bisa bertemu lagi saat di altar pernikahannya nanti.
"Aigo aku gugup sekali" Tiffany memegang dada-nya yang berdetak cepat.
Ia sungguh merasa gugup. Menikah dengan pujaan hati, bukankah itu salah satu impian seorang gadis? Begitupun Tiffany.
Ah iya jadi teringat omongan terkhirnya dengan Siwon saat di rumah sakit.
#FLASHBACK ON#
"Jadilah milikku"
"Nde??"
"Jadilah miliku, Tiffany" ucap Siwon, tangannya aktif meremas gemas buah dada milik Tiffany
"....."
Siwon tersenyum nakal, baiklah ayo kita lihat apa Tiffany sanggup mengabaikannya.
"Berbaliklah" pinta Siwon. Tiffany berbalik, dan bibir mereka bertemu, Siwon langsung melahap ganas bibir Tiffany, menelusupkan lidahnya ke dalam bibir Tiffany, mereka saling menyecap satu sama lain.
TOK TOK TOK
"CHOI SIWON" teriakan serempak terdengar di pintu ruang VVIP rumah sakit. Untung saja, di pintu itu tidak ada kaca kecil, sehingga para pengunjung tidak dapat melihat ke dalam.
Hanya terdapat kaca jendela di dalam ruangan ini dan itupun tertutup kain korden sehingga tak bisa terlihat dari luar.
BLUSH
Pipi Tiffany merona mendengar ucapan vulgar dari Siwon
"Aku benar-benar akan melahapmu saat malam pertama kita Tiffany" ucap Siwon mendesis.
Ia segera turun dari ranjang, memungut pakaian rumah sakit yang dilemparnya tadi, kemudian memakaikan bra tanpa tali bahu milik Tiffany dan dengan sedikit remasan lembut yang mneyapa sepasang payudara indah itu. Kemudian dengan cepat mengancingkan seluruh kancing kemeja rumah sakit. Membetulkan letak selimut Tiffany dan beranjak keluar untuk membuka pintu.
"Lama sekali kau!!!" protes Donghae
Siwon langsung menutup pintu itu kembali, sehingga Tiffany sendiri di dalam ruangan VVIP itu sekarang.
"Aku sibuk! Kalian benar-benar pengacau!" sewot Siwon
"Kau bercinta dengannya?" tanya Eunhyuk dengan tatapan mesumnya
"MWO??"
"Kau benar-benar presdir mesum Choi Siwon!" ringis Kyuhyun
"Hyung, aku ingin keponakan prempuan!" ujar Henry semangat
"YAKKK!!!" semua teman seperjuangan Siwon menggeplak kepala pria imut keturunan Tionghoa itu
"Hiks, aku kan hanya menyuarakan pendapat" Henry mengadu. Seperti seorang anak yang mengadu pada ibunya.
"Kau terdengar mendukungnya bodoh!" timpal Changmin
"Siwon-ah, apa payudara Tiffany besar eoh?" Eunhyuk kembali bertanya dengan seringai mesumnya
"HYA! Apa otakmu hanya dipenuhi hal-hal berbau yadong eoh?" protes Changmin
"Enak saja! Aku memiliki IQ yang tinggi melebihi Choi Siwon jika kalian tahu!" protes Eunhyuk lalu mengibaskan jaket hijau tentara yang ia kenakan.
Mereka semua meirngis mendengarnya. Oh, Choi Siwon adalah pria dengan IQ yang tak perlu diragukan lagi. Pria itu mampu menyelesaikan S2nya dalam kurun waktu yang cenederung singkat -tak tanggung-tanggung dengan predikat sangat baik- dan merupakan salah satu lulusan universitas terkemuka di Australia. Sungguh membanggakan. Baiklah, biarkan Hyukjae berkreasi.
"IQ-mu paling tinggi diantara spesies primata" ujar Kyuhyun
Dan mengundang suara tawa dari teman-temannya
"Aku tidak sebodoh itu! IQ-ku juga masih berada di batas rata-rata!" Eunhyuk mengerucutkan bibirnya. Jatuh sudah harga dirinya.
"HYA! Aku akan menendang bokongmu jika kau tak bertanggung jawab!" omel Changmin
"Jinjja"
CEKLEK
Pintu ruangan terbuka, memperlihatkan Tiffany yang berjalan dengan tangan kiri memegang kantong infus dan tangan kanan memegang tongkatnya.
"Siwon Oppa? Kau disana?"
"OMO! Tiffany!" Changmin berseru panik saat melihat darah mulai naik ke selang infus Tiffany.
Tiffany memegang kantong setara dengan jarum infus yang tertancap di tanganya. Hal itu megakibatkan darah menjadi tertarik ke atas (menuju selang infus). Oleh karena itu, kantong infus selalu diletakkan tinggi. Mengindari darah yang bergerak naik.
"Eo, Chagmin Oppa, kau juga disini?" tanya Tiffany
"Mengapa kau keluar eoh?" tanya Siwon
"A-aku mencari Oppa" ujar Tiffany takut-takut.
"Siwon-ah, pegang kantong infus-nya"
Changmin terlihat memijat pelan selang infus itu, agar darah yang mengalir turun lagi.
"Jinjja gadis ini! Jangan keluar seperti itu lagi" seru Siwon
"Ba-Baik" Tiffany terlihat takut mendengar nada kejam di suara Siwon
''Aku tidak marah, aku hanya khawatir padamu Tiffany." Siwon hanya bisa mengungkapkan itu dalam hati.
"Pegang ini, Hyuk!" Siwon memberi Hyuk Jae kantong infus Tiffany, lalu ia sendiri menyelipkan tanggan kekarnya di bawah lutut dan leher Tiffany, kemudian membawa gadis itu dengan mudah ke dalam gendongannya.
Tiffany merasa sangat nyaman berada dalam dekapan tubuh kekar Siwon. Ia bahkan bisa merasakan dada bidang pria itu yang kekar serta wanginya yang seksi!
Siwon meletakkan Tiffany perlahan di tempat tidur, dalam posisi duduk
menyender pada ranjang, lalu menyelimuti gadis itu sampai batas pinggang.
#FLASHBACK OFF#
CEKLEK
Lamunan Tiffany terhenti saat seorang gadis yang teramat cantik menggunakan dress merah selutut dipadukan blazer hijau lembut dengan high heels setinggi 7 cm.
"Eonnie"
"OMO, Apa aku salah masuk ruangan? Kau cantik sekali Miyoung-ah" puji YoonA
"Eonnie.. Terimakasih.
Eonnie juga tampak sangat memukau." Jujur saja bagi Tiffany, YoonA itu sangat sangat cantik
"Aku bahkan belum dirias. Mianhae, aku sedikit terlambat hari ini. Aku terlambat bangun. Eomma memarahiku dan menyuruhku untuk segera ke mari menemanimu. Kau lihat, aku membawakan gaun pengantinmu hari ini."
YoonA menganggukan kepalanya dan kemudian masuk dua orang gadis dengan seragam kerja sambil mendorong sebuah wardrobe kecil yang dipenuhi dnegan baju-baju putih gading yang digantung. Sangat cantik.
"OMO, indah sekali dan juga sangat banyak" ujar Tiffany
YoonA tertawa sebentar, kemudian berbicara "Aku membuatkan 3 gaun untukmu, satu untuk upacara pemberkatan sekarang, satu untuk pesta makan-makan bersama keluarga besar kita nanti, dan yang terakhir untuk resepsi-mu nanti malam"
"Aah.. aku juga merancang sebuah gaun tidur untuk kau kenakan saat malam pertama-mu nanti" YoonA mengedipkan sebelah matanya dan membuat pipi Tiffany seperti kepiting rebus.
"Eonnie, berentilah menggodaku. Eo, dimana Eommeo-nim dan Abo-nim?" tanya Tiffany
"Nona, maaf. Mohon untuk tidak bergerak, kami sedang menata rambut Anda" seorang perias yang sibuk menata rambutnya mengajukan protes, pasalnya pada saat mengucapkan itu, kepala Tiffany menengok ke kiri dan kanan untuk mencari Tuan dan Nyonya Choi.
"Mereka di sebelah. Mereka bilang mereka tidak sa-" ucapan YoonA terpotong saat pintu terbuka dan menapakkan dua penata rias yang tersenggal-senggal
"Nona YoonA, kami mencarimu kemana-mana" 2 orang penata rias itu berlarian mencari nona muda keluarga Choi ini.
"Aigo, mianhae!!" YoonA membungkukkan badannya, merasa tidak enak karena membuat dua penata rias itu kelimpungan.
Lalu ia segera duduk di meja rias mewah sebelahTiffany untuk di dandani.
"Kita masih punya waktu dua setengah jam lagi. Ayo bergegas" ujar salah satu perias yang sedang sibuk mendandani YoonA.
***
Dekorasi sebuah gereja elit bergaya Eropa kuno di jantung kota Seoul terlihat megah dengan berhiaskan bunga baby breath putih. Terlihat elegan dan mewah di saat bersamaan.
Pintu gereja terbuka, menampilkan seorang gadis cantik dengan gaun putih gading berbahan sutera terbaik. Tangan kanannya mengandeng lengan seorang pria paruh baya sedangkan tangan kiri memegang bunga lily putih.
Gaun lengan panjang dan backless bewarna putih gading menjuntai menutupi kakinya dan sedikit mengembang serta memiliki ekor yang lumayan panjang, sehingga ia memerlukan seorang wanita untuk memegangi ekor gaunnya. Gaun ini memiliki potongan V-neck, memperlihatkan belahan dada ranum milik Tiffany.
Bagian atas gaun dihiasi ratusan berlian dan permata, sementara bagian bawah polos dengan lipatan-lipatan struktural dan dibuat mengembang.
Rambutnya di sanggul rendah ke atas dan ditata dengan sangat apik dengan gaya messy look.
Sebagian anak rambut dibiarkan jatuh. Sungguh elegan dan memancarkan aura begitu sempurna. Terlihat sebuah hiasan rambut berbentuk sisir bewarna putih gading dihiasi berlian menghiasi sanggul rendah rambutnya.
Ia diubah menjadi 'angsa cantik' dengan gaun khusus rancangan YoonA.
Ia juga melihat Siwon di altar, dalam balutan tuxedo putih dan bunga mawar bewarna senada di saku jasnya.
Terlihat sangat tampan dengan tatanan rambut yang sedikit messy.
Sangat terlihat serasi dengan Tiffany.
Alunan musik Beautiful In White yang dilantunkan oleh Shayne Ward terdengar jelas mengiringi setiap langkah pengantin wanita.
Mereka mengucapkan janji pernikahan dengan baik dan lancar.
Hingga tiba saat kedua mempelai dipersilahkan untuk berciuman.
Siwon menatap Tiffany dengan pandangan kagum. Kemudian tangan besarnya menarik pinggang Tiffany sehingga tubuh mereka menempel.
Siwon mengecup pelan kening Tiffany dan turun melumat bibir cherry milik Tiffany.
Melumatnya dengan menggebu dan cukup membuat Tiffany sedikit kewalahan membalasnya. Suaminya terlihat sangat bernafsu.
Suara tepuk tangan dan riuh suara yang penuh godaan terdengar memnuhi aula itu.
"Aigo, puteraku itu memang penuh kejutan" ujar Nyonya Choi seraya tertawa melihat puteranya yang sangat bersemangat mencium Tiffany
"Jinjja, bocah itu bernafsu sekali sih" YoonA menontonnya dengan pandangan geli.
"HYA! Dia bisa melanjutkannya di ranjang nanti bukan?" Eunhyuk mengeerutu
"Kau cemburu?" tanya Donghae
"Tentu saja! Kekasihku sedang tak berada di sini! Ah, aku akan ke rumahnya hari ini" Eunhyuk mengatakannya dengan senyum mesumnya
Donghae hanya meringis mendengar-nya
"Aku juga ingin berciuman" ujar Henry
"Tidak boleh! Kau masih bocah!" ujar Changmin
"Eeishh jinjja!" gerutunya
Tepat di menit ke 3, Siwon melepaskan ciumannya, dan menempelkan keningnya di kening Tiffany.
Tiffany tidak tahu jika selama berciuman tadi Siwon benar-benar mengontrol tubuhnya untuk tidak menangkup payudara Tiffany.
Ia juga merasa ketagihan merasakan bibir Tiffany.
Sialan, dia sungguh mempesona
Terpesona Tuan Choi?
***
Ruang makan di salah satu restoran Prancis ternama dan termewah di Seoul terlihat ramai. Keluarga Choi menyewa satu ruangan besar dan mewah untuk menggelar pesta keluarga selepas upacara pemberkatan tadi.
Itu adalah hal turun temurun di keluarga ini.
Siwon terlihat tampan mengenakan tuxedo bewarna hitam dengan stelan kemeja putih.
Tiffany duduk di sebelahnya dengan menggunakan gaun ala dewi zaman Yunani kuno bewarna putih gading dan terlihat sangat lembut.
Gaun itu memiliki potongan one shoulder dan empire line yang terlihat memperlihatkan lekuk pinggangnya yang fantastis.
"Siwon-ah, kau sangat pandai mencari isteri" ujar bibi In Hyun, adik dari Ayahnya.
"Appa menuruni bakatnya begitu sempurna padaku Imo. Ibuku yang teramat cantik ini menjadi bukti konkrit betapa bagusnya selera Appa" balas Siwon seraya meraih pinggang isterinya lalu mengecup pelipisnya.
"Jinjja, tak perlu membuat hati wanita tua ini berbunga-bunga Choi Siwon!" terlihat jelas semburat merah menghiasi pipi Ibunya.
Ah, Nyonya Choi malu juga rupanya.
"Aah.." ruangan itu dipenuhi suara kekaguman akan kedua pasangan romantis ini.
"Jinjja, kalian manis sekali. Tiffany sayang, jika Siwon menyakitimu, laporkan saja pada halmeoni! Halmeoni akan menendang bokongnya!" tutur Halmeoni Choi, dan mengundang tawa di ruang makan itu.
"Ne, halmeoni, tenang saja!" balas Tiffany, geli.
"Yeobo, kau mau melawan Siwon yang ahli berbela diri? Aah.. jangan lupa kemampuan memanah dan menembaknya!" ucap Haraboeji Choi.
"Aigo aigo! Mana mungkin pria setampan diriku tega menyakiti isterinya? Halmoeni, kau kebanyakan menonton drama!" balas Siwon
Wajah gadis itu sudah seperti kepiting rebus.
Tuan dan Nyonya Choi terlihat begitu gembira, mereka berpikir jika Siwon sudah dapat menerima Tiffany
"Tiffany terlihat sangat cantik dengan sejuta pesonanya dalam balutan gaun itu. Tidakkah kau berpikir serupa Siwon-ah?" tanya Hyun Bi, adik perempuan Hyun Ki.
"Geurae! Cucu menantuku memang sangat cantik!" jawab Halmeoni Choi.
"Ne! Itu benar! Aish, Siwon Oppa benar-benar beruntung mendapatkan Tiffany Eonnie!!" kata Hyun Bi
"Isteriku memang cantik Bi-a, aku tak perlu meragukan pesonanya lagi.
Anak kecil pun dapat jatuh cinta padanya" pujian dari Siwon itu membuat perutnya seperti berterbangan
"Noona, kau sangat cantik hari ini! Selamat atas pernikahan kalian!" ucap Hyun Gi, sepupu Kyuhyun yang datang jauh-jauh dari Jerman hanya untuk menghadiri pesta cucu pertama keluarga Choi itu.
"Terimakasih, kau terlalu memujiku Hyun Gi-a" jawab Tiffany dengan pipi yang merah merona
"Itu memang benar sayang! Kau terlihat memukau!" pujian kali ini keluar dari mulut Bibi Yeri, adik Tuan Choi
"Aku tak akan menjadi secantik ini tanpa balutan gaun rancangan YoonA Eonnie!"
YoonA yang dipuji pun sontak saja memerah.
"Dasarnya kau memang cantik sayang!"
"YoonA benar-benar berbakat!" puji beberapa anggota keluarga mereka di sana
"Terimakasih. Aku senang bisa ikut andil dalam pernikahan kakakkku" ujar YoonA
"Eonnie! Aku juga mau kau menjadi designer ku untuk pernikahan-ku!" ucap Hyun Bi
"Yak! Selesaikan dulu sek0olah mu!" protes Ibunya seraya memukul pelan lengan puterinya.
Hyun Bi hanya meringis mendengar teriakan ibunya itu. Suara tawa terdengar di ruangan itu karena perkataan polos dari Hyun Bi
"Cepatlah berikan kami anggota baru Choi Siwon!" celetuk YoonA.
Dan membuat Siwon mengeluarkan evil smirknya. Sedangkan Tiffany terlihat sangat gugup.
Ah, manis sekali kedua anak Adam ini.
Pikir sebagian besar anggota keluarga Choi.
Awalnya, Tiffany merasa takut tidak diterima oleh keluarga besar Choi.
Ia hanyalah gadis miskin dan sebatang kara pula. Tidak ada yang bisa dibanggakan dari dirinya.
Ia juga merasa seperti benalu bagi keluarga Choo.
Apa mereka akan membencinya seperti sang suami, ChoiSiwon?
Tiffany memikirkan itu sejak kemarin.
Namun sepertinya semua telah terjawab.
Keluarga Choi menerimanaya, bahkan Halmeoni Choi terlihat menyanginya.
Tepat siang hari ini. Di ruang makan Restoran Perancis ini, membuat hatinya begitu hangat.
Ia merasa di terima dan dapat merasakan apa itu kehangatan dalam keluarga. Ini membuatnya kembali bersyukur karena Tuhan telah memberinya sebuah kehidupan yang amat indah.
"YoonA benar Siwon-ah, Eomma sudah tak sabar ingin menimang seorang cucu" tambah Nyonya Choi
"Ne! Hyung aku ingin keponakan perempuan!" ujar Hyun Gi
"Uri Siwon, sangat menginginkan seorang anak perempuan asal kalian tahu, benarkan?" tanya Nyonya Choi
"Benar, Eomma! Dan anak perempuanku nanti akan secantik ibunya" kata Siwon seraya melihat Tiffany. Sedangkan yang ditatap malu-malu.
"Ahh.. aku jadi rindu suamiku" ucap Nenek Siwon
"Tenang saja Eomma, kami akan rajin membuatnya" ujar Siwon santai.
Semakin meramaikan suasana ruangan itu.
"Jinjja, kau mesum sekali Hyung!" ujar Man Se, saudara sepupunya.
"Aku ini seorang pria normal Kim Man Se!"
"Sudahlah, omong-omong kalian hendak berlibur kemana eoh?" tanya Appa Siwon
"Pekerjaan ku sedang sibuk-sibuknya Appa, aku sudah berbicara pada Tiffany tadi jika kita tak bisa melakukan bulan madu.
Mungkin nanti" ujar Siwon
Tiffany terdiam, pasalnya Siwon tak Mengatakan apa-apa padanya.
Beberapa pemikiran mulai masuk ke dalam otaknya.
Apa Siwon tidak mau berbulan madu bersamanya?
"Benar bbegituTiffany?" tanya Tuan Choi
"Ne, Abonim. Aku setuju dengan Oppa" balas Tiffany disertai senyum
Hal itu tentunya sanggup meyakinkan seluruh anggota keluarga di sana.
"Baiklah, jika begitu, cepat selesaikan ini.
Kalian hanya memiliki waktu 6 jam untu isitrahat sekaligus bersiap-siap untuk resepsi kalian" ujar Nyonya Choi.
"Ne Eommeo-nim"
***
Ballroom hotel bintang lima berkelas internasional milik Keluarga Choi itu terlihat sangat megah dan mewah. Ruang itu di dekor sedemikian rupa guna menjadi tempat resepsi pernikahan Putera Keluarga Choi.
Terlihat ratusan meja bundar dengan kursi yang mengelilingi meja itu tersebar di seluruh ruangan.
Terdapat sebuah panggung besar lengkap dilengkapi sofa dengan ukiran yang mewah, sebagai 'tahta' bagi mempelai. Sang raja dan ratu malam ini.
Di tengah-tengah ballroom, terdapat sebuah jalan untuk pengantin yang dilapisi karpet berwarna merah. Sisi kanan kiri-nya dihiasi replika pohon Sakura dalam jumlah banyak dan rimbun sehingga menutupi bagian atas langit-langit jalan bagi kedua pengantin baru itu.
Lampu-lampu krystal mewah semakin menambah kesan glamour pada ruangan itu.
Tidak butuh waktu yag lama untuk membuat ruangan mewah itu penuh terisi oleh para tamu. Teman seperjuangan Kyuhyun mendpaatkan tempat ekslusif malam ini.
Hwang -ah salah, Choi Tiffany (Choi Miyoung) - terlihat sangat berkelas malam ini.
Ia benar-benar merasa seperti puteri.
Gaun bewarna putih gading bertaburkan ratusan berlian dan kristal Swarovski dengan atasan turtle neck berbahan brokat tipis.
Di pangkal turtle neck itu terhias dengan payet dan berlian.
Gaun itu membungkus sempurna tubuh Tiffany dengan bawahan dan ekor yang mengembang dengan lipatan struktural.
Rambutnya ditata dan diberi model twist dengan diselipkan bunga-bunga gladiol ada kepangan dan sanggul rambutnya.
Sang ratu terlihat sangat memukau!
Berdiri dengan mengamit lengan kiri Siwon yang mengenakan tuxedo putih gading.
Sungguh amat serasi. Mereka berjalan diatas karpet merah dengan taburan kelopak mawar dan dibawah rimbunan replika pohon sakura.
Untuk malam ini saja, Siwon merasa ingin memusatkan seluruh fokus dan perhatiannya pada gadis yang telah resmi menyandang nama Choitu di depannya. Ciuman manis kembali hadir di tengah-tengah acara tersebut.
Seluruh tamu menjadi saksi atas momen intim mereka.
***
"HEI! Jinjja anak nakal! Kau mendahuluiku menikah eoh?" Changmin menatap Siwon -tentu saja dengan Tiffany di sampingnya- dengan sengit.
"Cepatlah lamar kekasihmu, Hyung!" sahut Siwon
"Tiffany kau tampak cantik dan sangat sexy!" ucap Eunhyuk
"Jaga matamu baik-baik dari tubuh isteriku!" sungut Siwon. Pria itu semakin mengeratkan rangkulannya pada pinggang Tiffany.
Ia merasa tidak suka saat
Eunhyuk memuji Tiffany secara terang-terangan disertai tatapan kagum dari namja itu.
"Terimaksih Oppa!" Tiffany menjawabnya sebagai bentuk etikanya.
"Siwon pasti akan menyerangmu dengan ganas malam ini! Ah tentu saja, uri Siwon sudah ingin menjadi Appa.. Siwon Appa.. Siwon Appa.."
Tiffany tertawa canggung, mendengar itu membuatnya sangat gugup.
"Kau menjijikan Lee Hyukjae!" Siwon bergidik jijik saat melihat Eunhyuk melakukan aegyo sambil berucap 'Siwon Appa'
"Eo, kau kenapa?" Siwon seketika merasa khawatir saat tubuh Tiffany sedikit limbung.
"Tidak apa, hanya pusing." Tiffany berusaha agar tubuhnya tetap berdiri tegap tangannya yang terbalut sarung tangan sedikit meremas tangan Siwon yang juga memaki sarung tangan putih gading. Sama dengannya.
"Bawalah Tiffany duduk dulu Siwon-ah, ia pasti sangat lelah" saran Donghae
Siwon membantu Tiffany untuk duduk di kursi kosong sebelah Henry.
"Yakin tidak apa?" Siwon bertanya sekali lagi. Walaupun raut wajahnya datar tetapi tersimpan sejuta emosi saat melihat Tiffany yang limbung tadi.
Hal ini membuat teman-temannya mengulum senyum
Choi Siwon jatuh cinta.
Seperti peribahasa, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan terjatuh.
Demikian Siwon.
Sejauh dan semampu mana ia tidak mau mengakui perasaanya terhadap gadis yang telah menjadi isterinya itu?
Tak ada yang tau mengenai takdir manusia.
Demikian juga cinta.
***
"Ah, lelahnya" Tiffany merebahkan tubuhnya di sofa kamar suite hotel yang mereka tempati.
Siwon sedang berada di bar hotel bersama teman-temannya.
Siwon menyuruhnya untuk naik, lantaran Tiffany terlihat sangat lelah.
Tunggu.
Seketika Tiffany teringat dengan kado pemberian YoonA.
Gadis cantik itu bilang, ia harus memakainnya malam ini. Seperti apa kado tersebut?
Tiffany membuka tutup kado itu dan seketika terkejut. Matanya membulat melihat gaun tidur ditangannya.
Sebuah lingerie perpaduan warna marron dan hitam. Dengan belahan dada yang sangat rendah, dan panjangnya bahkan tidak menutupi seperempat pahanya.
Lengkap dengan sepasang bra dan g-string.
Baju itu begitu tipis dan transparan.
Harsuskah ia memakainnya? Sejujurnya Tiffany tidak mau.
Tapi...
Mengingat YoonA ia menjadi tidak enak.
Gadis itu bergadang penuh selama satu
minggu untuk membuat tiga gaun pengantinnya yang sangat luar biasa.
Bahkan ia yakin jika gaun tidur ini salah satu rancangan -nakal- gadis cantik itu.
Tiffany mendesah berat.
"Ya Tuhan.."
"Haruskah?"
"Ahh.. jinjja YoonA Eonnie.. "
***
Ruang kamar hotel yang ditempatinya terlihat gelap. Hanya sinar bulan yang terlihat akibar kaca tebal dan transparan yang menjadi 'dinding' dalam ruangan hotelnya. Kakinya melangkah menuju kamar utama hotel. Jemarinya meraih dan membuka kenop pintu kamar itu.
"Kemana dia" Siwon bertanya pada dirinya sendiri.
Alisnya terangkat satu saat melihat ruang kamarnya yang gelap.
Ia meraih saklar lampu.
TEK
Ruangan itu menjadi terang sekarang. Ia dapat melihat punggung Tiffany berada dibawah bedcover putih kamar hotelnya.
Ia mendekat dan melihat Tiffany yang terlelap.
Wajah Tiffany mengingatkannya pada seseorang.
Tapi entahlah, ia tak bisa mengingat siapa seseorang itu.
Siwon juga bertanya-tanya sebenarnya siapa gadis ini? Megapa ia merasa ada sebuah tarikan magnet kuat dalam diri gadis ini?
Ia juga merasakan suatu perasaan yang sebelumnya tak pernah ia rasakan pada Yuri.
Seberkas perasaan membutuhkan.
Lamunanya buyar saat Tiffany membaikkan posisi tubuhnya menghadap Siwon.
Siwon terbelalak melihat pakaian gadis ini.
Bahkan garis belahan dada ranumnya itu terlihat sangat tegas dan menonjol.
Well, sepertinya little Choi mengeras sekarang.
Ia melepaskan jas dan sabuk-nya. Merangkak naik ke bawah selimut.
Cukup lama ia habiskan untuk menatap wajah Tiffany yang seperti bayi.
Terlihat sangat pulas. Kemudian bibirnya mencium bibir Tiffany.
Melumat, menghisap dan mengigit bibir Tiffany. Membuat Tiffany terganggu dalam tidurnya.
Perlahan ia mengerjapkan matanya, dan hendak meronta.
Tapi tangan Siwon lebih cepat.
Pria itu menarik pinggang ramping Tiffany.
Hingga dada mereka yang masih berbalut pakaian saling bergesekkan.
Menimbulakn erangan dari keduanya.
Siwon dengan cepat menindih Tiffany, pusat tubuhnya benar-benar berdenyut sekarang.
Sudah lama ia menahan ini dikarenakan terganggu oleh suasana.
Tapi sekarang, ia benar-benar akan 'balas dendam'.
Tangannya merobek lingerie Tiffany dengan cepat.
"Aakhh Oppaahh, itu rancangan Eonnie" protes Tiffany yang masih setengah mengantuk.
"Ia tak akan berani memarahiku Tiffany" jawab Siwon.
S
iwon melumat dan mengigit kulit leher Hanna. Menciptakan kissmark yang banyak di tubuh gadis itu. Hanna tak berhenti mendesah di bawahnya.
"Ahhsss"
Suara desahannya menjadi candu bagi Siwon.
Seperti sirine yang memacu gairah lelakinya untuk berbuat lebih jauh.
Mulutnya terus menghisap dan sesekali menjilati denyut nadi leher Tiffany.
Ia menyukai aroma bayi di tubuh Tiffany.
Itu membuatnya nyaman. Sesekali tangannya meremas payudara Tiffany yang terbalut bra.
Terus berlanjut hingga bibirnya berlabuh pada belahan dada Tiffany.
Ia mengecup tepat pada tengah-tengah belahan dadanya.
Mata-nya menatap dengan lapar payudara Tiffany yang terbalut bra bercorak sama dengan lingerienya.
"Kau indah" puji Siwon
"Akkhh Oppaahhss" Siwon tidak membuka kaitan bra itu melainkan langsung merobek bra itu dan melemparkannya ke lantai.
Ia terlihat seperti singa jantan yang sedang menerkam mangsanya.
"Aakkshh ouhh" Tiffany mendesah merasa tangan kekar Siwon menangkup payudaranya yang sangat berisi.
Ibu jari Siwon memainkan dan menekan puting kiri dan kanannya bergantian.
"aahhh" Tiffany mendesah saat merasa sesuatu yang hangat mengalir di kewanitaanya. Siwon menyadarinya dan tersenyum nakal, gadis ini sangat menikmati permainnanya rupanya.
Ini belum apa-apa Sayang.
Tangannya menarik, memilin dan mencubiti puting kecokelatan milik Tiffany. Membuat puting susu itu semakin keras dan menegang.
"Aahhss Oppaahss jebalhh"
"jebal apa heum?"
"A-aakuhh.."
"Apa yang kau inginkan?" Siwon mencoba memancing gairah gadis itu.
Ia mengeluarkan evil smirknya -yang membuatnya beribu-ribu kali lebih tampan- dan Tiffany sangat terpsona melihatnya.
Memangnya Tiffany saja yang tersiksa?
Siwon juga merasakannya. Bahkan lebih parah. Pusat tubuhnya terasa mau meledak akibat tarik ulur seperti ini.
"aahhhs" Tiffany memekik saat tangan Siwon mencubiti putingnya sedikit keras.
"Aah oppaahhh"
"Katakan apa yang kau inginkan eoh?"
"Ahhhss" Tiffany merasa malu mengutarakannya, sehingga hanya desahan seksinya yang keluar.
Ia merasakan kewanitaanya berkedut. Astaga. Orgasme lagi Nona ?
"Bibir aahh... Bibir muhh" Tiffany mengatakan itu tersenggal senggal lantaran ia merasa bibir basah Siwon mengecup detak jantungnya yang sangat cepat itu.
Ia juga merasa saliva Siwon membahasi buah dada kirinya.
"Aahahh ooohh aahhh"
Ucapan Tiffany membuat Siwon merasa senang sekaligus bergairah.
Ia langsung memasukkan puting kanan Tiffany ke dalam mulutnya.
Menghisap, melumat dan menarik puting itu dengan giginya. Terus melakukannya berkali-kali.
Tiffany melihat mulut Siwon yang melahap rakus puting susunya dan meremas payudara montoknya dengan teratur.
Hal ini membuatnya semakin terangsang.
Terlebih saat ia melihat Siwon menjilat ujung putingnya kemudian menarik putingnya yang semakin tegang dengan gigi-giginya. Ouch, itu pemandangan yang sangat menggairahkan!
"Oouhhhh Opppaahhh Aahshshah"
Tiffany merasa berada di atas awan sekarang karena kenikmatan yang bertubi-tubi pada tubuhnya.
Siwon melepas puting kanan gadis itu.
Beralih pada puting kirinya dan memberi perlakuan serupa. Sementara jari-jari panjangnya menelusup masuk di balik g-string Tiffany.
Mengusap kewanitaan Tiffany.
Ia mengerang tertahan merasakan betapa nikmatnya payudara Tiffany dalam mulutnya.
Payudaranya begitu kenyal dengan sepasang puting kecokelatan indah yang mengeras dibawah lidahnya. Ia sedikit mengigigit puting itu. Dan menekan-nekan ujungnya dengan lidahnya.
Ia memasukkan dua jarinya seklaigus dalam lubang kewanitaan gadis itu. Kemudian turun setelah merasa puas bermain dengan payudara montok isterinya.
Ia juga merobek g-string Tiffany.
Matanya semakin berkabut nafsu melihat vagina merah muda Tiffany yang basah.
Langsung saja ia menenggelamkan kepalanya di organ sensitif Tiffany. Mulutnya mengecupi bibir kewanitaanya.
Tersenyum nakal saat mencium wangi harum vagina Tiffany.
Kemudian bibirnya bergerak melumat dan menggigit klitoris gadis itu. Membuat Tiffany tersentak.
"Aaakhh aahhh"
Kakinya mendang-nendang tanpa arah.
Tanganya meremas kuat-kuat sprei di bawahnya. Merasa sangat snagat nikmat atas permainan Siwon.
"Aakhhh"
Gadis itu, Tiffany. Orgasme untuk yang ketiga kalinya.
"Kau benar-benar menggairahkan" Siwon langsung membuka kemeja putih gading miliknya dan celana kainnya.
Tiffany terpana melihat lengan kekar suaminya yang berotot dan perut sixpacks milik Kyuhyun. Suaminya benar-benar seperti titisan dewa Yunani.
"Ini mungkin akan sakit. Aku akan mencoba perlahan"
"N-Neh"
Tiffany menahan perih saat kepala junior besar Siwon menembus masuk lubang kewanitaannya yang teramat sempit.
Ia meremas payudara kiri Tiffany, mebantu meredakan rasa sakit gadis itu.
Siwon mengerang nikmat merasakan kejantanannya diremas kuat di dalam sana. Ia berhenti saat menemukan selaput dara gadis itu.
Kemudian menarik kejantannya
"Oppa ahh??"
Dan, langsung menhentaknya dengan kuat.
Membuat Tiffany menjerit tertahan karena bibirnya dibungkam Siwon dan payudaranya di remas kuat. Ibu jari Siwon menari nari di atas putingnya.
Awalnya memang sangat sakit, tapi semakin lama, Tiffany menikmatinya. Siwon memperlakukannya dengan lembut.
Membuat Tiffany merasa jika Siwon masih memberi rasa hormatnya terhadap gadis itu terlepas apapun alasan ia menikahi Tiffany.
Malam itu, kamar kedua pengantin baru dipenuhi oleh desahan dan suara-suara erotis.
Entahlah mereka melkukannya hingga ronde ke berapa. Biarkan sepasang anak Adam itu menikmati malam pertama mereka.
***
Sinar matahari dan suara cicitan burung membangunkan tidur nyenyak seorang pria, ia mengerjap beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang tertangkap oleh retinanya. Ia mengeratkan pelukannya di tubuh gadis , ahh, anni.. wanita yang tertidur di sampingnya.
Ia dapat merasakan puting payudara Tiffany bergesekkan dengan dada bidangnya yang juga polos.
Bedcover bewarna putih membungkus tubuh polos mereka bedua.
Siwon meniup-niup kelopak mata Tiffany, hendak membangunkan pemiliknya. Perlahan namun pasti, Tiffany mulai mengerjap-ngerjapkan matanya.
Wajah rupawan milik Siwon menjadi pemandangan paginya kali ini. Sungguh indah!
"Bangunlah, aku harus bekerja" ujar Siwon dengan suara khas baru bangun tdiur.
"Oh, Ne" Tiffany bangun dan hendak memakai pakaiannya. Ia mencari-cari pakaiananya di lantai, tapi nihil. Sedetik kemudian, ia baru ingat jika pakaiannya dirobek paksa dan mengenaskan oleh Siwon. Mengingat pergumulan panas mereka membuat pipinya merona. Sekarang, ia juga mengetahui jika Choi Siwon, suaminya, adalah pria gagah dan perkasa terutama saat di ranjang.
Well.. selamat Choi!
"Mengapa masih di situ eoh? Kau tak mau mandi?" tanya Siwon
"A-aku mau mandi. Tapi... Bajuku.. aku tidak mungkin berdiri dengan keadaan seperti ini, jika selimut ini ku pakai, maka tubuhmu akan terlihat O-oppa" ia mengatakan itu dnegan gugup. Pipinya merona saat mengatakan kata terakhir.
"Well, jika begitu kita mandi bersama saja"
Hal itu membuat Siwon menyeringai iblis.
"Nde????"
"Wae? Aku sudah melihat seluruh tubuhmu tadi malam bukan?" Siwon langsung mengangkat tubuh Tiffany dengan mudah dalam gendongan kekarnya.
"A-aku bisa mandi sendiri Oppa."
Percuma, Siwon tak akan mendengarnya.
Mengurung Tiffany dalam kamar mandi dengan pergumulan panas mereka jauh lebih baik.
Benar saja, tak lama kemudian desahan suami-isteri itu terdengar memnuhi kamar mandi suite hotel berbintang lima itu.
***
TBC