________________*-*________________
Tok..tok..tok..
Siapa ya malem malem ngetuk pintu kamarku?
"Zahra,ini umi nak"
Oh..ternyata umi,ada apa ya?
"Iya umi, sebentar ya"
Cklekk...
"Iya umi,ada apa?"
"Sayang.. umi sama abi mau ngomongin sesuatu sama kamu,nanti turun kebawah ya!"
"Iya umi,tapi zahra pake cadar dulu ya"
"Tidak usah makai cadar zahra,pak jono lagi di depan kok"
"Alhamdulillah,tapi alangkah baiknya jika tidak mengundang kejahatan syetan umi"
"Baiklah, umi tunggu dibawah ya nak"
"Na'am umi"
Di kamar.
Cadar hitamku kini telah basah karena ucapan abi tadi,aku tidak marah sama mereka.
Hanya saja aku belum siap untuk menjalankan sunnah rasul yang satu ini,usiaku baru 19 tahun di usia muda seharusnya aku sibuk memperbaiki diri dan menuntut ilmu sebanyak banyaknya. Aku takut kalau dia nanti malah membenciku apalagi aku tidak mengenalnya.
Flasback.
"Sini duduk di deket abi sayang"
"Iya bi,ada apa yah bi? kata umi abi mau ngomong sama zahra" Sebenernya abi ngomong apa ya? zahra kepo deh...
"Umi boleh ambilin abi minum dulu? Tolong ya umi sayang" ucap abi sambil menggoda umi
Duh..romantisnya lihat deh pipi umi merah,jadi pengen kayak mereka bisa romantis sampe usia segini.
"Zahra,sebelumnya abi minta maaf ya?"
"Sebenernya kenapa sih bi?"
"Kamu mau kan nurutin permintaan umi sama abi?, kamu mau kan jadi anak yang sholihah?"
"Tentu jelas zahra mau bi"
"Jadi gini ra, abi sama umi sepakat buat ngejodohin kamu sama anak temen abi, tenang aja dia anaknya baik baik kok insyaAllah sholeh"
Ya Allah kenyataan apalagi ini?
Rasanya petir menyambar kepala dan hati zahra ya allah, zahra belum siap untuk ini tapi zahra tidak mau jadi anak durhaka karena tidak nurut orang tua.
Kuserahkan semuanya padamu ya Allah.
"Gimana ra? Kamu maukan?"
"Tapi bi-- zahra tidak kenal sama dia" ucapku agak lama
"Tapi sebentar lagi kenal kan? Cinta itu datang karena terbiasa putriku, abi juga dulu begitu selepas tamat mondok abi langsung di jodohin sama umi kamu,awalnya abi tidak kenal dan tidak cinta tuh sama umi,tapi sekarang abi malah gabisa jauh jauh sama umimu" jelas abi sambil meluk punggung umi dari samping, kamipun tertawa bersama,
Namun hanya sebentar,suasana yang sempat cair tadi kini kembali membeku,aku ragu untuk menjawabnya
"Gimana ra keputusanmu?"
Akupun mengambil nafas kemudian membuangnya perlahan
"Bismillah bi zahra mau,apapun yang umi abi minta selagi zahra sanggup zahra bakal lakuin itu dengan ikhlas"
"Putriku tidak pernah berubah,selalu membanggakan abi,terimakasih nak"
"Putri umi juga bi!" Sela umi tak terima
"Hehe..iya iya putri kita berdua"
Ucap abi sambil memeluk dan mengelus kepalaku yang berlapis kerudung dan di susul juga pelukan dari umi
"Zahra istirahat dulu yah umi abi, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam" ucap umi abi serentak
03:00
Bunyi alarm nyaring ditelingaku,
mataku sedikit bengkak karena menangis terlalu lama tadi,sampai akhirnya kakiku melangkah kedalam kamar mandi dikamarku untuk mengambil wudhu karena aku akan sholat tahajud.
"Ya Allah jika ini memang kehendakmu atas takdirku yang harus menikah diusia muda dan dijodohkan adalah cara terbaik agar diriku bisa lebih dekat denganmu maka zahra dengan ikhlas menerimanya, semoga abi tidak salah memilih suami untuk zahra, semoga berkat dirinya zahra bisa lebih dengat dengamu ya robb.. semoga zahra bisa jadi istri yang baik untuknya begitupun sebaliknya,semoga kami jodoh dunia akhirat.
Aamin ya robbal'alamin"
Zahra mencurahkan isi hatinya selepas sholat tahajud dengan berdo'a kepada sang khalik.
Semoga dengan ini ia lebih tenang, apalagi setelah jawaban langsung dari Allah lewat mimpinya setelah zahra sholat istiqoroh dan memang benar jodohnya ialah lelaki yang di jodohkan oleh abi tadi walaupun dirinya belum melihat lelaki itu secara langsung namun ia yakin itu.
05:30
"Umi masak apa hari ini?"
"Umi masak telor semur sayang, kamu suka kan?"
"Zahra selalu suka apa yang umi masak, kecuali udang hehehe"
"Iya anak umi"
"Umi zahra bantu ya,tapi sebelumnya zahra nyuci piring dulu yah mi"
"Tapi kalo cadar kamu basah gimana? kenapa makai yang panjang sih ra?"
"Yang lain pada kotor mi, zahra pelan pelan kok mi ga kenceng kenceng lagi hehe"
"Yasudah, habis itu bantu umi motong bahan bahan yang lain ya?"
"Siap dunda ratu!"
Saut zahra dengan tangan hormat namun dipenuhi busa, ga kebayang gimana lucunya
"Abiii...ini masakan ala umi dan zahra telah sampaiiii jeng..jeng..jeng"
"Wahhh..kelihatannya enak tuh?anak abi nurunin uminya yah pinter masak"
"Iyadong abi,kan sebentar lagi zahra akan menikah betul begitu ra?"
"Eh..iy--ya umi"
Di tempat lain.
"APA?"
"Zakih jaga nada bicaramu nak"
"Tapi bun--
"Zakih ini udah keputusan ayah sama bunda,dia anaknya sholehah zak" sela fadhli ayah zakih cepat
"Tapi saya tidak mencintainya yah, ayah tahu sendirikan kalo saya mencintai sarah"
"Ya Allah zak,sadar nak sadar dia cuman manfaatin kamu doang"
"Sarah ngga manfaatin zakih bun, dia tulus cinta sama zakih,dan zakih tidak mau menikah dengan wanita pilihan ayah itu"
"Ok jika itu pilihan kamu dan kamu kepengen jadi anak durhaka sama orang tua, tapi asal kamu tau zak ayah tidak akan merestui kalian SUMPAH DEMI ALLAH"
"Astagfiruallah al-adzim yah, mau gimanapun zakih anak kita"
"Tidak bun,itu pilihan dia padahal ayah hanya pengen yang terbaik buat dia,wanita itu si sarah tidak baik buat anak kita bun"
"Hiks..hiks..hiks"
"Bun jangan nangis,zakih lemah kalo bunda kayak gini"
"JANGAN SENTUH ISTRI SAYA!"
"Ya Allah ayah..hiks..hiks"
"Ayah kenapa sih tidak minta pendapat saya dulu? ayah terlalu ditutupi oleh kebencian ayah kepada sarah padahal dia baik yah dia juga sayang sama saya"
"Diam disini! Ayah mau ambil sesuatu"
Brukh..
"Itu semua bukti bukti bahwa sarahmu bukan wanita baik baik"
Kulihat satu persatu foto yang di beri ayah tadi, Astagfiruallah apa benar ini sarah?
Kenapa dia berduaan dengan laki laki lain?
Kenapa sarah berpakaian seperti ini?
Semua itu tidak benar! Ini pasti akal akalannya ayah diakan licik, sarahku tidak seperti ini!
"Saya tidak percaya ini semua yah"
"Zakih sayangku sadar kamu nak,Ya Allah bukakan mata anakku yang telah di butakan cinta ini hiks.." ucap bunda seraya meluk ayah
"Bun--
"Tidak ada bantahan, pokoknya kamu harus menikah sama pilihan ayah, lagian kurang jelas apa lagi sih zak? Bukti buktinya udah ada kenapa kamu masih ngelak? Inget ini zak,jika kamu berani menolak permintaan ayah sama bunda maka jangan harap bisa bertemu dengan kami lagi" ucap ayah menggebu, "maafkan ayah nak jika terdengar egois tapi ini demi masa depanmu zak,ayah sayang sama kamu" -batin fadhli
"Oke oke saya terima, Assalamu'alaikum" ucapku seraya menyalami tangan mereka dan pergi ke rumah sakit untuk bekerja
"Assalamu'alaikum sar, temenin mas sarapan ya di kantin nanti"
"iya mas"
"Yasudah mas berangkat dulu yah, kamu sudah nyampe?"
"Sudah kok, dari 10 menit yang lalu"
"Kalo gitu tunggu mas ya, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Bersambung...
Gak sabar dengan lanjutannya?
Kuy vote and komen di bawah 👇,biar author semangat nulisnya😉
Salam hangat
DNA❤