FIRE ON FIRE -Psycho family {...

By CielAmora

1.1M 86K 5.3K

---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire... More

Prologue
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14 End
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40

Chapter 11

23.3K 2.6K 399
By CielAmora

---War---
.
.
.

Semua orang terlihat saling berpegangan erat seolah saling menguatkan satu sama lain. Apalagi sekarang mereka terpaksa harus berlindung di gudang taman belakang kampus yang ternyata merupakan markas rahasia Jaehyun.

Mereka juga terlihat hanya bisa diam menatap satu persatu wajah 4 Park yang terlihat tenang padahal situasi sedang sangat genting.

Diluar bahkan masih terdengar suara tembakan dan ledakan dibeberapa titik.

"Terima kasih hyung" ucap Jaehyun pada Taeyong yang ternyata sudah mengendalikan seluruh alat elektronik di kampus dengan menggunakan komputer layar besar milik Jaehyun. Hingga semua orang bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi diluar sana.

"Bukan hal besar Jae"

"Kau masih marah padaku ya?"

"Huh?"

"Itu-- kau masih memanggilku Jae"

"Aku---"

"Owh. owh! come on lovebird don't make me jealous of you two" decak Jeno yang sejak tadi tidak mau jauh dari Chanyeol namun masih memasang wajah dinginnya.

"Lanjutkan nanti hyung. Sekarang kau harus menjelaskan semua situasi" imbuh Mark seraya menatap CCTV di depannya dan menghela napas panjang saat melihat banyaknya orang yang datang.

"Prince. Kau penguasa tempat ini kan? Kuyakin kau lebih tau soal semua titik dikampus" ucap Chanyeol yang membuat Jaehyun terlihat berpikir sebentar kemudian menoleh menatap Taeyong.

Entah apa yang dipikirkan si sulung yang tiba-tiba malah mencium kilat bibir pria manis itu kemudian tersenyum tipis sementara Taeyong yang mendapat serangan dadakan hanya bisa membeku.

"Jangan protes No. Aku perlu mengisi tenagaku" ucap Jaehyun sebelum Jeno membuka mulutnya hendak memaki kakaknya itu.

"Okey. Ayo berkumpul" ucap Jaehyun seraya membersihkan meja panjang ditengah ruangan dan menunjukan denah kampus.

"Pertama, seluruh kampus ini bisa diawasi dengan CCTV kurasa itu salah satu keunggulan kita disini. Yongie hyung yang akan menuntun kita dari sini" ucap Jaehyun memulai yang membuat ketiga Park lainnya mengangguk paham.

"Ada 3 kubu yang menyerang kita semua disini. Klan Byun, Park dan kaum tidak jelas. Menurut pengamatanku mereka pasti sudah mengepung segala sisi"

"Tidak semua hyung" ucap Mark memotong seraya menunjuk sebuah titik.

"Aku dan Jeno sudah membereskan titik itu" lanjutnya yang membuat Jaehyun mengerjap pelan seraya berpikir sebentar.

"Kalian yakin?"

"Tentu hyung. Aku juga sudah memblok jalan itu hingga tidak mungkin mereka bisa menyusup melalui jalan itu lagi jika bersikeras maka BOOM. WE GO UP!" imbuh Jeno seraya berseru senang yang membuat Chanyeol menyeringai bangga.

"Dad. Apa kita masih tidak boleh membunuh mereka semua? Atau paling tidak separah apa batas luka yang bisa kami berikan?" tanya Jeno tiba-tiba yang membuat Chanyeol melirik kearah CCTV sebentar kemudian tersenyum miring.

"No need to hold boy's. Just kill them with no mercy" ucap Chanyeol yang malah membuat ketiga putranya itu ikut tersenyum miring.

"Itu adalah perintah yang tidak mungkin ditolak Dad" balas Mark.

"Bagus. Jadi masalah selesai. Kita hanya harus berimprovisasi dengan indah" seru Jaehyun yang membuat Chanyeol terkekeh mendengarnya.

"Meski begitu kita tetap butuh rencana kid's. Pertama harus ada yang menghadapi mereka secara langsung melalui jalan utama dan aku akan dengan senang hati melakukannya. Sudah lama aku ingin mengajari kalian secara langsung" ucap Chanyeol yang masih mempertahankan senyumnya.

"Itu usul yang bagus. Kalau begitu biar aku yang mengeksekusi bagian ini" ucap Jaehyun seraya menunjuk titik yang dia maksud.

"Aku ahli dalam menyelinap kurasa menghabisi mereka tanpa mereka sempat sadari juga menyenangkan" ucap Mark kemudian menatap Jeno.

"Tidak! Aku tidak mau tinggal disini untuk menjaga mereka semua sementara kalian bersenang-senang hyung. Aku akan ikut menghajar mereka bersama Daddy" ucap Jeno yang sudah lebih dulu menyiapkan senjatanya sebagai tanda tidak mau dibantah.

"Lalu siapa yang akan menjaga semua orang?" tanya Jaehyun yang melirik kearah teman-temannya.

"Kami memang bisa berkelahi Jay tapi kami tidak yakin bisa bertahan lebih lama" ucap Johnny yang hanya diangguki Yuta dan yang lainnya.

"Kita juga butuh seseorang menjaga Yongie hyung. Terlalu berisiko meninggalkan pusat kendali" gumam Jaehyun yang terlihat berpikir keras.

"Biar aku yang melakukannya" ucap seseorang yang baru saja masuk dengan jas putih yang terlihat berubah warna menjadi merah karena noda darah yang mengotori hingga sampai kesepatu yang dipakainya.

"PAPA!!" pekik Park bersaudara seraya berlari memeluk Baekhyun yang melepaskan belati yang dipegangnya sembarangan.

"Kalian hebat jagoan" ucap Baekhyun yang kemudian menatap lekat kearah Chanyeol yang membalas tatapan itu sejuta makna.

"Pergilah. Kita selesaikan ini dengan cepat" ucap Baekhyun seraya berjalan kearah Chanyeol yang masih mematung.

"Aku merindukanmu hubby" bisik Baekhyun yang mengecup singkat bibir bervolume itu kemudian tersenyum cantik.

"Ayo habisi mereka sayang. Kau tidak merindukanku?" bisik Baekhyun lagi yang akhirnya membuat Chanyeol tersenyum dengan mata berkilat.

"Hancurkan mereka boy's" titah Chanyeol yang membuat ketiga putranya itu kompak berbalik dan melangkah keluar begitu juga Chanyeol yang langsung mengikuti ketiganya dengan sebuah pistol ditangannya.

"Hallo semua. Bagaimana rasanya berada ditengah perang?" tanya Baekhyun dengan nada yang dibuat bercanda kemudian menatap lekat kearah CCTV.

"Tunjukan pada para keparat itu anak-anak. Kalau sekarang tidak akan mudah menjatuhkan Daddy kalian jika hanya mengancam dengan membunuh kalian" gumam Baekhyun dengan nada dinginnya kemudian mengedarkan pandangan kesekeliling.

"Apa ada yang bisa menggunakan senjata?" tanya Baekhyun lagi yang membuat beberapa orang terlihat mengangkat tangan. Bahkan beberapa orang pengajar juga ikut mengangkat tangan.

"Ternyata kalian memang masih anak-anak" ucap Baekhyun yang terlihat berjalan kearah pintu dan menguncinya.

"Hey! Gunakan otot kalian itu untuk mendorong lemari yang disana!" titah Baekhyun pada beberapa pria muda itu yang dengan cepat menurut.

Sungguh aura Baekhyun sekarang sangat mengerikan. Seolah apapun perintah yang keluar darinya tidak bisa dibantah.

Sementara itu Chanyeol sekarang hanya terlihat terbahak melihat hasil kerja Jeno yang sudah menghajar para penyerang tanpa ampun bahkan mereka baru saja memulai serangan balasan.

"Bagaimana hasilnya Dad? Tidak buruk untuk seorang pemulakan?" tanya Jeno seraya menjilat sedikit darah yang mengalir disamurai yang tadi dipakainya menghabisi beberapa orang itu.

"Yeah. Kau masih harus belajar banyak soal bagaimana menggunakan katana pada Jaehyun dan juga Sehun little prince" ucap Chanyeol yang menendang kasar potongan tubuh di depannya.

"Daddy benar. Aku pernah melihat Jae hyung melakukannya beberapa waktu lalu"

"Owh ya? Kapan?" tanya Chanyeol yang sebenarnya bisa menebak kapan hanya saja berbincang dengan putra bungsunya itu lebih menyenangkan.

"Saat kami membantai sebuah hotel untuk menyelamatkan Papa" jawab Jeno yang membuat langkah Chanyeol terhenti.

Okey. Chanyeol tidak tau soal itu.

"Apa yang mereka lakukan pada Papamu?" tanya Chanyeol yang terdengar dingin dan itu membuat Jeno dengan cepat tersadar kalau sekarang ayahnya sedang dalam mode marah level tinggi seperti Jaehyun.

Hal itu harus dimanfaatkan bukan?

"Si keparat itu hampir memperkosa Papa" ucap Jeno seraya menekankan kata 'hampir' yang membuat Chanyeol meradang sementara Jeno malah tersenyum miring.

"Brengsek" geram Chanyeol yang langsung melangkah cepat mencari sasaran untuk melampiaskan kemarahannya.

Sementara Jeno hanya terkekeh geli melihat hasil dari manipulatif yang dia lakukan tadi.

Bukankah dia sangat hebat? Bahkan seorang Phoenix pun bisa dipengaruhi oleh si bungsu yang memang mewarisi kelicikan sang Papa.

.
.
.
.
.

Mrs.Oh

Huff.Prepare myself for sadistic scenes.

Continue Reading

You'll Also Like

4.6M 433K 53
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN😈 Argos, geng legendaris yang saat ini sedang dipimpin oleh R...
49.4K 2.3K 22
°°° "Kenapa harus aku" "Yang memiliki takdir seperti ini?" "Ada banyak orang diluar sana" "Tapi kenapa aku?" "I hate all" °°° Sequel dari I Am P...
203K 2.4K 2
*Highest Ranked At Fantasy : #44 *Highest Ranked At Yandere : #1 *Highest Ranked At xReader : #8 *Highest Ranked At Reverse Harem : #1 #Highest Ranke...
118K 8.7K 25
Bagaimana jadinya jika seorang ayah menyukai anaknya sendiri, tentu saja aneh bukan Begitu juga yang dirasakan oleh Sasuke yang notabene seorang ay...