BAGAS[COMPLETED]

By Kazumi-rin

16.8K 605 76

Seorang lelaki tampan,yang memperjuangkan cintanya pada seorang gadis cantik.Nara,nama gadis itu adalah Nara... More

=01=
=02=
=03=
=04=
=05=
=06=
=07=
=08=
=09=
=10=
=11=
=12=
=13=
=14=
=15=
=16=
=17=
=18=
=19=
=20=
=21=
=22=
=23=
=24=
=25=
=26=
01.‛Pandangan Bagas'
×02×
×04×
×05×
×06×
×07×
×08×
×09×
×10×
×11×
×12×
×13×
×14×
×15×
×16×
×17×
×18×
×19×
×20×
×21×
×22×
×23×
×24×
×25×
×26×
×27×
28
29
30
31
32
33
34
35
36[TAMAT]

×03×

153 8 0
By Kazumi-rin

  Saat Bagas ada dikelas,jam pelajaran dimulai, tak ada guru yang masuk,Bagas bosan.Ia pun pergi ke ruang osis untuk tidur disana.
   Saat ia sampai disana,kedua ujung bibirnya terangkat,tersenyumlah ia melihat wanita yang ia cintai itu tengah tertidur pulas di sofa.Bagas mendekat.Lucu banget sih kalo lagi tidur,gemes deh Pikir Bagas.Wajah Bagas mulai mendekat kearah Nara.Seketika mata Nara terbuka.
"Mau ngapain lo kak!"Sentak Nara dengan memandang wajah Bagas

Bagas pun menjauh,"Untung aja indonesia ini ngelarang warganya buat ciuman bebas"Ucap Bagas sembari duduk dikursinya

"Jadi kalo gak dilarang,lo mau nyuri first kiss gue gitu?"Omelnya bangun dari posisinya berpindah duduk

"Niatnya sih gitu"

"Sembarangan!"

"Udah ah,sana taro tas lo.Lo telat kan?nanti kalo ketahuan sama yang laen lo dihukum"Ucap Bagas

"Nanti kalo rapat chat aja"Sahutnya kemudian pergi

"Ra ra,lo ini gak sadar apa gue suka sama lo?"Ucap Bagas berbicara sendiri

   Hening.Diruangan itu sangat hening,bahkan Bagas pun tak mengeluarkan suaranya.Dia bingung mau berbuat apa,rasanya sangat malas.Hingga beberapa saat kemudian,Bagas mendengar keributan dikoridor.
    Sampailah ia di koridor,tampak Nara tengah ditarik paksa Nanda.Saat Nanda menggeret Nara,Bagas datang menendang Nanda dengan satu kakinya,hingga Nanda terdorong kedepan.
"Beraninya lo maksa sekertaris gue!"Tegas Bagas.

Nanda pun menoleh,"Bgst!"Nanda pun pergi dengan seorang teman lelakinya.

"Lo gak papa kan Ra?gak ada yang sakit kan?" Tanya Bagas khawatir

"Nggak kok kak,makasih"Jawabnya tersenyum manis.

"Yaudah Ra,gue sama Indah ke kelas ya"Ucap Laila.

Nara pun mendekat dan memeluk mereka berdua,"Makasih ya kak udah tolongin Nara"Ia pun melepaskannya.

"Santuy kali Ra"Ucap Indah

"Kita pergi ya"Ucap Laila

Dijawab anggukan dan senyuman manis dari Nara.

"Ihh kaya nonton drama korea deh tadi"Ucap seorang cewek.

"Iya,kaya drakor fav gue itu"-

"Gue kekelas ya kak"Ucap Nara berjalan.

"Iya"

    Bagas pun menaiki tangga,berjalan menuju kelasnya.Ia pun menabrak seorang cewek,hingga buku yang cewek bawa itu bertaburan.
"Jalan pake mata!"ketus Bagas,kemudian pergi.

"Dia yang nabrak gak mau bantuin lagi"Ucap Cewek,berkulit putih itu,membereskan bukunya.

   Bagas pergi menemui Akbar yang kini berada dikelasnya.Berkumpul dengan beberapa cowok, membicarakan hal hal yang berkaitan dengan dunia lelaki.
"Gimana ama Nara gas?"Tanya Akbar

"Loh,Bagas suka sama Nara?cewek kelas 10 yang galak itu kan?"Ucap Oki

"Iya,manis kan?"

"Mata lo picek?"Tanya Satyo

"Engga kok"

"Alah udah ayo kekantin,laper nih"Ajak Akbar

"Kuy lah"

   Mereka pun pergi ke kantin,sangat ramai. Mereka duduk di salah satu lingkaran kursi yang melingkari meja bulat.Bagas melihat Nara tengah bercanda ria diseberang sana.Bagas mendapat telepon dari bu dwi,ia disuruh mengumpulkan anggota osis sekarang,karna tamu sudah datang.Ia langsung berlari menuju ruang osis,dansampainya disana ia mengotak atik ponselnya.

Osis Sma Galaxy

Bagas
kumpul diruangan sekarang!
c

epet gue kasih waktu dua menit

"Dih mana sih ini anak buah,lama sumpah" Omelnya sendiri

   Beberapa saat kemudian,semua anggota osis berkumpul di ruangan itu.
"Untung aja tamunya belum dateng"Ucap Rista, anak 11 Ipa3

"Rapihin baju kalian,enam orang sambut tamu di gerbang,tiga orang siapin konsumsi" Ucap Bagas memerintah

   Beberapa orang yang diperintah Bagas pun mulai pergi dari ruangan itu.Kini hanya ada Bagas dan beberapa anggota osis lainnya.
"Gas,nih lo beneran jadi ketua osis?" Tanya Yoga tak percaya

Bagas terkekeh,"Lo gak percaya?"

"Apaan sih kak Yoga kok kaya gitu,ya beneran lah kak Bagas jadi ketua osis" Tungkas Kayla

"Ya gue gak percaya aja" Sahut Yoga

"Udahlah,percaya aja sama gue.Udah siap siap tamu udah mau sampe" Ujar Bagas

   Sampainya mereka diruang Osis,Bagas dan anggota osis lainnya yang tersisa pun menyambutnya lagi dengan hormat.Semua pun duduk dengan rapi. Bagas dan Raka duduk bersampingan,sebagai ketua osis dari masing masing sekolah.Mereka berdua pun menjelaskan konsep yang akan dibuat pada festival itu.Semuanya pun menyetujui,acara akan diadakan di Sma Galaxy,karna tempatnya yang lebih luas.Acara akan diselenggarakan 2 minggu lagi.Anggota osis Sma Arisuma pergi dari ruangan itu dan kembali ke bus nya. Seluruh anggota osis Sma Galaxy pun berdiskusi tentang pakaian yang akan mereka pakai nanti disaat acara.Mereka pun menyetujui saran Aurel,yang menyarankan "Modern Fashion". Seluruh anggota osis pun pergi menuju kelasnya masing masing.
   Bagas berjalan dengan santai bersama Akbar menuju kelas mereka.Saat dalam perjalanan,Bu Dwi memerintahkan Bagas untuk pergi membeli beberapa pernak pernik festival.
"Bagas"Panggil Bu Dwi sembari berlari kecil mendekati Bagas dan Akbar

" Kenapa bu?"Tanya Bagas

"Kamu beli pernak pernik ya,ini uangnya,ajak temen kamu" Ujar bu Dwi memberikan sejumlah uang

   Bagas menoleh kearah Akbar dan Akbar menggeleng,mempertandakan ia tidak mau diajak membeli pernak pernik itu.
"Iya bu" Sahut Bagas dengan ekspresi cukup kesal

"Yaudah hati hati ya" Kata bu Dwi sembari pergi meninggalkan mereka berdua

   Setelah mendapatkan tasnya,Bagas kembali berjalan menuju tempat parkir.Sebelum itu ia mengkonfirmasikan ke grup Osis-nya,untuk mencari teman pergi.

Osis Sma Galaxy

Bagas
Kalo ada yang free dirumah
Ada yang bisa bantu saya gak?

Rista
Sorry gas gue gak free

Aurel
Aku juga enggak kak

Bagas
Ada yang free gak?gye butuh bantuan
Gue jemput,tenang aja

Nara
Saya free kok kak

Mimpi apa gue semalem astaga,ini bener nih mau jalan berdua ama Nara?

Bagas
Kirim alamat rumah lo

Nara
Ketemu dijalan depan kompleks
Aja kak

Bagas
Terserah lo

Nara
Jalan mentari

Bagas
Lima menit lagi gue sampe

Okeww oteweee

  Bagas langsung melajukan mobilnya menuju jalan cempaka.sampainya disana,Nara belum terlihat,hingga akhirnya beberapa menit kemudian,Nara mulai terlihat dari mobil,Bagas keluar dari mobilnya.
"Lama banget sih"Ucapnya kesal

" Jauh woy rumah gue!"

"Salahnya gak mau dijemput didepan rumah"

"Terserah gue ya,udah ayok buruan" Ucap Nara sembari tubuhnya memasuki mobil Bagas

   Bagas pun masuk kedalam mobilnya dan mulai berkendara.Mereka menuju pusat perbelanjaan dan mengarah ke toko pernak pernik.
"Kita mau ngapain sih kak?" Tanya Nara,mata coklatnya kini menatap Bagas

"Udah lo ikut aja" Jawabnya

   Sampainya disana,Bagas membeli beberapa hiasan untuk acara festival nanti,tentunya dibantu Nara untuk memilih.Semuanya sudah terbeli,mereka pun beristirahat di salah satu resto.
"Lo mau makan apa?" Tanya Bagas

"Samain aja kaya lo"jawab Nara dengan fokus terhadap ponselnya

"Beneran nih?" Tanya Bagas lagi

Nara memutar kedua bola matanya malas,"Iya kak Bagas Arsenio Raymond"ia kembali fokus terhadap ponselnya

  Bagas hanya memesan makanan saja,itu saja hanya nasi goreng.Beruntung saat makanan datang diberi minuman gratis berupa air putih. Nara terkejut melihatnya.
"Nasi goreng sama air putih doang?" Tanya Nara dengan mengangkat satu alisnya

"Iya yuk makan"

   Selesainya,Bagas kembali mengantarkan Nara pulang,kini ia mengantarnya hingga sampai depan rumah Nara.
"Makasih kak udah nganter" Ucap Nara sembari membuka pintu mobil

"Iya sama sama,"

   Nara pun masuk kedalam rumahnya,dan saat Bagas akan pergi,seorang memanggilnya.
"Gas" panggil orang itu yang tak lain adalah Raka

   Bagas mematikan mesin mobilnya dan turun menghampiri Raka,"Apa?"

"Gimana kalo kita taruhan?"

"Taruhan?"

"Yap,siapa yang paling cepet dapetin hati Nara, dia yang menang"

Bagas terkekeh,"Apa lo bilang?Nara bahan taruhannya?.Bro,gue suka sama Nara itu tulus"

"Terserah lo,yang penting gue tetep akan deketin Nara"

"Terserah" Bagas kembali berjalan menuju mobilnya dan langsung pergi dari tempat itu.

🍂🍂🍂

   Saat ini sudah genap satu minggu menuju festival.Pagi yang mendung,cuacanya tak mengenakkan badan untuk menyentuh air. Namun tidak untuk Bagas,ia sudah siap bahkan sejak subuh tadi.
    Bagas tengah bersantai dengan menonton kartun anak anak di apartemennya.Sesekali ia melihat jam untuk memastikan agar ia tak telat berangkat sekolah.Ponselnya berbunyi,pertanda seorang memberikan pesan untuknya,saat ia buka ternyata nama Nara terpampang jelas disana

Nara

Woy 07.05
Gas lo dimana?kak Raka udah
Disini 07.05

    Bagas langsung mematikan televisinya dan keluar dari apartemennya menuju mobil yang kini ada di tempat parkir.

07.05 Dirumah,suruh nunggu bentar gitu

Buruan gas 07.05

   Bagas melajukan mobilnya drngan kecepatan rata rata.

07.10 Lo kangen ya ra sama gue?
07.10 Ngaku lo ra
07.10 Ngaku gak ra

Iya gue kangen buruan 07.10

07.10 Aciee Nara kangen sama gue

  Bagas pun sampai disekolahnya,ia memarkirkan mobilnya dan kemudian berjalan santai menuju ruang osis.

Sejak kapan deh gas lo
alay gitu 07.13

07.13 Diajarin lo lah

Udah buruan,gak enak nih
lama bener lo 07.13

   Bagas pun sampai di depan ruang osis. Terdengar suara tawa Raka yang menggelegar hingga luar,Bagas risih mendengarnya.
"Yang?"
"Lo panggil gue yang barusan?hahahaha"Suara Raka terdengar sampai luar

   Ia pun membuka pintu ruangan itu dan membungkam tawa Raka.Auranya sangat dingin,tampak dari wajahnya ia tak suka jika Nara tertawa bersama Raka.
"Gak usah gr,dia cuma keceplosan"Ketus Bagas yang kini mulai mendaratkan bokongnya di kursi

"Ah iya bro"

"Ya-yaudah deh kak,gue ke kelas ya"Ujar Nara, ia sangat kikuk setelah kejadian memalukan sekali.

   Nara pergi dari ruangan itu,hening pun mulai terjadi.Bagas dan Raka hanya berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
   Akhirnya beberapa anggota osis mulai memasuki ruangan,memecah keheningan yang mengerikan itu,namun Raka keluar dari ruangan itu untuk membeli minuman.Tak alam Nara dan Aurel juga ikut masuk ke ruangan. Mereka tampak kesal,
"Lo ngapain sih ra?"Tanya Rista

"Itulah si,na na na,siapa tadi rel?"Sahut Nara dengan kembali bertanya ke Aurel

"Nabel ra"

"Nah ya si Nabel itu,gak tau diri banget jadi kakak kelas.Gue mah malu,udah salah,nyalahin orang lagi"

"Gimana ceritanya?ceritain coba"Ujar Rista

"Ceritain rel,ogah gue nyeritain"

"Nyuruh?!"

   Aurel pun menceritakan semuanya secara rinci,tanpa ada yang tertinggal satu pun.Rista mulai mengerti,juga dengan anggota osis lainnya,serta Bagas yang mendengarkan cerita itu.
"Udahlah ra,lo gak usah buat masalah sama mereka"Ucap Jhesika,kakak kelas Nara

"La ngapa coba?"

"Dia tuh ratu bully disini"

"Gapeduli gue,mau dia pembunuh,tukang bully, pencabul,gue gak takut sama dia!"Tegas Nara dengan wajah yang mulai memerah karna emosi

   Bagas terkekeh melihat Nara dengan ekspresi wajah serta suaranya yang imut saat sedang marah.

"

Ya terserah lo deh ra"Ucap Rista mengalah

  Raka yang sepulang dari kantin untuk membeli minuman dingin,datang mendekat kearah Nara. Ia melihat Nara tengah merajuk,entah mengapa. Raka menempelkan minumannya ke pipi Nara, dan membuatnya terkejut.
"Dingin bangst!"Umpat Nara saat ia merasakan hawa dingin menempel di pipinya,Nara pun menoleh untuk melihat siapa pelaku itu
"Kak Raka?"Lanjutnya

   Bagas langsung malas melihatnya,pasti akan ada drama besar besaran pikirnya.Bagas mulai menyibukkan diri dengan ponselnya.

"Dari pada marah marah,mending kita kerja aja yuk?"Ajak Raka dengan tatapan wajah menjamin

"Osis dari sekolah kak Raka udah dateng?" Tanya Monic

"Udah itu didepan"

   Bagas langsung mematikan ponselnya dan mengantongi di saku bajunya.Seluruh anggota osis langsung bergerak menuju tempat yang akan dihias.Sebagian tempat sudah dihias, minggu ini mereka akan hanya berlatih untuk penampilan di festival nanti.Nara,Aurel,Bagas, Jicho,Rista,dan Raka menjadi seksi perlengkapan saat ini.Mereka mencari alat alat yang akan digunakan nanti.Semuanya siap, saatnya istirahat,
"Ra anterin gue kekantin yuk?"Ajak Bagas, menggandeng Nara

  Semua orang langsung menatap mereka tak percaya.Nara menepis tangan Bagas,dan juga membuat semua orang kembali terkejut.
"Ogah gue udah ada janji sama Aurel"Tolak Nara,ia pun langsung pergi bersama Aurel

"Baru kali ini nih,Bagas ditolak cewek"Ejek Ridho,anak 11 Ips3

"Bacot lo!"
"Udahlah ris ayok kekantin"Ujarnya kembali dengan menggandeng tangan Rista

"Yaudah yuk"

"Ehhh kita ikut"Ucap Jhesika menarik Umma

   Bagas melepaskan gandengannya,ia pun berjalan meninggalkan mereka.
"Eh gas gak jadi kekantin?"Teriak Rista saat tubuh Bagas sudah hampir tak dilihatnya

   Bagas berjalan menyusuri satu persatu tangga, ia berjalan menuju Rooftop sekolah.Sampainya disana,ia berbaring di atas atap itu,memandang langit biru dengan awan awan putih sebagai hiasannya,tak lupa juga matahari sebagai lampu alam semesta.Teriknya cahaya matahari membuat Bagas risih,keringatnya mulai mengucur.
    Bagas pergi menuju kantin untuk membeli minuman soda favorite-nya.Saat ia sampai dikantin,Mood Bagas seketika menurun saat melihat Raka dan Nara tengah bermesraan di salah satu meja bundar dengan empat kursi. Bagas membeli minuman soda yang mengandung alkohol yang cukup kuat,ia pun kembali ke atap itu.Menikmati manisnya minuman itu,dan rasa panas saat minuman itu mulai melewati tenggorokannya.Apa Nara suka sama Raka?walau gitu gue harus siap terima kenyataan kan?ayo dong gas,masa mental cowok kaya kerupuk gini Ucap Bagas dalam hati, matanya memandang langit biru itu,sedikit menyipit karna sinar matahari.

🍂🍂🍂

"Nara mau gak ya kalo gue ajak pulang?"Tanya Bagas kepada Akbar yang kini ada di hadapannya,saat mereka tengah dikelas

"Gini bos,lo kalo suka sama cewek gak usah berlebihan deh.Lo maksud dong pasti maksud gue,maksud dong"Ucap Akbar memberikan motivasi

Bagas diam sejenak,"Gue maksud kok"Ucapnya menepuk pundak Akbar singkat dan kemudian pergi meninggalkan Akbar

   Bagas kini berjalan menuju parkiran,jika beruntung ia akan mengajak Nara untuk pulang bersama.
   Sampainya diparkiran,benar saja,ada Nara disana.
"Ra pulang bareng gue ya,gak boleh nolak pokoknya"Ucap Bagas

"Sorry kak,mama gue nitipin gue ke kak Raka" Sahut Nara berniat untuk menolak ajakan Bagas.

"Yaudah lah,mau gimana lagi?"Tersenyum tipis, mengangkat kedua alisnya.

   Bagas masuk ke dalam mobil nya dan kemudian pergi.Beberapa menit pun Raka datang dan mereka berdua pun pulang.

   Bagas tak pulang ke rumahnya.Ia pergi ke sebuah kafe favoritenya bersama ketiga temannya.
"Nara itu kenapa ya?Kok ga peka banget,padahal mah gue udah ngode kesekian kalinya,tapi percuma aja.Gue kurang apa sih?dia maunya cowo kaya mana?coba jelasin ke gue.Apa hebatnya seorang Muhammad Raka Abdityo coba?Gue dulu hampir nyerah buat perjuangin dia,tapi gue ga serapuh itu.Gue bangkit lagi"Oceh Bagas panjang.

"Udah lah,lo ini cowok.Banyak gas yang suka sama lo" Ucap Aldo,teman Bagas.

"Ya tapi beda sensasinya do"

"Ya terserah lo lah gas,yang berjuang juga lo"Ucap Damar

"APA SIH YANG DIMAU CEWEK ITU!!"Teriak Bagas.

   Bagas pun berdiri dan menaruh uang di atas meja, kemudian pergi meninggalkan kedua temannya itu. Bagas pulang ke rumahnya,ia duduk di salah satu bangku taman dirumahnya memandang langit.
"Hari ini gue pengen banget ra ngajakin lo ke pasar malem"Gumam nya.

"Eh lo nya gak mau"

"Sejak kenal lo,gue jadi leleh ra"

"Bgst!Gue jadi cowok lemah banget sih"Mengacak acak rambut nya.

    🍂🍂🍂

   Hari hari berlangsung,Bagas semakin muak dengan kelakuan Nara yang memperlihatkan dirinya sangat menyukai Raka.Bahkan setiap menit mereka selalu bersama,Bagaimana Bagas tidak marah?jika Raka mendekati Nara karna taruhan yang Raka buat sendiri?.Hingga saat 1 hari sebelum Festival.
   Seperti biasa,Bagas berkumpul dengan anggota Death di basement mereka.menikmati masa masa muda dengan kegiatan masing masing,seperti bermain psp?,bermain gitar, meminum alkohol,dunia lelaki memang tak bisa dibayangkan dimana senangnya.
"Gue denger Raka deketin Nara ya?"Ucap Chandra yang masih sibuk dengan gitarnya

"Gosip aja lo"Ketus Bagas

"Beneran bos?"Tanya Billy

   Bagas hanya mengangguk dan kembali meneguk alkohol yang ada di shot glass-nya.
"Gawat dong"Seru Zidan

   Seluruh anggota langsung menghentikan aktivitasnya dan menoleh kearah Zidan,seakan meminta penjelasan akan dua kata yang terucap dari mulutnya.
"Kok?"Tanya Akbar

   Mata Zidan terbelalak,tak percaya karna anggotanya tak mendengar rumor tentang sang presiden,Muhammad Raka Abdityo.
"Beneran gak tau?"Tanya Zidan yang malah membuat mereka semua semakin ingin tahu

   Mereka semua menggeleng dan semakin memperhatikannya pekat pekat.
"Raka kan,sang penakluk hati cewek.Dibalik julukan raja bermahkota,Raka juga punya julukan sang penakluk hati cewek"Jelas Zidan

  Tatapan anggota lainnya berubar datar,seakan info yang diberikan Zidan tak memuaskan.
"Lah lo orang kenapa sih?udah dijelasin juga" Ucap Zidan,kesal

Bagas ikut menatapnya datar,"Itumah kita juga udah tau bego!kirain mah Raka pencabul apa gimana"

  Anggota lainnya mengangguk setuju dengan perkataan Bagas.

"Tapi bos,lo gak takut Nara direbut Raka?"Tanya Naufal

   Bagas diam sejenak,seperti memikirkan hal hal yang berat,ia pun menghembuskan nafasnya dengan kasar,
"Cuma jadi pacarnya doang kan?jugaan gue percaya kalo Allah ciptain Nara buat jadi jodoh gue"

"Dih kok jendral jadi bucyienn"Ucap Adit dengan nada suara alay

"Mana nih Bagas yang sering bunuh lawannya?" Seru Zidan

"Astaga Bagas mulai lembek"Timpal Billy

"DIEM LO SEMUA!"Sentak Bagas

    Semuanya diam seketika,mereka pun melanjutkan aktivitas mereka masing masing. Hingga Bagas teringat jika ia harus mengambil Flashdisk dari Nara.
"Gue keluar bentar ya"Ucap Bagas sembari berdiri dari sofa dan meraih jaket serta kunci motornya

"Kemana bos?"Tanya Akbar,karna yang lainnya sudah tak berani berbicara

"Rumah Nara,ambil Flashdisk"

"Hati hati bos"

"Woy,lo semua kenapa lah?diem aja tumben" Tanya Bagas saat menyadari anggota lainnya tak bertanya saat ia akan pergi

  Semua anggota itu masih saja tak menoleh sedikit pun,hanya ada Akbar yang terkekeh disana.
"Takut mereka,lo bentak tadi"Sahut Akbar setelah ia berhenti terkekeh

"Yaelah,lembek amat!"Ketus Bagas yang kemudian meninggalkan ruangan serta gedung itu.




Bersambung...
Author bakalan up lagi kalo votenya udah banyak nihhh~

 

Continue Reading

You'll Also Like

4.6M 269K 48
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
Dia Abangku! By Hani

Teen Fiction

144K 12.7K 22
Aziel, bocah pengidap asma yang petakilan. Gayanya selangit dan ga pernah mau kalah. "Gua adiknya si epan" "Emang gua anak pemilik sekolah! Lo iri aj...
1.3M 109K 38
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
309K 18.2K 36
"Dia pacaran sama salah satu guru di sekolah kita. Dan sering main ke rumah guru itu, bahkan berteman baik sama anak gurunya. Adek lo," ungkap Antala...