Life Is Not Only Yours (Book...

By youisprincess

116K 13.7K 943

Living as a normal people isn't important anymore. You should only live your life well, full of love and happ... More

Prologue: Last Year (1)
Prologue: Last Year (2)
Prologue: Last Year (3)
Prologue: Last Year (4)
Prologue: Last Year (5)
Present: [1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Incurably Bobrok (VIII)
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
IG Update (4)
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
IG Update (5)
[25]
Incurably Bobrok (IX)
[26]
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
[32]
[33]
[34]
[35]
[36]
[37]
[38]
IG Update (6)
[39]
내 사랑하는 아이 (The Kid I Love)
[40]
[41]
[42]
IG Update (7)
[43]
[44]
[45]
[46]
[47]
[48]
[49]
[50]
[51]
[52]
[53]
[54]
[55]
Incurably Bobrok (X)
[56]
[57]
[58]
[59]
[60]
[61]
[62]
[63]
[64]
[65]
White Day in December
[66]
[67]
[68]
Kintsukuroi
[69]
[70]
[71]
Incurably Bobrok (XI)
[72]
IG Update (8)
[73]
[74]
[75]
[76]
[77]
IG Update (9)
[78]
[80]
[81]
Constellation
Redamancy
[82]

[79]

1.1K 122 4
By youisprincess

Seharian ini Jacob nemenin Chan-Hee. Cuma duduk di kafe deket kampus aja, sih. Chan-Hee ngerjain tugas akhirnya, Jacob kontakan sama agensi perihal jadwal rekaman.

Semenjak pertemuan terakhir waktu Chan-Hee nangis, Sang-Yeon udah angkat tangan. Katanya biarin aja Chan-Hee sadar sendiri. Kalau mau gantian Jacob yang bujuk mumpung dia di sini sampai nikahannya Ren.

Sekarang jam delapan malam. Tadi waktu Jacob pulang yang nyambut ibunya Yu-Ju. Katanya Yu-Ju seharian di kamar, makan malam aja tadi dianterin ke kamar.

Ga biasanya, pikir Jacob.

Begitu dia masuk kamar, bisa diliat Yu-Ju lagi rebahan. Ga tidur, kayaknya ngelamun sambil natap langit-langit kamar.

"Na, kamu ngapain?"

Jacob naruh tasnya di meja terus jalan nyamperin Yu-Ju. Dia duduk di sampingnya, ngeliatin Yu-Ju yang masih diem.

"Yu-Na?"

"Eh?? Udah pulang?"

Buru-buru Yu-Ju bangun, jadi duduk hadapan sama Jacob. "Kok masuk ga ada suaranya," katanya, beneran sekaget itu liat Jacob. Kayak abis liat setan.

Jacob sih ketawa aja. "Kamu ngapain tadi? Ngelamun? Diem begitu liatin langit-langit."

Niatnya sih ngusap kepalanya, tapi waktu tangannya kena kening Yu-Ju, Jacob jadi tau penyebabnya. "Demam kamu, ya. Dari kapan? Tadi pagi ditinggal kayaknya ga kenapa-napa. Udah makan? Minum obat?"

Kalau Jacob yang sakit, Yu-Ju ga cerewet. Dia tipenya yang langsung ngurusin. Kalau Yu-Ju yang sakit, siap-siap aja dibawelin sama Jacob.

Mereka berdua tuh unik.

"Udaaaah panjang banget ngomongnya," jawab Yu-Ju.

Dijawab begitu doang jelas bikin Jacob gemes. Dicubitin deh pipinya. "Kamu tuh ya kalo dikhawatirin malah begitu."

"Ya abisnya nanya rombongan gitu," bales Yu-Ju lagi, agak cemberut.

Gemes.

Dari tangannya yang cubitin pipi Yu-Ju jadi beralih ngusap rambutnya lagi. Jacob diem aja, ngeliatin tunangannya yang juga lagi natap dia. Ga ngomong apa-apa.

Udah berapa lama sih barengan sama Yu-Ju? Udah cukup lama, ya.

Walaupun mereka sering berantem, sering marahan, suka ngambek satu sama lain, tapi ternyata bisa loh hubungannya sejauh ini.

Cuma dengan satu ketukan dari Yu-Ju di pintu hatinya Jacob, Jacob masih bisa jalanin hari-harinya dengan normal. Jacob beruntung ga punya waktu untuk jatuh karena Yu-Ju hadir di hidupnya.

"Kamu kok mau sih sama aku, Na."

Jacob ga niat nanya, lebih ke ngomong sama dirinya sendiri.

Seinget Yu-Ju juga Jacob beberapa kali ngomong kayak gini. Kadang direspons iseng, kadang serius.

Yu-Ju ya juga ga tau kenapa mau sama Jacob. Awalnya mereka cuma temenan. Satu jurusan, sering sekelas. Ya terjadi begitu aja.

Tapi sekarang status mereka udah beda. Pernikahan mereka makin dekat, dan Yu-Ju ngerasa aneh kalau Jacob masih punya pertanyaan kayak gini di kepalanya.

Apa Jacob belum siap?

Atau ... masih keinget Chan-Hee? Apalagi akhir-akhir ini kan mereka deket lagi, maksudnya jalan bareng keluar, ngobrol.

Yu-Ju ga cemburu kok, engga begitu. Dia cuma ga mau bebanin Jacob nantinya.

"Aku juga ga tau, padahal kamu ngeselin."

Jacob agak kaget dijawab kayak gitu. "Ngeselin, ya?"

"Iya," jawab Yu-Ju lagi. Tapi ga lama dia meluk Jacob. "Kamu tuh kayak anak ilang kalo di kampus. Dideketin diem aja. Padahal kan aku cuma mau ajak ngobrol tadinya, ga niat ngapa-ngapain."

"Jadi kamu tadinya ga niat jadi pacar aku nih ceritanya?" Jacob ketawa, ngusap rambut Yu-Ju yang kayaknya makin panjang.

Yu-Ju ikutan ketawa, terus ngangguk. "Aku tuh males punya pacar. Kita aja kerjaannya marahan terus, kan?

"Tapi kamu lucu, aku nyaman di deket kamu."

Pinter banget Yu-Ju tuh bikin hati Jacob serasa naik roller coaster. Ditinggiin, nanti dijatuhin lagi.

Mereka diem untuk beberapa saat. Yu-Ju udah hampir merem karena nyaman dielus terus rambutnya sama Jacob.

Ga tau kenapa Yu-Ju bisa sakit begini, padahal ga ada kerjaan. Dia ambil cuti soalnya tanggung kalo balik ke Stanford sendiri, mending ikutan Jacob di Seoul sekalian kangen-kangenan sama orangtuanya.

"Jacob, aku boleh tanya sesuatu?"

Yu-Ju beneran jadi ngantuk, tapi kayaknya dia harus obrolin ini sama Jacob.

"Tanya apa, Na?"

"Kamu ... beneran yakin mau hidup sama aku?"

Lagi-lagi Jacob dibuat kaget sama ucapan Yu-Ju. Apa pengaruh sakit jadi kayak gini?

"Maksudnya?"

"Just in case ... maybe you still have a little dilemma? Kamu masih kepikiran Chan-Hee, yang kuliat sih gitu.

"Aku kenal kamu ga sebulan dua bulan, aku kenal temen-temenmu juga ga sebentar."

Yu-Ju ngelepas pelukannya. Dia natap Jacob, genggam kedua tangannya dengan lembut. "Aku tau kamu berusaha banget jadi anak yang baik untuk keluarga kamu, tapi kamu juga berhak bahagia, Jacob.

"Tetapin hati kamu dulu, ya? Jangan sampe kita berdua punya penyesalan nantinya. Kalo pun nanti kamu ga milih aku ... kita masih bisa temenan, aku janji, karena aku sayang kamu, Jacob."

Yu-Ju senyum, sementara Jacob diem dengan ekspresi yang ga tau lagi kayak gimana.

Ini terlalu tiba-tiba.

"Apa karena aku akhir-akhir ini jalan sama Chan-Hee jadi kamu bilang gitu?" Akhirnya Jacob bisa bersuara juga. "Na, kamu tau kan kalo aku udah ngelupain dia—"

"Aku tau. Tapi aku juga tau kalo hati kamu masih belum bisa sepenuhnya lupain perasaan untuk Chan-Hee.

"Aku ga apa-apa, seriusan. Tiap kamu curhat tentang Chan-Hee dulu, aku ga pernah marah sama kamu. Ngelupain orang yang kamu sayang untuk waktu yang lama emang sulit."

Jacob ga ngerti kenapa tau-tau Yu-Ju ngelantur kayak gini. Ini udah malem, dan Jacob baru pulang.

"Kenapa kamu tiba-tiba bahas ini? Aku ada salah sama kamu? Kalo ada coba bilang baik-baik, Na, aku ga ngerti."

Apa ini yang orang-orang sebut sebagai ujian sebelum pernikahan?

Yu-Ju ngelepas genggamannya. Jacob mau genggam tangannya lagi, tapi Yu-Ju keburu turun dari kasur.

"Chan-Hee mungkin aja udah punya istri dan calon anak. Tapi, Jacob, perasaan ga bisa dipaksa.

"Kamu ga ada salah apa-apa sama aku, akunya aja yang terlalu merhatiin kamu."

Yu-Ju keluar kamar, ga Jacob kejar lantaran ga enak sama orang rumah yang lain.

Bener, Yu-Ju emang ga pernah marah tiap Jacob curhat tentang perasaannya ke Chan-Hee, padahal waktu itu mereka juga udah pacaran.

Karena niat awal Yu-Ju sama kayak Hitomi ke Chan-Hee, sekedar bantuin mereka berdua untuk saling sadar kalau hal itu salah.

Tapi mungkin ada beberapa hal di dunia ini yang sulit berubah.

Continue Reading

You'll Also Like

510K 22.5K 36
REVISI DULU YA MANISS!! Gleen seorang gadis berusia 20 tahun. membaca novel adalah hobinya. namun, bagaimana jika diusia yang masih muda jiwa nya ber...
168K 12.2K 87
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
30.4K 5.1K 18
Allura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja s...
56.7K 7.5K 32
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...