Adventures of the Demigods Se...

By amyourshine

11.2K 2.6K 5

Semua pilihan mengandung risiko. Kau boleh percaya... atau mengabaikannya. Tapi, ingat, apa tujuanmu? ... Set... More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 51
BAB 52
BAB 53
BAB 54
BAB 55
BAB 56
BAB 57
BAB 58
BAB 59
BAB 60
BAB 61
BAB 62
BAB 63
BAB 64
BAB 65
BAB 66
BAB 67
BAB 68
BAB 69
BAB 70
BAB 71
BAB 72
BAB 73
BAB 74
BAB 75
BAB 76
BAB 77
BAB 78-End

BAB 50

113 31 0
By amyourshine

HOSEOK POV

"Demi Hephaestus," seru Hoseok.

Jalur setapak itu membuka ke taman terindah yang pernah dilihat Hoseok. Tidak berarti dia pernah menghabiskan banyak waktu di taman-taman, tapi wow. Di sisi kiri terdapat kebun anggur dan buah-buahan-pohon-pohon persik dengan buah-buah merah-keemasan yang begitu harum di tengah hangatnya mentari, dengan sulur-sulur terpangkas rapi yang menyeruak anggur-anggur, punjung dengan melati bermekaran, dan sekumpulan tanaman lain yang tak dikenali Hoseok. Di sisi kanan terdapat petak-petak cantik sayur-mayur dan tanaman obat, tertata seperti jeruji di sekeliling air mancur besar berkilauan tempat satir-satir perunggu memuntahkan air ke dalam, mangkuk di tengah. Di belakang taman, tempat jalur setapak berakhir, tampak gua membuka di sisi bukit berumput. Dibandingkan dengan Bunker Sembilan di perkemahan, jalan masuk gua ini kecil tetapi begitu mengesankan. Di masing-masing sisinya, tampak batu kristal dipahat menjadi pilar-pilar khas Yunani. Bagian atasnya dipasang tiang perunggu yang menyangga tirai-tirai sutra putih.

Penciuman Hoseok digempur oleh bau wewangian-pohon cedar, melati, persik, dan tanaman herba segar. Aroma yang menyeruak dari gua menarik perhatiannya-seperti semur daging tengah dimasak.

Hoseok mulai melangkah menuju jalan masuk. Bagaimana mungkin dia tidak melakukannya? Langkahnya terhenti saat didapatinya sosok sang gadis. Gadis itu sedang bersimpuh di kebun sayurnya, punggungnya menghadap Hoseok. Dia menggumam sendiri sambil menggali dengan gusar menggunakan sekopnya. Hoseok mendekatinya dari arah samping agar gadis itu bisa melihatnya. Hoseok tidak ingin mengagetkannya di saat gadis itu bersenjatakan perkakas berkebun yang tajam. Gadis itu terus menerus mengutuk dalam bahasa Yunani kuno seraya menikami tanah. Bercak tanah mengotori sekujur lengan, wajah, dan gaun putihnya, tapi sepertinya dia tak peduli. Hoseok menyukai itu. Gadis terlihat lebih baik dengan sedikit lumpur-lebih tidak menyerupai seorang ratu kecantikan dan lebih menyerupai sewajarnya orang yang tidak takut berkotor-kotor.

"Kurasa kau sudah cukup menyiksa tanah itu," ujar Hoseok.

Gadis itu memandangnya dengan marah, matanya merah dan basah. "Pergilah."

"Kau menangis," ucap Hoseok, yang jelas pernyataan bodoh; tapi melihatnya seperti itu bisa dibilang seperti merebut angin dari baling-baling helikopternya. Sulit untuk tetap marah pada seseorang yang sedang menangis.

"Bukan urusanmu," gumamnya. "Ini pulau yang besar. Pergi carilah tempatmu sendiri. Tinggalkan aku sendiri." Dia asal menunjuk ke arah selatan. "Pergilah ke sana mungkin."

"Jadi, tak ada rakit ajaib," kata Hoseok. "Tak ada cara lain keluar dari pulau?"

"Tampaknya tidak!"

"Jadi, apa yang mesti kulakukan? Duduk di gundukan pasir sampai aku mati?"

"Itu juga boleh ...." Gadis itu melempar sekopnya ke tan dan mengutuk ke langit. "Sayangnya, kurasa dia tidak akan bisa mati di sini, bukan? Zeus! Ini tidak lucu!" Tidak akan bisa mati di sini?

"Tunggu dulu." Kepala Hoseok berputar seperti engkol mesin.

Dia tidak bisa menerjemahkan sepenuhnya apa yang dikatakan gadis ini-seperti saat dia mendengar orang asli Spanyol atau Amerika Latin bicara bahasa Spanyol. Yeah, dia bisa memahaminya, sedikit; tapi ia terdengar sangat berbeda hingga nyaris terdengar seperti bahasa yang lain.

"Aku perlu informasi lebih banyak lagi," ujar Hoseok. "Kau tidak ingin melihatku, tak masalah. Aku juga tidak ingin berada di sini. Tapi aku tidak akan mati di pojokan. Aku harus pergi dari pulau ini. Pasti ada sebuah jalan. Setiap masalah ada jawabannya."

Gadis itu tertawa getir. "Kau belum hidup cukup lama, kalau kau masih memercayai itu."

Cara dia mengatakannya membuat tubuhnya bergidik. Gadis itu tampak sebaya dengannya, tapi Hoseok bertanya-tanya berapa usianya sebenarnya.

"Kau tadi mengatakan sesuatu tentang kutukan," ucap Hoseok.

Gadis itu meregangkan jemarinya seakan sedang teknik mencekik tenggorokannya. "Ya. Aku tidak bisa pergi meninggalkan Ogygia. Ayahku, Atlas, bertarung melawan para dewa, dan aku mendukungnya."

"Atlas," ucap Hoseok. "Maksudmu Atlas sang Titan?"

Gadis itu memutar bola matanya. "Ya, dasar kau ...." Apa pun yang hendak dikatakannya, dia membatalkannya. "Aku ditahan di sini, agar aku tidak bisa mengusik dewa-dewi Olympia lagi. Sekitar setahun yang lalu, setelah Peperangan Bangsa Titan Kedua, para dewa-dewi bersumpah untuk mengampuni dan menawarkan amnesti kepada musuh-musuhnya. Sepertinya, Jimin membuat mereka berjanji-"

"Jimin," sahut Hoseok. "Jimin Park?"

Dia memejamkan matanya rapat. Air mata menetes menuruni pipinya. Oh, batin Hoseok.

"Jimin datang ke sini." Hoseok berucap.

Gadis itu membenamkan jernarinya ke dalam tanah. "Aku-aku kira aku akan dilepaskan. Aku telah berani berharap tapi aku masih tetap di sini."

Hoseok ingat sekarang. Kisah itu semestinya sebuah rahasia, tetapi tentu saja itu berarti menyebar seperti kebakaran yang melahap seisi perkemahan.

Jimin telah memberi tahu Seulgi. Berbulan-hulan kemudian, saat Jimin menghilang, Seulgi memberi tahu Irene. Irene memberi tahu Taehyung .... Jimin pernah bercerita tentang mengunjungi tempat ini. Dia bertemu dengan seorang dewi yang akhirnya naksir berat kepadanya dan menginginkan agar Jimin menetap, tapi pada akhirnya gadis itu melepasnya pergi.

"Kaulah gadis itu," ujar Hoseok. "Gadis yang dinamai dari musik Karibia."

Matanya berkilat penuh kekejaman. "Musik Karibia."

"Yeah. Reggae?" Hoseok menggeleng. "Merengue? Tunggu, bukan itu. Hoseok menjentikkan jemarinya. "Calypso! Tapi Jimin bilang kau begitu mengagumkan. Dia bilang kau begitu manis dan baik hati, bukan, em...

Dia bangkit berdiri. "Ya?"

"Eh, bukan apa-apa," kata Hoseok.

"Apa kau akan bersikap manis," tuntutnya, "kalau para dewa melupakan janji mereka untuk melepaskanmu? Apa kau akan bersikap manis kalau mereka mengejekmu dengan mengirimkan seorang pahlawan baru, tapi pahlawan yang tampak seperti-seperti kau?"

"Apa itu pertanyaan jebakan?"

"Di Immortales!" Dia berpaling dan bergegas pergi menuju guanya.

"Hei" Hoseok mengejarnya. Saat tiba di dalam, alur pikirannya terputus. Dinding-dindin gua itu terbuat dari bongkahan batu kristal aneka warna. putih membagi gua menjadi berbagai macam ruang dengan banta bantal empuk, permadani tenun, dan piring-piring buah-buahan segar. Matanya menangkap sebuah harpa di satu sudut, alat tenun di sudut lain, dan kuali masak besar berisi semur menggelegal menyebarkan aroma lezat ke seisi gua. Hal teranehnya? Pekerjaan rumah berjalan dengan sendirinya Handuk-handuk mengambang di udara, melipat dan menyusu dalam tumpukan rapi. Sendok-sendok mencuci diri mereka sendiri di wastafel berlapis tembaga. Adegan itu mengingatkan Hoseok pada roh-roh angin tak kasat mata yang melayani makan siangnya di Perkemahan Jupiter. Calypso berdiri di dekat wastafel, membersihkan tanah dari lengannya. Dia memandang Hoseok marah, tapi tidak mengusirnya Tampaknya dia telah kehabisan energi untuk kemarahannya.

Hoseok berdeham. Kalau ingin mendapatkan bantuan dari gadis Ini, dia harus menjaga sikapnya. "Jadi aku mengerti alasan kau marah. Kau mungkin tidak ingin lagi bertemu dengan demigod. Kurasa kejadiannya tidak berjalan sebagaimana seharusnya saat, Jimin meninggalkanmu-"

"Dia hanya yang pergi terakhir," geramnya. "Sebelumnya, ada sang bajak laut Drake. Dan sebelumnya, Odysseus. Mereka semua sama saja! Para dewa mengirimiku pahlawan-pahlawan terbaik, orang-orang yang tak kuasa membuatku ...."

"Kau jatuh hati pada mereka." Hoseok menebak. "Tapi kemudian mereka meninggalkanmu."

Dagunya bergetar. "Itulah kutukanku. Aku telah berharap akan terbebas dari kutukan itu saat ini, tapi sekarang di sinilah aku, masih tertahan di Ogygia setelah tiga ribu tahun."

"Tiga ribu." Mulut Hoseok terasa geli, seperti baru saja melahap permen Pop Rocks. "Eh, kau terlihat cantik untuk ukuran tiga ribu tahun."

"Dan sekarang penghinaan terburuknya. Para dewa mengejekku dengan mengirimkan dirimu."

Amarah membuncah di perut Hoseok. Yeah, biasa. Kalau Taehyung berada di sini, Calypso sudah akan mabuk kepayang padanya. Dia akan memohon padanya untuk menetap, tapi Taehyung akan bersikap mulia dengan memaksa kembali kepada kewajibannya, dan dia akan meninggalkan Calypso dengan hati yang remuk. Rakit ajaib itu jelas akan muncul untuk dirinya. Tapi Hoseok? Dia adalah tamu menjengkelkan yang tidak bisa dienyahkannya. Gadis itu tidak akan pernah jatuh hati kepadanya karena dia jelas terlalu tinggi baginya. Bukan berarti Hoseok peduli, gadis itu bukanlah tipenya. Dia terlalu menjengkelkan, terlalu cantik, dan-yah, itu tidaklah penting.

"Baiklah," ujar Hoseok. "Aku akan meninggalkanmu sendiri. Aku akan membuat sesuatu sendiri dan keluar dari pulau bodoh tanpa bantuanmu."

Dia menggelengkan kepala sedih. "Kau tidak mengerti, yah? Para dewa menertawakan kita berdua. Kalau rakit itu tak muncul, itu berarti mereka telah menutup Ogygia. Kau tertahan di sini sama sepertiku. Kau takkan pernah bisa pergi."

Continue Reading

You'll Also Like

207 119 7
Ini kisah Farrah Adelia si gadis periang dengan segala mood nya dan kehidupannya yang penuh plot twist. Start: januari 2024 Finish:____________ cerit...
6.7K 753 27
"Mau segimana pun gue berusaha pergi, lo selalu berhasil narik gue kembali" -Wonyoung -• Eunsang dan Wonyoung adalah dua remaja yang dipertemukan kem...
925K 91K 56
Zayden Vincenzo remaja berumur 19 tahun, seorang pembunuh bayaran yang mati karena di tabrak oleh sebuah truk untuk menyelamatkan seorang anak kecil...
743K 95.1K 200
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...