.::: HIYA HIYA HIYA :::.
Muncul juga FF ini. Dengan pemeran utama (*nyanyi Raisa) mbak'nya di cover. Gak deng. Itu cuma gambaran aja *maaf mbak'nya. Maaf terlambat, harusnya tanggal 1 kemarin tapi karena ga sempet ngerjain teasernya, jadi ngulur, so, untuk menebus kesalahan , apakah update 3 episode sekaligus ?
Btw, kenapa hanya sedikit yang nulis komen giveaway :(
Seriously, ku berikan hadiah yang seperti yang dijanjikan untuk teman jauh yang beruntung kok :( cuma ga di publish aja biar ga selek. I hope after this, ramaikan komennya supaya bisa lancar jaya giveaway nya :(
Sudah siap untuk emosi lagi sama Author karena dari FF sebelumnya udah cukup memancing emosi ? Tenang. Di FF ini ............... akan lebih banyak yang emosi 🔥🔥🔥🔥
Selamat menyaksikan, teman jauh!
pssst, jangan lupa like & komen di YT ya... kamsahamnida~!
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Problematika cinta sekumpulan pelajar sudah menjadi hal yang biasa di usia remaja masa kini, terlebih jika sudah membahas tentang namja populer dan yeoja yang mengaguminya. Semua orang memiliki hak untuk mengagumi siapapun dan semua orang berhak menjatuhkan hatinya pada orang yang dicintai. Hal serupa juga terjadi pada sekumpulan pelajar di Saint Laurent International High School. Sekolah dengan pelajar yang berprestasi serta berasal dari keluarga yang terpandang di Korea Selatan. Tak jarang menjadi sekolah favorit untuk pertukaran pelajar mancanegara yang memiliki banyak prestasi.
ring ... ring ... ring ....
" Ppalli ! Ya! ", ucap beberapa senior pada sekumpulan pelajar yang akan memulai tahun ajaran baru.
" Ya! Itu yang disana! Ppalli! ", ketua osis menunjuk seorang yang datang terlambat.
" Kau ini baru mau jadi murid SMA tapi tidak disiplin. "
Semua pelajar yang baru mendaftar di Saint Laurent akan mendapatkan pelatihan kedisiplinan dari senior mereka dan pelatihan itu terkenal efektif untuk menjadikan pelajar menjadi lebih mandiri kedepannya.
" Mereka seperti membalas dendam. "
" Ne. Lihat itu, Suho sok tegas. "
" Huh, tidak heran jika klub kastinya selalu dinomor duakan di sini. "
Dua orang senior sedang memperhatikan teman seangkatan mereka dari lantai dua. Keduanya adalah anggota tim airsoft gun yang sangat dibanggakan oleh SLI karena selalu memenangkan kejuaran.
" Ya! Kau ! Sini maju ke depan. ", Suho menunjuk seorang yeoja yang berbaris agak belakang.
" Ne, sunbaenim. "
" Siapa namamu ? "
" Krystal. "
" Kau dari ? "
" Seoul Foreign School. "
" Oh, blasteran ya ? ", Suho mulai menggoda Krystal. "Kembali ke tempatmu. "
Sementara itu sepasang mata masih memperhatikan bagaimana proses pelatihan itu terjadi dari lantai dua.
" Bagaimana jika nanti saat mereka sudah resmi menjadi pelajar disini, kita mulai adakan kencan buta lagi ? "
" Kau gila. "
" Wae ? Mereka pasti akan senang jika diajak berkencan dengan senior. "
" Mereka pasti sudah menjadi mangsa para pemain kasti itu. "
" Tapi jika besok pagi kita beraksi, pasti mereka akan berpaling dengan sangat mudah. "
Seorang namja hanya bisa tersenyum mendengar ucapan itu dan matanya terus memperhatikan pelajar yang berada di lapangan sekolah. Di saat jam sudah menunjukan waktu kelas, mereka semua masuk ke kelas dan meninggalkan para junior mereka.
" Selamat pagi semua. "
" Selamat pagi Gyojangseonsaengnim (kepala sekolah). "
" Selamat datang di Saint Laurent International School, hari ini kalian akan mendapatkan seminar sedikit mengenai lingkungan sekolah dan peraturan yang ada. Besok kalian akan diperkenalkan dengan ekstrakurikuler yang ada di sekolah ini dan yang bisa kalian ikuti jika berminat. Hari ini mungkin akan terasa membosankan, tapi besok adalah hari yang menyenangkan karena kalian semua akan diberikan demonstrasi dari seluruh ekstrakurikuler yang ada. "
Sementara itu di kelas, para senior sedang mendapatkan pelajaran dari masing-masing guru mereka. Seorang namja yang sedari tadi hanya menatap buku pelajarannya mulai terganggu fokusnya karena sekelompok murid yang terus membicarakan junior mereka.
" Kai, bagaimana ? Apa kau ingin mengencani Krystal ? "
" Lihat saja besok, dia pasti akan langsung menyukai ku. "
" Bagaimana jika tidak ? "
" Tidak mungkin, aku bisa melihat matanya yang sempat melirik ke arahku. "
" Kai ! Suho ! Sehun ! Bisakah kalian tenang ? Kalian mengganggu konsentrasi teman-teman yang lainnya. "
" Ne, Mrs Boa. "
Setelah melewati jam pelajaran, kini seluruh murid SLI mendapatkan waktu istirahat mereka dan semua berjalan menuju kantin.
" Taeyeon ! "
" Ne, Fany-ah. "
Ia memiliki usia yang sama dengan Taeyeon, namun berada satu tingkat di bawah Taeyeon karena harus menjadi murid pindahan dari LA. Keduanya sudah menjalin hubungan kurang lebih satu tahun, meskipun begitu masih saja banyak namja dan yeoja yang mendekati mereka berdua.
" Kajja, kita ke kantin bersama. "
" Ne. "
Taeyeon selalu bersikap dingin pada siapapun termasuk saat Ia bersama Tiffany, menurutnya sulit sekali untuk mengubah sikap dinginnya itu, bahkan yeojachingunya sendiri pun tidak tahu bagaimana caranya.
" Hyung! Yeogi! "
" Ppalli! Aku lapar sekali ! "
" Perasaan baru bel, kalian udah disini aja. ", Taeyeon duduk di samping Yoona.
" Tae, aku ke sana ya. ", Tiffany menunjuk ke arah teman-teman pemandu sorak lainnya yang sudah menunggunya di kantin.
" Eoh, ne. "
" Ya, sudah satu tahun dan kau masih saja bersikap dingin, apa dia tahan ? ", tanya Sooyoung saat Tiffany menjauh.
" Mau bagaimana ? Aku memang seperti ini. Bukan berarti aku tidak menyayanginya, tapi ya beginilah aku. "
" Aku dengar-dengar Tiffany akan pindah lagi ke LA ? "
" Ne. Aku sendiri tidak mengerti mengapa dia terus berpindah-pindah. "
" Lalu kalian bagaimana nanti ? "
" Aku terserah dia saja. "
" Benar-benar. Sebaiknya kau tanyakan hatimu apa kau masih mencintainya atau tidak. ", Sooyoung meninggalkan Taeyeon untuk memesan makan.
Taeyeon hanya menggelengkan kepalanya ketika Sooyoung mengatakan hal itu. Tak berapa lama, ada sekumpulan junior mereka yang baru datang namun tampak bingung ingin duduk dimana. Melihat hal itu, Taeyeon seolah tak peduli, namun entah mengapa Ia merasa tidak pantas rasanya jika seorang namja duduk dan membiarkan yeoja-yeoja itu berdiri kebingungan.
" Bangun. "
" Hyung, aku baru mau makan. "
" Bangun. ", Taeyeon mengangkat lengan Yoona.
" Hyung, hyung, jamkkanman, nanti tumpah nih kuahnya. ", Yoona berdiri dari kursi sambil memegang mangkuk di tangannya.
Tanpa mengucapkan apapun, Taeyeon memberikan isyarat dengan mengarahkan kepalanya ke kursi yang kosong pada sekelompok yeoja juniornya. Jelas saja secara instan itu menaikan jumlah yeoja yang mengagumi Taeyeon.
" Hyung, terus ini duduk dimana ? Panas nih mangkuknya. ", Yoona masih sibuk dengan mangkuk di tangannya.
" Yauda disini aja, repot banget. ", Taeyeon mengajak Yoona makan sambil berdiri di ujung kantin.
" Masa berdiri ? "
" Anggap saja lagi kondangan. "
" Ya! Apa-apaan ini ? Mengapa kalian meninggalkan ku ? ", Sooyoung yang datang ke arah Taeyeon sambil membawa burgernya.
" Udah jangan berisik, makan cepetan. "
" Kasih tempat duduk buat yeoja-yeoja itu, nanti kalau Tiffany tahu, meledak kepalamu kena shotgun nya. "
Baru saja dibicarakan, Tiffany tak sengaja melihat ke arah meja yang sebelumnya ditempati oleh Taeyeon dan kini sudah berubah oleh para yeoja junior. Ia pun mulai melihat ke sekitar kantin.
" Cari siapa, Tiff ? "
" Taeyeon menghilang. "
" Omo, Taeyeon sudah bisa sulap sekarang ? "
" Ish, babo ya! Tadi dia duduk disana, tapi sekarang sudah menghilang. "
" Jangan-jangan dia diculik Jisoo? "
" Ya! "
ring ... ring ...
Bel pulang sekolah pun berbunyi dan semua murid kembali ke rumah mereka masing-masing. Taeyeon berjalan menuju mobilnya bersama Tiffany, mereka terbiasa untuk pulang bersama dan semua murid tahu hal itu.
" Tae, besok setelah tampil untuk perkenalan ekstrakulikuler aku harus ke Seoul Global High School. Mereka mengadakan perlombaan. "
" Aku menjemput mu di sana ? "
" Tidak usah, nanti aku minta ahjussi Jong untuk menjemput. "
" Gwaenchana ? "
" Ne, kau juga besok ada persiapan untuk pertandingan di luar sekolah kan ? "
" Ne. "
Sesampainya di rumah Tiffany, Taeyeon tidak turun dari mobilnya, Ia langsung pergi begitu saja saat Tiffany sudah masuk ke rumah. Hubungan keduanya memang tidak terlihat romantis, itu semua karena Taeyeon memiliki rasa bosan yang mudah datang dan tak menentu.
click ...
" OPPA !!!!! ", dua yeoja itu berlari ke arah Taeyeon yang baru saja membuka pintu.
" Oppa, kajja kita pergi ke mall. "
" Oppa, aku mau beli baju baru. "
" Seolhyun, Yeri, aku baru pulang, aku masih lelah, aku mau istirahat. Kalau kalian mau pergi, minta diantar ahjussi Bae ya. Ini black cardnya, kalian bawa saja. ", Taeyeon memberikan black cardnya pada Seolhyun dan Yeri lalu pergi ke kamar.
" Ish, tidak asik, masa perginya sama ahjussi. "
" Yang penting kan asik itu black card ada isinya. ", saut Taeyeon saat di tangga.
Ketiganya harus tinggal di rumah yang besar bersama para pengurus rumah karena orangtua mereka sedang melakukan bisnis di lima negara dalam beberapa bulan ke depan.
brugh ...
Taeyeon membanting tubuhnya di atas kasur dan melepaskan sepatunya dengan kasar. Ia membuang sepatunya ke sembarang arah dan kemudian memejamkan matanya.
drrt ... drrt ....
Taeyeon mendengar getaran itu dari tasnya, namun bukannya mengambil ponselnya, Ia malah melemparkan tas nya ke lantai dan melanjutkan tidur.
Sementara itu, Tiffany sedang bersiap-siap untuk pergi menghabiskan waktu berbelanja seorang diri. Ia pergi bersama supir pribadinya menuju salah satu mall tanpa memberitahu sang ayah. Hubungannya dengan ayahnya terbilang renggang lantaran masalah bisnis yang dialami oleh ayahnya dan menjadikan Tiffany sebagai pelampiasan jika sedang gelap mata.
" Nona, nanti kalau Tuan tanya, saya harus jawab apa ? "
" Bilang saja aku pergi sama Taeyeon. "
" Eoh, ne, arraseo, nona. "
Setibanya di mall, Tiffany langsung melangkahkan kakinya menjelajahi mall. Ia selalu melakukan hal itu saat tidak menghabiskan waktu bersama Taeyeon. Di mall yang sama, Kim sister baru saja tiba dan mulai memasuki setiap gerai pakaian yang ada di depan mata mereka.
" Eonni, lihat itu. "
" Mwo-ya ? "
" Bukankah itu Tiffany eonni ? "
" Yang mana sih Yer ? "
" Itu. ", Yeri menunjuk ke arah Tiffany dari kejauhan.
" Kok dia sendirian ya ? Mau kesana ? "
" Boleh, kajja. "
Baru beberapa langkah, kaki keduanya terhenti saat melihat seorang namja menghampiri Tiffany dan mereka terlihat sangat dekat.
" Omo! "
" Siapa namja itu ? "
" Apa yang mereka bicarakan ? "
" Mengapa mereka sangat dekat ? "
Kim sister pun mengendap-ngendap untuk semakin dekat dengan Tiffany. Keduanya bahkan sengaja untuk berpencar agar tidak terlalu mencolok.
" Tidak menyangka kita bisa bertemu disini. "
" Ne. Bagaimana sekolah mu ? "
" Tidak begitu menyenangkan. "
" Wae ? Hanlim Multi Art bukannya selalu menyenangkan ? "
" Aniyo. Tidak ada kau di sana. "
" Ya. "
Mata Kim sister langsung terbuka lebar dan menunjukan wajah yang aneh saat mendengar ucapan namja itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HIYA HIYA HIYA~
Kira-kira Kim Sister bakal ngelabrak Tiffany gak ya ? Atau malah langsung diaduin ke Taeyeon tanpa nanya kejelasan dulu sama Tiffany 🤔
Yeoreobun, jangan marah yak kalau ada kapal yang tiba" terguncang ombak di sini. Semua pasti ada porsinya masing" 😌.