Another Part of Me (Bobsoo)✓

By CherylEstra

15K 2.6K 308

Ketika masa lalumu yang kelam, bagian dari sejarah yang tidak bisa kau hapus kembali datang menghantuimu. Dis... More

PROLOG
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
DUA PULUH DUA
DUA PULUH TIGA
DUA PULUH EMPAT
DUA PULUH LIMA
DUA PULUH ENAM
DUA PULUH TUJUH
DUA PULUH DELAPAN
DUA PULUH SEMBILAN
TIGA PULUH SATU
TIGA PULUH DUA
TIGA PULUH TIGA
TIGA PULUH EMPAT
TIGA PULUH LIMA
TIGA PULUH ENAM
TIGA PULUH TUJUH
TIGA PULUH DELAPAN
TIGA PULUH SEMBILAN
EMPAT PULUH
EMPAT PULUH SATU
EMPAT PULUH DUA
EMPAT PULUH TIGA
EMPAT PULUH EMPAT
EMPAT PULUH LIMA
EMPAT PULUH ENAM
EMPAT PULUH TUJUH - 1st meeting?
EMPAT PULUH DELAPAN - The Mission
EMPAT PULUH SEMBILAN - Suffer and Hope
LIMA PULUH - The End of Ours
EPILOG

TIGA PULUH

319 47 3
By CherylEstra

"Kalian betul-betul tidak seru. Bagaimana bisa kalian menyadari kalau itu kami? Donghyuk bahkan sudah memakai wig aneh itu dengan sukarela," sahut Hanbin kesal. Di sebelahnya ada Jennie yang sedang memperbaiki make up-nya yang berantakan sehabis menangis. Rosé, Chanwoo, dan Junhoe tiba dengan membawa es krim dan cupcake.

"Siapa yang bilang aku setuju, hah?" balas Donghyuk dongkol. "Dari awal aku sudah tidak setuju dengan saranmu untuk menyamar." Dia kemudian menyeringai dan menatap Hanbin jahil. "Lagipula, feelingku itu kuat. Aku menang taruhan, kan?"

Hanbin menatap Donghyuk jengkel kemudian mengambil satu cupcake dan memakannya. Bobby menghela napas pelan dan memakan es krimnya. Jisoo di sampingnya tak henti-hentinya memasang senyum, puas mengerjai para stalker-nya.

"Penyamaran kalian terlalu mencolok. Tapi..., kalau kalian sudah tahu kami mau masuk ke rumah hantu, kenapa kalian tetap mengikuti? Jennie tidak akan histeris begitu jika kalian tidak nekat masuk," ujar Jisoo. Dia menatap Hanbin seakan menilai kemudian mendengus. "Apalagi kau. Suaramu dan Junhoe paling keras di dalam sana."

Bobby terkekeh pelan. Dia mengingat kembali saat dia dan Jisoo memutuskan untuk mengerjai Hanbin dan yang lainnya. Siapa sangka, seorang pasukan terlatih seperti Junhoe takut pada makhluk astral yang belum tentu jelas keberadaannya.

"Kapan kau akan melakukan hukumanmu, Kim Hanbin?" tanya Chanwoo sambil menyengir jahil. "Aku tidak sabar mendengar teriakan seriosamu sekali lagi." Hanbin berdecak kesal dan merengut.

"Biarkan Hanbin menjalankan hukumannya sedangkan kita bisa naik wahana yang lain." Hanbin menatap Jennie tak percaya. "Jennie, jangan kau juga~"

"APA?! Kalau bukan karena kau, aku tidak akan masuk ke rumah hantu itu dan menjadi orang gila di dalamnya." Hanbin menundukkan kepalanya mendengar Jennie yang kesal.

"Jen." Jennie menoleh menatap Rosé yang memanggilnya. "Kecilkan sedikit suaramu. Kau membuat semua orang kaget dan melihat kemari. Lalu, kau bisa duduk dan bicara pelan-pelan, tidak perlu berdiri."

Jennie menoleh dan menyadari banyak yang melihatnya aneh. Cukup membuat pipinya bersemu malu. Perlahan dia duduk. Dia menatap ke depan dan mendapati Hanbin yang terkikik pelan.

"Auhh..., kenapa kau menendang kakiku?" tanya Hanbin. Jennie menatapnya jengkel. "Itu semua karena kau sendiri."

Sementara itu, Bobby sedari tadi memerhatikan Jisoo yang duduk di depannya. "Ada es krim di wajahmu." Jisoo mengangkat alisnya dan berniat mengambil tisu saat Bobby medahuluinya dan membersihkan sudut bibir Jisoo. "Kau ini makan seperti anak kecil."

Bobby menatap wajah Jisoo yang sangat dekat dengannya. "Atau kau ini sengaja berbuat seperti itu? Seperti di drama-drama?"

"Halo, Kak Jinhwan. Adikmu sedang diganggu oleh seorang laki-laki."

"Kami tidak ngapa-ngapain!" seru Bobby spontan. Dia menoleh mendapati enam pasang mata melihatnya sedang tertawa puas. Bobby menjitak kepala Chanwoo yang masih menempelkan ponsel di telinganya.

Jisoo tersenyum menatap mereka semua. Tidak perlu banyak kata untuk menggambarkan kegembiraannya saat ini. Cukup bersama teman-teman dan keluarganya, dia merasa kembali hidup. Dan untuk pertama kalinya, Jisoo menikmati waktunya. 'Aku harap, ini akan berlangsung lama.'

'Aku rasa tidak.' Suara itu mendengung di kepala Jisoo.

'DEG!'

'Bagaimanapun, kita berdua sama-sama tahu kalau kau tidak pernah ditakdirkan bahagia dalam waktu lama.'

'Aku merasa aku sudah cukup memberimu waktu selama ini. Kau harus menghadapi jati dirimu yang sesungguhnya, Kim Jisoo!'

'Kenapa kau selalu menggangguku? Apa aku tidak boleh bahagia?'

'Aku sudah memberimu waktu terlalu lama. Mau bagaimanapun juga, pada akhirnya aku yang akan mengambil alih dan menghancurkan semuanya. Mereka akan menyalahkanmu dan mengetahui siapa kau sebenarnya.'

'Tidak!'

"Ada apa Jis? Kau sakit?" Jisoo menoleh pada Bobby yang memanggilnya. Dia kemudian menggeleng dan tersenyum kecil. "Aku baik-baik saja."

***

Bobby tidak memungkiri bahwa ini kesekian kalinya dia melihat Jisoo yang bertingkah aneh. Sejak Jisoo kembali, dia bisa menghitung berapa kali Jisoo bertingkah seolah-olah ada yang mengganggunya. 'Pertama waktu acara Lisa, kemudian saat kejadian di mall yang lalu. Terakhir di apartemenku beberapa hari yang lalu,' batin Bobby. 'Apa itu penyebab kantong matanya menebal dan dia memakai make up?' Bobby menatap Jisoo seolah mencari jawaban atas pertanyaannya selama ini.

Namun melihat usaha Jisoo untuk menghiraukan hal itu membuat Bobby menghargai usahanya walau dia masih terusik dan bertanya-tanya. 'Aku bisa- tidak. Aku harus menanyai Jisoo nanti.'

"Baiklah, ayo kita main beberapa permainan lagi kemudian pulang," ujar Junhoe. Semuanya mengangguk dan mereka beranjak bersama-sama.

***

Hari terasa berlalu begitu cepat bila dihabiskan dengan bersenang-senang. Jisoo bahkan tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah mereka semua pulang dari taman bermain.

Jisoo baru saja sampai di rumah – sekarang dia tinggal bareng Jinhwan dan papa Jaejoong untuk menghabiskan waktu bersama – saat handphonenya berbunyi.

'Kenapa Rosé menelepon?'

"Ya, Rosé. Ada apa?"

'Apa Junhoe ada di situ?' Jisoo menaikkan sebelah alisnya heran. Dia menggeleng dan berujar, "Tidak. Bukannya tadi kalian pulang bersama?"

'Dia tidak ada di apartemen. Aku dan Chanwoo baru saja pulang setelah membeli sesuatu dan dia tidak ada. Aku kira mungkin dia ke tempatmu karena mobilnya tidak ada.'

"Apa handphonenya tidak aktif?"

'Dia meninggalkannya di apartemen. Mungkin dia lupa membawanya.'

'Aneh,' batin Jisoo. Junhoe dan handphone adalah dua hal yang tidak bisa terpisah. Tapi, kalau pria itu sampai melupakan barang yang penting, artinya ada sesuatu yang terjadi.

"Tunggulah beberapa menit. Aku akan ke sana." Jisoo mematikan teleponnya dan segera keluar dari rumah. Untungnya papa Jaejoong belum pulang sedangkan Jinhwan akan lembur hari itu membuat Jisoo tidak harus menjawab beberapa pertanyaan dari mereka apabila dia terlambat pulang.

***

"Bobby!"

Yang dipanggil keluar dari kamarnya begitu mendengar teriakan Donghyuk dari bawah. Hari ini dia dan adiknya memutuskan untuk menginap di rumah bersama ibunya. Itu sudah rutin dilakukan setelah berdamai. Ada juga Lisa yang sedang mengobrol ringan dengan ibu mertuanya.

"Apa?"

Donghyuk masuk membawa sebuah kotak. "Ada paket untukmu. Tapi, tidak ada pengirimnya."

"Apa yang mau kau lakukan?" tanya Bobby begitu melihat Donghyuk yang akan membuka kotak itu. "Apalagi? Tentu saja membukanya. Kita harus memastikan kotak ini aman atau tidak."

Bobby menggeleng dan mengulurkan tangan kanannya untuk mengambil kotak itu. "Berikan padaku. Biar kulihat sendiri."

"Tidak. Menurutku lebih baik kalau aku yang membukanya lebih dulu. Siapa tahu itu adalah bom yang meledak begitu dibuka." Bobby spontan memukul kepala Donghyuk.

"Kau kira ini film Sherlock Holmes atau apa? Siapa orang iseng yang mau melakukan hal itu?"

"Lawan bisnismu?" sahut Donghyuk. "Siapa yang tahu, kan?"

"Terus, selagi kalian bertengkar di sini, bom itu sudah menghitung mundur." Mereka berdua berjengit kaget dan menoleh pada Lisa yang berdiri sambil berkacak pinggang. "Kalian terlalu banyak menonton film. Sekalian saja kalian membukanya di luar rumah."

Bobby dan Donghyuk menjentikkan jarinya. "Ide bagus!"

Lisa cengo menatap keduanya yang segera pergi keluar rumah. Sesampainya di halaman mereka berdua menatap kotak itu dengan teliti.

"Tidak berat dan tidak berbunyi jadi sepertinya bukan bom," gumam Donghyuk.

Bobby segera membuka kotak itu dan mereka berdua mengernyit heran mendapati sebuah amplop. "Amplop?" sahut Donghyuk. "Kenapa ada orang kurang kerjaan yang mau mengirim amplop dalam sebuah kotak?"

Bobby mengendikkan bahunya dan berujar, "Entahlah." Dia merobek ujung amplop itu dan mengeluarkan isinya yang ternyata sebuah foto. Dia membalik foto itu dan seketika itu juga matanya terbelalak. Donghyuk yang heran dengan ekspresi kakaknya spontan mendekat untuk melihat foto itu.

'DEG!'

"Inii..."

***

"Aku pulang- Loh, apa yang kau lakukan di sini?" Jisoo berjalan menuju Junhoe dan menginjak kakinya.

"Kau dari mana saja? Kenapa pergi tidak bilang-bilang?" Junhoe mengangkat alisnya heran. "Aku sudah meninggalkan pesan di kulkas kalau aku akan membeli kopi di supermarket."

Chanwoo dan Rosé segera menuju kulkas. Selang beberapa saat Jisoo mendengar teriakan Chanwoo. "Kertasmu tidak menempel dengan benar, Junhoe! Ada di bawah kulkas jadinya!"

"Kau bilang beli kopi, tapi mana?" tanya Rosé. Junhoe spontan menepuk dahinya. "Bodoh! Kutinggalkan di mobil." Bukannya segera pergi ke mobil, Junhoe malah berjalan ke sofa dan mendudukkan dirinya di sana. "Aku lelah, nanti saja deh."

"Kukira ada hal gawat apa sampai aku harus ke sini. Ya sudah, kalau begitu aku pulang saja."

'TING TONG~'

"Ada yang datang. Biar kulihat," ujar Junhoe. Setelah melihat dari kamera, dia berbalik menatap ketiga temannya. "Aneh, kenapa Bobby berkunjung jam segini?"

Dia membuka pintunya dan wajah marah Bobby menyambutnya. "Hai Bob-"

"Di mana Kim Jisoo?"

*to be continued*

Continue Reading

You'll Also Like

486K 54.8K 24
[PEMENANG WATTYS 2017] BUKU PERTAMA MIND TRILOGY Okan, guru Seni Rupa SMA yang hobi menabung koin ke dalam lubang yang berada di dalam dinding, menem...
32.6M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
8.7M 528K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
2.4M 447K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...