KITA BERBEDA {JAEMIN MINHEE}

By firaclyn_

4.3K 242 13

Jaemin dan minhee sepasang anak kembar yang memiliki kepribadian yang bertolak belakang Wajah kita memang mir... More

1
2
3
4

5

780 47 2
By firaclyn_

Dengan langkah ragu minhee memasuki kediaman rumahnya yang tampak sepi.

Minhee menghela nafas "syukurlah Daddy ama Mommy gak ada" lirih minhee

"Habis kemana aja lu?"

Minhee berbalik ke sumber suara, terlihat sang kakak sedang mensedekapkan tangan di dadanya dan menatap tajam minhee.

"Habis ngelonte ya Lo?"

"Aku gak kemana-mana ko kak, emang lonte itu apa?"

"Lonte itu jablay dan jablay itu elu"

"Aku bukan orang kaya gitu kaka"

"Kamu itu..."

"Mini kamu dari mana aja"

sebuah tangan panjang melingkari leher minhee.

"Eum... Aku..."

"Dia habis main di club mom"

Doyoung melototkan matanya, lalu memandang minhee.

"Emang bener sayang?"

"Engga ma"

"Heleh gak usah ngeyel ya lu, emang gue Gatau kalau lu itu baru pulang dari club"

"Tapi aku gak kesana kak"

"Terus alesan kamu pulang Ama yunsoeng itu apa?"

"Kan cuma pulang bareng nana" elak doyoung

"Tapi perlu emang ciuman segala"  jaemin mengambil hpnya kemudian menyodorkan sebuah foto kejadian dimana yunseong mencium minhee.

"Itu gak bener ma, kakak gak tau apa-apa ma"

"Ah masa..."

Flashback...

"Apa sih fel, ngajak-ngajak gue ke sungai Han gak guna tau" rutuk jaemin didepannya Felix sedang menarik paksa tangan untuk mengikuti Felix.

"Ini tuh penting nana!"

"Penting apaan sih" jaemin semakin kesal lantaran Felix menyuruhnya untuk bersembunyi dibalik pohon

"Tuh liat" felix menunjuk dua pemuda yang sedang berdekatan ditepi sungai Han

Jaemin menganga ketika melihat adiknya minhee dan yunseong sedang menempelkan bibir masing-masing. Dan dengan gesit ia memfoto kejadian itu.

Flashback off.

"Mini kamu tadi ngelakuin apa aja Ama cowok itu"

"Mini gak ngelakuin apa-apa ma..." Minhee mengeluarkan air matanya

"Mama gak suka kamu bohong na minhee, jawab sekarang!"

Minhee tersentak, mendengar kalimat tidak santui ibunya ditambah dengan sang ibu yang menyebut nama lengkap nya. Menunjukan jika ibunya benar-benar serius.

"Tapi mini bener gak ngelakuin apa-apa ma"

"Heleh boong lu"

"Nana masuk kamar sekarang, mama mau ngomong Ama minhee"

Setelah jaemin pergi, doyoung menatap putra bungsunya yang sedang menundukan kepalanya takut.

"Mama gak marah Ama kamu kok sayang" dengan lembut doyoung menaikkan dagu minhee sehingga ia bisa menatap wajah manis sang anak yang terlihat memerah, karna menahan tangis.

"Mini lagi cinta ya Ama seseorang?" Ucap doyoung halus

Minhee menggelengkan kepalanya, "enggak ma, kita cuma temenan aja"

"Kalau kamu suka Ama anak itu, silahkan tapi asal jangan berlebihan"

"Ish... apa sih ma"

Raut wajah doyoung berubah terkejut, ketika melihat perban dilengan minhee.

"Ini lengan kamu kenapa?" Doyoung mengelus lengan minhee

"Gak papa kok ma, tadi aku praktek masak disekolah terus gak sengaja pisau nya kena lengan aku"

"Lain kali hati-hati, oke!" Doyoung mencubit kedua pipi minhee gemas.

"Mah besok kan libur, boleh engga mini main ke rumah temen?"

"Boleh, tapi nanti dianter Ama supir yah"

"Gak usah mah, mini mau jalan aja itung-itung cari udara segar"

"Seterah kamu deh, asal jangan Sampe kelelahan dan pulang nya jangan kesorean"

"Iya mommy..."











|∆|


"Pyo rumah kamu masih jauh engga?"

Sebelumnya mereka melakukan janjian di halte pinggir sekolah dan kemudian memulai perjalanan Dwi halte sampai rumah dongpyo.

Minhee mengernyit, ketika ia harus melewati gang sempit bau yang terpaksa ia lewati karna ini jalan untuk menuju rumah dongpyo.

Tak lama kemudian, mereka sampai didepan rumah kecil milik dongpyo.

"Mini maaf, kalau rumah aku kecil dan bau"

"Engga kok pyo, rumah kamu gak bau"

"Yaudah yuk masuk"

Dongpyo menarik tangan minhee ke dalam rumahnya. Minhee menatap iba ibu dongpyo yang masih terlihat cantik diusianya. Sama seperti ibunya, bedanya jika ibunya selalu memoles wajahnya dengan makeup berbeda dengan ibu dongpyo yang terlihat cantik alami walaupun  keadaan nya kurang memprihatinkan.

"Ini mamah aku mini"

Minhee menundukkan badan nya "minhee tante"

"Nama Tante Yohan" ibu dongpyo tersenyum, menampilkan gigi kelincinya.

"Mah, Pyo mau ke kamar Pyo ya mah"

"Iya, dan jangan lupa bawa makanan, walaupun kita miskin tapi kita harus memberi pelayanan pada tamu"

Donpyo menganggukan kepalanya, "iya mah"






Minhee memasuki kamar dongpyo. Walaupun terlihat kecil tapi kamar dongpyo terasa nyaman. Dengan tataan kamarnya yang begitu rapih.

"Pyo mamah kamu cantik ya"

"Mamah aku memang cantik mini"

"Papah kamu mana?"

"Gak tau, ngeliat mukanya aja gak pernah"

"Kok bisa"

"Ceritanya panjang, dulu mamah pernah hamil diluar nikah, dan pacarnya gak mau tanggung jawab. Lalu mamah ngasih tau ini semua ke kakek Ama nenek tapi mereka malah ngusir mamah, kemudian mamah hidup sendiri, coba kamu banyangin saat itu mamah berusia 17 tahun dan dia harus merawat anaknya sendiri bahkan saat itu mamah belum dapat ijazah SMA, buat cari kerja pun jadi susah, lalu pada suatu hari saat mamah menyeberang jalan, tiba-tiba saja sebuah mobil melintas dan mamah pun tertabrak dan saat itu aku masih 8 bulan, sehingga aku harus melakukan sejumlah perawatan karna prematur"

Tanpa sadar minhee meneteskan air matanya, mendengar kisah ibu dongpyo. Bagi minhee hidupnya selalu menyedihkan tapi disisi lain banyak orang yang bahkan hidupnya lebih menyedihkan Dari pada dirinya.

"Pyo maaf kan aku, karna aku kamu membuka memori terburuk yang ada dipikiran mu"

"Gak papa kok mini, tapi mini aku nemu foto pacar mamah dulu" dongpyo menunjukan sebuah foto

Minhee terkejut, ketika melihat foto yang diperlihatkan oleh dongpyo. Ia jelas kenal siapa orang itu walaupun foto itu sudah lama sekali tapi ia tau jelas siapa orang itu.










|∆|

Minhee memasuki kediaman rumahnya, setelah menghabiskan waktu seharian dirumah dongpyo dan kembali ke rumah jam 4 sore.

Minhee menghela nafas, sekelebat bayangan foto yang ditunjukkan dongpyo, membuat otaknya lelah karena terlalu memikirkan nya.

Ketika sampai di ruang tamu, ia melihat siluet bahu lebar seorang pria yang tampak familiar diotak nya, namun sudah lama tidak ia temui.

Orang itu membalikkan badannya, seketika mata minhee terbelalak melihat siapa orang itu, orang itu adalah orang yang sama difoto milik dongpyo.

"Om Yuvin?" Lirih minhee

"Mini, sini duduk ada om Yuvin nih jangan bengong"

Ucapan doyoung mengangetkan minhee, dengan langkah ragu minhee membawa kakinya ke arah sofa dan duduk dipinggir ibunya berhadapan dengan Yuvin.

"Udah lama gak ketemu, mini makin manis aja" ucap Yuvin

"Makasih om, om juga ganteng"

"Heleh bisa aja kamu, ngomong² nana mana?"

"Dia lagi main, biasa anak remaja" jawab doyoung

Yuvin menganggukan kepalanya, "sebenernya aku kesini juga mau ngomong sesuatu"

"Ngomong apa?" Tamat jaehyun

"istriku meninggal, jadi kami memutuskan untuk tinggal dikorea"

"Apa! Istrimu meninggal, kenapa kamu tidak beritahu kakak" ucap jaehyun

"Aku takut ngerepotin kakak yang harus jauh² ke Australia buat ngehadirin upacara pemakaman"

"Setidaknya kau mengabari kami" protes doyoung

"Yamaap"

"Kamu disini bawa chenle juga kan?"

"Pastilah, tuh chenle nya"

Jaehyun, doyoung dan minhee langsung menoleh ke arah pintu, dimana terlihat seorang pemuda manis + imut sedang duduk diatas kursi roda sedangkan dibelakangnya tampak seorang pelayan yang bertugas mendorong kursi roda itu.

"Astaga, chenle kamu kenapa sayang? Kok bisa gini" doyoung histeris melihat keadaan chenle

"Chenle kecelakaan dengan mamanya, jika mamanya meninggal maka chenle dapat diselamatkan tapi kakinya lumpuh karena terjepit mobil dan dia juga bisu Karena pita suaranya yang tak berfungsi lagi"

"Chenle sayang, kamu tetep semangat yah" Doyoung menitikan air matanya mendengar kisah chenle dimana anak manis ini harus kehilangan suaranya dan tak bisa lagi menggerakkan kakinya.

"Jaemin pulang!!!"

Semua orang yang berada diruang keluarga, menoleh ke arah sumber suara disana terlihat jaemin dengan keadaan berantakan berdiri mematung diantara pintu, lalu melangkah menuju sofa.

"Nana habis dari mana?" Tanya yuvin pada jaemin

"Main om, om ini yang dikursi roda anak om?"

"Iya, dia manis kan kaya kamu" yuvin tersenyum

"Iya om, manis"

Jaemin balas tersenyum sedangkan dalam batinnya 'cih dari mana manisnya udah gak bisa jalan gak bisa ngomong lagi, lemah amat tuh anak sebelas dua belas ama minhee'

"Jaehyun, aku boleh engga nitip chenle dirumah kalian, soalnya aku harus ke Jepang untuk mengurus perusahaan ku disana"

"Boleh dong, kalau bisa lebih baik chenle juga sekolah" balas jaehyun

"Pasti chenle seneng banget, kalau begitu aku pamit dulu, tolong jaga chenle baik-baik!"

"Iya yuvin"

"Om aku mau ngomong sama om"

"Ngomong apa?"

"Tapi gak disini om, aku mau ngomong empat mata" minhee Manarik tangan yuvin menuju taman.


















"Om pernah gak ngerasa kalau punya anak lain?"

"Anak lain? Anak om cuma chenle doang kok"

"Dulu om punya pacar dan pacar om hamil, bener gak om?"

Yuvin melototkan matanya mendengar ucapan minhee, kilasan memori yang sudah ia lupakan kini kembali terputar di otaknya sepeti kaset rusak

"Eng...gak mini"

"Om jangan bohong, aku tau semuanya"

"Sebenarnya..."

"Yuvin mobil kamu udah Sampe nih, kamu harus cepet-cepet ke bandara"

Yuvin bernafas lega, karena teriakan jaehyun.

"Maaf mini, lain Kali saja yah" yuvin langsung berlari pergi meninggalkan minhee.




Continue Reading

You'll Also Like

326K 10.8K 32
( ON REVISION ) Nadia Akhbar seorang pelajar universiti. Jiwa nya tiba tiba termasuk ke dalam satu novel "My Girl Selena". Lebih parahnya dia menjad...
1.1M 94.7K 34
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
1.6M 47.5K 60
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
2.4M 238K 58
📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat...