"Aku hampir saja terjatuh ke dalam sumur kemarin Mom" kata Coraline dengan lesu sembari menaruh beberapa bibit tanaman di dekat jendela di dapur
"Uh huh" jawab Mrs. Jones
"Aku bisa saja mati" sambung Coraline
"Itu bagus" jawab Mrs. Jones
"Hm. Jadi, bisakah aku pergi keluar? Kurasa ini adalah cuaca yang sempurna untuk berkebun" serunya
"Tidak Coraline. Hujan membuat lumpur, lumpur membuat kotor" jawab Mrs. Jones
"Mom, aku ingin semua tanaman ini tumbuh saat teman-temanku berkunjung. Bukankah itu alasan kenapa kita pindah kesini?" gerutu Coraline
"Seperti itulah. Tetapi kemudian, kita mengalami kecelakaan di perjalanan" jawab Mrs. Jones
"Bukan salahku, kau yang menabrak truk itu!" sahut Coraline
"Aku tidak pernah menyalahkanmu" sahut Mrs. Jones
"Aku tidak percaya ini"
"Kau dan ayah dibayar untuk menulis semua tentang tanaman, tetapi tidak memiliki minat untuk berkebun. Bahkan kalian membenci tanah" gerutu Coraline sambil menggaruk-garuk tangannya
"Coraline, aku tidak punya waktu untukmu sekarang. Dan kau masih punya barang yang belum dibereskan, sangat banyak!" sahut Mrs. Jones
"Itu menyenangkan sekali" gerutunya
"Oh, ada anak yang meninggalkan ini di depan pintu" kata Mrs. Jones sambil memberikan sebuah koran yang berisi sesuatu
Coraline membukanya
Hey Jonesy, Lihat apa yang kutemukan di dalam gudang nenekku. Terlihat mirip?
Wybie
"Ugh" gerutunya
Ketika ia membuka isi koran tersebut, ada sebuah boneka kecil yang mirip sekali dengan dirinya
"Huh? Boneka ini mirip sekali denganku. Aneh sekali" gumamnya
"Siapa namanya?" tanya Mrs. Jones
"Wybie. Aku sudah terlalu tua untuk bermain dengan sebuah boneka" kata Coraline, kemudian pergi menuju ruang kerja ayahnya
"Hey Dad. Bagaimana kabarmu?" tanya Coraline
Sementara itu, Mr. Jones hanya fokus pada komputernya dan hampir tidak menyadari putrinya ada disana
"Dad"
"Halo Coraline, dan Coraline... Kecil? Hm" jawab Mr. Jones, kemudian kembali fokus ke komputernya
"Apa kau tahu dimana peralatan berkebun disimpan?" tanya Coraline
"Itu, um... Diluar sana hujan deras bukan?" tanya Mr. Jones
"Hm, hanya hujan gerimis saja" jawabnya
"Hm, apa yang dikatakan oleh bos kita?" tanya Mr. Jones
"Jangan pernah berpikir untuk bisa keluar rumah Coraline Jones!" teriaknya
"Jika itu yang bos kita katakan, maka tidak akan ada peralatan berkebun untukmu" jawab Mr. Jones
"Ugh"
Dia sengaja memainkan pintu supaya Mr. Jones dapat memberinya perhatian. Tak! Tak! Suara pintu menabrak beberapa kardus
"Ugh! Kau tahu? Apartemen ini sudah berdiri selama 50 tahun" kata Mr. Jones
"Jadi?" tanya Coraline
"Jadi, jelajahi lah seluruhnya. Pergilah dan hitung semua pintu dan jendela lalu catat, dan juga semua benda yang berwarna biru. Intinya... Biarkan aku bekerja!" sahut Mr. Jones
"Ugh! Ini benar-benar payah sekali!" gerutunya sambil melepas jas hujan dan sepatu bot nya
Dia pergi melihat ke lantai atas terlebih dahulu
"Hm. 12 jendela bocor" gumamnya sambil mencatat
Dia pergi ke kamar orang tuanya
"1 pintu 4 jendela"
"Sekarang kamar mandi. Ugh! Yuuck! Banyak sekali serangga disini! Ugh, tanganku kotor sekali, sebaiknya aku mencucinya. Aaaargh! Shower tidak bergunaa!" teriaknya
Dia turun kebawah dan membuka pintu ruangan yang hanya berisi alat pemanas yang sudah berdebu
"1 alat pemanas tua"
Jangan ditekan!!! Tulisan di bawah sebuah tombol di tembok
"Hm. Mungkin sudah tidak berguna tombol ini" katanya sambil menekan tombol tersebut
Tiba-tiba, lampu seisi rumah mulai berkedip-kedip
"Huh?"
"Apa-apaan ini? Tidak, tidak jangan mati listriknya! Huh?, Tidaaaaaaaaak!!!" teriak Mr. Jones, dia paling benci ketika sudah mengetik banyak dan semua hasilnya menghilang hanya karena masalah sepele
"Kurasa memang lebih baik tidak ditekan!" sahut Coraline, kemudian kembali menekan tombol tersebut. Kini listriknya sudah kembali normal
Dia kembali berjalan menuju ruang tamu. Disana sebuah kardus yang penuh terisi koleksi snowglobe Mrs. Jones masih menumpuk di atas meja. Kemudian dia melihat ada foto seorang anak kecil yang memakai pakaian biru yang sedang menangis, karena es krim nya tumpah
"1 foto anak kecil biru membosankan di lukisan yang teramat sangat membosankan. 4 jendela berdebu. Dan tidak ada lagi pintu dan jendela yang tersisa... Huh? Bonekaku? Dimana kau bersembunyi? Tadi aku menyimpannya di atas meja ini? Huh?" tanyanya
Dia melihat boneka kecilnya terbaring dibalik sebuah kasur. Ketika dia memindahkan kasur tersebut, Ida menyadari bahwa terdapat pintu kecil dibalik kasur tersebut yang tertutupi oleh cat putih
"Hey Mom! Dimana gagang pintu ini?" sahut Coraline
"Aku sedang sangat sibuk disini!" sahut Mrs. Jones kembali
"Kurasa pintu ini terkunci! Kumohoon...!" sahutnya
"Ugh! Dasar anak ini!" gerutu Mrs. Jones kemudian pergi menghampirinya ke ruang tamu
"Akankah kau berhenti menggangguku, jika aku membukakan pintu ini untukmu?" tanya Mrs. Jones
"Iya, iya aku janji!" ujar Coraline
"Baiklah" sahut Mrs. Jones, kemudian kembali ke dapur untuk mencari kunci pintu tersebut. Setelah menemukannya, dia kembali lagi
Pertama dia merobek sebagian wallpaper itu dari pintu tersebut, kemudian membukanya. Ternyata isinya hanyalah batu bata
"Batu bata?! Aku tidak mengerti" sahut Coraline
"Mereka pasti sudah menutup ini saat memperbaiki apartemen nya" jawab Mrs. Jones
"Kau pasti bercanda? Dan kenapa pintunya sangat kecil?" tanya Coraline
"Kita sudah membuat perjanjian! Sekarang tutup mulutmu!" sentak Mrs. Jones sambil pergi ke dapur
"Kau tidak menguncinya" sahut Coraline
"Eeeerrrgghh!" geram Mrs. Jones
"Huff! Tidak ada apapun disini" sahut Coraline sambil menutup pintu tersebut
Vote! Comment! Next part! Jan lupa baca!