#1 Hey You | Song Minjae ✔

By yeolki_

2.4K 274 160

[TAMAT] Hai kamu, Iya kamu #1 MCND Mini Series Happy Reading^^ yeolki_ cover by xxsjy9 start : 07/03/20 end :... More

Prolog
Dua
Tiga
Empat
Lima
Epilog

Satu

614 53 34
By yeolki_































Malvin masih diam di tempatnya. Di lihatnya sekali lagi ponselnya. Tidak berubah. Tidak ada perkembangan. Bahkan tidak ada penjelasan kenapa ia mendadak masuk dalam sebuah grup chat bernamakan alumni sekolah itu. Rasa iseng muncul di pikirannya. Sekedar menekan profil grup chat itu dan melihat siapa saja yang masuk di dalamnya.

Malvin menekan satu persatu profil disana. Sekedar melihat siapa si pemilik akun. Beberapa ia mengetahui siapa. Beberapa lagi tidak ia ketahui. Karena memang tidak ada foto yang menggambarkan si pemilik akun. Sejenak ia menghela nafas. Rasanya percuma saja. Potensi gadis itu ada diantara akun tampa foto profil sangat tipis. Karena masih ada beberapa teman sekolahnya dulu yang masih belum masuk ke dalam ruang lingkup ini.

Malvin menghela nafasnya lagi. Menutup aplikasi itu dan melemparkan ponselnya ke atas kasur. Malvin mendudukkan dirinya di pinggiran kasur. Sejenak ia melihat ponselnya. Benda petakan hitam yang cukup kontras diantara sprei putihnya. Malvin kembali menghela nafas. Di ambilnya lagi benda itu. Sekedar menyalakannya dan menunjukkan foto dirinya di dataran pegunungan.

Malvin kembali membuka aplikasi chat itu. Sekedar menggulirkan beberapa pesan yang ada di salah satu ruang obrolan. Ruang obrolan bernama alumni sekolah. Hanya beberapa obrolan basa-basi dari beberapa temannya. Tidak ada yang begitu penting. Kecuali–

Malvin menyipitkan matanya. Sekedar membaca sesuatu yang di kirimkan salah satu temannya. Undangan reuni.  Sederet nama di tuliskan oleh penghuni ruang obrolan ini. Satu persatu pula pesan bermunculan di dalam sana. Membuat ponsel hitam itu beberapa kali berbunyi menyapu keheningan di dalam kamar Malvin.

“Lena?” ujarnya ketika sebuah nama tertulis di deretan daftar nama yang akan datang di acara itu

Malvin tersenyum. Ukiran itu nampak indah terpatri di wajahnya. Diantara lentera cahaya yang hanya menyapu wajahnya diantara kegelapan kamarnya.. Apa Malvin senang? Tentu. Setidaknya tidak lama lagi ia akan bertemu gadis itu bukan.

***

Lena. Gadis manis berambut sebahu yang duduk di pinggiran bangku taman sekolahnya. Senyumnya terukir di wajah manis itu. Sembari mengetikkan sesuatu di ponsel yang ia genggam sedari tadi. Sesekali ia melihat sekelilingnya. Seperti menunggu seseorang. Tapi tidak ia temukan orang itu.

Lena kembali bermain dengan ponselnya. Dengan wajah yang berbeda dari sebelumnya. Ia nampak kesal. Sekali lagi ia melihat sekelilingnya. Melihat ke arah pintu gerbang sekolah Lena yang masih belum menampakkannnya. Orang yang gadis itu cari. Di mainkan lagi ponselnya. Sekedar mengetikkan sesuatu disana. Sampai ia memutuskan untuk bangkit dari bangku itu.

Lena beranjak dari bangku taman. Berjalan menuju tempat dimana motornya berada. Sembari sesekali ia melihat pintu gerbang sekolahnya yang masih belum menampakkannya. Lena menghela nafas panjang. Mungkin sebaiknya ia menyusul orang itu. Daripada Lena harus melakukan hal yang tidak ia suka. Menunggu.

Lena melangkah menjejaki paving berbentuk persegi enam di sekolahnya itu. Tapi entah kenapa ia pikir mungkin sebaiknya Lena menunggu sedikit lebih lama. Membuatnya memilih duduk di atas motornya sembari bermain ponselnya sekali lagi. Lena mulai mengetikkan sesuatu disana. Tampa peduli dengan sosok baru yang datang masuk ke dalam lokasi tempat dimana ia berada.

“Lena,” spontan gadis yang tersebut namanya itu menoleh. Menoleh pada laki-laki yang kini berjalan sembari menenteng helm hitam miliknya. Wajahnya nampak berubah seketika. Bahkan ketika Malvin tertawa kecil menemukan Lena disana. Lena memerah.

Lena langsung saja bangkit dari tempatnya. Tampa berminat menyahuti panggilan Malvinano Agustian Putra Gunawan. Jantung Lena tidak siap untuk membuatnya bisa berfikir sejenak saja untuk membalas sapaan Malvin. Disisi lain Malvin melihat gadis yang mulai berjalan keluar dari area parkiran itu.

“Kalau gue manggil itu di bales na, bukan di diemin aja.” ujarnya setengah menjerit

Lena tidak berhenti melangkah. Di lihatnya Malvin dengan wajah ketusnya seperti biasa. Wajah yang selalu ia gunakan untuk menutupi rasa gugupnya. “iya iya.” Balasnya setengah menjerit pula

Malvin tersenyum kecil. Sementara Lena pergi menjauhi tempatnya. Meninggalkan Malvin yang kini berdiri di sebelah temannya. Hendrian Rafiq Syahputra. Teman Malvin yang baru saja selesai menuntun motornya dan meletakkan benda itu disana.

“cie mulai nyapa mulu nih.”

***




















Tbc.

Jangan lupa vote dan komennya temen-temen🐣

See ya☄
yeolki_

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 35.5K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...
260K 25K 44
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
517K 37.2K 45
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG