Ketetapan Hati

By Imah_Almakasariyah

244 50 7

mungkin ini sudah ketetapan hati, aku berhenti disini. More

Terlambat
Flashback
Ditembak!
Flashback Again
Cemburu?
Jenguk Fahri
Camping
Cry
Kecewa or Cemburu
Misterius
Miterius 2
Lamaran
Lupa kunci
Rumah

Basket

20 3 0
By Imah_Almakasariyah

Kini kami bertiga berada di toko buku dekat taman kampus. Aku sedang mencari buku fisiologi untuk tugas, syahwa sedang sibuk mencari, sedangkan fahri, eh mana fahri? aku harus bersiaga pasti dia menyiapkan jebakan. 

Setelah membayar buku di kasir, kami berdua saling menatap dan mencari fahri, ternyata fahri sedang duduk di bangku taman, ia sedang melihat sekelompok bermain basket. Fahri melambaikan tangannya dan meminta kami duduk di sebelahnya.

Sebelum duduk, aku meraba bangku taman, aku takut ada permen karet, lem atau cat yang belum kering.

"Suuzon banget lu ama gue"ujarnya sambil memakan sandwich yang ia buat dirumahku. Kurang modal bangetkan.

"Iyalah lo kan nggak pernah mau liat gue bahagia"

"Kalian berdua ini bertengkar trus, capek gue dengarin"ujar syahwa kesal.

"Yaudah jangan didengarin"kompak kami.

"Tuh kan jodoh baru tau rasa"ujar syahwa membuat mataku terbelalak.

"Tau ah"ujar fahri dengan wajah yang memerah.

Aku yakin wajahku tak kalah merahnya dengan fahri. Ahhh kenapa sih jantung gue. Aku dan fahri hanya sebatas musuh nggak lebih.

Tiba-tiba bola mendarat dikepala syahwa dengan keras. Syahwa meringis kesakitan, darah keluar dari hidungnya.

"Syahwa loh nggk papa?"tanyaku memastikan.

"Nggk papa ra, cuman mimisan doang"ujar syahwa sambil menyeka darah dihidungnya.

Aku mengambil bola itu lalu menghampiri pemuda yang sedang bermain basket di lapangan. Aku sangat marah sungguh, ini pernah terjadi sebelumnya. Aku takut syahwa kenapa-napa atau mengidap penyakit seperi rani. Arghh aku tidak ingin masa lalu itu datang dan tidak akan terulang kembali.

"Siapa yang melempar bola ini"teriakku.

Semua mata menatapku, kali ini aku tidak peduli toh aku sering di tatap karena terlambat.

"Gue kenapa?"ujar seorang lelaki badan kekar tingginya sekitar 180.

"Lo harus tanggung jawab, teman gue kena bola lo"

"Kalau gue nggk mau?"tanyanya sombong.

Aku terdiam, aku ingin sekali memukulnya, tapi aku tidak bisa. Badannya sangat kuat, satu pukulan dariku tidak akan mempan. Dia sangat tinggi bagaikan tiang litrik.

"Gimana kalau gue tantang lo main basket wanita cantik"ujarnya berusaha menggodaku tapi menantang.

Cih dia remehkan gue, gue akan ngalahin lo tiang listrik.

"Boleh siapa takut, kalau lo kalah lo harus tanggung jawab"

"Tapi kalau lo yang kalah, lo harus jadi pacar gue gimana?"ujarnya membuat mataku membulat sempurna. Aku hanya mengangguk, semoga saja aku dapat mengalahkan pria sombong ini.

Pertempuran dimulai kini aku dan pria sombong ini berada dilapangan. Suara sorak penyemangat mulai menghiasi lapangan. Aku melihat fahri dan syahwa mulai gelisah. Aku menatapnya, berusaha meyakinkannya jika aku bisa.

Suara peluit terdengar menandakan pertandingan dimulai. Aku berlari ke arahnya dan merebut bola darinya, aku men-dribble bola lalu men-shoot bola ke ring, yeah masuk. Sorakan penonton membuatku semangat untuk mengalahkannya. Aku melihat fahri dan syahwa yang kegirangan saat aku memasukkan bola ke ring. Begitulah yang terjadi terulang –ulang sampai saatnya akulah yang memang.

Pria yang sombong yang tak menyebut namanya itu meminta maaf pada syahwa atas perbuatannya. Syahwa pun tersenyum dan tidak menyipan dendam apapun.

"Hebat lo ra bisa ngalahin senior kita"kagum fahri.

"Apa? senior? Dia anak kedokteran juga?"

"Makanya lo jangan di perpustakaan trus, kan nggk tahu mana serior"

Mampus gue jadi bahan gosipan besok, kok aku nggk tahu sih.

"Pulang yuk gue nggak mau lama-lama disini"








#apa kabar? baikkan?
#jangan lupa sarapan nasi ya jangan hati hehehe
#jangan lupa vote and coment

Continue Reading

You'll Also Like

110M 3.4M 115
The Bad Boy and The Tomboy is now published as a Wattpad Book! As a Wattpad reader, you can access both the Original Edition and Books Edition upon p...