Pertemuan 1 detik sanggup menghapus rindu bertahun-tahun
Kemarin, ketiga gadis itu telah membuat kesepakatan bersama bahwa mereka akan bekerja lebih keras lagi dari sebelumnya agar mereka bisa mendapatkan uang lalu uang tersebut di kumpulkan untuk mewujudkan segala mimpi yang mereka dambakan sejak masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan
Dan sekarang adalah pertempurannya, mereka bekerja dari pagi hingga sore hari di tempat kerja nya masing-masing untuk berjuang keras mencapai semua yang dia inginkan. Lalu, di lanjut sore hari sampai malam mereka kuliah
Semoga saja suatu saat rasa lelah mereka terbayarkan
"Guys, tadi bos gue Dateng ke kantor" Kaila memulai ceritanya di tempat kerja
Seperti biasa, mereka bertiga akan bertemu di kampus dan memulai pembicaraan dari sini, lorong yang membawa mereka pada Fakultas sastra dan fakultas hubungan internasional
"Terus?? Terus??" Meysha yang memang sangat menyukai segala hal berkaitan dengan bos atau CEO sangat antusias mendengarkan cerita yang akan di bawakan Kaila
"Coba tebak, dia Dateng ke kantor buat apa??"
Meysha dengan antusias menjawab
"Buat kontrol keadaan kantornya kan?? Terus sama nandatanganin berkas-berkas?? Atau rapat??"
"Iya, bos kamu ada meeting di kantor??" Zanna menimpali
Kaila berhenti berjalan, lalu menggeleng dengan tegasnya
"Bos gue ke kantor cuma ngelongok kantor selama 10 detik, terus ngomong bagus.." kata Kaila dengan penuh penghayatan
"Bayangin, cuma ngomong bagus!! Bagus!!! Gila!! Kalian bayangin gimana tegangnya gue sama partner kerja gue pas tau kalo itu bos mau Dateng?!!!"
Meysha tertawa kencang melihat wajah Kaila yang menurutnya lucu
"Bos kamu masih muda??" Celetuk Meysha yang membuat Zanna mengerutkan keningnya
"Cha, kalo kamu pindah haluan dari Alvin ke bos Kaila mending mikir lagi" saran Zanna
"Aku suka CEO Na" Zanna memutar bola matanya jengah
Apakah sebegitu besarnya pengaruh dunia orange untuk Meysha?? Dia kebanyakan membaca cerita yang bergenre CEO jadi seperti itu
"Apaan, bos gue itu gak kaya yang Lo bayangin. Yang punya mata tajem, badan sospek, muka gantengnya luber. Tidak seperti itu sahabatku.." Kaila menatap Meysha dengan tatapan meledek
"Dia udah punya 4 orang anak"
Wajah Meysha berubah menjadi pias.
"Oke, gue duluan" Meysha berjalan mendahului kedua sahabatnya
Kaila tertawa puas dan Zanna malah melihat Kaila dengan tatapan polos
"Bos kamu beneran udah punya anak 4??" Tanya nya lagi memastikan
"Iya, kenapa?? Minat??" Kaila kenapa jadi menjual bos nya kepada sahabatnya??
"Maaf, aku masih suka sama cowok yang mukanya kaya bayi bukan yang kaya engkong-engkong" Zanna melenggang pergi meninggalkan Kaila
Kaila lagi-lagi tertawa kencang sampai perutnya kram dan sesekali dia menyeka air matanya karena tertawa dengan kerasnya
"Woy, kaya Tante Kunti Lo ketawa begitu" celetuk seseorang yang berada di belakang Kaila
Saat mendengar suara orang itu, tawa Kaila langsung lenyap begitu saja entah kemana
"Apasi! Orang lagi seneng" ketus Kaila
Sandy hanya manggut-manggut sebagai jawaban
"Hobi ngebully temen sendiri ya anda" sindirnya
Kaila melotot, bearti Sandy melihatnya dari tadi
"LO!!!"
"Apa?? Ganteng?? Keren?? Emang. Lo nya aja yang baru sadar"
Kaila ingin menampik itu semua tapi, Sandy orang nya memang ganteng dan keren menurutnya. Bagaimana ini?? Dia harus apa??
"Iya, emang Lo ganteng Lo keren.." perkataan Kaila membuat jiwa narsis Sandy bangkit
Sandy merapikan rambutnya dan membenarkan kerah kemejanya
"Emang gue ganteng. Melebihi Mr. Hood"
"Tapi Lo gila!! Dasar pasien RSJ!!" Kaila langsung pergi dari sana meninggalkan Sandy yang diam dengan seluruh ke-narsisannya yang telah hancur oleh Kaila
"Kita masuk RSJ aja bareng, Lo gak inget??" Balas Sandy dengan berteriak karena perlahan punggung Kaila mulai menjauh
Kaila yang mendengar perkataan itu berhenti sejenak lalu menghadap ke belakang tempat Sandy berada
"Lo kan pasien abadi disana" celetuk Kaila
Lalu, Kaila berniat untuk menunggu balasan cowok yang otaknya berada di hidung itu
Sandy yang melihat gerak-gerik Kaila, tertawa remeh
"Woy, kalo masih mau ngobrol sama gue sini aja, gak usah gengsi"
Blush
Selain gila, Sandy adalah cowok yang blak-blakan. Bisa gila jika Kaila dekat dengan dia tapi, masalahnya kenapa Kaila harus menyukai orang seperti dia?? Kenapa??
Kenapa Kaila tidak menyukai cowok seperti Kak Adnan?? Zanna beruntung karena Adnan bukanlah cowok gila seperti Sandy.
Kaila tidak ingin menyebutkan Alvin, karena jika dia suruh untuk memilih Sandy atau Alvin dia dengan lantang akan memilih Sandy. Alvin sungguh cowok rendah. Rendah semua-muanya
Diantara mereka bertiga memang yang paling benar doi nya adalah Zanna
Doinya terlalu gila untuk disebut manusia
Doi Meysha terlalu julid untuk di jadikan cowok
Sungguh, dan sungguh terlalu
Jam menunjukkan pukul 7 malam, 30 menit lagi Meysha akan meninggalkan kampus. Bukan, dia bukan masih ada kelas tapi, dia masih betah berada di kampus. Makanya dia duduk di depan kelasnya tadi
"Cha.."
Meysha yang merasa terpanggil langsung menoleh ke kiri dan mendapati Zanna disana
"Oy Na" Zanna mendekati kearahnya
"Masih ada kelas?? Kok belom pulang??" Tanya Zanna pada Meysha
Meysha menggeleng pelan
"Udah gak ada kelas Na. Tapi, lagi males pulang duluan aja. Kamu masih ada kelas??" Meysha bertanya balik
"Enggak juga, tapi aku ada perlu sama Pak Andi" mendengar perkataan Zanna, Meysha memasang senyum menggoda
"Gak ya Cha, ngga" Zanna mengetahui isi kepala Meysha
"Ciye, mau ketemu bapak mertua" Meysha tidak berhenti menggoda Zanna
"Ih, udah ah aku mau ke ruang dosen dulu" Zanna berlari pergi ke arah ruang dosen
Meysha tertawa puas. Kedua sahabatnya sedang berbunga-bunga rupanya.
"Oiya Cha, jangan nungguin Alvin. Anak psikolog libur serentak karena mau ada kunjungan" Meysha mengangguk
Zanna pun pergi
Tidak, sepertinya tujuan dia berdiam disini tidak untuk mencari Alvin. Bahkan dia tidak sama sekali memikirkan Alvin. Tapi, saat Zanna menyebut nama Alvin dirinya kembali teringat cowok itu
Meysha kadang suka berpikir bagaimana bisa tuhan menakdirkan mereka bertiga patah hati secara bersamaan dan jatuh hati secara bersamaan?? Sungguh kompak
"Kok jadi dingin si??" Tanya Meysha entah pada siapa
Dia memeluk dirinya sendiri karena udara di sekitarnya mulai dingin dan
Terdengarlah suara petir
Oke, Meysha akan pulang kalau seperti ini. Dia tidak ingin terjebak hujan di kampus yang sudah mulai sepi ini
Zanna harus bersyukur atau mengumpat?? Dia sudah tidak ada mata kuliah tapi masih harus berada di kampus. Demi apapun Zanna rasanya ingin kabur
"Ruang Pak Andi,, Ruang Pak Andi,, Ruang Pak Andi,, Ruang Pak Andi" Zanna bersenandung kecil sambil mencari ruang dosen
"Nah ni dia" katanya senang saat dia melihat kalau tempat yang dicarinya telah di depan mata
Zanna pun masuk, dan dia terkejut saat melihat bahwa disana banyak sekali dosen yang lainnya. Dia malu, sungguh dia malu
"Mencari siapa??" Tegur salah satu dosen
"Andi" dosen itu berkerut
"Eh!! Pak Andi maksudnya hehe" Zanna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali
Sopan sekali dia memanggil dosennya tanpa embel-embel Pak
"Itu ruangannya. Masuk aja, lagi ada anaknya" kata dosen itu sambil menunjuk ruangan yang berada persis
"Makasih Pak"
Zanna pun masuk ke dalam ruangan itu
Tok,, tok,, tok
"Ya silahkan masuk"
Zanna sebelum masuk, dia menongolkan kepalanya untuk melihat ke dalam
"Zanna?? Masuk" kata pak Andi
Zanna tersenyum kikuk lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Kata dosen tadi ada anaknya Pak Andi tapi, kenapa tidak ada??
Melihat gelagat Zanna, Pak Andi menggelengkan kepalanya
"Emang ya, semua mahasiswi yang saya suruh ke ruangan pasti nyari si Adnan"
Zanna melotot tidak terima
"S-saya nggak pak, saya gak cari Kak Adnan"
"Terus kamu nyariin siapa??" Tanya Dosen itu balik
"Anak bapak. Kata Pak dosen yang di luar, ada anak bapak" kata Zanna dengan polosnya
Dosennya itu meringis pelan
"Teman-teman saya tuh sebut Adnan sebagai Anak saya
"Oh, hehe iya ngerti" Zanna merutuki dirinya sendiri karena ketauan mencari keberadaan Adnan
Lalu, perbincangan mengenai proposal yang kemarin Zanna buat sekaligus membahas skripsi yang tahun depan akan Zanna mulai buat
"Pak, mau langsung pake proyektor atau gimana??" Itu suara yang paling Zanna tunggu-tunggu
"Eh, maaf pak gak tau kalo ada tamu" Adnan nyengir kuda, karena dia malu saat menemukan ada sosok Zanna disana. Sungguh, wajah polos nya sangat ingin Zanna pukul menggunakan tas yang di bawanya
"Langsung pake proyektor aja. Kalo udah selesai kesini Nan, ada yang nunggu" balas pak Andi sambil menatapnya
Zanna berpura-pura tidak menyadari hal itu
Dan tolong panggilkan Jin Aladdin untuk Zanna, dia ingin berteleportasi ke Korea Selatan sekarang juga. Bahkan proposal yang tadi dia berikan ke pak Andi sekarang sudah lecek dan rusak karena dia meremasnya terlalu kuat
Mana Adnan mengangguk saja, ingin Zanna melempar proposal ini ke wajahnya
Karena kaki Zanna sangat gatal untuk berlari, Zanna memutuskan untuk pamit saja
"Yaudah pak Andi, saya pamit dulu"
"Ya silakan, semoga kamu gak bosen revisi proposal dari saya" jawab Pak Andi
Lah?? Zanna kira dosen itu ingin mendekati Zanna dengan Adnan. Ternyata tidak. Kenapa dia jadi kegeeran seperti ini?? Zanna kira Pak Andi akan menjadi Pak Comblang dirinya dengan Adnan
"Hah?? I-iya pak. Permisi pak"
Zanna keluar dari sana dengan terburu-buru. Sial sekali. Sudah menanggung malu yang sangat akut tapi, ujung-ujungnya dia tidak berinteraksi dengan Adnan
Lain kali, dia berharap agar jika dia dipanggil pak Andi lagi, durasinya lebih lama dari pada tadi. Dan semoga saja dia bisa menjadi dekat dengan Adnan suatu saat nanti
Mari kita ucapkan selamat kepada Kaila dan Zanna yang di berikan kesempatan untuk bertemu dengan doi nya masing-masing
Dan mari kita mendoakan Meysha agar dia tidak bunuh diri karena rindu tidak bertemu dengan sosok Alvin yang sudah membuat hari-hari nya di Liputi air mata patah hati
Hai guys, terima kasih telah membaca cerita ini 😚
See You 💜💜