Little Devil's
***
Taehyung mematikan mesin mobilnya tepat di depan gerbang utama sekolah . Ya, itu sekolahnya yang dulu .Tempat dimana berbagai macam kenangan pahit dan manis terlewati. Tapi , keadaan sudah berbeda. Hanya satu yang disesalkan, adalah ia yang harus berjauhan dengan Jungkook.
"Terimakasih ya bos , sudah mengantarku."
Lamunan Taehyung buyar.Ia menatap Jungkook dengan senyuman lebar.
"Tumpangannya gratis ongkir kan?"
canda Jungkook yang langsung dihadiahi sebuah sentilan di dahinya.
"Bayar dong.Aku kan ojek mu sekarang." celetuk Taehyung. Ia tertawa geli melihat sang adik yang memanyunkan bibirkan.
"Seingatku, kemarin ada yang ngomong mau menawarkan jasa antar jemput tanpa dipungut biaya." sambung Jungkook.
Tawa Taehyung meledak. Perlahan ia melepas seatbelt Jungkook seraya merapikan seragam anak itu.
"Belajar yang rajin ya.Baik-baik di sekolah kamu. Kalau ada yang menyakiti , bilang sama Hyung , Oke."
Jungkook tersenyum , manis sekali.Mengangguk lucu seakan ia diharuskan untuk mentaati pesan sang kakak.
"sayang kamu.."
Ucap Jungkook memberikan tanda mini heart dengan tangannya. Tergesa anak itu membuka pintu mobil dan berlarian kecil menuju ke dalam area sekolah.
"Ya Allah, bagaimana bisa?! Astaga , dia menjadi sangat imut hari ini , kurasa ."
Merona sudah wajah Taehyung.Ditatapnya sosok Jungkook yang semakin menjauh dari pandangan.
" have a nice day Kookie- nya Taetae.."
Setelahnya Taehyung bergegas untuk pergi.Melajukan mobil menuju ke sekolah baru.Sang ayah yang menyuruhnya kesana ,mengambil berkas penting yang harusnya diambil sendiri. Berhubung Daehyun sibuk, akhirnya Taehyung lah yang disuruh pergi.
Selain itu, Taehyung juga penasaran. Dimana dan seperti apa SMA Seungri itu . Taehyung sudah memantapkan hati.
Setidaknya tak ada kata terkejut jika ia tahu bagaimana kondisi dan suasana di sana. Sang ayah juga memberitahukan jika namanya sudah terdaftar di antara jejeran murid SMA Seungri . Jadi, tidak ada masalah kalau Taehyung ingin melihat-lihat sekolah barunya itu kan?
Untung saja ada seorang kenalan dari Daehyun yang baik hati memberi bantuan.Termasuk untuk memudahkan Taehyung melakukan penyesuaian diri di sekolah itu.
-
Akhirnya tujuan itu terpenuhi.Taehyung tiba di Seungri sekitar pukul sepuluh pagi.
Ia pun duduk manis di lobi tempat tamu biasa menunggu.
Sesekali pemuda itu menghela nafas.
Tadi, saat baru saja memasuki area sekolah , Taehyung sangat merasakan perbedaan antara lingkungan sekolah baru dengan sekolah lama.
Dilihat dari bangunannya saja, luas SMA Seungri kira-kira hanya setengah dari luas Victory. Sekilas ia juga melihat terlalu banyak coretan tak jelas di dinding gedung-gedung kelas.
".. ini lebih buruk bahkan tidak ada apa-apanya dibanding Victory.
Pasti banyak berandal disini." ucap Taehyung membatin.
Tidak memakan waktu lama, seorang wanita cantik datang dan memanggil namanya dari arah pintu masuk.
"Kim Taehyung ssi ?"
Wanita itu tersenyum ceria.Mendekati Taehyung yang sudah berdiri menyambutnya.
Wanita itu tinggi dan ramping , menampakkan postur tubuh yang terlihat sangat ideal .Mungkin karena memakai sepatu high heel kira- kira setinggi lima senti meter.
Kemeja putih dan celana jeans hitam yang dikenakan menambah sempurna penampilannya yang memang menawan.
"Iya benar.Saya Kim Taehyung."
Dan mereka berjabat tangan sebentar.
"Maaf menunggu lama." kata wanita itu.
"Perkenalkan namaku Jessica Jung.Aku teman lama Appa mu. Aku salah satu guru pengajar di Seungri."
Lagi-lagi wanita itu memberikan senyuman. Ramah sekali pikir Taehyung.
Mereka kembali duduk, dan saling berhadapan.
"Iya, Appa sudah memberitahukan pada saya tentang anda.Salam kenal, saya Kim Taehyung, yang sebentar lagi akan menjadi murid baru di sini."
Balas Taehyung yang tentu saja memperkenalkan diri dengan baik.
"Aigo, anak Daehyun sopan sekali."
"Oh ya, aku akan menyiapkan data-data khusus yang harus ditandatangani oleh Appa mu.Tiga puluh menit, mau nunggu?"
"Eum..saya akan menunggu." jawab Taehyung.
"Kalau bosan, kamu boleh jalan-jalan di sekitar area sekolah." pesan Jessica sebelum berbalik melangkah keluar.
-
"Kook, mulai sekarang aku duduk sebangku denganmu, boleh ya." Itu Jimin yang datang dengan membawa seperangkat alat tulis termasuk tas ranselnya.
"Dengan senang hati." kata Jungkook.
Bangku Taehyung yang kosong, alangkah baiknya jika ada yang menduduki.Daripada Jungkook harus merasa kesepian.
"Hei, Jungkook." Jungkook menoleh pada Namjoon yang baru saja duduk di bangku belakangnya.
"Euh, Namjoon.Ada apa?" tanya Jungkook bingung.
"Apakah ada PR dari Kang ssaem ? "
"Ya, ada! Membuat makalah sastra dalam bahasa inggris. Satu kelas di bagi menjadi 6 kelompok. Setiap satu kelompok beranggotakan minimal empat orang." Itu Jimin yang menjawab dan menjelaskan.
"Ya! Kim Namjoon! Kemana saja kamu ini !Dasar murid laknat, tukang bolos!" seru Jimin marah.Wajah imutnya berubah merah membara.Sungguh teman satu itu benar-benar sangat malas jika disuruh belajar.
"Hei Jimin, nggak usah nge-gas begitu." seloroh Yoongi.
"Hyuung, ! Kau juga sama saja.Jangan keseringan bolos jam pelajaran dong." kesal Jiminyang menatap tajam kakaknya.
" I..iya maaf."
Jungkook yang memperhatikan hanya tertawa kecil.Andai Taehyung ada, pasti juga kena omel Jimin.
"Dengar.Sudah kuputuskan , kami akan ikut kelompok kalian." putus Namjoon.
"Eh, tapi June sudah.."
Jungkook hampir memotong pembicaraan, tapi Namjoon dengan cepat menyerobot ucapannya.
"Dengan June ? namanya akan aku coret dari kelompok kalian.Dia kan pintar, jadi tak masalah bergabung dengan kelompok manapun."
Jimin melotot tak terima.
"Halah, alasan kamu Joon." sahutnya.
"Eh, eh tidak bisa begitu ..."
June pun datang diantara mereka.
"Apa lo ? Mau protes hah?!" Namjoon langsung saja memberikan death glare pada June.
"Tt..ti..tidak." June mencoba membenahi kacamatanya karena takut.
"Tch, kebiasaanmu Joon. Udah pamer otot, suka ngancam lagi." imbuh Jungkook .
"Kok kamu bela dia?bukan aku?" tanya Namjoon sambil menunjuk dirinya sendiri.Biar sedikit dramatis.
"Ya memang kamu yang salah kok!" Jimin berteriak kesal.
"Sudah-sudah. Karena tugas materinya cukup banyak dan harus dikumpulkan minggu depan, mulai besok kita akan mengerjakannya di rumahku.Setuju?"
Ucapan Jungkook lah yang paling berbobot. Ketiganya mengangguk semangat .
"Yes.Aku setuju.Sekalian ketemu Taehyung. Kangen sama dia..." seru Namjoon.
" Oke fix,"
"Oh ya, Taehyung sehat-sehat saja kan? Euh , maksudku dia tidak sampai stress berat atau gila setelah dikeluarkan dari sekolah?" tanya Namjoon lagi.
Pluk!
Yoongi menampar halus bibir Namjoon dengan tangannya.
"Mulutmu Joon. Pikiranmu terlalu ngawur.Barangkali kamu yang bakal gila karena ditinggalin Taehyung." ucap Yoongi.
"Eiii...."
Namjoon langsung melirik sinis ke arah Yoongi.
"Hyung ku baik-baik saja.Tadi pagi dia mengantarku ke sekolah." sahut Jungkook. Cepat-cepat memberi pernyataan supaya kedua temannya itu lega.
"Loh, kok nggak mampir sih hah.." desah Yoongi kecewa.
"Dia harus pergi ke sekolah barunya, ada beberapa hal yang harus diselesaikan disana." jawab Jungkook singkat . Menutup percakapan setelah tahu guru pengajar sudah berada di dalam kelas.
"Hyung sedang apa ya sekarang?"
-
Seperti tawaran Jessica , Taehyung mulai melangkahkan kaki keluar .
Sekilas mengintip koridor kelas yang sepi. Mungkin jam pelajaran sedang berlangsung.Membuatnya cukup leluasa untuk berjalan kesana kemari.
Hingga pandangannya terhenti pada sebuah pintu aula yang sedikit terbuka .
Rasa penasaran akhirnya menuntun ia untuk sampai disana.
"Oh, ini seperti ruang pertunjukan seni ? Luas sekali." gumam Taehyung setelah masuk ke dalamnya.
Ruangan itu gelap , nampak tidak terurus mengingat udara cukup pengap di dalam.
Taehyung menutup hidung dan mulut dengan lengannya.
"Ah, buruk.Tempat ini jelas tidak pernah dibersihkan." dengusnya.
"Tolong lepaskan aku. Tolong akuuu..."
"Heh tolol.Kau itu mainan kami!"
"..tidakk jangan lagi."
"Tolong, siapapun selamatkan aku..hikss.."
Taehyung memelankan langkah meski ujung-ujungnya ia harus berhenti, lalu menajamkan pendengarannya.
"SIAL!!"
Suara itu mengganggu tiba-tiba.Terdengar samar-samar namun Taehyung yakin itu bukan hantu atau sejenisnya.
"Dari mana? Suara itu berasal? "
Taehyung semakin gencar mengitari ke seluruh aula , bahkan ia beberapa kali membuka pintu-pintu ruangan tak terkunci yang ditemui .
Sayangnya , tak ada hasil apapun.Tapi naluri hati tak bisa berbohong. Hati Taehyung mendadak resah , takut kalau kalau memang ada yang membutuhkan pertolongan.
Suara itu seolah timbul tenggelam terkadang hilang untuk beberapa menit, lalu muncul seperti teriakan tangis yang menyakitkan.
"Toloong.. hentikan Sunbae! Sakitt..hikss.. "
Taehyung kelabakan.Jelas ada orang di dalam aula besar itu. Ia berlari, memeriksa semua ruangan kosong disana tanpa terlewatkan satupun.Hingga di ujung ruangan terakhir , ia terhenti lalu menarik nafas dan menghembuskannya cepat.
Ada papan nama di atas pintu yang bertuliskan ,'ruang ganti pria' .
Cklek...
Seperti pintu lain, pintu ruang itu pun juga tidak terkunci. Taehyung membukanya pelan.
Dan sama sekali tak ia duga , ada hal menjijikkan tertangkap oleh kedua matanya.
"..brengsek manusia ini!" umpatnya emosi.
Taehyung melihat ada beberapa murid sedang melakukan aksi bully an . Miris sekali ketika korban bully menangis tanpa henti saat pakaian seragamnya dilucuti tanpa perasaan. Selain itu, wajahnya sudah babak belur penuh darah.
Lalu diantara mereka mulai melempari wajah memohon itu dengan bola kasti, tanpa jeda. Dan suara tangis kembali terdengar.
"Sunbae, ampun..hiks.." teriak anak itu.Anak lain hanya menanggapi dengan tawa kencang mereka.
"Itu hukuman untukmu karena tidak memberi uang pada kami hari ini!"
Satu anak pun menjambak kasar surai korbannya.
"Tapi, aku tidak punya uang sama sekali..hiks.."
Plakk..
Semua orang masih tak menyadari kehadiran Taehyung, kecuali anak muda yang sedang di bully itu.
Anak itu menatapnya shock,namun Taehyung segera memberi kode padanya untuk diam.
"Ishh, setan kecil ini!!"
Tangan itu hendak melayang untuk memberikan tamparan.
Lalu Taehyung dengan cepat menginterupsi dengan suara beratnya.
"Apa ini pertunjukan gratis?"
Pandangan pun tertuju padanya.Taehyung berdeham santai.
"Boleh gabung?" tanyanya.
Mengamati, meneliti dari ujung kaki hingga kepala, dan mereka yakin Taehyung bukanlah anak SMA Seungri.
Penampilannya cukup menunjukkan bahwa ia anak dari orang berada.
"Kau siapa?" tanya salah seorang dari mereka.Tatapan yang tak bersahabat itu seolah sudah biasa untuk Taehyung.
Hei, kau lupa siapa Taehyung dulu?
"Aku, saudara anak itu." tunjuknya pada pemuda yang terduduk tanpa bicara.
Semua tertawa serempak.
"Jangan bercanda bro. Choi Soobin tidak memiliki saudara." ucap mereka.
"Yasudah.Kalau begitu mulai detik ini dia jadi saudaraku." ucap Taehyung.
"Jadi, namamu Choi Soobin?"
Tanya Taehyung yang sudah beralih memandangi Soobin si korban penganiayaan.
Anak itu melengkungkan bibirnya ke atas, tersenyum canggung.
Dia hanya mampu mengangguk.
"Baiklah."
Taehyung mengeluarkan dompet dari saku celana.Lalu mengeluarkan semua lembaran uang yang sebelumnya tertata rapi.
"Aku tidak tahu kalian butuh berapa.Apa segini cukup untuk menebus anak malang itu ?Maaf, aku tidak suka bawa banyak uang cash."
Lalu memberikan seluruh uang miliknya pada si pembully. Setidaknya ada dua puluh lembar uang lima puluh ribuan won.
Beberapa anak menatap Taehyung sedikit kagum.
Tidak diragukan lagi, dia seorang yang kaya raya jika itu bagi murid se ukuran mereka. Semua mengangguk dengan senyum mengembang.
Dapat uang sebanyak itu, siapa yang tidak bahagia?
"Pergi kalian.Dan jangan pernah mengganggu Choi Soobin lagi.Ingat itu." titah Taehyung dengan tegas.
**
Choi Soobin, murid tingkat satu di SMA Seungri. Tidak pernah membayangkan hidupnya akan se-sulit ini di tahun pertama.
Menjadi korban pem bully an semenjak kakinya pertama kali menginjak di Seungri.
Penampilan polos juga statusnya yang diketahui sebagai murid miskin sukses membuat semua orang menjauh dan enggan mendekat.
"A..aku sudah mengganti bajuku."
Taehyung menoleh , tersenyum menatap keadaan Soobin yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Ayo, kuobati lukamu setelah ini." ajak Taehyung merangkul bahunya.
"Dimana UKS nya?"
Soobin terkejut dengan sikap hangat Taehyung. Terlalu mendadak untuk Soobin yang sama sekali tak pernah merasakan rengkuhan seseorang .
Sedekat ini, dan anak itu tersenyum penuh rona.
"Terima kasih Sunbae, sudah menolongku."
Taehyung tersenyum tipis.Lebih menyibukkan diri untuk membersihkan luka Soobin dengan alkohol di tangannya. Bahkan ia meringis ngilu melihat banyak ruam keunguan di wajah dan seluruh tangan anak itu.
"Kalau terasa perih, bilang ya." kata Taehyung berlanjut mengobati luka anak itu hingga selesai.
Tiba-tiba ponsel miliknya bergetar , dan itu panggilan dari Jessica.
"Halo,"
"Taehyung,dimana kamuu? Apa belum selesai kelilingnya? Aku tunggu di lobi sekarang.Berkas data yang kaubutuhkan sudah siap.Cepat kemari."
Taehyung terkekeh, sedikit menjauhkan ponsel dari telinga.Kira-kira dari menempel, jaraknya berubah mundur sekitar sepuluh centimeter .
Suara Jessica mengejutkan.Nada tinggi yang keluar dari mulutnya tidak main-main.
Oh, sangat keras dan berisik.
"Sobin ah, mau ikut aku? Aku harus menemui Jessica ssaem ."
Soobin menatapnya ragu.
" Tapi aku sudah bolos jam pelajaran pertama dan kedua .Aku takut kena hukuman lagi Hyung." Kata Soobin.
"Tenang.Serahkan padaku."
Dengan segala pertimbangan, akhirnya Soobin mengikuti ajakan Taehyung. Seakan dia sudah mempercayakan nasibnya pada si penolong.
-
KimJung_
Victory Highschool
liked by JiminPark,Juneganteng,Yoon_gi and 54.745 others
KimJung_ sudah rindu kamu 😪 @Taehyung_Kim
390 comments.
JiminPark peluk aku saja Kook.
Yoon_gi @JiminPark jijik dong ..
JiminPark @Yoon_gi -_- benci kamu.
Juneganteng_ uluhh baby ku galau..
Taehyung_Kim @KimJung_ pulang jam berapa ? siap jemput 😎
Jisoo_Jin jangan patah semangat sayang(●'з')♡
KimJung_ @Taehyung_Kim 1
KimJung_ dicari eomma @Jisoo_Jin
KimJung_ @JiminPark @Juneganteng_ BACOT!!
Taehyung_Kim siap tuan muda♥
EunhaKim Kalau urusan sudah selesai cepat pulang @Taehyung_Kim , belajar! jangan main ponsel @KimJung_
And more..
Jungkook meletakkan ponsel kembali ke dalam laci meja setelah bermain sebentar dengan akun instagramnya.
Sial sekali, pelajaran sejarah membuat kantuknya semakin parah.
Bahkan sebagian temannya sudah terlelap tidur, tak peduli dengan keberadaan sang guru pengajar.
"Cie yang rindu..."
Jimin meledek. Matanya menyipit saat dia terkikik .Sahabat satu itu memang ingin dimusnahkan.Suka menggoda Jungkook hingga jengkel sendiri.
"Diam.Atau ku usir kau dari sini!" ancam Jungkook setengah berbisik.
-
"Hyung.." lirih Soobin memanggil.
"Namaku Kim Taehyung," selah Taehyung saat menoleh.
Kini Soobin sudah berada di dalam mobilnya.Taehyung berniat untuk mengantar anak itu pulang.Lalu menyuruhnya istirahat untuk memulihkan kesehatan.
Tentu saja ia sudah mendapat ijin dari Jessica untuk membawa salah satu murid Seungri itu pergi.
"Taehyung - hyung. " panggil Soobin lagi .
"Aku, juga punya adik seumuran dirimu.Dia manis dan sangat manja.Saat menolongmu, tiba-tiba aku langsung teringat padanya."
"Ah benarkah , siapa namanya? Boleh aku mengenalnya?" tanya Soobin semangat.
"Tentu boleh.Namanya Kim Jungkook." ucap Taehyung .
"Oh ya. Boleh tanya?" kini Taehyung balik bertanya.
"Eum..tanya apa Hyung ?"
"Kenapa kau mau mau saja di bully oleh mereka? Apa tidak ingin melawan?"
Soobin terdiam lama.Matanya menatap kosong jalanan.
"Aku tidak punya apa-apa.Dan aku tidak cukup kuat melawan mereka." terangnya.
-
Waktu menunjukkan pukul 12.30 siang.
Dan Taehyung sudah on the way menuju Victory.
Sejujurnya begitu banyak pikiran yang berkecamuk.
Soobin membuatnya khawatir secara tidak langsung.
Bahwa Taehyung melihat, anak itu hidup sendirian , di sebuah apartemen kecil dengan fasilitas yang sangat terbatas. Hidupnya jauh dari kata cukup.Tergerak hati Taehyung ingin melindungi anak itu.
Tepat pukul satu Taehyung tiba di Victory.
Di dalam mobil ia dengan sabar menunggu Jungkook keluar dari area sekolah.
Ia tersenyum , dalam hatinya sangat merindukan suasana pulang sekolah bersama teman-teman dekatnya.
"Keaadaan memang sudah berbeda sekarang.." desah Taehyung.
Tuk..tuk..tuk..
"Hyuungiee!"
Jungkook berteriak dari balik kaca mobil. Seketika menyadarkan Taehyung yang baru saja memejamkan mata berhubung otaknya banyak pikiran.
Lalu segera ia membukakan pintu dari dalam.
"Ihh, tadi Kookie teriak-teriak loh panggil Hyung. " kesal Jungkook seraya memasang seatbelt nya sendiri. Masih membiarkan Taehyung yang terkekeh dan mengusak gemas surainya.
"Udah kebelet pengen ketemu ya kamu... " celetuk Taehyung sambil mengedipkan sebelah matanya.
Jungkook kan jadi tambah sebal.
Akhirnya digigit juga jari telunjuk Taehyung dan sang kakak berteriak mengaduh setelahnya.
"Hyung, besok teman-teman mau ke rumah. Jimin, Yoongi juga Namjoon. Rencananya mau ngerjain tugas kelompok." ucap Jungkook sesaat sebelum Taehyung menyalakan mesin mobilnya.
"Wah, bagus dong." sahut Taehyung nampak senang. Lagipula ia juga rindu berat pada teman-temannya itu.
"Besok, kita habiskan waktu bersama mereka." cetus Taehyung dengan senyum kotaknya.
-
KimJung_
서울, 강남-구
Liked by Taehyung_Kim , JiminPark, KimkimNamjoon , Yoon_gi and 37.089 others.
KimJung_ yey , go home 🏡
non- active the comment.
Jungkook masih asik dengan ponselnya setelah beberapa saat yang lalu meng- update status baru di Instagram.
Dan Taehyung tetap fokus mengemudi tanpa terganggu dengan Jungkook yang sedikit-sedikit terkikik menatap layar ponsel.
Yang sebenarnya, saat ini ia sedang membaca komentar lucu di Instagram milik Jimin.
"Ah , Hyung baru ingat. Ada teman baru untuk kalian besok.Apa boleh membawanya untuk bergabung bersama kita?" tanya Taehyung.
Jungkook mengernyitkan dahinya kurang paham.
"Teman?siapa?"
"Namanya Choi Soobin."
#Tbc
Hei purple.... 💜
Pemanasan dulu ya...
Aku tunggu komentar dari kalian ,
Btw, gimana kondisi kota kalian?
Lockdown sepertinya membuat hidup kita ikut terisolasi. Semua aktifitas nyaris terganggu dan berjalan tidak normal.
Semoga pandemi Corona segera hilang dari muka bumi ini. Amin