Are You Really My Daddy? [✔]

By affectionnate

354K 37.9K 2.9K

[DADDY SERIES 1, 17+ CONTENT : MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] Jung Jaehyun adalah pengusaha muda sukses y... More

Prolog
01. My Daddy
02. Daddy Pasti Bukan Manusia!
03. Go Away From My Dad!
04. Malaikat Dunia Nyata
05. Become Popular
06. Khawatir
07. Only You I Have
08. A Woman Who is Close to My Dad
09. My Perfect Daddy
10. Rahasia
11. Love Shot
12. Deskripsi Sempurna?
13. Berpura-pura?
14. Mendadak Serius
15. Bimbang
16. You're My Everything
17. Rose is Sick
18. Feeling
19. Heart Attack!
20. You're All Reason
21. Perfect!
22. Eyes Talk to Each Other
23. Angry Dad
24. Under The Night
25. Positive
26. The Second Time?
27. Tatapan Maut
28. You Who Came From The Stars
29. About You
30. Proud To Have You
31. Always Here For You
32. My Sweet Seventeen
33. Our Times
34. Melting
35. PAPA JAHAT!
36. I Can't, Dad
37. Change
38. A Hug
39. Still Same
40. New Story
41. My Father's Ex-Girlfriend
42. Grow Into A Beautiful Girl
43. Pamit
44. Never Say Goodbye
45. On Your Wedding Day
46. The Truth
47. I Love You, Sir
48. Make You Mine
49. My Happiness
50. Whistle
51. If Only
52. I'm Yours
53. I Trust You
54. My Wish
55. White Night
56. The Story Never Ends
58. Back To You
59. Is Everything Over?
60. I'm Never Let Go, Jae
61. You're Always In My Heart
62. Destiny
63. I Miss You
64. Falling In Love For The Second Time
65. Sweet Things
66. I'll Find You on a Beautiful Day
67. Love Landing On You
68. Dear, Jaehyun
69. Welcome Baby [END]
BONCHAP - My Perfect Husband

57. Promise

2.6K 359 16
By affectionnate

RAMAIKAN GAES, GOGOGOGO! DI KOMEN YAW, MASIH ANGET.

Tolong jangan jadi SIDERS ya:) kita sama-sama senangin aja. Aku senangin kalian sama ideku dan kalian senangin aku sama vote dan komen kalian.

Sebenarnya aku pengen sih kalau kalian lebih banyak komen ceritanya gimana. Aku tuh suka gemes aja kalau tiap kali ada yang komen wkwkkw. Jadi, Jangan males-malesan buat komen yaww heheh

SIDERS, GO AWAY! G BUTUH KALIAN AKUTUH:(

💚💚💚

Sepulangnya dari perayaan tahun baru, Rose dan Jaehyun tidak langsung tidur sesampainya dirumah. Mereka sibuk membuat kue.

Memang mereka telah merencanakan untuk membuat sendiri kue perayaan pernikahan mereka, jadi malam ini adalah percobaan mereka membuat kue yang terbaik.

Rose menghentikan aktivitasnya yang sedang mengaduk adonan kue setelah perlakuan iseng Jaehyun. Pria itu menempelkan tepung di pipinya. Dan tentu saja Rose tidak mau kalah, ia juga mencolek pipi bahkan hidung Jaehyun dengan tepung. Kemudian mereka tertawa bersama.

"Rose?"

"He'em?"

"Mau punya anak berapa?"

"Belum juga nikah," sahut Rose yang menjulurkan lidahnya kemudian terkekeh-kekeh.

"Ihhh, serius," sela Jaehyun.

"Aku rasa sih dua cukup. Satu cowok, satu cewek," balas Rose yang mulai serius.

"Gak mau lebih gitu?"

"Memangnya target kamu berapa, sih, hm?" tanya Rose yang memakan wajah Jaehyun dengan jemarinya. Alhasil wajah tampan itu sudah belepotan tepung.

"Kembar lima."

"Uhuk.. Astaga!" sahut Rose yang tawanya tak terelakkan. Ia tertawa keras bahkan hampir sakit perut sehingga Jaehyun ikut tertawa.

"Memangnya lucu dimananya sih? Kok kamu ketawa?" kekeh Jaehyun.

"Kamu sih ngomongnya gitu. Kamu pikir hamil itu gampang?" Rose kembali tertawa terbahak-bahak, begitupun dengan Jaehyun.

Beberapa menit setelahnya kue yang mereka buat dengan kasih sayang pun telah siap disajikan. Rose menyuapi Jaehyun, "Manisnya pas nggak sih, mas?" tanya Rose.

"Nggak terasa gulanya," sahut Jaehyun.

"Hah, masa iya?" Rose mengernyit kemudian mencoba kuenya. Ia menepuk keras lengan Jaehyun, "Kamu bohongin aku, ya? Ini udah pas banget loh manisnya!" gerutu Rose sehingga membuat Jaehyun tertawa kecil.

"Mungkin manisnya baru kerasa kalau disuapin pakai bibir kamu kali," celetuk Jaehyun yang mengerling nakal sedangkan Rose mendelik kesal ke arah Jaehyun sebelum pada akhirnya gadis itu menyuapi kuenya kembali ke dalam mulutnya sebelum menggapai bibir Jaehyun.

Setelah pagutan bibir mereka terlepas, Jaehyun menyeka whipped cream di sudut bibir Rose sambil tersenyum sumringah. "Manisnya overdosis nih," ungkapnya sehingga Rose memeluknya sebentar untuk menyembunyikan wajahnya yang merah padam.

💚💚💚

Membuka matanya di pagi hari berikutnya, namun tidak menemukan Jaehyun berada disampingnya sontak membuat Rose mengernyit. Ia pun beranjak dari kasur dan memutuskan untuk mencari keberadaan Jaehyun.

Rose menghentikan langkahnya saat menyadari keberadaan teman-teman Jaehyun juga Wendy dengan suaminya yang memakai seragam kepolisian lengkap. Bahkan matanya menangkap berbagai macam senjata di meja ruang tamu.

Rose tidak bergeming, ia memutuskan untuk bersembunyi dan menyimak percakapan mereka.

"Kami sudah menemukan persembunyian Felix dan komplotannya. Kelompok ini benar-benar gila karena persembunyiannya sangat sulit ditemukan. Butuh waktu cukup lama bagi pihak kepolisian untuk menemukan titik terang dalam menyelesaikan kasus ini. Aku rasa masuk kesana tidaklah semudah yang kita kira, jadi aku minta kalian selalu menjaga diri karena kita hanya memiliki kemungkinan 70% untuk berhasil. 30% lagi kita hanya bisa berpasrah pada Tuhan tentang apa yang akan terjadi," ungkap Chanyeol serius dan perkataannya itu disimak dengan baik oleh Jaehyun dan teman-temannya.

Wendy yang mendengar itu menggenggam tangan Chanyeol erat-erat. Sebenarnya ia khawatir tentang pria itu. Chanyeol harus terjebak di dalam masalah ini karena dirinya, tapi di satu sisi Felix dan komplotannya harus segera di basmi demi keselamatan semua orang yang pernah terlibat dengannya. Terkhusus Jaehyun.

Berharap dengan mengakhiri Felix, kehidupan Jaehyun dan Rose akan berjalan baik-baik saja kedepannya. Yeah, itu adalah harapan Wendy dan teman-teman Jaehyun.

Tatapan Chanyeol mengarah pada Jaehyun, "Btw, apa kau baik-baik saja? Bagaimanapun kau baru sembuh, kan?" tanya Chanyeol cukup cemas.

Tatapan Jaehyun menatap lurus kedepan dan itu terlihat tajam sekali. "Bagaimanapun aku harus memastikan dia mati ditanganku," geram Jaehyun yang mengepalkan tangannya kuat-kuat kemudian menyambar sebuah pistol dan menyelipkan pistol tersebut dibalik jas belakang punggungnya kemudian mengangguk pelan saat menatap Chanyeol dan teman-temannya.

Setelahnya Jaehyun ingin berpamitan dengan Rose. Kalau bisa, ia tidak ingin Rose mengetahui rencananya ini. Ia tidak mau Rose khawatir.

Jaehyun membuka pintu kamar, dilihatnya Rose sudah bangun dan sibuk menatap lurus ke arah luar jendela. Sepertinya ada sesuatu hal yang gadis itu pikirkan.

Perlahan Jaehyun mendekati Rose kemudian mengusap kepalanya. "Kamu sudah bangun?" tanya Jaehyun lembut. Rose mendadak menggenggam tangannya erat-erat dan menunjukkan tatapan memohonnya. "Jae, kamu jangan pergi kemanapun ya hari ini. Pokoknya kamu harus ada disamping aku terus, besok 'kan kita mau nikah jadi banyak hal yang harus kita siapin sama-sama," ungkap Rose dengan nada melemah.

Jaehyun tersenyum simpul, "Iya Rose aku gak lupa kalau besok kita nikah. Aku menunggunya banget loh," cengir Jaehyun cengengesan. "Ehmm.. Tapi hari ini aku ada urusan sebentar. Aku janji bakalan pulang cepet," ungkap Jaehyun.

Rose tersenyum lirih dan menghempas tangan Jaehyun. "Enggak!" sahutnya ketus sehingga Jaehyun cukup terperangah melihat reaksi Rose. "Pokoknya kamu gak boleh pergi," lanjut Rose bersikeras.

"Aku cuma mau pergi sebentar kok sayang," ungkap Jaehyun yang kini bersimpuh dihadapan Rose sambil menggenggam kedua tangan Rose erat-erat. Rose menyengir sinis dan menepis tangan Jaehyun lagi.

"Apa? Kamu mau bohong sama aku kalau kamu mau terlibat dengan komplotan itu lagi? Kamu gak kapok ya udah koma 10 bulan terus kamu mau terlibat dalam bahaya lagi? Kamu mau cari mati, hah?!" gertak Rose sambil menatap Jaehyun tajam. Matanya berkaca-kaca.

"Oh.. Jadi kamu dengar, ya?" gumam Jaehyun yang menghela nafasnya. "Aku harus menuntaskan masalah ini Rose, itu semua aku lakuin buat melindungi kamu. Setelah semuanya selesai, gak ada lagi yang bisa ganggu kebahagiaan kita," lanjut Jaehyun sembari menatap Rose memohon setelah meletakkan dagunya di atas pangkuan Rose.

"Ini namanya bukan kamu mau lindungin aku, tapi buat aku mati perlahan-lahan tahu nggak?" sahut Rose dengan nafas tercekat. Jaehyun terdiam mendengar perkataan Rose. Rose menggenggam tangan Jaehyun erat-erat, "Aku mohon, Jae. Tetaplah disampingku. Jangan terlibat lagi," pinta Rose yang telah menitikkan air matanya seraya menggenggam tangan Jaehyun erat-erat.

Jaehyun tertunduk lesu dan senantiasa menghela nafasnya, "Maaf Rose, kali ini aku gak bisa nurut sama kamu. Bukannya aku gak mau, tapi ini demi kebaikan kita dan semua orang. Aku harus menuntaskan apa yang telah aku lakukan di masa lalu," ungkap Jaehyun sambil menatap Rose dengan tatapan sendunya.

Rose mendorong Jaehyun menjauh dari pandangannya. Tatapannya menusuk Jaehyun saking tajamnya, "Terserah kamu aja sekarang. Kalau kamu tetap bersikeras pergi, maka aku bakalan pergi dari hidup kamu. Jangan pernah cari aku dan berani nunjukin wajah kamu didepan aku lagi," sinis Rose yang kemudian berlari menjauhi Jaehyun dengan air matanya yang mengalir deras.

Bukannya Rose egois, tapi jika mengingat apa yang telah terjadi tentu membuatnya sangat khawatir.

Jaehyun tentu tidak membiarkan Rose pergi begitu saja, ia mengejar langkah Rose yang bahkan harus berlari kecil menghindari Jaehyun. Ia sampai harus berlari ke sebuah taman lapangan bola di dekat aparteman Jaehyun. Pokoknya dia gak mau bicara sama Jaehyun untuk sementara waktu. Rose kesal dengan Jaehyun yang keras kepala untuk mendengar perkataannya.

Tapi yang namanya cowok pasti langkahnya lebih gercep dari cewek, apalagi kaki Jaehyun itu panjang jadinya Rose terkejar olehnya. Jaehyun menarik tangan Rose untuk menghadapnya. Ketika gadis itu meronta, Jaehyun menggendong tubuh Rose untuk duduk di atas gawang mini sekedar menyamai tinggi mereka agar Jaehyun bisa menatap mata Rose intensif.


"Tatap aku, Rose," pinta Jaehyun tapi Rose bersikeras meronta-ronta dari kuncian tangan Jaehyun.

Jaehyun memeluk pinggang Rose dan meletakkan keningnya di atas kening Rose dan itu sukses membuat Rose menangis. Ia benar-benar takut sekali, bayangan buruk itu selalu menghantuinya. Jaehyun menghela nafasnya kemudian menyeka air mata Rose. "Sayang?" panggil Jaehyun, tapi Rose tidak menggubrisnya dan terus saja menangis.

Sampai Jaehyun menyambar bibir Rose, melumatnya sebentar. Setelahnya tangis Rose mereda dan gadis itu akhirnya mau membalas tatapannya.

"Apa yang kamu takuti?" tanya Jaehyun yang menatap Rose dengan tatapan teduhnya. Rose merengek kecil sambil memukul-mukul dada Jaehyun dengan perasaan kesalnya.

"Mau tidak mau, aku harus melakukannya Rose sebab hidupku sudah terlibat sejak awal. Aku harus menyelesaikan masalahku, dan inilah aku. Orang yang telah kau pilih sebagai orang yang akan kau cintai. Sejak awal aku sudah bilang aku ini orang jahat. Kalau kamu tidak bisa menerima masa laluku, kenapa terima lamaranku?"

Rose tertegun kemudian menangis keras sambil memeluk Jaehyun, "Kok gitu ngomongnya?" isaknya tersedu-sedu. Jaehyun tertawa gemas kemudian mengusap-usap kepala Rose, "Berusaha untuk selalu membahagiakanmu adalah tugasku Rose, jadi jika seseorang menganggumu itu tandanya dia sedang cari masalah denganku."

"Aku tidak akan membiarkan Felix. Harus kamu tahu, aku melakukan ini semata-mata untuk kebahagiaan kita. Katanya kamu bahagia, kan? Maka aku mohon satu kali lagi Rose, berikan kepercayaanmu padaku untuk membuka pintu kebahagiaan abadi kita. Jika aku tidak menuntaskannya sekarang, Felix pasti akan mengganggu kebahagiaan kita lagi. Dia tidak akan melepaskanku."

"Masih baik yang di incarnya itu aku, kalau kamu yang di incarnya maka aku akan menyalahkan diriku sendiri. Intinya aku tidak akan tenang sebelum membuatnya habis dengan tanganku, Rose. Ku mohon mengertilah," ungkap Jaehyun yang mengakhiri perkataannya.

Rose yang mendengar itu mengeratkan pelukannya pada pinggang Jaehyun. "Gimana bila kamu terluka? Aku gak mau kamu kenapa-napa," isak Rose tertahan.

Perlahan Jaehyun melepaskan pelukan mereka sebentar, "Ini tentang pengorbanan, Rose. Kalau aku terluka buat lindungin kamu, aku baik-baik aja dengan itu. Malah mungkin aku senang bisa lindungin kamu," cengirnya.

"Dasar gila!" umpat Rose kesal, bibirnya terpout. Hidung Rose yang memerah karena banyak menangis membuat Jaehyun tertawa gemas. Ia menyeka sisa air mata Rose yang mengering di pipi.

"Jadi izinin, nggak?"

Rose mendengus, "Kamu memang jago soal meluluh lantakkan hati perempuan, cihhh!" cemberutnya. Jaehyun menahan senyumannya kemudian menatap Rose lagi sekedar menantikan jawaban gadis itu.

Perlahan Rose menghembuskan nafas beratnya sembari menyodorkan jari kelingkingnya dihadapan Jaehyun, "Tapi kamu harus janji kalau kamu bakalan pulang tanpa terluka. Kalau kamu sampai terluka aku gak mau nikah sama kamu!" ancam Rose.

Jaehyun meneguk ludahnya dengan susah payah, "Serem amat," keluhnya dengan wajah memelas.

"Mau atau enggak?! Sebelum aku berubah pikiran!" sahut Rose penuh penekanan. Jaehyun menghela nafasnya kemudian menepis tangan Rose, "Janji kok pakai jari kelingking? Emang masih zaman, ya?"

Rose mengerucutkan bibirnya, "Yaudah nggak usah sekalian. Aku berub----"

Jaehyun menarik tengkuk Rose dan menempelkan bibirnya ke bibir Rose kemudian memberikan gadis itu deep kiss terbaiknya.

"Lain kali pakai ciuman kalau mau janji," ungkap Jaehyun cengengesan kemudian terdiam saat Rose mengecup keningnya. "Itu jimat supaya kamu pulang ke pelukan aku lagi dengan selamat," ujar Rose lirih.

Jaehyun tersenyum hangat kemudian menarik Rose kedalam dekapannya dan memeluk gadis itu erat-erat.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 724K 69
(16+) WARNING!! [Banyak mengandung kata-kata kasar, harap bijak dalam memilih bacaan] Laluna Sky Deandra, gadis yatim piatu pencinta buku novel itu...
355K 29.1K 32
(Baca aja dulu, kalau suka janji harus follow acc Shine! <3🍑) Alex mencintai Bianca. Namun, Bianca menyukai Eric. Sedangkan, Eric menyukai Alena. Hi...
322K 25.9K 54
"They're the reason I'm still alive in this world" 🍑🌹 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭: 14-10-20 𝐅𝐢𝐧𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝: 06-01-23 Copyright© Hyufanyav, 2020 #penulisan belum b...
3M 367K 67
[TERBIT DI RENELUVBOOKS] TERSEDIA DI GRAMEDIA ✓ Highest rank #1 in teenfiction (16/09) Highest rank #1 in cerita pendek (13/09) Highest rank #1 in hu...