.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari dimana acara perpisahan siswa kelas 12 diselenggarakan, semua siswa SMA SMTown diperbolehkan menggunakan pakaian semi formal. Acara perpisahan ini dibagi menjadi dua sesi, ada sesia pertama yang dimulai dari pagi hingga sore dan dihadiri oleh semua siswa. Dan sesi kedua diselenggarakan pada malam hari dan hanya dihadiri oleh siswa kelas 12.
"kak Yeri!!" panggilan riuh tersebut membuat langkah Yeri terhenti, ia pun menoleh ke arah belakang dimana ada tiga orang laki-laki yang berlari kecil kearahnya.
Siapa lagi kalau bukan trio bobrok.
"jangan teriak-teriak dong, malu tau dilihatin!" kesal Yeri.
"ya abis kalau ngga teriak mana kedengeran" celetuk laki-laki blasteran Korea-Australia, Lee Felix.
"kamu pikir kakak budeg?!"
"eist udah-udah, jangan berantem. Nanti cantiknya ilang loh" Hyunjin menahan tangan kakak kelasnya itu yang hampir memukuli lengan Felix.
"kasian nanti make up nya luntur cuman gegara baku hantam sama Felix" tambah Chani.
Yeri memilih diam, benar juga kata adik kelasnya ini. Yeripun menatap ketiganya bergantian, sampai akhirnya ia sadar akan suatu hal.
"loh kok samaan?!" kagetnya ketika menyadari kalau warna baju ketiganya senada dengan warna dress yang ia pakai.
Ketiga adik kelasnya pun mengalihkan pandangan mereka ke baju masing-masing, hari ini mereka kompak menggunakan baju kaos lengan panjang bewarna merah hati dan dengan bawahan celana bahan bewarna hitam. Dan setelah itu mereka sama-sama memerhatikan Yeri yang menggunakan dress dengan warna yang sama dengan baju mereka.
"fix kita udah cocok jadi adek kakak" sahut Chani dan disetujui oleh kedua temannya.
"iya, aku kakaknya dan kalian kembar triples" ledek Yeri.
"wah beruntung lo kak kalau punya adek kayak kita gini" ujar Hyunjin.
"nah bener, kapan lagi punya adek ganteng" setuju Felix dan Chani.
Yeri hanya menggelengkan kepalanya, jengah juga lama-lama menyahuti mereka. Akhirnya mereka memilih pergi ke lapangan indoor dimana acara diselenggarakan.
"ciah janjian yak?" sahut Jungwoo ketika melihat ke empat adik kelasnya itu.
"tau tuh trio bobrok ngikut aja" balas Yeri.
"biar kayak kakak adek goals bang" sahut Chani.
"udah cocok banget nih anak berempat" ujar Doyoung yang juga ada disana.
Yeri hanya bisa menghela nafas pelan, ia sudah yakin akan diledek abis-abisan sama kakak kelasnya itu.
"oh ya Yer, kata mama nanti pulang bareng kakak" ujar Jungwoo.
"malem dong kak?"
"ya iyalah, ngga mungkin kan kakak ngelewatin acara malemnya. Lagian kan kamu ada tanggung jawabnya juga buat nanti malem" jawab Jungwoo.
"huh yaudah kalau gitu, asal dikasih makan aja" balas Yeri.
.
.
.
.
.
"ngelamun mulu kak" untuk kedua kalinya, Yeri dikejutkan oleh suara panggilan seseorang. Kali ini Jaemin yang memanggilnya.
"baru sekarang ngelamunnya Jaem" jawab Yeri.
"gua duduk sini ya kak" ujar Jaemin dan diangguki oleh Yeri.
"heum Jaem" panggil Yeri dan Jaemin yang tengah makanpun menoleh.
"nanyain Jeno? Dia lagi ke toilet"
Oke, Yeri jadi curiga Jaemin bisa membaca pikirannya.
"ouh gitu" balas Yeri.
"masih belum baikkan?"
Yeri menggeleng pelan.
"kalau kayak gini terus lama-lama kalian berdua bisa udahan" ujar Jaemin.
"ya gimana, Jeno nya tuh cemburuannya gawat banget" balas Yeri.
"Jeno kenapa bisa cemburu segitunya sama bang Hanbin?" tanya Jaemin.
"Jeno ngira Hanbin mau ngerebut aku dari dia, padahal mah Hanbin gabakal bisa nikung dia. Lagian aku sama Hanbin udah temenan lama juga" jelas Yeri.
"kenapa bang Hanbin ngga bisa nikung?"
"Hanbin itu udah punya pacar"
.
.
.
.
.
"Yer gawat!" ujar Doyoung dengan raut cemasnya.
"kenapa kak?" tanya Yeri yang malah ikutan cemas.
"bang Chen ngga bisa dateng, duh gimana nih? Bentar lagi kan guest starnya Yer"
Damn,
Yeri udah duga ini.
"terus gimana kak? Yaudah kakak aja yang tampil! Ilangin dulu tuh canggungnya, panggil kak Sejeong sekarang!" ujar Yeri panik.
"ngga bisa Yer"
"kenapa ngga bisa?!"
"Sejeong udah pulang duluan tadi, dia ngga enak badan"
"terus ini gimana?!"
"ngga ada pilihan lain, lo sama Jeno harus tampil"
"tapi kak--"
"udah cepetan ke backstage" Doyoung menarik Yeri menuju backstage.
Ternyata disana sudah ada Jeno yang tengah memegang sebuah kertas, mata Jeno pun menatap kearah Yeri.
"aku nyanyiin apa kak?" tanya Yeri.
"rewrite the star, yang versi balladnya. Waktu kalian ada setengah jam buat latihan, good luck" dan setelah itu Doyoung ninggalin keduanya.
"nih" Jeno nyodorin sebuah kertas kearah Yeri.
"ini apa?" tanya si cantik.
"lirik lagunya, sini duduk disebelah aku. Setengah jam itu ngga lama" Jeno narik tangan Yeri buat duduk disebelahnya.
Yeri kaget tentu saja, apa dia salah dengar? Jeno kembali menggunakan 'aku' ketika berbicara dengannya.
Akhirnya, Yeri dan Jeno berlatih secepat mungkin dalam waktu setengah jam itu. Sampai akhirnya mereka disuruh naik keatas panggung.
"tenang, semua bakalan berjalan lancar" ujar Jeno nyemangatin Yeri.
"ini Jeno kesambet apaan? Kok bisa tiba-tiba baik gini?" -Yeri.
Berbagai tepukkan riuh pun mengiringi mereka yang berjalan ketengah panggung, walau hanya ada siswa kelas 12, tapi tetap saja ini ramai. Apalagi banyak kakak kelas yang mengenal keduanya.
Yeri dan Jeno pun mengambil posisi mereka masinh-masing, hingga suara instrumen terdengar.
*play mulmed biar lebih ngefeel
You know I want you
It's not a secret I try to hide
I know you want me
So don't keep saying our hands are tied
You claim it's not in the cards
Fate is pulling you miles away
And out of reach from me
But you're here in my heart
So who can stop me if I decide
That you're my destiny?
Jeno menatap Yeri tepat dimatanya, sepasang netra indah yang sangat ia rindukan.
What if we rewrite the stars?
Say you were made to be mine
Nothing could keep us apart
You'd be the one I was meant to find
It's up to you, and it's up to me
No one can say what we get to be
So why don't we rewrite the stars?
Maybe the world could be ours
Tonight
You think it's easy
You think I don't want to run to you
But there are mountains
And there are doors that we can't walk through
I know you're wondering why
Because we're able to be
Just you and me
Within these walls
But when we go outside
You're going to wake up and see that it was hopeless after all
Yeri tersenyum miris, entah mengapa lirik lagu ini begitu menyakitkan.
No one can rewrite the stars
How can you say you'll be mine?
Everything keeps us apart
And I'm not the one you were meant to find
It's not up to you
It's not up to me
When everyone tells us what we can be
How can we rewrite the stars?
Say that the world can be ours
Tonight
All I want is to fly with you
All I want is to fall with you
So just give me all of you
It feels impossible (it's not impossible)
Is it impossible?
Say that it's possible
How do we rewrite the stars?
Say you were made to be mine?
Nothing can keep us apart
'Cause you are the one I was meant to find
It's up to you
And it's up to me
No one can say what we get to be
And why don't we rewrite the stars?
Changing the world to be ours
Jeno berjalan mendekati Yeri, perlahan ia menggenggam tangan gadis itu.
You know I want you
It's not a secret I try to hide
But I can't have you
We're bound to break and my hands are tied
Tepat setelah lagu berakhir, suara tepuk tangan memenuhi ruangan tersebut. Sorakkan riuh juga terdengar, seolah memuji penampilan mereka.
.
.
.
.
.
09:26 PM
Yeri mempoutkan bibirnya berkali-kali, ia sangat lelah tapi Jungwoo belum juga menunjukkan batang hidungnya.
Ting!
Kak Uwu
| duh Yer maaf ya
| masih ada urusan sama anak-anak nih
| kamu tunggu bentar gapapa?
Aku pulang sama taxi aja deh kak|
Udah ngantuk banget|
|beneran gapapa?
|pulang sama Jeno aja deh
Ngga usah kak aku gapapa|
Jangan pulang telat ya kak|
Aku duluan dahh|
Yeri pun menyimpan handphonenya di tas selempang kecilnya, sebenarnya ia takut pulang dengan taxi malam-malam begini. Tapi kalau pulang dengan Jeno juga dia belum berani.
Gadis itupun berjalan menuju keluar gerbang sekolahnya, biasanya taxi akan lewat didepan sekolah si cantik Kim itu.
"kak" seseorang menepuk bahunya, membuat Yeri menoleh ke belakang.
"pulang sama aku" ujar pria dihadapannya itu.
"ngga usah Jen, aku pulang pake taxi aja" tolak Yeri.
"ngga ada penolakan" dan setelah itu Yeri cuman pasrah.
Yeri masuk kedalam mobil Jeno, setelah itu mobil melaju meninggalkan kawasan sekolah.
"mau makan dulu ngga? Sekalian aku mau bilang sesuatu" ajak Jeno.
"mau makan pecel ayam ya Jen" pinta Yeri, ya sebenarnya gadis itu masih lapar.
Jeno mengangguk dan kemudian melajukan mobilnya menuju warung pecel langganan si cantik. Sampai disana, mereka mengambil tempat disalah satu meja.
"tunggu bentar ya" ujar Jeno usai pria itu memesan makanannya, Yeri mengangguk membalas.
"oh ya, mau bilang apa Jen? " tanya Yeri.
Jeno menatap Yeri sebentar, kemudian tangannya terulur menggenggam tangan Yeri.
"maaf" lirihnya.
"apa?" tanya Yeri, jujur ia tak mendengar dengan jelas suara Jeno.
"aku minta maaf kak, selama ini aku salah paham. Aku malah cuekkin kakak, malah bikin kakak nangis, maafin aku. Tadi bang Hanbin udah cerita semuanya ke aku, maaf karna aku cemburuan" ujar Jeno panjang lebar.
Yeri tersenyum melihat raut wajah menyesal milik Jeno.
"kak jangan diem gitu, maafin aku ya? Aku kayak gini karna ngga mau kehilangan kakak" sahut pria itu lagi.
"sini tatap aku coba" pinta Yeri dan Jeno langsung menurutinya.
"aku maafin kamu, aku lega kamu ngga salah paham lagi" ujar Yeri.
"kakak beneran maafin aku?"
"iyaa Lee Jeno"
Cup
Jeno mencium tangan Yeri, "aku sayang kakak, jangan tinggalin aku"
"aku juga sayang kamu Lee mancung Jeno"
.
.
.
.
.
END
yaaa tamat juga wkwk
Makasih udah stay sama remedial yang amburadul ini, next aku usahain bikin bonchap kalo ada ide hihihi.