Seoul, 18 Maret 2017
11.20 am
BRAK
" SOO RA "
Blackpink menoleh ke arah pintu dimana Jungkook yang datang dengan terengah-engah. Diikuti Bangtan di belakang mereka.
" Soo Ra kamu kenapa? " Tanya Jungkook melihat tisu berdarah yang sudah berserakan di lantai begitu banyaknya dan darah di lantai yang sangat kental.
" Sayang kamu kenapa? Jangan buat aku takut " ucap Jungkook dengan suara yang sedikit bergetar.
" Soo Ra nggak papa kok kookie. Mungkin tadi itu Soo Ra kecapean aja. Jadinya mimisan. Lagian udah berhenti kok "
Jawab Soo Ra memberikan senyumannya.
Jungkook membawa Soo Ra ke dalam pelukannya yang hangat. Ia mengusap rambut Soo Ra dan melapaskan pelukannya lalu mengakui kedua sisi wajah Soo Ra dengan kedua tangannya.
Ia memandang dengan teliti wajah Soo Ra dari dekat. Bahkan ia bisa mendengar suara detak jantung Soo Ra yang begitu cepat.
" Kita ke rumah sakit " titah Jungkook.
Tapi sebelum Jungkook membawa Soo Ra, Soo Ra lebih dulu menahan Jungkook.
" N-nggak usah ke rumah sakit kookie.
S.. Soo Ra nggak papa kok. Cuman kecapean aja " ujarnya dengan pelan.
" Soo Ra kita ke rumah sakit atau aku kurung kamu di rumah selama seminggu "
Soo Ra mendongakkan kepalanya menatap Jungkook yang kini balik menatapnya dengan tajam.
Ia jadi bingung sendiri dan takut saat menatap mata tajam Jungkook tadi. Itu seperti bukan dirinya.
Soo Ra harus apa? Bagaimana jika mereka tau tentang penyakit ini-batin Soo Ra.
" Hei ngapain malah bengong? Pilih yang mana? Ke rumah sakit atau aku kuru--- "
" Iya-iya ke rumah sakit. Tapi jangan kurung Soo Ra " ucapnya memotong perkataan Jungkook tadi. Jungkook menggeram marah. Berani sekali seseorang menyela perkataannya. Tapi setidaknya gadisnya menyetujui untuk pergi ke rumah sakit.
" Oke ayo " Jungkook langsung menggendong Soo Ra bridal style. Soo Ra yang terkejut berteriak mintak dilepaskan, tapi apalah daya kekuatan pria berkali kali lipat dari kekuatan perempuan.
______________
Los Angeles, 18 Maret 2017
08.30 am
Seorang pria yang bisa di bilang sudah berumur pertengahan kepala tiga itu sedang menyesap kopi di dekat jendelanya dengan tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya.
Ia menatap pemandangan indah di depannya ini. Dimana kota Los Angeles saat pagi hari memperlihatkan begitu banyak aktivitas orang-orang di luaran sana. Ia tersenyum saat mengingat dimana dulu ia dan keluarga kecilnya sangat bahagia, sampai seseorang dengan mudah menghancurkannya.
" tuan " panggil seorang pria yang hampir seumuran dengannya dari belakang. Ia tidak berbalik untuk melihat orang itu. Ia tau siapa itu. Sekretarisnya atau bisa di sebut tangan kanannya saat ini.
Ia hanya membalasnya dengan berdehem
" hmm "
" Aku akan melaporkan kegiatan gadis itu tuan " ucap sekretarisnya. Pria itu hanya mengangguk tanpa berniat membalik badannya. Ia masih asik meminum kopi dengan pemandangan indah di depannya.
" Setelah ia masuk ke sekolah barunya ia bertemu dengan seorang anak dari mafia terkenal di Korea. Aku rasa pria itu mencintainya saat pertama kali bertemu atau memang ia tau jika itu adalah gadis kecilnya. Setelah itu ada beberapa masalah karena ia dekat dengan pria itu sehingga ia banyak di benci di sekolah. Kadang ia juga mendapat bully dari teman yang lain. Dan hari ini aku mendapati bahwa gadis itu kembali berada di rumah sakit " penjelasan dari sekretarisnya membuat pria itu terdiam sebentar.
" Baiklah kau boleh pergi. Terima kasih atas kerja kerasnya " ucap pria itu.
" Baiklah saya permisi tuan " ucap sekretarisnya hendak pergi.
" Tunggu Jungho " sergah pria itu menghentikan sekretarisnya yang bernama Jungho itu pergi.
Jungho berhenti dan kembali menghadap punggung tuannya " ya tuan "
" Bisakah kau membuat nya jauh dari pria itu! " Perintahnya yang langsung di angguki oleh Jungho.
" Baik tuan. Saya akan berusaha melakukannya " ucap Junghoo dan pergi dari kamar tuannya.
_____________
Seoul, 17 Maret 2017
13.45 pm
Jeka hospital
Bangtan blackpink sedang menunggu dokter memeriksa keadaan Soo Ra. Sedari tadi Jungkook tidak henti-hentinya berjalan mondar mandir di depan ruangan UGD tempat Soo Ra di periksa dokter.
Sudah satu jam mereka menunggu tapi dokter di dalam masih belum juga keluar membuat Jungkook di landa rasa cemas dan emosi.
" Itu dokter lama banget periksa gadis gue!! Heh Lo beneran dokter nggak sih?!!! " Teriak Jungkook memukul pintu UGD dengan keras membuat Bangtan dan blackpink terkejut.
" Kenapa sih kook? Lo gangguin dokter kalau kayak gitu. Dokter itu butuh konsentrasi kook. Udah lah mending lu duduk sini dulu tenangin diri Lo " sarang jin sambil mengajak Jungkook untuk duduk di kursi yang tersedia di depan ruang UGD itu.
Baru saja Jungkook duduk dokter keluar dan Jungkook langsung menghampiri dokter tersebut.
" Gimana gadis saya? Nggak papa kan? Nggak ada yang serius kan? " Tanya Jungkook menyerang dokter tersebut dengan pertanyaan beruntunnya.
Dokter sedikit terkekeh melihat Jungkook yang sangat peduli pada seorang wanita.
" Dia baik-baik saja tuan muda. Tuan muda jangan khawatir dia hanya kelelahan saja. Setelah infusnya habis anda bisa membawanya tuan muda. Kalau begitu saya permisi dulu "
Ucap dokter itu dan berlalu pergi dari sana. Sementara Jungkook langsung masuk ke ruang UGD tersebut dan menemukan Soo Ra yang sedang tertidur dengan infus yang melekat di tangan sebelah kirinya.
Jungkook duduk di sebelah ranjang Soo Ra. Ia menggenggam tangan Soo Ra dengan erat. Kali ini ia sungguh takut terjadi sesuatu pada orang yang ia cintai. Ia tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.
Seoul, 1 September 2004
Seorang anak kecil berusia 5 tahun tak henti-hentinya tersenyum saat sang ibu membuatkan kue ulang tahun untuknya. Ya hari ini adalah hari ulang tahun pangeran kecil itu.
" Eomma apakah appa akan pulang dan merayakan ulang tahunku bersama kita? " Tanya bocah kecil itu.
Sontak pertanyaan dari sang anak membuat wanita itu menghentikan aktivitasnya yang sedang membuat kue. Lalu ia beralih menatap sang anak yang sedang menunggu jawaban dari ibunya dengan penuh harap.
Wanita itu tersenyum hangat pada putranya " tentu sayang appa akan pulang dan merayakan ulang tahun mu "
Anak kecil tersenyum bahagia mendengar perkataan ibunya. Lalu tak lama kue yang di buat oleh ibunya sudah selesai dan ia meletakkannya di atas meja ruang tamu.
Mereka duduk sambil menunggu appa yang belum pulang dari kantornya.
Sudah 2 jam mereka menunggu tapi orang yang mereka tunggu belum juga menampakkan jati dirinya. Bahkan anak kecil itu sudah kecewa karena hari sudah menunjukkan pukul 8 malam.
Lalu tak lama terdengar suara seseorang masuk, anak kecil itu berdiri dan langsung berlari ke arah appanya.
appanya tersenyum dan mengangkat anak kecil itu ke dalam pelukannya. " Maafkan appa Jungkook, appa terlambat pulang " ucap appa Jungkook.
Jungkook kecil tersenyum " tidak masalah appa, yang penting appa sudah disini sekarang " ucap Jungkook.
Tapi pandangannya beralih pada dua wanita yang berdiri di belakang appanya. Ia mengerinyit bingung melihat kedua wanita itu.
" Appa mereka siapa? " Tanya Jungkook sambil turun dari pelukan appanya.
Nyonya jeon ikut melirik ke arah wanita itu, dan betapa terkejutnya nyonya jeon saat melihat siapa itu.
" SOO HYE " Teriak nyonya jeon.
" Apa yang terjadi denganmu? " Tanya nyonya jeon menatap sahabat SMA nya itu dan juga seorang gadis kecil di belakang tubuhnya.
" Sayang biarkan mereka masuk dulu. Aku akan menjelaskannya nanti " ucap tuan jeon mempersilahkan Soo Hye dan anaknya masuk.
Dan sedari tadi mata Jungkook tak lepas dari gadis kecil itu. Ia tersenyum saat melihat gadis itu takut-takut bersembunyi di belakang ibunya.
" Sebenarnya apa yang terjadi? " Tanya nyonya jeon.
Sekarang mereka semua sudah duduk di ruang tamu.
" Tadi aku juga terkejut saat melihat Soo Hye di pinggir jalan dengan anaknya, aku tidak tau ada apa dengan mereka. Saat aku bertanya Soo Hye malah menangis dan aku membawanya ke rumah. Siapa tau kau bisa membantunya karena dia sahabatmu " jelas tuan jeon.
" Soo Hye apa yang terjadi? " Tanya nyonya jeon sambil mengusap punggung sahabatnya itu.
Tapi Soo Hye masih tetap diam dan hanya menggenggam tangan mungil putrinya. Nyonya jeon menghela nafas pelan.
" Baiklah jika kau masih belum siap cerita, tak apa " ujar nyonya jeon dengan lembut.
" Lalu siapa nama putrimu? " Tanya tuan jeon. Jungkook yang sedari tadi juga penasaran dengan anak kecil itu ikut meliriknya dengan senyuman.
" Kalian bisa memanggilnya Rara. Rara perkenalkan diri mu nak " ujar Soo Hye pada putrinya.
Dengan ragu ia berdiri menghadap tuan dan nyonya jeon beserta putra tunggal mereka. " Annyeonghaseo " ucapnya sembari membungkukkan badannya
" Senang bertemu dengan kalian. Aku tidak tau nama panjangku jadi kalian bisa memanggilku Rara "
Sedetik kemudian Jungkook tersenyum dan tanpa sadar menggumam " cantik " dan itu terdengar oleh tuan dan nyonya jeon. Mereka hanya tersenyum penuh arti menatap putranya.
" JUNGKOOK!! JUNGKOOK "
Teriakan seseorang membuat Jungkook terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke sekeliling dan ia masih berada di rumah sakit.
" Ada kookie?! Kookie kenapa? " Tanya Soo Ra terlihat khawatir saat melihat Jungkook yang menggumam tak jelas dan keringat yang mengalir deras.
" Aku nggak papa sayang " ucap Jungkook membawa Soo Ra ke pelukannya. Soo Ra ikut membalas pelukan Jungkook.
Apa itu tadi? - batin Jungkook
Holla jangan lupa vote yang readers TERSAYANGKU.
Please jangan jadi pembaca gelap. Mending jadi pembaca terang, ngapain baca gelap2.
Okeh garing.
Pokoknya author cuman minta kalian kasih dukungan buat cerita author.
Kalau ada yang kurang mengenakkan komentar aja. Author terima kok.