Jaehyun yang didampingi Jaehan sudah sampai di dalam gedung kantor megah itu. Kantor sepi karena memang hari sabtu bukanlah hari kerja. Mereka kemudian masuk ke dalam lift dan naik menuju lantai 15 dimana ruang konferensi berada.
Sesampainya di dalam para pemegang saham sudah duduk mengelilingi meja menunggu kedatangan mereka. Semua disitu berbisik karena baru kali ini mereka melihat sosok ahli waris dari Jung Min Woo.
"Selamat pagi semua, perkenalkan saya Jung Jaehyun,anak dari Jung Min Woo."Jaehyun kemudian menunduk hormat setelah memperkenalkan dirinya.
Rapat dengan agenda memilih CEO baru pun dimulai.Jaehyun adalah salah satu kandidat yang diajukan oleh dewan direksi,karena memang setengah dari saham di perusahaan ini dimiliki keluarga Jaehyun.
Walaupun sempat terjadi argumen antara para dewan direksi yang pro dan kontra karena masih meragukan kemampuan Jaehyun,pada akhirnya Jaehyun terpilih sebagai CEO yang baru.
"Saya tahu bapak dan ibu sekalian masih meragukan saya. Tapi saya akan buktikan bahwa darah Jung Min Woo benar-benar mengalir dalam tubuh saya. Terimakasih sudah memberikan kepercayaan kepada saya" semua yang disitu bertepuk tangan kemudian berjabat tangan dengan CEO baru mereka.
*****
Breaking : Putra Tunggal dari Jung Min Woo terpilih menjadi CEO MW Group yang baru.
Berita Jaehyun yang terpilih sebagai CEO baru MW Group menjadi tajuk utama di semua media bisnis online maupun offline pagi ini. Dia tidak menyangka akan memenangkan voting dari para pemegang saham karena bersaing dengan pamannya sendiri, Jung Min seok yang notabene adalah orang terkuat di perusahaan setelah ayahnya. Ternyata masih banyak juga yang berada di pihak ayahnya.
Foto-foto Jaehyun dan isu-isu tentang dirinya yang beredar di mediapun menjadi topik hangat diantara para wanita. Mereka tidak menyangka kalau karakter yang sering mereka tonton di drama ternyata memang ada di kehidupan nyata.
Jaehyun sudah bersiap menuju kantor di hari pertamanya bekerja. Sejak hari sabtu kemarin dia memang disuruh ibunya untuk tinggal di rumah karena ibunya tidak ingin sendirian. Jaehyun mematut dirinya di depan cermin besar di hadapannya. Dia sedikit merasa aneh ketika melihat dirinya memakai jas seperti sekarang karena memang dia paling tidak suka menggunakan pakaian seperti ini kalau bukan ke acara resmi.
"Selamat pagi Tuan Jaehyun, anda akan memulai rapat pertama sebagai CEO jam 10 pagi ini." Shim Jaehan sudah berdiri di hadapannya ketika dia turun dari kamarnya.
"Jaehan ssi, umurmu berapa?" Jaehan mengangkat alisnya mendengar pertanyaan dari Jaehyun.
"27 tahun Tuan..." Jaehyun pun mengangguk kemudian berjalan mendahului Jaehan menuju mobil.
"Sekarang panggil aku Hyung,karena aku tidak suka dengan kata Tuan. Mengerti!?" Jaehyun berbalik memandang Jaehan lagi dan menepuk pelan bahunya.
"Ta...tapi Tuan..." tatapan intimidasi Jaehyun membuat Jaehan menunduk.
"Ba...baiklah Hyuuuung...." Jaehyun tersenyum kemudian berbalik ke depan dan berjalan lagi. Jaehan hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
*****
Jiho rasanya mau pingsan saja pagi ini. Dari semalam dia harus menjadi asisten profesornya untuk mengoperasi pasien tranplantasi jantung selama 13 jam. Dia sedang menutup matanya hendak tidur ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dilihat nama yang muncul di layar dan itu membuat Jiho kesal.
"Yoboseyo...." suara seorang laki-laki terdengar dari dalam benda tipis itu.
"Hmmmm...." jawabnya malas.
"Apakah aku mengganggumu...?"
"Sudah tahu masih nanya lagi..." terdengar suara tawa lelaki itu.
"Maaf... aku hanya ingin memberitahumu kalau aku sudah di Seoul sekarang." Mata Jiho langsung terbuka mendengar perkataannya.
"So...?"
"Ayo bertemu. Aku merindukanmu..." Jiho rasa-rasanya ingin menjambak rambut lelaki itu. Apa dia bilang? Rindu? Sinting.
"Maaf aku sibuk..." kemudian menutup telpon itu.
Brian oppa. Nama yang ingin dibuangnya jauh-jauh dari pikirannya saat ini. 3 tahun lalu lelaki itu memutuskan hubungan mereka yang sudah berjalan selama 2 tahun secara sepihak hanya karena dia tidak ingin berpacaran jarak jauh. Saat itu dia memang akan melanjutkan studinya di inggris. Dan sekarang dia datang kembali dan mengatakan dia rindu. Bullshit!!!
"Jiho ya...."Seonho terlihat dari balik pintu. "Kamu belum pulang dek?" Jiho yang sedang berbaring akhirnya bangun terduduk di sofa dan menggeleng.
"Sebentar lagi..." jawabnya sambil meregangkan tubuhnya.
"Apa Brian sudah menelponmu?" Jiho menatap tajam ke arah kakaknya itu.
"Jadi Oppa datang kesini hanya untuk menanyakan itu?"
"Nggak dek. aku hanya mau mengajakmu sarapan. Kamu belum sarapan kan?" Dia mengangguk.
"Ya udah..." Seonho menarik adik perempuannya itu menuju kafetaria rumah sakit.
"Dia bilang apa?" Seonho bertanya tentang pembicaraannya dengan Brian tadi setelah mereka sudah mendapatkan tempat duduk di kafetaria itu.
"Bukannya kalian selalu berbagi rahasia? Pasti dia sudah kasihtau Oppa kan?" Seonho menggeleng. Sepertinya dia benar-benar tidak tahu.
"Dia mengajakku bertemu. Katanya rindu." Jawab Jiho sambil beradegan ingin muntah.
Seonho hanya tertawa melihat kelakuan adik galaknya itu.
"Kamu beneran udah nggak ada rasa lagi sama dia?"
"Hmmm....." Jiho lebih memilih fokus dengan makanan yang ada dihadapannya.
"Kalau dengan cowok yang dijodohin denganmu gimana?"
"He's good. But i am scared. kayaknya dia fakboi gitu. " Seonho yang mendengar pengakuan adiknya terlihat kaget.
Jiho pun tersenyum.
"I am not easy.... so you don't have to worry Oppa..." lanjut Jiho untuk menenangkannya.
Am I?
*****
Hari pertama Jaehyun di kantor hanya diisi dengan rapat. Rapat. Rapat. Dan rapat. Inilah yang paling dia benci. Dia lebih memilih naik gunung atau menyelam di laut untuk mendapatkan foto yang bagus daripada hanya duduk berhadapan dengan monitor komputer dan file-file yang harus ditandatanganinya. Sungguh membosankan.
To. Jiho ssi
Hai... lagi ngapain?
Dia geli sendiri ketika melihat pesan yang dia tulis untuk gadis itu. Bukan dirinya sama sekali. Terkirim.
Pesannya tidak dibalas sama sekali. Dibaca pun tidak. Hingga ketika dia sudah sampai di rumah, gadis itu baru membalas.
From. Jiho ssi
Maaf. Aku baru saja melihat pesanmu. Aku ketiduran. baru selesai operasi tadi pagi.
Jaehyun tersenyum melihat balasan gadis itu. Ternyata berkencan dengan seorang dokter itu tidak gampang. Ini pertama kali untuknya.
To. Jiho ssi
It's okay... pasti capek sekali. Sudah makan malam?"
From. Jiho ssi
Belum. mungkin sebentar lagi. Adikku juga sepertinya belum pulang.
To. Jiho ssi
Mau makan malam denganku?
*****
From. Jaehyun ssi
Mau makan malam denganku?
Jiho membaca pesan itu. Apakah ini ajakan kencan? Jiho ingat sekali waktu itu mereka berjanji akan berkencan saat weekend saja.
To. Jaehyun ssi
Apakah ini kencan pertama kita?
From Jaehyun ssi
No, ini cuma makan malam. Kalau kencan berarti kita harus pergi seharian."
Jiho tersenyum membaca pesan terakhir Jaehyun. Benar juga. Hanya makan malam. Kenapa tidak.
To Jaehyun ssi
Baiklah... kita bertemu dimana?
From Jaehyun ssi
Aku jemput. Beritahukan saja alamatmu.
To Jaehyun ssi
Okay...
Setelah mengirim alamatnya Jiho pun bangun mandi dan bersiap.
Dia menggunakan white tshirt dan miniskirt jeans tidak lupa sling bag dan converse.
Jaehyun sudah berdiri sambil bersandar di pintu mobil ketika gadis itu keluar dari dalam rumah. Dia juga memakai kaus putih dan jeans. Tapi ditutupnya dengan sebuah jaket berwarna cokelat. Dan kenapa sepatu mereka bisa sama?
Orang akan mengira mereka benaran pasangan kalau begini.
*****
Mereka tidak saling bicara ketika di dalam mobil. Jiho ingin sekali memulai percakapan tetapi dia tidak tahu harus darimana.
"Boleh aku nyalakan musik?"
"Silahkan Jiho..." jawab jaehyun sambil melihat ke arahnya. Tidak lupa dengan senyumnya.
Terdengar lagu good love dari penyanyi kesukaannya, 11:11.
"Kamu suka 11:11 juga?" Tanya Jiho penasaran.
"Yup.... i like his music. You too?" Jiho mengangguk sambil menikmati lagu itu dengan menggerakkan tubuhnya.
"His name is my favorite number..." jawab gadis itu.
"That's it? Hanya karena itu?" Jiho tersenyum melihat tatapan heran Jaehyun.
"Awalnya sih karena iseng nyari di youtube terus ketemu dan ternyata lagunya enak-enak. Ya udah jadi ngefans juga." Jelasnya.
Merekapun tertawa bersama karena mendengar alasan Jiho menyukai si penyanyi.
Mereka sudah berada di sebuah restoran barbeque langganan Jaehyun. Tempat yang sederhana dan juga terlihat sangat ramai.
"Aku tidak menyangka kamu akan mengajakku ke tempat ini." Jiho lumayan kaget karena anak orang kaya seperti Jaehyun lebih memilih tempat makan yang sederhana daripada restoran mewah dan dia terlihat begitu akrab dengan pemilik restoran.Nilai tambah untuk lelaki ini.
"Kamu belum mengenalku Jiho..." ucap Jaehyun sambil tersenyum ke arahnya.
"Jiho...?" Shit!!! Dari begitu banyak tempat makan di kota Seoul,Kenapa harus bertemu dengannya disini.
☆☆☆
Perkenalkan,asisten Jung Jaehyun
Shim Jaehan,27 tahun