Zevoyag [SELESAI ✅]

By Ibferlam7

282K 2.1K 42

#3 - LGBT 12/9/20 #2 - thewattys2020 06/01/21 Hubungan apalagi yang aku rasakan seperti ini? Aku bingung memi... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

18

5K 73 5
By Ibferlam7


Apartment jam 07:00

Hari senin yang sangat cerah, tamparan sinar dari sang surya matahari menyentuh kulit wajahku. Udara Jakarta pada pagi hari ini cukup sejuk sekali, aku sedikit melakukan olahraga kecil dekat jendela yang terkena sinar matahari.

Pagi ini aku sedikit malas untuk berangkat ke kampus, mood sangat tidak mendukung hari ini, tetapi Jopsi menyakinkanku untuk berangkat.

Triinggg... Tringgg...

Ternyata hpku berdering di kasurku, langsung aku mengambilnya. Ternyata panggilan dari Jopsi.

"Gue ke apart lo ya." kata Jopsi duluan.

"Eh?" tanyaku kaget.

Tumben ini orang ke apartmentku. Ada apa nih?

"Udah cepet, gue nggak mau temen gue galau kayak gini, cepet mandi, kuliah."

"Iya, ini mau mandi."

"Bagus, anak rajin."

Berisik emang.

Aku memutuskan untuk mandi dulu, karena Jopsi akan menuju ke apartmentku. Sepertinya dia lagi baik hati, tumben banget dia jemput aku, biasanya ogah banget dia-sesekali irit bensin kendaraanku.

**

"Keadaan lo gimana sekarang?" tanya Jopsi sambil nyetir menuju kampus.

"Gue baik-baik aja kok," jawabku bohong.

Jopsi fokus banget nyetir mobilnya, kayak orang baru belajar nyetir gitu.

"Kemarin lo ke Yogya kan sama dia?" tanya Jopsi lagi.

"Dia yang nyusul gue ke Yogya, padahal gue nggak nyuruh dia tau."

"Gue heran sih sama dia, kalau misalkan bener-bener ngejalanin hubungan, kenapa harus selingkuh gitu."

"Capek, Jo," ucapku. "gue masih sayang sama dia, tapi suatu malam gue nggak sengaja buka hp dia terus liat chat gitu masih sayang-sayangan mereka berdua."

"Udah gue ngerti perasaan lo kok," balasnya santai. "sekarang si Revan masih chat lo nggak?"

"Masih, tapi nggak gue bales chatnya."

Jopsi hanya menganggukkan kepalanya saja bahwa ia mengerti apa yang aku ucapkan barusan.

Masih sakit sih sebenarnya tapi aku sayang sama dia. Kenapa dia selingkuh dariku sih, aku bingung sama dia.

Akhirnya tiba juga di kampus. Jopsi memarkirkan mobilnya dengan perlahan tapi pasti.

Aku keluar dari mobil bersama Jopsi. Jopsi sangat support aku terus, temen-temenku yang biasa aku kumpul juga tahu kalau aku sama Revan berpacaran dan tahu juga masalah yang sekarang ini.

**

Jam 12:00

Kuliah sudah selesai, Aku sama Jopsi memutuskan untuk kantin.

"Eh, nanti kita ketemuan di kantin aja ya." ucap Jopsi ke Yova dan Leo.

"Kalian habis mau kemana, guys?" tanya Revan tiba-tiba datang.

Kemudian Jopsi langsung menarikku keluar dari kelas, keliatannya Jopsi udah benci banget sama Revan.

"Kok lo narik gue sih, gue bisa jalan sendiri, Jo." ketusku udah kesel main tarik-tarik aja.

Jopsi hanya nyengir-nyengir kayak kuda.

"Gue mau ngelabrak Ottara sekarang." kata Jopsi tiba-tiba.

EH?

Lha kok.

"Ha? Langsung labrak dia gitu?" tanyaku kaget.

"Iya lah, greget gue sama dia serius."

Aduh kenapa jadi Ottara sih yang kena, padahal yang punya masalah tuh aku sama Revan, kenapa kudu dia sih.

Jopsi langsung menuju gedung manajemen bisnis.

"HEH ANJING GA USAH JADI PEREBUT PACAR ORANG DEH." labrak Jopsi ke Ottara yang saat itu ia sedang duduk santai sama temennya.

"Eh maksud lo apa nih?" tanya Ottara yang kaget tiba-tiba di labrak.

"NGGAK USAH SOK BEGO DEH, UDAH HOMO TERUS REBUT PACAR ORANG, TOLOL BANGET SIH LO."

Ottara sama temennya langsung terdiam.

"Homo?" tanya temennya Ottara.

"IYE, TEMEN LO TUH HOMO, TIATI SAMA DIA, NTAR YANG ADA TITIT LO DI SEDOT LAGI SAMA DIA."

Temennya Ottara langsung berdiri lalu pergi meninggalkan Ottara sendirian.

Sumpah sih ini aku jadi deg-degan sih liat Jopsi kayak gini, astaga.

"Maksud lo apa ya labrak gue gini?" tanya Ottara.

"LO UDAH NGEREBUT PACAR ORANG YA, NIH PACARNYA."

Jopsi langsung menarikku.

"Oh, Zevo." kata Ottara santai.

"BAJINGAN LO." umpat Jopsi kenceng banget.

"INGET YA, GUE NGGAK NGEREBUT PACAR ZEVO, INGET!"

"MASIH NGELAK AJA LAGI SI TOLOL."

"LO YANG TOLOL," bentak Ottara. "REVAN YANG NGEDEKETIN GUE."

Emosiku jadi ikut kepancing. "MAKSUD LO APA?"

"Revan yang ngedeketin gue terus, gue tahu lo udah pacaran sama Revan tapi dia tetep kekeuh sama gue, jadi gue nggak salah dong." jelas Ottara.

"HALAH ALIBI BUSUK,"

Keributan antara Jopsi sama Ottara semakin menjadi-jadi, mereka adu bacot dengan kata-kata kasar yang wow banget lah untuk di dengarkan. Ada beberapa mahasiswa lain yang melihat pertikaian mereka, tetapi nggak ada yang melerai mereka, aku aja kewalahan ngadepin mereka.

Hingga tiba-tiba Revan datang.

"Ada apa sih kalian ini, berantem nggak jelas kayak gini." kata Revan.

Revan datang bersama Yova dan Leo, sepertinya mereka sehabis dari kelas langsung kesini.

"NIH REV, LO APAIN ZEVO? HAH?" tanya Jopsi dengan nada tinggi.

"Zev? Lo udah tau?" ucap Revan perlahan.

"Iya, lo jahat banget ya Rev," balasku. "gue kira lo bakal berubah setelah nyusul gue, nggak taunya masih sama aja."

"Tau darimana?" tanya Revan.

"Gue nggak sengaja lihat notif hp lo, gue buka isi chat kalian berdua langsung siangnya gue minta balik ke Jakarta karena gue males ada lo."

"Zev, gue bisa jelasin ini."

"Nggak ada penjelasan, gue mau minta putus sama lo, gue udah capek sama lo." kataku dengan nada tinggi sambil nunjuk ke wajahnya.

"Tapi, Zev."

"Nih uang sebagai ganti setelah lo bayarin gue terus," aku melemparkan 2 amplop sedikit agak besar ke mukanya. "Dan tiket ke Malaysia, nih buat kalian aja biar bisa ngewe dengan nyaman."

"Zev..."

"Nggak usah manggil gue lagi, kita udah selesai, makasih atas perhatiannya selama ini ke gue."

Aku langsung menarik Jopsi pergi dari tempat itu. Yova dan Leo mengikutiku dari belakang.

Aku nangis.

Hatiku sakit banget.

Rasanya seperti dihunjam parang, tapi aku bisa apa.

"Udah, kita ke mall aja yuk sekalian refreshing." kata Jopsi.

"Nggak apa-apa, yang penting lo udah ngeluarin unek-unek lo." lanjut Yova.

Leo hanya mengelus pundak belakangku.

Aku hanya bisa menangis.

Aku nggak kuat sama semuanya.

Revan, kamu adalah laki-laki bangsat yang pernah aku kenal.

I HATE U, I HATE U. batinku.

**

Jam 21:30 WIB

Aku masih nangis setelah kejadian tadi siang.

Leo menginap di apartmentku karena ia merasa khawatir denganku, padahal aku tidak menyuruh dia untuk nginap tetapi karena dia memaksa ya sudah, lumayan ada teman.

"Udah, Zev," kata Leo. "nggak usah nangis gitu, kan ada gue disini."

Aku hanya bisa menangis terus, udah berapa jam ini.

Aku kehilangan Fiona yang tiba-tiba lalu kemudian mengikhlaskan Revan sama cowok lain ketimbang aku, aku udah baper sama dia tetapi dia malah menyakitiku kayak gini. Percuma dia nyusul aku ke Yogya tapi masih menjalin hubungan di belakangku.

Tiba-tiba ada notif whatsaap masuk.

Ternyata Revan spam chat, ada 100 lebih spam chat.

Kenapa sih? Kenapa dia masih ngejar aku? Aku udah nggak mau sama dia, aku udah terlanjur sakit sama.

Tiba-tiba hpku bergetar ada telpon masuk, ternyata Revan masih tetap menghubungiku. Leo yang risih langsung mengambil telponku.

"Ada apa, Rev?" tanya Leo ketika menjawab telpon dari Revan.

"Maaf, Zevo nggak bisa di ganggu ya," lanjut Leo. "Mending lo intropeksi diri deh."

Leo langsung mematikan telponnya dan mengembalikan hpnya kepadaku.

"Makasih ya." ucapku perlahan.

"Santai aja, gue nggak mau sahabat gue ini terus-terusan disakitin kayak gini." kata Leo.

Hatiku semakin tenang ketika Leo membuatku makanan nasi goreng, mood sedikit kembali ceria. Nggak aku sangka si Leo ternyata jago masak, aku kira dia nggak bisa masak. Senyumku semakin berwarna ketika Leo menyuapiku.

"Sekarang lo makan, kasian sama diri lo ya." kata Leo.

"Makasih lho, gue nggak tau harus gimana." jawabku.

"Lupain si brengsek itu, lo kan cakep nih siapa tau diluar masih ada yang mau sama lo."

Bener juga ya.

"Hahaha, bisa aja."

"Akhirnya lo bisa ketawa juga, gini dong harus happy."

Tak terasa nasi goreng buatan Leo sudah habis, aku hanya duduk di kasurku sedangkan Leo yang membereskan piringku.

Setelah Leo balik dari dapur, tiba-tiba aku menjadi canggung sama.

Kenapa Leo cakep banget sih ini, aduh astaga.

Aku nggak mau jadi suka sama temenku sendiri, aku masih trauma, tapi kenapa aku jadi baper sama Leo cuman gara-gara nasi goreng sih. Ah apa ini, aku tak suka.

"Ada nasi di bibir lo." kata Leo di sebelahku.

Ah kata-kata itu.

"Ah iya kah?" sontak aku langsung menyeka bibirku.

Tapi Leo langsung menciumiku.

Aku terdiam dan bingung sama dia. Astaga.

"Gue udah lama suka sama lo, Zev." bisik Leo di telinga kiriku.

Aku masih terdiam dan nggak tau mau ngomong apa lagi.

Leo menciumi leher kiriku, aku masih terdiam tanpa reaksi apapun tetapi semakin lama semakin enak.

"Leo, saat ini gue lagi nggak mood." kataku buru-buru.

"Gue paham kok, kapan-kapan ya?" tanya dia.

Aku hanya menganggukkan kepala saja.

Kemudian Leo tidur di sebelahku, begitupun aku yang juga ikut tertidur, tak lupa mematikan lampu kamar. Hari ini menjadi hari yang membuatku capek banget, capek hati, capek batin.

Tapi...

Kenapa tangan Leo megang pahaku dan mengelus-elus?

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 238K 54
[SELESAI] [17+] Im Yesha, gadis yang terjebak di markas Geng pembunuh bayaran, ia benci dihadapkan dengan situasi seperti itu, namun pada akhirnya ia...
1.9M 79.5K 71
Adult Romance 18++ Sepenggal kisah seorang pria dewasa yang sulit melupakan masalalu dan seorang wanita yang super percaya akan takdir. Di hidup pria...
1.8M 8.9K 29
cerita ini mengandung kata 21+ bagi readeers yg berumur 12 kebawah di larang membaca, cerita ini berawal dari seorang wanita yg sedang dimabuk kan ol...
394K 263 1
-follow sebelum baca🤬 -mengandung unsur 18+🥵 -dosa tanggung masing"