Sebelum melanjutkan, jangan lupa tekan tombol 🌟 di pojok kiri bawah dan jangan lupa komentarnya !! 😘
Selamat membaca ❤️
*****
"Sayang, kau tahu tidak kalau Irene eonni menolak Suho oppa lagi ?"
Sehun yang sedang fokus menyetir menoleh sebentar untuk memberi respon pada Yoona yang sibuk mengunyah kacang almond dalam sebuah toples.
"Benarkah ? Irene memberitahumu ?"
"Um. Kemarin dia meneleponku dan mengatakan dia menolak Suho oppa lagi."
"Lalu kali ini alasannya karena apa ?"
Yoona terkekeh kecil sebelum mengambil gelas berisi minuman dingin yang tadi mereka beli melalui drive thru di salah satu resto makanan.
"Kau mau ?," Yoona menyodorkan gelas tersebut pada Sehun yang langsung menyedot minuman melalui sedotan lalu bergantian setelah Sehun selesai.
"Irene eonni bilang, dia pernah melihat Suho oppa pergi bersama wanita lain. Katanya mereka tampak sangat mesra."
"Oh, benarkah ? Ku pikir Suho hyung tidak memiliki kekasih sampai saat ini. Yang ku tahu dia sangat mencintai Irene."
"Entahlah, Hun-ah. Hah, jadi sudah berapa kali cinta Suho oppa ditolak oleh Irene eonni ?"
"Berapa kali ya ? 5 kali ? Atau lebih ? Aku tidak tahu sayang."
"Ckckck, kasihan sekali Suho oppa. Kuharap Irene eonni hanya salah paham. Karena dimataku mereka adalah pasangan yang sangat serasi."
Sehun kembali menoleh untuk mendapati kekasihnya merengut sedih sembari menghela napas panjang. Dia tersenyum.
Yah, tidak heran kalau Yoona sangat peduli pada pasangan itu. Suho adalah orang yang paling berjasa dalam karir Yoona. Pria itu yang telah memberikan kesempatan untuk Yoona mengepakkan sayapnya dalam bisnisnya saat ini. Sedangkan untuk Irene, Yoona mengenalnya pertama kali ketika salah satu pelanggannya menggunakan jasa wedding organizernya dan kebetulan dia adalah saudara sepupu Irene. Entah bagaimana mereka bisa menjadi teman dekat seperti sekarang.
"Doakan saja yang terbaik untuk mereka, sayang."
"Tentu saja. Aku selalu berdoa untuk orang-orang yang kusayangi memiliki kebahagiaan yang tiada hentinya dalam kehidupan. Termasuk kau dan juga aku."
Sehun tidak lagi mampu menahan gerakan tangannya untuk tidak mengusak rambut Yoona karena wanita itu memang sangat menggemaskan. Sehun tidak peduli jika Yoona mencebik lucu karena kesal rambutnya berantakan.
Sehun memarkirkan mobilnya di basement khusus parkir mobil. Dia memeluk pinggang Yoona posesif, mencium pelipisnya, lalu berjalan memasuki sebuah pusat perbelanjaan di kota.
"Sehun-ah, sebaiknya kita membawa kado apa untuk Jimin dan Seulgi ?"
"Bagaimana kalau lemari pendingin ? Atau kitchen set ?"
Yoona mengetuk dagunya dengan jari telunjuk. Dia sedang fokus berpikir sembari sepasang mata rusanya mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Oh, jangan tanyakan apa yang Sehun lakukan sebab pria tampan itu sibuk meneliti wajah mungil nan cantik kekasihnya.
"Sepertinya lemari pendingin lebih baik, Hun-ah."
"Call. Sekarang pilihlah yang menurutmu bagus untuk di rumah baru mereka."
Sehun terus mengikuti dibelakang Yoona. Sesekali pria tampan itu memberikan pendapatnya ketika sang kekasih bertanya. Yoona adalah tipikal wanita yang perfeksionis. Dia akan melakukan yang terbaik untuk para customernya, dan terutama untuk orang-orang terdekatnya.
Butuh waktu kurang dari 45 menit Sehun dan Yoona menyelesaikan pembayaran atas barang yang mereka pilih. Kini mereka sedang ingin berkeliling pusat perbelanjaan sebelum pergi ke rumah pengantin baru, Jimin dan Seulgi.
Park Jimin, pria itu adalah sahabat Sehun sedari mereka masih memakai popok. Dia juga yang menemani Sehun merintis perusahaannya dari bawah. Jimin adalah CEO dari perusahaan IT terbesar di Korea Selatan. Sedangkan Park (Kang) Seulgi, wanita pemilik kelopak mata monolid adalah seorang ballerina yang telah mengepakkan sayapnya di kancah internasional. Seulgi juga merupakan alumni dari lulusan Universal Ballet, salah satu sekolah tari terbaik di Korea Selatan. Kini, Seulgi bekerja di salah satu perusahaan berskala kelas dunia dan menjadi salah satu penari kebanggaan disana.
"Ayo siapa lagi yang ikutan ? Jangan sampai anda melewatkan hadiah utamanya. Dijamin, tidak akan menyesal ikut kompetisi ini. Ayo ayo ayo, buruan join !"
Yoona yang memiliki rasa penasaran yang tinggi segera menarik lengan Sehun dan menuju pada kerumunan yang entah sedang mengelilingi apa.
"Ayo siapa lagi yang mau ikutan ? Hadiah utama yang akan kalian dapatkan adalah makan gratis selama 1 minggu di restoran kami dan juga daging sapi terbaik Korea tentunya. Ayo buruan ! Jangan sampai kalian menyesal !"
Yoona berusaha melewati kerumunan orang, masih dengan tangannya yang merangkul lengan Sehun. Ketika sudah berdiri dibagian paling depan, Yoona mengedarkan pandangannya.
"Berapa banyak mangkuk yang harus kuhabiskan untuk mendapatkan hadiah utama ?," tanya Yoona menggebu-gebu. Sungguh, dia sangat tertarik dengan hadiah utamanya. Apalagi, ini adalah salah satu makanan favoritnya, samyang.
"Sebanyak yang anda mampu, nona. Selama waktu yang telah ditentukan, peserta harus menghabiskan samyang yang sudah disiapkan. Yang menghabiskan paling banyak yang akan menjadi pemenangnya."
"Woah, daebak ! Aku ikut-"
Yoona sudah ingin mengajukan diri, tapi Sehun menahannya. "Yoong, big no. Aku tidak mau perutmu sakit nanti. Tidak, kau tidak boleh ikutan."
"Oh, ayolah Sehun. Kau tahu kan aku pecinta makanan pedas ? Samyang tidak akan membuat perutku sakit."
"Tidak, Yoong. Tidak boleh."
"Tapi hadiahnya sangat menggoda, Hun-ah. Seminggu makan di resto samyang favoritku secara gratis. Heol, itu adalah surga untukku."
Sehun menggeleng, dia tetap tidak bisa mengijinkan kekasihnya makan makanan yang menurutnya pedasnya tidak manusiawi itu.
"Kau boleh minta apapun asal tidak dengan samyang itu."
"Aku tidak ingin apapun. Ayolah, Sehun-ah. Sekali saja, ya ya ya ?"
Oh ayolah, beritahu Sehun bagaimana caranya menolak aegyo dari seorang Im Yoona yang selalu berhasil membuat dirinya lemah.
"Baiklah, sekali ini saja. Kalau kau sampai sakit, aku yang akan menghukummu."
"Call ! Terima kasih, Hun-ah."
Baiklah, kali ini tolong bantu Sehun menyembunyikan rona merah diwajahnya karena Yoona baru saja mencuri ciuman di pipinya dan itu dihadapan orang-orang yang menatap mereka dengan tatapan yang beraneka macam.
"Baiklah, semua kursi sudah terisi. Kita mulai kompetisinya. 1...2...3...mulai !"
*****
"Apa kau sebahagia itu ?"
Yoona mengangguk semangat. Dalam pelukannya terdapat 1 kotak persegi panjang berisi irisan daging terbaik Korea. Ya, Yoona berhasil memenangkan hadiah utama sesuai keinginan wanita itu. Sehun heran, Yoona sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kepedasan. Padahal, kekasihnya itu sudah menghabiskan 7 mangkuk samyang dalam 10 menit ! Astaga, kalau itu dirinya mungkin dia sudah menyerah disuapan pertama.
"Sangat bahagia, hehe."
Sehun hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Kenapa Yoona itu harus mengejar gratisan sedangkan dia memiliki kekasih yang bisa membelikan apapun keinginannya ?
Jawabannya, karena Yoona berbeda dengan wanita kebanyakan. Kalau itu orang lain, mereka pasti lebih bahagia membelanjakan black card Sehun di toko-toko brand ternama. Sedangkan Yoona, hanya dengan mendapatkan voucher makan gratis di resto favoritnya yang jika makan disana tidak akan menghabiskan sampai ratusan ribu dolar saja sudah bahagia. Kurang beruntung apa sih Sehun memiliki kekasih seperti Yoona ?
"Sehun-ah, kita mampir ke toko itu sebentar ya ?"
Sehun mengangguk mengiyakan. Dia mengulurkan tangan, mengambil hadiah kebanggaan kekasihnya. Sedangkan Yoona kini telah sibuk memilih pakaian di toko baju khusus anak.
"Apa baju ini ada ukuran yang lebih besar ?"
Sehun tidak perlu bertanya untuk siapa Yoona membeli baju anak-anak. Setiap 1 bulan sekali Yoona akan mengunjungi panti asuhan tempat tinggalnya dulu. Yoona sangat menyayangi anak-anak disana. Dia sering membawakan makanan untuk mereka. Sesekali membawakan buku bacaan juga. Kali ini, Yoona membelikan baju untuk mereka. Mau sebanyak apapun anak-anak di panti asuhan, Yoona tidak segan-segan merogoh kocek sebesar apapun itu. Baginya tidak masalah berapa banyak uang yang dia keluarkan. Uang bisa dicari, sedangkan melihat anak-anak tersenyum adalah kebahagiaannya tersendiri.
Berulang kali Sehun memaksa Yoona untuk menggunakan kartunya ketika membayar tagihan. Tetapi Yoona selalu menolak. Alasannya, Yoona belum berhak menggunakannya. Katanya, "nanti kalau kita sudah menikah, aku pasti akan memeras isi dompetmu." Dan itu diluar kuasa Sehun jika Yoona selalu memiliki cara untuk membuatnya berulang kali jatuh cinta padanya.
Diam-diam Sehun melangkahkan kakinya menjauh dari posisi Yoona. Ada sesuatu yang ingin dia lakukan untuk kekasih hatinya. Sebuah hadiah spesial karena telah menjadi sosok malaikat tak bersayap disampingnya.
Yoona selesai hampir 1 jam lamanya. Selama itu pula dia tidak menyadari keberadaan Sehun. Dia terlalu fokus memilih beraneka macam baju yang ingin dia berikan untuk anak-anak di panti asuhan.
Yoona mencoba menghubungi Sehun, namun nihil. Pria tampan itu tidak mengangkatnya. Yoona berjalan sambil mengedarkan pandangannya mencari Sehun. Sebelah tangannya masih sibuk dengan ponselnya, menghubungi sang kekasih
"Astaga, kemana Sehun pergi ? Tidak mungkin kan dia marah karena aku mengabaikannya ?"
Lalu sepasang mata rusanya berhenti pada satu titik yang penuh sesak dengan orang. Matanya menyipit melihat seseorang yang berada diatas panggung sambil membawa gitar.
(anggap aja Sehun lagi bawa gitar ya 🤣)
"Ah, sepertinya kekasihku sudah selesai berbelanja. Bisa tolong berikan jalan untuknya ?"
Walaupun dilanda kebingungan, Yoona tetap melewati jalan yang terbuka untuknya dan berdiri dihadapan Sehun.
"Namanya Im Yoona. Dia kekasihku. Cantik sekali, bukan ?"
Yoona berjengit kaget dengan riuh teriakan orang-orang disekelilingnya. Dia melemparkan tatapan penuh tanya pada Sehun 'ini sebenarnya ada apa ?' dan Sehun hanya membalasnya dengan kedipan mata yang justru mengundang pekikan orang-orang. Lalu seseorang datang menghampiri Yoona dan memberikannya buket bunga yang cukup besar.
"Im Yoona," panggil Sehun mengambil alih atensi Yoona kembali.
"Aku ingin kau tahu bahwa aku, Oh Sehun, sangat bersyukur memiliki seseorang yang indah sempurna sepertimu. Bukan hanya wajah, namun juga hatimu. Aku tidak mengerti bagaimana kau selalu berhasil membuatku terus terjatuh dalam setiap tutur kata dan perilakumu. Akan selalu ada alasan untukku kembali terjerat dalam pesonamu."
Yoona tetap diam mematung di tempatnya. Jantungnya bergemuruh kencang mendengar kata demi kata yang terucap dari bibir Sehun.
"Aku menyadari bahwa aku bukanlah pria yang sempurna. Akan ada banyak pria di luar sana yang jauh lebih baik daripada aku. Tapi hingga detik ini pun kau masih bertahan disisiku. Aku sungguh bersyukur karena itu. Aku selalu berdoa agar Tuhan memberiku umur yang panjang untuk menghabiskan hidupku bersamamu lebih lama lagi."
Sehun menatap Yoona dengan sorot mendamba. Betapa dia sangat memuja sosok wanita cantik dihadapannya.
"Berulang kali berucap terima kasih pun rasanya tidak akan pernah cukup. Dimataku, kau adalah wanita sempurna yang sangat aku cintai setelah ibuku. Ah, apakah kalau aku mengatakan kau yang pertama, Ibu akan membunuhku ?"
Canda Sehun membawa gelak tawa orang-orang, begitupun juga Yoona.
"Aku bukanlah pria romantis, tapi aku akan berusaha untuk terus membuatmu tersenyum seperti saat ini. Tidakkah kau terpesona pada kekasih tampanmu ini, hm ?"
Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Yoona. Bibirnya tersenyum haru mendengarnya.
"Yoona-ya, aku ingin menyanyikan sebuah lagu untukmu. Ini pertama kalinya aku melakukan didepan umum. Kau tahu, sejujurnya tubuhku bergetar hebat saat ini. Rasanya aku ingin lari saja. Tapi melihatmu berdiri dihadapanku, itu sudah lebih dari cukup untuk aku bertahan. Tolong jangan tertawa mendengar suaraku ya ?"
Yoona menggeleng sebagai jawaban untuk Sehun.
Suara petikan gitar mulai terdengar. Alunan melodi mengudara begitu indahnya. Samar suara Sehun mulai terdengar.
sasireun cheom bwasseul ddae buteo geudael johahaetdago
malhagiga naegen cham eoryeowotdeongeojyo
(Honestly, it was not for me
To say that I liked you when we first met)
meonjeo yeonrakhaji anheumyeon geudael nohchilggabwa
geuljareul sseugo ddo bogo jiugil banbokhaetjyo
(I was afraid to lose you if I didn’t contact you first
I typed a text and deleted it over and over again)
gipeojimyeon sangcheoppunilgeoraneun saenggage
duryeoumi apseon geon sasirijiman
(It’s true that I was afraid to fall deeper in love
For fear of getting myself hurt)
ganjeolhan mameuro gidohago baraetdeon sarami
geudaerago nan mideoyo
(I pray with all my heart, the person I’m hoping for
I believe that person is you)
I’m in love , I fall in love
duryeobjin anhneyo geudaewa hamkkeramyeon
sesangeun neomu areumdabjyo
(I’m not afraid, as long as I’m with you
The world is so beautiful)
I thought I never gonna fall in love
But I’m in love
Cuz I wanna love you baby
sasireun cheom bwasseul ddae buteo nae mamsogeuro buteo
geudaen padocheoreom millyeo deureo ontong
haru jongil geudaeman ddeo-ollyeo
(Honestly, since I first met you
Thoughts of you come to me like waves in my heart
You’re the only thing I think about all day)
I can be a good lover
Wanna be your neip-clover
sesangeseo gajang haengbokhan namjaga dwen geotman gatayo
(I feel like I’m the happiest man in the world)
geudaen gotta believe me
Make you never gonna leave me
uisimhajin anheullaeyo geudael mideulkkeyo
(You gotta believe me
Make you never gonna leave me)
I’m in love with u my baby, I fall in love
duryeobjin anhneyo geudaewa hamkkeramyeon
sesangeun neomu areumdabjyo
(I’m not afraid, as long as I’m with you
The world is so beautiful
I’ll never doubt you, I’ll trust you)
I’m in love I’m so deep in love, I fall in love
duryeobjin anhneyo geudaewa hamkkeramyeon
sesangeun neomu areumdabjyo
(I’m not afraid, as long as I’m with you
The world is so beautiful)
geudaeneun neomu areumdabjyo
(You are so beautiful)
Narsha - I'm in Love
Pertunjukan diakhiri dengan sempurna. Sehun berhasil menarik perhatian pengunjung lainnya hingga suasana semakin riuh ketika petikan terakhir mengudara. Sehun tidak peduli pada suara tepuk tangan meriah orang-orang yang menjadi penonton pertunjukan kecilnya. Yang dia pedulikan hanya Yoona yang sedari tadi diam mematung ditempatnya dengan sepasang matanya yang sudah memerah menahan tangis.
Sehun mensejajarkan wajahnya hanya untuk melihat kekasihnya lebih dekat. "Kenapa kau menangis, hm ? Kau ini sangat jelek kalau menangis," Sehun mencubit kecil hidung Yoona.
"Suaramu jelek sekali, Hun-ah," kata Yoona dengan suara seraknya.
"Benarkah ? Ouh, tidak. Pesonaku pasti berkurang karena itu. Ah, bagaimana ini ?"
"Tidak masalah. Dengan begitu tidak akan ada yang mau denganmu. Cukup aku saja."
Sehun terkekeh gemas. "Kalau begitu, aku sangat berterima kasih karena kau tetap mau bersama pria dengan suara jelek ini, nona."
"Suaramu jelek kalau ada orang lain yang mendengarnya selain aku."
Dan Sehun tidak memiliki alasan untuk tidak membawa Yoona kedalam dekapannya. "Jadi suaraku bagus ?," tanya Sehun yang dibalas Yoona dengan anggukan cepat.
"Baiklah, lain kali aku hanya akan melakukannya ketika berdua denganmu saja. Bagaimana ?"
"Ide yang sangat cemerlang, Hun-ah."
"Yoona-ya."
Yoona mendongak untuk bersitatap dengan iris hitam obsidian Sehun.
"Aku mencintaimu."
"Aku lebih mencintaimu, Sehun-ah."
Untuk yang kesekian kalinya, tepuk tangan meriah dan teriakan riuh kembali terdengar kala Sehun membawa bibirnya mencium belah bibir sang kekasih. Bahkan, sepasang sejoli ini telah berhasil menarik perhatian sebagian besar pengunjung disetiap lantainya.
Ah, bisakah kalian tidak membuat iri orang-orang yang belum memiliki pasangan ?
*****
Sisa 3 chapter terakhir ! 😂
60 vote 30 komen
Bisa nggak nih ? 😏
Belum buka tapi udah aku kasih yang manis-manis
sabar ya kalian, mueheheee...
Selamat menunaikan ibadah puasa
bagi yang menjalankan ❤️