Lihatlah langit malam! Rasakan angin yang menerpa dirimu. Dan, jangan lupa! Ingatlah aku.
________
Sungguh! Apa yang Amanda pikirkan saat ini? Anggie sama sekali tidak percaya dengan omongan bodoh mami-nya.
"Kenapa? Kan, Mami pengennya kamu pacaran sama Angga."
"Mami gilaa!! Mami gak tau sih ... dia itu Mii dingin! Datar! Cuek! Argh! Yang pasti gitu deh!" kesal Anggie.
"Dan juga mii ... dia itu mirip karpet! Karpet es!" lanjutnya.
"Hmm, itu menurut kamu sih ... tapi menurut Mami, biasanya kalo seorang laki-laki datar, dingin, cuek, nah dia itu seriusnya minta ampun!" ucap Amanda histeris. "Ahh ... Mami pengen deh kembali ke masa muda ..." lanjutnya.
Sedangkan Anggie yang mendengar kata sang Maminya hanya bisa menatap aneh.
"Ma—" ucap Anggie yang disela Amanda.
"Dengerin Gie, dulu papi kamu juga sama sifatnya kayak Angga!" ucap Amanda.
"Mami yakin, suatu hari nanti kamu pasti suka sama Angga. Mami yakin dan Mami restui itu!" lanjutnya.
Sedangkan Anggie hanya menatap sang maminya dengan tatapan tak percaya.
Emang tadi Mami makan apasih! Kok bisa aneh gini?! -batin Anggie kesal.
"Mami gak sakit, kan? Mami mau Anggie bawa ke rumah sakit?" tanya Anggie.
"Mami gak bakal sakit jika kamu dan Angga pacaran!" ucapnya.
Tuh kan! Mami bener-bener gila sekarang!!! -batin Anggie yang menggerutu sendiri.
"Arghh Mamii!!" kesal Anggie.
"Dengerin anakmu ini, Mi! Anggie Amanda Alorand tidak dan gak bakal suka sama musuh bubuyutan Anggie! Anggie gak bakal cinta sama dia! Gak bakal!" kesal Anggie.
"Nah itu sama!! Mami dulunya kayak kamu, awalnya benci, nanti? Jadi cinta deh ... ahhh enaknya jadi masa muda kayak kamu yahh," ucap Amanda histeris.
"Ahhh, Mami gila! Tau ah gelap! Anggie tidur!" kesal Anggie yang langsung pergi meninggalkan Amanda.
"Liat aja nanti anakku sayang!! Nanti kamu bakal suka sama Angga!! Hahahaha ..." teriak Amanda heboh.
"Gak bakal, Mamii!!" teriak Anggie kesal yang langsung berlari menjauh dari Amanda.
Mami apaan kayak gitu, aneh banget! Sudah gua bilangin kalo gua gak cinta iya gak! -batin Anggie kesal.
Arghh ... sial banget hari ini! -batin Anggie yang menggerutu sendiri.
Kreeek ....
Suara pintu yang dibuka oleh Anggie, lalu Anggie pun masuk dan kembali menutup pintunya.
Dengan cepat, Anggie merebahkan dirinya di kasur empuknya.
"Huhh ..." keluh Anggie.
"Malam ini malam minggu, pasti banyak orang pacaran yang jalan-jalan, yaa ..." gumam Anggie.
"Andai lo masih ada bersama gue, aku. Ahh! Gak! Aku benci! Bencii!!!" kesal Anggie sambil menarik rambutnya.
Tanpa sadar, satu tetes air matanya keluar. "Gue benci lo Maxime!" gumamnya sambil menghapus kasar air matanya.
Dengan cepat, Anggie beranjak dari kasurnya, dan berjalan menuju balkon miliknya.
Terlihatlah banyak bintang yang ada di atas langit.
Anggie merenung sambil melihat bintang yang ada di atas langit.
"Bintang malam ini sangatlah indah ...."
"Andai aku bisa menggapai bintang ..." gumam-nya.
Seketika, Anggie teringat kata-kata seseorang.
'Gimi, liat! Coba lihat bintang di atas, bagus yaa?'
'Lo tau Gimi? Seberapa banyak besarnya cintaku untukmu?'
'Sebanyak bintang ini ....'
'Aku mencintaimu.'
'Gimi ....'
'Aku mencintaimu Gimi ....'
Itulah kata-kata yang diinggat Anggie.
"Busuk! Kata murahan! Kata lo sangat, sangatlah jijik!"
"Arghhh!! Aku bencii!!" kesal Anggie. "Kenapa gue jadi teringat dia lagi, sih!" lanjutnya geram.
Tanpa sadar, air mata Anggie keluar lagi. Namun, dengan cepat Anggie menghapusnya.
Kenapa gua harus mengingat dia kalo dia sudah bahagia dengan yang baru. Hahaha ... -batin Anggie.
Memikirkan gua aja, dia pasti enggak! Dan gak pernah! -batinnya.
"Ckk!"
Gua jamin, lelaki kayak dia gak bakal puas-puasnya kayak gitu ... -batin Anggie.
"Dasar lelaki murahan."
"Aku."
"Benci!"
Tanpa sadar, Anggie teringat kata Angga.
'Tenang Gie! Sadar! Gue ada di sini! Gue akan selalu ada buat lo!'
"Hmm ... iyaa, gua harus tenang!" gumamnya.
"Arghh!! Kenapa gua jadi mikirin si karpet lagii??" umpatnya kesal.
"Oh iya! Besok minggu dan libur kan? Yess!! Gua gak bakal ketemu tuh karpet!"
"Malu gua kalo ketemu dia!"
"Arghh!!"
"Lupain-lupain!!" ucapnya sambil menepuk-nepuk kepalanya.
"Argh! Ngantuk!"
Kembali ke Angga ....
Kini, Angga berada didalam kamarnya, dan merebahkan dirinya di kasur empuknya.
"Kok gak bisa tidur?" gumamnya seraya bertanya.
Lalu, dengan cepat Angga beranjak dari kasur dan berjalan menuju balkon miliknya.
Angga melihat bintang yang ada di langit, dan merasakan hawa dinginnya malam.
Sungguh! Angga sangat suka melihat indahnya malam.
Tanpa sadar, Angga mengatakan, "Lihatlah angin malam! Rasakan angin yang menerpa dirimu. Dan jangan lupa! Ingatlah aku, Ang ...." gumam-nya terhenti.
"Arghh ... ada apa dengan guaa?" kesalnya.
"Gua gila? Sinting? Miring? Ya ampun!! Lama-lama gua bakal dibawa ke rumah sakit jiwa!!"
"Besok minggu, libur. Dan gua? Gak ngajarin si valak, kan?" gumamnya.
"Huh ... syukurlah! Gua gak ketemu dia ...."
"Yess!!"
Lalu, Angga diam beberapa saat untuk melihat indahnya bintang di langit.
Tanpa sadar.
Bintang yang indah, sama kayak lo ...
A n g g i e. -batinnya.
Dengan cepat! Angga memukul kepalanya.
"Tuh kan iya! Gua gilaaa!!"
"Gak gak! Gua gak mau dibawa ke rumah sakit jiwa!"
"Masa ganteng kayak gini sakit jiwa sih?"
"Ya Tuhan, sadarkanlah hamba ...."
Lalu, beberapa saat. Angga pun kembali diam.
"Aneh ... Gua gak pernah cinta sama wanita."
"Cinta sih tapi sama bunda dan ade ...."
"Tapii ...."
"Gak gak gak!"
"GAK!"
"Lupain ... lupain ..."
Dengan cepat, Angga kembali ke kasurnya untuk tidur.
Karena Angga saat ini sudah mulai mengantuk.
Hanya beberapa menit, Angga pun tertidur dengan nyenyak.
.
.
.
.
Holla hallo gaess ....
Kembali lagi di cerita Angga&Anggie.
Apa ada yang penasaran sama Maxime?
Siapakah Maxime?
Apa hubungannya dengan Anggie?
Penasaran?
Tenang ... di part selanjutnya Zaaza akan membuat flashback tentang Anggie dan Maxime.
Tentang berpisahnya Anggie dan Maxime.
Okeyy?
Siapa Gimi?
Gimi adalah nama panggilan kesayangan Maxime.
Baiklah teman-teman.
Segini dulu ya ....
Maaf typo bertebaran ...
Kalo ada typo, komen aja yaa:)
Jangan lupa untuk vote, comment, dan share ke teman-teman kalian yahh:)
Eitss
Jangan lupa juga untuk follow akun wattpad Zaaza;)
Sekian dari Zaaza.
~ See you next part ~