Sore hari di kota pelajar. Jalanan sudah ramai dengan lalu-lalang kendaraan. Langit mulai kemerahan. Suara orang-orang yang saling bercengkrama. Semua itu membuat Sinb tersenyum tipis.
Tak terasa sudah satu tahun ia kuliah di kampus gajah ini. Rasanya baru kemarin ppsmb dilaksanakan. Tapi sekarang dirinya sudah menjadi kakak tingkat.
"Sinb. Sorry gue telat" ucap seorang perempuan yang merupakan teman sekelasnya.
"Gapapa, Umji. Gue juga belom lama"
"Gue pesen minum dulu ya, lo mau apa?"
"Gausah gue udah pesen tadi, tuh liat belom diminum"
"Oke bentar"
Setelah Umji memesan minuman keduanya mulai sibuk dengan laptop masing-masing mengerjakan laporan yang menjadi tugas kelompok keduanya.
Sinb dan Umji sudah saling mengenal sejak semester 1. Keduanya sama-sama berasal dari Jakarta jadi gak aneh kalo saling nyebut lo gue.
"Lo gimana sama kak Yoongi?" tanya Sinb sambil menutup laptopnya karena tugas mereka sudah selesai.
"Ya gak gimana-gimana"
"Langgeng ya"
"Ya gitu, Bi. Enam bulan ini kak Yoongi manis banget. Sering nganter jemput, bawain makanan, gue juga udah sempet dikenalin ke ibunya. Lo sendiri gimana masih betah sendiri? Masih belom bisa move on?"
Pertanyaan Umji hanya dijawab kekehan oleh Sinb.
"Udah selesai?" tanya seorang laki-laki yang sudah berdiri di sebelah meja mereka.
"Udah. Sinb lo pulang sama siapa?" tanya Umji yang sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.
"Nanti dijemput kak Jaehyun"
"Yaudah kalo gitu gue duluan ya"
"Duluan, Sinb" ucap Yoongi sebelum berlalu pergi.
"Hati-hati Umji, Kak Yoongi"
Setelah kepergian keduanya Sinb terdiam memikirkan ucapan Umji. Move on apanya? Orang dia juga belom pernah ada hubungan apa-apa sama orang itu.
🌻🌻🌻
"Duh kenapa bisa kesiangan sih" dumel Sinb setengah berlari menuju kelasnya.
"Anjir jauh banget ini" jadi sebenernya jarak parkiran ke kelas tuh nggak jauh jauh banget. Cuma masalahnya Sinb parkir di depan fakultas kedokteran. Ya gimana gak jauh. Maunya sih parkir di fakultasnya, tapi karna kesiangan jadi gak kebagian tempat soalnya udah penuh banget.
Pas banget waktu Sinb duduk, dosen matkulnya dateng. Sinb menghembuskan napas lega.
🌻🌻🌻
"Lo pulang sama siapa? Sama gue aja ya. Tapi temenin gue ambil mobil di parkiran kedokteran"
"Jauh amat lo parkirnya anjir" ucap Eunwoo tak habis pikir.
"Tadi gue kesiangan jadi gak kebagian tempat parkir. Ayo lah pulang bareng gue"
"Yaudah iya-iya"
Sinb merangkul tangan Eunwoo.
"Makasih Eunwoo yang cantik. Kan gaenak banget kalo princess kayak gue panas-panas gini jalan sendirian"
"Ye, sok banget lo. Mana manggil cantik kalo ada maunya doang" ucap Eunwoo menoyor kepala Sinb kesal.
Sinb cuma cengengesan mendengar ucapan temannya ini.
🌻🌻🌻
"Maaf maaf, gue gak sengaja" Sinb meminta maaf karena tidak sengaja menabrak seseorang di koridor fakultas kedokteran menuju parkiran.
Sinb dan Eunwoo membantu orang itu mengumpulkan kertas-kertas yang berceceran.
"Maafin gue ya. Gue gak sengaja banget" ucap Sinb sambil menyerahkan kertas-kertas itu ke tangan seseorang di hadapannya.
Matanya membola kaget.
Begitu juga dengan orang yang ada di depannya yang juga nampak terkejut.
"Chani"
"Kak Sinb"
Dunia sesempit itu ya.
🌻🌻🌻
"Kak Sinb apa kabar?" tanya Chani saat keduanya sudah duduk berhadapan di sebuah cafe.
Setelah kejadian nabrak di kampus tadi. Chani mengajak Sinb untuk bertemu di sore hari.
"Baik. Lo gimana?"
"Baik"
Suasana canggung meliputi keduanya.
Sinb menyibukkan diri dengan mengaduk minumannya.
"Boleh aku minta alesan kak Sinb dulu nolak aku?"
Sinb mendongak kaget. Dengan bibir terkatup rapat.
"Maaf Chani"
"Apa karena kakak udah sayang sama cowok itu?"
Alis Sinb terangkat bingung mendengar pertanyaan Chani.
"Cowok?"
"Iya cowok yang dulu sempet jemput dan meluk kak Sinb di sekolah. Semoga kak Sinb bahagia terus ya" ucap Chani langsung beranjak meninggalkan Sinb di cafe itu.
Chani sudah tidak tahan jika berlama-lama berhadapan dengan Sinb. Ia tak bisa menahan diri ingin memeluk perempuan itu.
🌻🌻🌻
"CHANI" pekik Sinb kaget saat tiba-tiba Chani memukul wajah Jaehyun.
Chani menatap Jaehyun marah. Tangannya sudah menarik kerah kemeja lelaki itu. Ingin kembali memukul wajahnya.
"Chani lo apa-apaan sih? Lepas"
Chani tak mendengarkan ucapan Sinb.
"Chani lepas"
"Kak Sinb kenapa belain orang ini sih?"
"Lo yang kenapa kok tiba-tiba mukulin orang"
Sinb sibuk mengamati ujung bibir Jaehyun yang berdarah dengan tatapan khawatir.
Chani yang melihat hal itu merasa kesal dan langsung meninggalkan parkiran psikologi.
"Kak Jaehyun gak apa-apa? Ada P3K di mobil kakak? Ayo aku obatin dulu kak"
Sinb menggandeng lengan Jaehyun menuju mobil lelaki itu. Meninggalkan kerumunan orang yang menonton kejadian tadi.
"Maafin Chani ya, kak. Dia orang baik kok. Cuma aku gatau kenapa tiba-tiba mukul kak Jaehyun kayak gini"ucap Sinb sambil mengelap darah di ujung bibir Jaehyun.
"Dia Chani yang sering kamu ceritain itu kan? Kayaknya dia salah paham sama aku, Bi"
"Salah paham?"
"Kemaren aku lihat dia waktu nonton bareng Rose di bioskop. Kayaknya dia ngira aku selingkuh dari kamu. Jadi dia marah"
"Maafin aku ya kak" ucap Sinb sambil menunduk.
Jaehyun menangkup pipi Sinb agar gadis itu menatap wajahnya.
"Hei. Gak apa-apa. Jangan minta maaf. Sekarang kamu harus jelasin semuanya ke dia, Bi. Jangan bohongin perasaan kamu lagi"
Sinb terdiam mendengar ucapan Jaehyun.
🌻🌻🌻
"Chani"
Chani mencari asal suara yang memanggil namanya. Setelah tahu siapa yang memanggil, Chani malah melanjutkan langkahnya.
Sinb mengikuti Chani dengan agak berlari. Mengimbangi langkah lebar laki-laki itu.
"Chani kita harus ngelurusin masalah ini"
Masih tidak direspon.
"CHANI" pekik Sinb dengan wajah memerah kesal, tangannya sudah menarik tangan Chani.
Chani menghela napas dalam sebelum akhirnya mengikuti langkah Sinb ke taman kampus yang agak sepi.
"Lo kemaren gak apa-apa?"
Chani tak menjawab pertanyaan Sinb. Matanya memandang lurus ke depan sana tanpa mau menatap perempuan di sebelahnya.
Sadar jika Chani tidak mau menjawab pertanyaannya, Sinb menghela napas lelah.
"Lo kenapa? Chani yang gue kenal, gak suka kasar sama orang lain. Kenapa tiba-tiba lo mukul kak Jaehyun? Lo ada masalah apa sama kak Jaehyun sampe mukul dia sampe berdarah gitu?"
"Jadi kak Sinb nemuin aku karna khawatir sama pacar kakak itu ya? Mau belain pacar kakak itu? Pacar yang udah selingkuhin kakak?" tanya Chani tak habis pikir.
"Bukan gitu Chani"
"Kalo kak Sinb cuma mau ngomong itu doang aku pergi" Chani beranjak dari duduknya.
Sinb memejamkan matanya. Lalu dengan cepat menarik tangan laki-laki itu untuk kembali duduk di sebelahnya.
"Dengerin dulu gue mau ngomong. Jangan dipotong"
Chani akhirnya kembali melempar tatapannya ke arah depan dan mendengarkan ucapan gadis itu.
"Kak Jaehyun bukan pacar gue. Lo salah paham. Kemaren yang jalan sama dia itu kak Rose, pacarnya"
Chani dengan cepat menatap Sinb dengan raut muka terkejut dan tidak percaya.
"Maksud kakak?"
"Gue bukan pacar kak Jaehyun. Kak Jaehyun itu cuma temen gue. Dia anak dari sahabat bunda gue. Jadi dari kecil kita udah sering main bareng. Dan gue udah dianggep adek sama dia"
"Terus kenapa waktu itu kakak nolak aku? Kalo bukan karena kak Jaehyun"
"Sebelum lo nembak gue, hasil SNM gue keluar. Gue diterima SNM di kampus ini. Dan prinsip gue, gamau ngejalanin hubungan LDR. Menurut gue LDR malah jadi beban buat orang yang ngelakuin. Jadi, gue pikir daripada gue ataupun lo susah karena LDR jadi mendingan kita gak usah bareng. Sekarang lo udah tau kan apa yang jadi alesan gue nolak lo. Gue pamit"
"Maafin aku,kak" Chani memeluk Sinb dari belakang. Menghentikan perempuan itu yang baru dua langkah menjauh.
Sinb menggeleng. Air mata sudah turun membasahi kedua pipinya.
"Gue yang harusnya minta maaf, gue gak jujur sama lo"
🌻🌻🌻
"Iya bentar"
Sinb membuka pintu apartemennya dengan mata setengah terpejam. Masih mengantuk karena tadi malam begadang menyelesaikan drama find me in your memory.
Sinb mematung saat menatap Chani yang berdiri di depannya. Bibirnya sedikit terbuka.
Gila ganteng banget mau nangis aja rasanya-Sinb2020
Setelah sadar akan keadaan saat ini dengan cepat Sinb menutup pintu apartemennya. Penampilannya masih dengan piyama beruang dan rambutnya di cepol asal.
Aw malu banget di depan crush kayak gini-Sinb2020
"Kok mau ditutup lagi sih?" tanya Chani yang sudah menahan pintu dengan tangannya.
"Ngapain kesini? Udah sana pergi. Aku belom mandi"
Chani terkekeh melihat Sinb yang menutupi wajahnya dengan tangan. Padahal ia sudah melihat muka bantal gadis itu.
"Ya udah sana mandi aku tungguin. Abis itu kita jalan-jalan" ucap Chani yang sudah membalikkan badan Sinb menjadi memunggunginya. Dan mendorong perempuan itu masuk.
30 menit kemudian
"Wow"
"Apa?" tanya Sinb yang kurang bisa mendengar gumaman Chani saat dirinya keluar dari kamar.
"Kak Sinb cantik banget"
"H hah" gugup Sinb.
Oke jantung kalem dikit-Sinb2020
"Yaudah yuk" ajak Chani yang sudah menggenggam tangan perempuan itu.
🌻🌻🌻
"Timezone?" tanya Sinb saat tangannya ditarik Chani masuk ke area timezone.
"Iya. Hari ini kita ngedate di timezone ya kak. Sebenernya udah dari waktu SMA aku pengen banget first date kita ke timezone tapi baru kesampean sekarang"
"Ngedate?"
"Iya ngedate. Kan sekarang kakak pacar aku"
"Hah"
Chani mengusak rambut Sinb pelan sambil terkekeh menatap wajah bingung gadis itu.
🌻🌻🌻
"Maksudnya tadi apa?" tanya Sinb saat keduanya berjalan bersisian menuju parkiran mobil.
"Tadi apa?" tanya Chani pura-pura bingung.
Sinb menggigit bibir bawahnya gugup. Masa iya Sinb tanya maksud Chani bilang jadi pacarnya. Malu banget. Tapi daripada kepikiran terus mendingan tanya langsung kan ya. Sinb memejamkan matanya sebelum membuka suara.
"Waktu di timezone. Kamu bilang aku pacar kamu. Maksudnya apa?"
Chani menghentikan langkahnya yang membuat Sinb ikut berhenti dan menatap bingung laki-laki itu.
"Maksudnya sekarang aku jadi pacar kakak. Dan kakak jadi pacar aku. Gemes banget deh kakak udah manggil aku kamu sama aku" Chani terkekeh gemas menatap Sinb.
Sinb menundukkan wajahnya menyembunyikan pipinya yang memerah menyadari tadi ia memakai aku kamu.
"Tapi kamu belum nembak aku" cicit Sinb pelan tanpa mau menatap Chani karena malu.
Chani mengulum senyumnya. Tangannya mengangkat dagu Sinb agar mau menatap wajahnya.
"Jadi kak Sinb mau ditembak sama aku?"
"E eh. Gak gitu"
Chani menahan wajah Sinb yang akan kembali menunduk.
"Jangan nunduk. Aku mau lihat wajah kakak waktu malu-malu kaya gini"
Mendengar itu wajah Sinb makin memerah.
"Kak Sinb. Aku gak bisa buat kata-kata romantis buat nembak kakak. Tapi aku serius sama perasaanku ini. Aku benar-benar sayang sama kak Sinb sejak SMA. Walaupun kakak sempet nolak aku, dan pergi selama satu tahun. Tapi kakak harus tau perasaan aku tetep sama kayak dulu. Nggak nggak. Tapi perasaanku dulu nggak sebesar perasaanku hari ini. Dan perasaanku hari ini gak akan lebih besar dari perasaanku besok. Karena rasa sayang dan cinta aku buat kak Sinb selalu bertambah tiap harinya. Jadi, kak Sinb mau gak jadi pacar aku?"
Sinb tercenung menatap kedua bola mata Chani yang menatapnya dalam. Tiba-tiba air mata turun membasahi pipinya. Sinb menubrukkan wajahnya di dada bidang Chani sambil terisak kecil. Memeluk laki-laki itu erat.
"Aku mau. Iya aku mau jadi pacar kamu, Chani"
Mendengar itu Chani membalas pelukan Sinb tak kalah erat. Tak ingin perempuan itu pergi sedetik saja dari hidupnya. Sudah cukup setahun lalu hatinya hampa karena kehilangan Sinb. Ia tak ingin hal itu terulang kembali.
🌻🌻🌻
Sinb tersenyum menatap foto Chani yang ada di ponselnya. Masih merasa tidak percaya karena cowok ini sudah menjadi pacarnya dan menemaninya selama satu setengah tahun ini. Rasanya Sinb beruntung banget bisa punya pacar kayak Chani.
"Lagi lihat apa sih, yang?" tanya Chani saat menemukan Sinb yang duduk di meja kantin sambil senyum-senyum sendiri menatap ponsel.
Sinb tidak membalas ucapan Chani dan menyimpan ponselnya kedalam tas.
"Kamu selingkuh sama cowok lain ya?"
Sinb memukul pelan lengan Chani.
"Sembarangan. Ayo cepetan pulang aku mau ngedate sama oppa oppaku"
Chani mendengus pasrah. Karna setelah ini ia akan dikacangi saat Sinb sudah fokus dengan drama kesukaannya.
"Jangan sedih gitu dong. Kamu harus ikut nonton juga" ucap Sinb yang sudah menarik Chani ke arah parkiran sambil tertawa senang.
Terima kasih Kang Chani karena sudah menjadi milikku-Sinb2020
End
🌻🌻🌻