My cold Ex Boyfriend [Complet...

By ZHCEEE

505K 19.3K 673

Farrino Arkeano Refal, seseorag berparas dingin, tampan, dan menawan, tak lupa ia juga menjadi seorang Most W... More

Prolog
Tarikan banyanganā€¢-
Jangan mencintaā€¢-
Salah sangkaā€¢-
Berulahā€¢-
Keluh malamā€¢-
Bertolak belakangā€¢-
Dipertanyakanā€¢-
Tak terlihatā€¢-
Dengar ituā€¢-
Kesalā€¢-
Rivalā€¢-
Berkali-kaliā€¢-
Lama dan menetapā€¢-
Menahan kerinduanā€¢-
Cerita duluā€¢-
Sangat benciā€¢-
Berubah dengan waktuā€¢-
Tetap berdiriā€¢-
Hampaā€¢-
Kerumitanā€¢-
Terpurukā€¢-
Deritaā€¢-
Permainan Kata?
Beranikan dirimuā€¢-
Barang berhargaā€¢-
Tetap disiniā€¢-
Bareng gue yukā€¢-
Jangan pergiā€¢-
Mencarimuā€¢-
Jangan berubahā€¢-
Cemburu?
Tak ada persetujuanā€¢-
Mantan baikā€¢-
Berkunjungā€¢-
Kenangan indahā€¢-
Sudah menerima?
Duduk berduaā€¢-
Cerita kitaā€¢-
Singkatā€¢-
Semoga bahagiaā€¢-
Akankah sampai sini?
Pemberian cintaā€¢-
Ikatan cinta eratā€¢-
Menunggu harapanā€¢-
Sedih dan senang.ā€¢-
Dia datang!ā€¢-
Tetap berjalan.
Pesta indah.
Epilog
Extra Part [ATENTION!]
Bikin Sequel?
New Story!

Memelukmuā€¢-

5.8K 226 2
By ZHCEEE

______

Jika aku lelah, izinkan aku untuk bersandar dibahu mu yang dulu selalu menjadi tempat ternyamanku disaat diri ini sedang rapuh

______________

Hari demi hari kegiatan rutin Alasya adalah menunggu tanggal 14 tiba, tanggal terindah dalam disetiap bulan.

Namun senyumannya kian menggembang karena hari ini adalah tanggal 13, artinya besok adalah hari Anniversary Refal dan Alasya, walau mereka sudah putus Alasya tetap akan selalu menjadikan tanggal itu adalah tanggal kebahagiannya.

Dan ditanggal itu ia juga selalu berharap jika Refal kembali menembaknya untuk menjadi kekasihnya lagi, agar tanggal indah itu kembali
menjadi milik mereka berdua.

Bukan dirinya seorang.

"Besok hari sabtu?" Alasya mengetuk dagunya, memikirkan sesuatu yang sepertinya ia lupakan.

"Camping!" ingat Alasya.

"Ya tuhan, semoga Refal ganteng nembak aku lagi, Aamiin" ucapnya menagadahkan tangan penuh harapan.

Semenjak diputuskan oleh Refal, kelakuan Alasya semakin nekat untuk mengejar apapun yang ia mau, bahkan kata lebay juga cocok untuk sifat gadis ini.

Kini gadis itu bersiap untuk mengenakan baju seragamnya.

Alasya membuka pintu kamarnya, ia berlari keluar sebelum sembari mengambil roti untuk sarapan.

"Mamah.." teriaknya heboh.

"Ditaman Al" ucap Roy yang masih sibuk membuka koran paginya tanpa melihat wajah gugup anaknya.

Alasya menghampirinya dengan cepat, tanpa sadar sebuah injakan membuatnya terjatuh dari anak tangga itu.

Alasya mendudukan dirinya cepat menatap rok abu-abunya yang kotor juga lutut lecet nya.

"AAAAA..." teriak Alasya kencang

"Alasya" Roy turun dengan cepat menghampiri Alasya yang mengaduh sakit, begitu juga Renata yang masih membawa gunting taman ditangannya.

"Kenapa bisa jatuh sih Al?" Renata meminta pak Joel untuk mengambil antiseptik agar tidak ada infeksi dilutut Alasya.

"Mama kemana tadi? Alasya kan jadi harus buru-buru nyamperin Mama" ucap Alasya memegangi kakinya.

"Kamu ini juga pecicilan, kenapa harus lari segala?" sahut Roy.

"Besok Alasya camping! saking excited nya sampe lari, untung aja Alasya gak nyungsep di got ya Pa"

Roy tertawa, "Habis nyium lantai masih bisa ngelawak aja ya anak Papa"

"Camping sama siapa? jangan bilang sama.."

"Sama semua temen kelas" jawab Alasya memandangi lututnya.

"Izinin yah Pa, Aww.." Alasya merasakan perihnya obat antiseptik itu mengalir dilukanya.

Roy menatap ngilu, "Iya boleh, asal kamu jaga diri aja disana, nanti bilang keperluan yang kurang sama Mama kamu"

"Huwaa.. Makasih Papa Mama yang ganteng dan cantik!"

"Gombalnya pas waktu gini doang" sahut Renata menatapnya bercanda.

* * *

"Lola, Jessy!" panggil Diva membuat mereka diam.

"Apa? kenapa? mau temenan sama kita lo? sorry lo gak.."

"Brisik banget sih lo, gue cuma mau nanya doang aja mulut lo nyiyir banget, panas nih gue dengernya, pagi-pagi sejuk kek gini lo sembur pake—."

"Nanya apaan sih?" potong Lola mengibaskan rambutnya.

"LO IKUT CAMPING GAK?" Diva memajukan wajahnya didepan mereka berdua, lantas keduanya pun mundur perlahan.

Jessy berdehem sambil mengangkat wajahnya, "Oh itu, jelas ikut lah. Gimana pun juga itu kesempatan besar buat gue deket sama jodoh gue, emang kenapa lo nanya-nanya?" tanyanya dengan nada menjengkelkan.

Diva menahan amarahnya dalam-dalam, "Gue disuruh ngelist bego, sewot amat lo jadi orang"

Jessy mengerutkan dahinya, "Dih siapa yang sewot, lo aja yang kepedean"

Diva menghela nafas sambil menulis tanda centang pada buku kecil ditangannya.

"Kalo lo? Lola to LOL?" tanya Diva sinis.

"Ngatain apa nanya sih? heran gue"

"Dua-duanya, udah cepet jawab daripada banyak omong, bau mulut!" decak Diva kesal.

"Iya ikut! Puas? seneng?" Lola menaikan sudut bibirnya keatas lalu menarik tangan Jessy lalu pergi meninggalkan Diva.

MENYEBALKAN.

"Sabar, sabar.."

"Hey Didiv kesukaan gue!" Alasya merangkulnya dari arah belakang.

"Lo lagi lo lagi, bosen gue liatnya!" ucap Diva membentak.

Alasya melepaskan rangkulannya, kesal kenapa Diva mengatakan ini.

"Becanda bego, baperan!" Diva memukul bahu Alasya keras lalu tertawa puas.

"Sialan, nih coba lo liat lutut gue" Alasya menaikan roknya sedikit.

"Eh..eh tunggu deh Fal, kayaknya ada pembicaraan penting yang harus maksa kita buat nguping dua cewek cantik itu" Calvin menariknya bersembunyi disudut dinding itu.

"Gak jelas lo, ngapain sih liatin pembicaran gak penting!" tolak Refal.

Calvin memegangi erat tangan Refal, ia yakin diperbicangan pagi ini pasti ada nama Refal yang akan disebut oleh Alasya.

"Dengerin dulu, gue yakin nama lo pasti disebut" tegas Calvin.

Refal menghela nafas, kini ia putuskan untuk ikut berdiri disamping Calvin yang masih mengintip sekaligus menguping.

"Kenapa sampe diperban gitu?" tanya Diva memandang.

"Gue tadi baru inget, kalo besok kita camping, saking excited buat minat izin sama nyokap, akhirnya gue nyungsep pas mau turun ke tangga, tali sepatu gue nakal banget sumpah, lepas sendiri" ucap Alasya menjelaskan dengan wajah polosnya.

Diva menggeleng, "Kenapa lo bisa seexcited itu?"

"Jelas karna bebeb Refal lah Div, ini kesempatan besar buat gue deket sama dia"

Calvin memukul Refal kencang, "Denger gak lo? tebakan gue bener kan njir"

Refal masih diam, walaupun suara keras Alasya merasuk kedalam telinganya, ah tetap saja Refal tak peduli.

Diva menatap wajah senang Alasya, kenapa kata-kata itu sama seperti ucapan Jessy yang menganggap bahwa kegiatan itu akan menjadi kesempatan besar?

Diva memilih diam, Alasya memandangnya aneh, "Lo pasti seneng juga kan? Calvin kan tujuan utama lo"

Calvin mematung mendengar itu.

"Njir kenapa muka lo merah?" Refal menarik kerah baju Calvin.

Refal tertawa, "Sialan lo, suka sama Diva? sejak kapan anjir"

Calvin menepis tangan Refal, "Gak lah bego!"

"Kalian? nguping?" tanya Alasya memegangi tali tasnya.

"Sialan kampret ngepet, kaget gue Idola!" tubuh Calvin mundur hingga Refal yang dibelakangnya mendorongnya kedepan.

"Eh..eh" Diva terjatuh akibat tubuh Calvin yang terdorong kearahnya.

"Kok?" Alasya mengerutkan dahinya memutar kejadian di toilet waktu itu saat dirinya dan Refal didorong oleh Calvin hingga mereka terjebak dalam kecanggungan saat bertatapan.

"Mampus kena balesan bebeb Refal" Alasya tertawa melihat Diva mendorong tubuh Calvin hingga terbaring di lantai.

Calvin terkekeh, "Sialan lo Fal, bales dendam kejem banget"

Refal membenarkan kerahnya, tak ada senyuman bahkan tawa sedikitpun yang menghiasi wajahnya.

* * *

Dhitto menempelkan pengumuman juga peraturan untuk kegiatan yang akan dilakukan besok.

Sebenarnya ini adalah kegiatan hiburan bersama saja, namun tetap saja Dhitto sebagai ketua kelas yang baik harus membuat rancangan acara agar terususun dan berjalan lancar.

"Nah gini dong dari dulu, pas udah mau lulus aja mau ada ide buat keluar bareng" ucap Jessy mengudang tatapan sinis.

"Anak baru saja sok tau banget sih lo? tau apa lo tentang kelas kita. Baru diajak jalan aja songongnya kebangetan, gak usah ikut aja deh lo!" ucap Bella kesal.

Giraka menahan tawanya, diselingi beberapa temannya yang menatap Jessy kesal.

"HAHA mampus deh lo, malu sendiri kan" sembur Diva puas.

"Hey..hey..Gak usah ribut, udah kita jalan bareng-bareng gak boleh beda-bedain temen" ucap Dhitto kesal.

Refal menaruh jaketnya diatas meja, lalu menutup kepalanya dengan tasnya, cukup tenang.

"Astaga kelakuan cogan kelas kita cute banget sih!" sadar seorang yang berada diujung kelas menatap Refal yang masih menutup kepalanya dengan tas.

"Astaga cowok gue!" teriak Alasya terpesona.

Calvin memukul tas Refal, "Cogan apaan! kelakuan gak jelas!"

Refal mengelus kepalanya tanpa mendongakan wajah dan melanjutkan acara damainya, menutupi wajah tampannya dan mengundang  pesona perempuan akan tingkah sepelenya.

Tring... Tring... Tring...

Bel istirahat berbunyi, semua siswa lantas dengan cepat meninggalkan kelas ini untuk segera menyerbu kantin sebelum dipenuhi banyak orang.

"Itu Refal sama si kampret beneran tidur?" tanya Diva sambil melangkahkan kakinya berjalan bersama Alasya.

Kampret itu Calvin.

"Iya lah. Gue gak mau ganggu dia ah, kayaknya mereka capek banget gak pernah akur seharian, ternyata ngebo bareng-bareng" Alasya menatapnya.

"Ngakak gue liatnya, bisa anteng juga mereka" ucap Diva mengikuti langkah Alasya menuju kantin.

Refal menarik tasnya pelan. suasan kelas sangat sepi, dengan berhati-hati ia menoleh kearah Calvin yang tertidur dengan wajah sok tampannya.

Refal tertawa kecil dan berlari kearah meja Dhitto, mengambil toa yang biasanya digunakan Dhitto untuk berteriak menyiarkan pemgumuman.

Refal kembali tepat dimana sahabatnya itu tertidur, ia mulai berancang-ancang menyiapkan niat pembalasan dendamnya akibat semalam belum terwujud.

"AYAM KODOK LOMPAT!" ucap Refal keras menggunakan toa itu tepat ditelinga Calvin.

Calvin tersentak kaget dan melompat begitu saja dari kursinya, melihat itu Refal tertawa puas dan pergi meninggalkan wajah penuh amarah itu.

"GOBLOK!" teriak Calvin marah.

Siapa yang tidak marah diganggu saat tertidur dengan segala kenikmatan diwaktu istirahat yang ditunggu-tunggu untuk datang?

Refal jahil.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

702K 36K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [ON GOING] 18+ JENO [ALJEN] COMEBACK DENGAN VERSI TERBAIK, SEMOGA šŸ–¤ Rank #1 cuek [25/10/2021] Rank #1 berani [25/10/2021] R...
24.5M 983K 72
[TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA] The Marvel Series 1 Dia Geovano si ketua geng Marvel Dia Geovano sang penguasa jalanan Dia Geovano si petarun...
2.8M 428K 79
Telah tersedia di toko buku seluruh Indonesia dengan judul yang sama Kamila orangnya easy going. Fadhil kaku banget. Kamila pengangguran, Fadhil work...
4.7M 408K 72
(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku...