FADE SYMPHONY | SIYOO

By itscoyeon

8.9K 1.4K 811

[COMPLETED STORY + OS Bonus] "Aku baru saja pindah rumah ke kota yang jauh lebih tenang dibanding sebelumnya... More

P R O L O G
Whomst?
Who cares about you
Curious
Loneli(-est)
Mystery
Blue Roses
Side of You
Something Bad
Are we the same?
Face it
Tag P H O T O
Canaria Shymphony
Truth or Lie?
Símfonía Spring
Warn you
Something that you missin'
Doubt
Hide and Hurt
甘い傷 -confess-
Bad Things
Lost Memoríes
Final Excuse
E P I L O G
[SPECIAL] EXPLAINED CHAPTER
#BONUS
BONUS II
BONUS III
BONUS (SPECIAL EPILOGUE)

Let's end it.

314 47 56
By itscoyeon


[<<]Flashback
xx xx xxxx

BRAK!

"Apa yang telah kau lakukan dengan anak Hancheon, Kim Minji?"

"Hum? Apa maksudmu?"

"Aku mendapat berita kalau Kim Yoohyeon menghilang disaat malam festival. Apa yang telah kau lakukan padanya?"

"Kau menuduhku? Aigoo.. aku tak melakukan apapun, Kim Bora-ssi"

"Tak melakukan apapun? Jangan bodoh, kau pergi tepat di jam Yoohyeon menghilang saat itu."

"Kau terlalu mencurigaiku, aku tak melakukan apapun dan aku tak mungkin berbohong padamu"

Lagi-lagi, aku percaya dengan omong kosong itu.

[<<]
17 Januari xxxx

"Kau mengusir Siyeon?"

"Aku tidak mengusirnya, aku hanya mengajaknya untuk bermain piano sekali lagi"

"Kim Minji, kau tak bisa memaksa seseorang sesuai kehendakmu. Apa sisi-mu yang satunya tak pernah mengajarimu huh?"

"Iya-iya aku mengerti, karena itu aku membiarkannya pergi dibanding bermain piano. Haaah, anak itu.."

Lagi-Lagi, aku percaya dengan sisi buruknya yang selalu berpura-pura mengerti perkataan ku.

[<<]
08 Maret xxxx

"Uh? Bora-ya kau kenapa?"

"Pergi!"

"Kim Bora.."

"Kau benar-benar membuatku takut hari ini, pergi!"

"...Ah..."

"Kim Bora-ssi, maafkan aku karena sifatku yang tak begitu menyenangkan padamu hari ini. Tapi aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik dan menahan sisi burukku setelah ini, aku berjanji  padamu untuk memperbaiki semua hubungan kita."

Dan karena janji itulah alasan utamaku untuk mempertahankan hubungan ini lebih lama dengannya.

-Off-


.
.

Aku tak pernah mengetahui kalau dirinya telah bertindak sejauh ini.

Bahkan ketika candaan-nya tentang ia menyekap seseorang, aku selalu menganggapnya kalau ia benar-benar hanya ingin bergurau dengan 'dark jokes' padaku.

Kini, semuanya terjadi didepan mataku dan aku menyesalinya.

Aku selalu percaya padanya tapi bodohnya, aku tak menyadari kalau kepercayaanku telah dipatahkan oleh luka secara perlahan.

Aku selalu percaya dengan perkataan manisnya, sampai aku lupa tentang kepribadiannya yang lain.

Aku selalu mencoba bungkam tentang dirinya, karena aku takut dengan sisi buruknya yang selalu muncul sewaktu-waktu jika pernyataanku tak benar.

Tapi aku selalu mencoba berusaha untuk menghentikan dan menyadarkannya, meskipun itu taruhannya adalah hubunganku sendiri.

Ia benar-benar bermain rapi dan nyaris tak dapat dituduh dengan sekilas mata, karena itu aku menelusuri dirinya secara perlahan dengan bantuan salah satu saengku untuk mengecoh semua permainannya agar terbongkar.

Kini kesabaranku telah mencapai batasnya. Ku beranikan diriku untuk menghadap dan menatap wajahya tanpa rasa keraguan yang selalu mencoba berkelubut dalam benakku malam ini.  Karena aku benar-benar tak ingin mereka yang tak bersalah, terseret kedalam permainan gelapnya kesekian kalinya.

Aku tak ingin ada korban lagi dalam permainannya, aku ingin semua permainan dan sisi ambisi  buruknya ini berakhir.

Mungkin, ini adalah waktu yang terbaik untuk berhenti bungkam akan keburukannya selama ini.

Dan.. mungkin...

'Ini adalah pilihan terbaik dari kisah kita berdua selama ini'.

¤¤

'BRAK!'

'KIM MINJI BERHENTI!'-Teriak gadis bertubuh mungil itu dan mendorong jauh Jiu dari tubuh Siyeon

"Kim Bora, kau.."

PLAK! -Sua melayangkan tangannya ke pipi Jiu

"KAU BODOH ATAU APA HAH?!"

"Kau benar-benar membuat kesabaranku habis, Minji-ya. Hentikan permainan mu ini, aku benar-benar muak dengan tingkahmu yang tak waras!"

"Aku benar-benar benci ketika kau memasukkan semua cairan bodoh itu ke tubuh Yoohyeon agar tak bangun, dan benci ku juga semakin menjadi ketika kau ingin melakukan hal yang sama ke Siyeon! APA KAU MENGERTI EFEK SAMPING DARI OBAT INI HUH? KENAPA KAU BERBOHONG DAN BERPURA-PURA TIDAK TAHU SOAL YOOHYEON SELAMA INI PADAKU? "-Sua

"Bora-ya, dengarkan ak一"

"Kau一Haah.. Aku pikir, Siyeon akan menjawab pertanyaanku dengan cepat jika aku mengirim pesan dengan akun K'Talk mu. Tapi untungnya, aku masih bisa melacak navigasi ponsel Siyeon dan yang lainnya berada berkat aplikasi 'tracking' di ponselmu yang tertinggal ditanganku ini. Ck, kau benar-benar tampak seperti seorang penguntit sejati, Minji-ya. aku tak percaya kau bisa melakukan semuanya secara tunggal seperti ini.."-Potong Sua yang sambil menunjukan hp Jiu di tangannya

"Kau! Ya! Hentikan permainan bodohmu ini Kim Minji, dan jauhkan alat suntik bodoh itu dari Siyeon!"

"Kim Bora, bisakah kau tidak ikut campur atas hal ini huh? Aku ha一"

"Tidak ikut campur katamu? Lalu kau sebut apa peranku untuk bungkam tentang semua kepribadian burukmu selama ini dihadapan mereka huh? Kebodohan yang tak bermanfaat? Cih.

Aku selalu mencoba percaya perkataanmu karena kau kekasihku. Tapi disisi lain, aku benar-benar ingin menghentikan ambisi bodohmu yang tak masuk akal ini! Kau melakukan semuanya hanya semata untuk meraih ketenaran dan asset! Kau tak bisa mengelak akan hal itu lagi Kim Minji, mereka sudah tahu semua keburukanmu sekarang!"-Sua

"Ya-ish! Berhentilah berkata tajam seperti itu Kim Bora, ... aku一tak ingin menyakitimu..."-Jiu

"Kenapa? Karena kita sepasang kekasih yang saling jatuh dan memiliki perasaan huh? Jika aku seperti mereka, apa kau akan menusukkan suntik ini secara membabi buta ke leher ku malam ini?"-Sua

"A-aku ... benar-benar tak mungkin menyakitimu meskipun kau yang melakukannya.."-Ucap Jiu yang kemudian menjatuhkan alat suntiknya

"Terus kenapa kau tega menyakiti mereka? Apa kau tak sayang dengan semua -saeng mu ini? Jujur, aku telah terlibat jauh dalam permainan bodohmu ini, aku adalah bagian mereka juga. Lalu kenapa kau tak ingin melakukan hal yang sama padaku huh?"

"Ck. Kau mengkhianatiku, Sua- ya? Y-ya! K-"-Jiu

"KIM MINJI BODOH!"-Teriak Sua yang membuat Jiu terdiam

"Kim Minji... bo-doh..."

"..."

"S-sua-ya.."

"Ya! Sejak kapan kau telah berubah menjadi lebih jahat seperti ini huh? Sejak kapan kau memiliki pikiran yang hina seperti ini?! Menabrak dan menyekap seorang murid Hancheon, menjual hartanya, dan bermain bersih dibalik senyum yang seakan tak berdosa itu. Apa yang ada di otakmu huh, Kim Minji?"

"Ku pikir, kau adalah orang yang selalu tulus dan baik dalam setiap alurnya. Juga, seseorang selalu menepati janjinya untuk memperbaiki dan melengkapi semua cerita dengan kenangan yang indah.

Aku selalu percaya denganmu, karena itu aku selalu bersamamu. Aku tak pernah berpikir sama sekali kalau kau adalah dalang dibalik semuanya, karena aku yakin.. kau bukan tipikal seseorang yang tega menindas mereka yang dibawah dan mereka yang selalu mendukungmu.

Tapi karena kebutaanku itu, justru membuat ku lupa menilai sisi kedua terburukmu.

Kau yang selalu menggebu-gebu dengan ambisi bodoh-mu, terkadang membuatku takut dengan langkah yang tak selaras dengan hatimu. Kau yang dibutakan dan terus membuta ketika ego lebih betindak untuk mengambil alih langkahmu dibanding perasaan.

Terkadang aku meragukan dirimu, tapi karena keraguanku tentangmu..

Justru membuat mu semakin menunjukkan 'bukan seseorang yang ku kenal diawal', dan aku benar-benar menyesali itu.

Pada akhirnya, penjahat tetaplah penjahat, dan pembungkam tanpa aksi yang selalu mengikuti alur... tetaplah seseorang yang tak memiliki arti karena perasaan dan kepercayaannya yang telah di patah.

Aku menyadarinya, bahwa aku hanyalah sekedar bagian indah di dunia 'paradise'-mu, tak lebih. Mencoba saling melengkapi dengan cara yang salah, dan melakukan sebuah tindakan tanpa memikirkan konsekuensi dalam sebuah hubungan untuk kedepannya.

Hanya karena rasa kepangkuan kita akan harapan bodoh yang selalu dipanjatkan dalam doa untuk selalu bersama, justru membuat kita jatuh terluka secara tak sadar".

"Aku sangat takut denganmu dan aku tak cukup memiliki energi untuk melawan alter ego-mu ketika ia mulai berkuasa dalam dirimu, dan jujur.. ini benar-benar melelahkan-ku.

Kau memiliki senyum yang indah tapi menyimpan seribu makna yang tersirat dibaliknya. Permainan uang di balik punggung soal festival Hancheon dan kedudukan demi kedudukan yang selalu ingin kau gapai untuk asset masa depan..

Benar-benar membuat mereka yang berada dibawah-mu memiliki paksaan 'mental' tanpa perasaan selaras. Kau memberikan mereka pendidikan, tapi mental yang telah kau tanamkan ke mereka.. benar-benar berantakan tanpa arti untuk di bawa ke masa depan. Kau hanya bisa membuat pikiran mereka semua saling tumpang tindih dengan jadwal yang saling bertabrakan. Apa kau sadar dengan perbuatanmu itu huh?!

Murid Hancheon dan Alumni Jiseon, Siyeon, hanyalah alatmu untuk bermain populer dengan uang dibalik punggung, KIM MINJI!"-Jelas Sua

"..Dan bahkan, aku masih mengingat ekspresinya yang kosong di sepanjang jembatan Incheon saat itu, aku masih ingat ketika pikirannya sedang berkelubut dengan jadwal piano yang selalu dibuat tumpang tindih secara sengaja olehmu dan... sigh, aku bahkan masih ingat, dia memanggilku gadis hoodie di atas jembatan itu.."-Tengok Sua ke arah Yoohyeon yang terbaring dan kemudian melepas cincin di jari manisnya

"....Kim Minji, ah一 Kim Jiu-ssi.."

"..Mari kita akhiri semua kisah kita sampai disini."-Sua mengasihkan cincinnya ke Jiu

"Aku tak ingin mereka ataupun orang lain lagi yang terluka karenamu, dan aku tak ingin kau selalu terlibat sesuatu yang dapat menyeretmu kedalam bahaya. Aku pikir ini adalah cara terbaik kita untuk menyikapi semuanya sebagai orang dewasa yang sesungguhnya."

"Kita selalu tumbuh bersama dari waktu ke waktu, tapi perlakuan kita tetaplah sama. Kita hanyalah sepasang anak-anak yang tak akan pernah bisa tumbuh dewasa jika bersama. Kita selalu beradu argument dan berdamai setelahnya, tapi hal itu selalu kita ulang setiap waktu tanpa mencoba untuk memperbaiki kesalahan.

Aku tak lelah karena hubungan kita yang selalu pasang surut karena ego. Tapi karena aku melihat anak itu terbaring dan nyaris kehilangan separuh masa hidup-nya akan hal kecil yang kau besarkan, membuat ku berpikir dua kali untuk melanjutkan hubungan ini.

Manusia punya rasa penyesalan dalam setiap pertemuannya, tapi aku tak akan pernah menyesal bertemu dengan mu hingga hari ini jadi,..."

"..Maafkan aku, Kim Minji. Kau telah mematahkan rasa percaya dan perasaanku yang selama ini hadir untukmu, aku benar-benar kecewa akan hal ini."-Sua menahan air matanya

"K-Kim Bora-ssi.."

"Berhentilah menatap salah padaku! Kau benar-benar terlambat untuk memperbaiki semuany一Siyeon-ah, pergilah!"-Sua

"UkhㅡY-yoohyeon... bagaimana?"-Siyeon mengatur nafasnya

"Apa kau masih percaya dengan unnie-mu yang satu ini?"-Tanya Sua yang kemudian Siyeon melihat bayangan Yoohyeon berlalu dari balik pintu keluar menuju tempat lain.

"...Yoohyeon-ah?.."

"ㅡAku percaya padamu, Sua unnie"-Ucap Siyeon yang segera berdiri

"Ya! Brengsek! Kau ma一"

BUKK!

"SIYEON UNNIE PERGILAH!"-Ucap Gadis berjubah hitam itu dan melepas maskernya

"..Gahyeo一"-Siyeon

"YA! PERGILAH!!"-Teriak Gahyeon yang kemudian Siyeon berlari keluar mengejar bayangan Yoohyeon

"..."

"U-ukh... Ya! Gahyeon-ah! K-"

"Aku benar-benar muak dengan orang yang tak pantas disebut 'unnie' ini. Tindakanmu itu, benar-benar sampah.."-Tatap Gahyeon ke Jiu

"Jadi一ukh...kau yang selama ini mengecoh dan meniru gerak-gerik ku?! Kau benar-benar kurang ajar denganku kali ini, Gahyeo-"

"KAULAH YANG KURANG AJAR JIU UNNIE!"-Gahyeon

"Kau menerror Dami unnie, Handong unnie, dan murid Hancheon lainnya! kau mengancamku jika aku tak terlibat untuk bungkam soal Yoohyeon unnie, KAULAH YANG BRENGSEK JIU UNNIE. KAU YANG BRENGSEK DI SELURUH MATA ANAK MURID HANCHEON AKADEMI DAN DI MATAKU!

Kau membuat semuanya berantakan, kau merusak persahabatan yang selama ini kita bangun hanya karena otak gilamu yang penuh dengan ambisi akan harta dan nafsu! APA KAU LIHAT KEADAAN KITA YANG SEKARANG HAH? PERSAHABATAN KITA BAHKAN JAUH LEBIH HANCUR DAN MENYEDIHKAN KARENA MU! AKU BENAR BENAR MEMBENCI JIU UNNIE!"- Ucap Gahyeon yang lepas kendali

"Dan一Jika kau bertanya kenapa aku bisa ada disini, itu karena aku dan Sua unnie ingin membongkar keburukanmu! Aku benar-benar mengawasi dan mengikuti gerak- gerik mu selama ini agar kau tak mencurigaiku! Apa kau puas dengan penjelasanku sekarang huh?

...Kau benar-benar kalah dengan segala permainanmu kali ini, Jiu unnie. Bahkan, tak lama lagi polisi akan menjemputmu.."-Tambahnya

"Aku tak ingin persahabatan kita semua hancur dan menyedihkan seperti ini, tapi karena ancamanmu itu.. benar-benar membuatku semakin menggila ketika terus memikirkannya! Apa kau sadar dengan apa yang kau perbuat ini huh? Satu nyawa, tak akan pernah bisa diganti dengan harta dunia, Jiu unnie!"-Ucap Handong yang tiba-tiba datang dengan Dami

"Aku benci mengatakan hal ini tapi, Kau... benar-benar telah membunuh mental sahabatku Yoohyeon, unnie brengsek. Aku tak akan pernah memaafkanmu!"-Ucap Dami yang membuat Jiu segera menoleh ke Yoohyeon kemudian

"..."

"...Ah benar, semua apa yang kalian katakan itu benar. Aku adalah unnie yang jahat karena kebodohan dan nafsu akan pangkat serta asset sekarang, aku benar-benar diluar kendali. Maafkan segala perbuatanku yang telah menyiksa kalian ini.."-Jiu

"Sigh, kau pikir kami akan menerima maaf mu dengan mudah, unnie?"

"Maaf-mu benar-benar tak berarti di mata kami yang telah melihat sifat aslimu sekarang ini, Jiu unnie. Bagi kami kau hanyalah sebatas penjahat yang sedang membual dengan omongan kosong! Aku benar-benar muak dengan mu!"-Gahyeon

-CLACK-

"Mari ikut kami ke kantor polisi, Mrs. Kim Minji"

"...Kim Bora-ssi.."-Panggil Jiu yang tak direspon Sua

"Ah, benar. Kau juga ikut membenciku sekarang ini, bukankah begitu? Maafkan aku yang telah gagal memenuhi janjiku untuk memberhentikan sifat burukku dan telah membuatmu benci hingga menangis karena ku malam ini.."

"Tapi kau harus tahu satu hal dan ini mungkin sudah sangatlah fatal untuk Yoohyeon. Aku tak hanya membuatnya tidur, tapi secara tak langsung.. aku juga membunuh dunianya jika ia tak ditangani langsung oleh dokter segera.."-Jiu tertunduk menyesal

"Membunuh dunianya? Maks-"

---
BEㅡㅡEP_____BEEㅡㅡP
---

"Hah, KIM YOOHYEON!"

- 🌘 -

'Tap

           'Tap

"一Kim Yoohyeon.."

"Pada akhirnya, kita mengetahui semua jawaban yang benar-benar mengerikan dan tragis ini kan, Siyeon unnie?"

"Semua jawaban... yang benar-benar jauh dari ekspetasiku sekarang. Tapi aku senang melihat tubuhku yang jelas akan keberadaannya pada malam ini.."

"..."

"Siyeon unnie..."

"Maafkan aku yang benar-benar terlambat untuk mengingat semuanya dan maafkan aku yang selalu membuat perasaanmu bingung di setiap harinya.

Maafkan aku yang terlalu ragu untuk menjawab perasaanmu, karena aku selalu takut tentang kita yang tak akan pernah bisa bertemu lagi setelah ini.

Alam benar-benar mempermainkan kita dengan membolak-balikan perasaan serta luka dalam waktu yang bersamaan, dan sejauh yang aku tahu tentang perasaanku hingga hari ini, adalah hanya tentang dirimu.

Kata 'cinta' yang kau sematkan dengan berani tanpa memikirkan konsekuensi untuk happy ending, membuat ku terdiam dan meragu akan pilihanku sesaat. Sembari berharap, agar kau tak merubah perasaan itu selamanya tanpa harus ku jawab melalui lagu dan di waktu yang sama.

Dan kini, kita telah mencapai batas waktunya.. bahwa faktanya, aku tetap mencintaimu meskipun perasaan ragu ini selalu mencoba berkelubut dalam benakku setiap saat, Siyeon unnie."

"Terimakasih kau telah menolongku sejauh ini. Benar, perpisahan ini sangatlah menyakitkan untuk kita berdua yang mulai merasakan sayang dan cinta. Bukan cinta namanya jika kita tidak merasakan luka, perpisahan dan kehilangan dalam waktu yang bersamaan, kan?

Perpisahan yang benar-benar tak kita inginkan sama sekali ini, hanya bisa membuat kau jatuh terluka meskipun ribuan maaf telah terucap dari mulutku. Bukankah begitu?

Maaf jika aku selalu merepotkan mu selama ini, maaf jika aku telah egois memintamu untuk membantu dalam pembongkaran semua kebenaran ini.

Sekarang semuanya sudah jelas terungkap dan aku tak bisa berlama-lama disini Siyeon unnie, meskipun aku selalu berharap kita bisa menghabiskan waktu yang lama di bawah langit yang sama setelahnya dan一"-

---
Drrt..
---

"S-sua unnie.."

"..."

"Tak mungkin..Ya! Kau jangan bercanda!"

"..."

"Kau tak lucu Sua unnie,"

"YA! SUA UNNIE!"

-Tuut..tuut-

"...Tak mungkin... ini tak mungkin.."

"...Siyeon unnie?"

"..."

"Hm? unnie, ada apa denganmu?"-Tanya Yoohyeon yang kemudian melihat tangannya memudar perlahan

"..U-uh? Ah benar, Siyeon unnie dapatkah aku melakukan satu hal?"-Yoohyeon

"...Satu hal?"-Siyeon

"Yeah, satu hal dan... jujur, Aku mencintaimu. Tapi aku harap kau bisa menemukan yang lebih baik dan memiliki perasaan yang nyata dibandingkan denganku. Karena kita tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada tubuh dan diriku di waktu selanjutnya. Apa aku terlihat egois malam ini di matamu?"

"U-um.. mungkin.... aku hanyalah sebatas kumpulan kupu-kupu fantasi yang akan segera bertebaran didepanmu sekarang.  Jadi, bisakah aku memintamu untuk tidak mengucapkan hal yang romantis selain salam perpisahan padaku malam ini? Tenanglah, meskipun nantinya aku tak terlihat lagi dimatamu, aku tak akan pernah membiarkanmu untuk berjalan sendiri di dunia.

Juga, jika aku melakukan yang sudah jelas membuat mu luka, dapatkah kau menghadapinya dengan kuat kali ini?

Dapatkah kau ukir senyummu itu dihadapanku sekarang ini? Ya! Berhentilah menangisi diriku yang sudah hampir memudar dimata indahmu itu! kau tak terlihat seperti seorang 'Lee Siyeon' yang aku kenal. Kau bukan orang yang biasa ku lihat kuat dengan tatapan dinginnya dan mulut tajamnya malam ini. YA! LEE SIYEON UNNIE!"-Jelas Yoohyeon

"S-siyeon unnie.."-Yoohyeon menangis

"Kim Yoohyeon-ah, kau..."-Siyeon

"Sigh, benar. Seharusnya aku tidak menangis karena hal ini kan? Sangat nampak sekali kalau seorang Yoohyeon ini terlalu cengeng dengan perasaan yang selalu tumpang tindih di benak-nya..."

"Aku tahu kalau pertemuan kita berdua ini benar-benar singkat. Tapi waktu, benar-benar tidak ingin membuat celah yang sia-sia di harinya dan selalu mencoba mengukir semua kenangan di setiap perjalanannya dengan jelas..."

"Ah, lagi-lagi kata maaf yang harus kau dengar malam ini. Maaf jika aku telah menyeretmu sejauh ini dan sekarang, aku benar-benar tak akan mengganggumu lagi, semua telah usai. Tapi jika sang hukum alam berkenan akan pemberian dalam kesempatan, maka aku akan meminta sebuah takdir untuk bertemu dengan mu sekali lagi sebagai seseorang yang menginjakkan kakinya di tanah yang sama denganmu. Sigh, itu.. mungkin permintaanku yang paling bodoh. "

"..Tolong jangan melukai dirimu atas kehadiran ku yang terakhir ini, aku tak ingin kau menangis, Siyeon un一"

"YA KIM YOOHYEON!"-Potong Siyeon

"Kau pikir aku dapat menepati semua janjimu yang kau lontarkan malam ini huh? Kau pikir aku dapat melupakan semua perasaan yang telah hadir ini dengan mudah huh?

Tidak, yoohyeon-ah. Sebuah perasaan, tak akan pernah hadir kepada mereka yang mudah dalam melupakan.

...A-aku benar-benar tidak dapat melakukannya...."-Isak Siyeon

"Siyeon unnie, k-"

"Ya! pabo! Kim Yoohyeon pabo!"-Ucap Siyeon yang membuat Yoohyeon menahan tangannya untuk menjangkau Siyeon

"..Kau benar, Bodoh sekali rasanya jika aku meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini..

Dan lagi-lagi kau benar, tak seharusnya kita membuat janji yang terikat satu sama lain dulunya. Ketakutan yang selalu mencoba menyelimuti diantara kita benar-benar terjadi sekarang, kita bahkan tak dapat menolak semua alurnya bukan? Kita juga tidak dapat merusak peraturan yang sudah jelas tertulis oleh alam semesta.

Tapi tenanglah, Siyeon-ie. Apapun yang terjadi padaku nantinya, aku tak akan melupakan mu dan aku harap kau一"

"Ya-ish! berhentilah berkata seperti itu, Yoohyeo一"-Ucap Siyeon yang berhasil memegang tangan Yoohyeon

"A-ah..?"-Tatap Yoohyeon terkejut melihat tangannya berhasil di pegang oleh Siyeon

"K-kita..? Unnie.."

"Sigh, Kim Yoohyeon-ah.."

"...Aku membenci faktanya bahwa kita akan berpisah setelah ini, dan aku jauh membencinya lagi ketika aku hanya bisa mengambil kesempatanku sekali untuk menggapaimu dengan seluruh energiku yang tersisa disaat terakhir seperti ini...

Tapi jika sang hukum alam akan mengatur dan menulis ulang kisahmu dengan satu kesempatan sekali lagi, maka biarkan aku untuk mengingat dan menunggumu kembali. "-Siyeon

"一Kau menungguku?"-Tanya Yoohyeon yang dibalas anggukan oleh Siyeon

"Jujur, aku tak ingin mengucapkan kata 'selamat tinggal' sesuai yang kau minta, dan aku tak ingin mengganti perasaanku ke mereka yang baru hanya karena kau pergi setelah ini. Karena itu hanyalah membuat kita saling terluka dan kecewa setelahnya. Jadi一sampai nanti..."

"...Sampai ketemu nanti, Kim Yoohyeon-ie"-Siyeon melepas tangan Yoohyeon dan tersenyum

"...Sampai nanti, Siyeon-ie."

Ku melihat dirinya pergi dengan perlahan namun jelas dalam pudaran yang mengikuti arus angin, Suasana kesedihanku-pun terbawa seakan alunan simfoni yang hanya akan berlalu dan dilupakan dengan cepat di esok hari.

Yoohyeon melemparkan senyum terakhirnya padaku sebelum benar-benar pergi. Benar, senyum luka dan kecewa yang tak pernah aku lihat dari wajahnya sebelumnya.

Seberapa lama ku menunggu?
Tak ada yang tahu, bahkan waktu-pun akan terus membisu tanpa mengeluarkan titik terang untuk akhir kisah yang benar-benar menyedihkan ini.

Semua pertanyaan yang selama ini tak memiliki jawaban sebelumnya, kini telah usai dan mencapai batas waktunya untuk dijelaskan.

Fakta yang kita benci dan kita harapkan untuk sebuah jawaban, kini hanyalah tersisa kata angin yang akan segera berlalu setelah ini.

Dan Juga...
Fakta bahwa aku akan menyadari tentang bayangan dirinya yang telah pergi..

"Kau.. adalah simfoni pudarku yang tak pernah ku lupakan, Kim Yoohyeon. Terimakasih, terimakasih telah membuat waktu untuk mengenalmu lebih jauh selama ini. Aku tak akan melupakanmu. Sampai ketemu nanti..."

______________

Continue Reading

You'll Also Like

AREKSA By Itakrn

Teen Fiction

34.2M 3.3M 64
"Perasaan kita sama, tapi sayang Tuhan kita beda." ****** Areksa suka Ilona Ilona juga suka Areksa Tapi mereka sadar... kalau mereka berbeda keyakina...
15.2M 1.5M 61
Kriminal berbahaya itu, akan menjadi seorang ayah.
10.6M 787K 56
Alika Syakilla, gadis polos dan ceroboh yang terpaksa tinggal di rumah keluarga Devin karena sebuah perjodohan. Devin Arya Mahesa, sepupu jauh sekali...
4.6M 433K 53
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] SEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN😈 Argos, geng legendaris yang saat ini sedang dipimpin oleh R...