Haii! hehehe maaf ya baru bisa update hehehe. Karena belakangan ini aku gak mood buat nulis kurang semangat gtu, ditambah aku masi bingung kelanjutannya gmna.
Tapi aku harap kalian tetep suka ^-^.
Langsung aja keceritanyaa.
Jangan lupa vote & komen yaa ^-^.
-🕊
Now playing: (𝚃𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝙺𝚒𝚝𝚊, O5)
(Psychgurl_)
1:O7 --◦---- 4:57
Braakk!
Seisi kelas terkejut karena ada yang membuka pintu kelas dengan kencang.
"Heh pintu kelas jangan dibanting nanti rusak njir." Ujar Esa yang sedang memegang pel-an kelas.
"Oiya maaf." Ucapnya sambil menyengir lalu menatapku.
Minhee menaruh tasnya dikursi lalu mendekatiku, "Kenapa ninggalin gue?" Tanyanya yang sekarang sedang menatapku sambil membenarkan dasinya yang berantakan.
"Gue juga tadi telat bangunnya karena panik jadi ya gitu gue duluan." Balasku bohong. Habis kalau aku bilang berangkat bareng Raden pasti dia marah.
"Dih kebiasaan kalo udah telat bangunnya pasti gue ditinggal." Ujar Minhee sambil memasang raut wajah kesal yang membuatku merasa lucu.
"Hehehe sorry ganteng, lainkali gak gitu lagi deh!" Ucapku sambil tersenyum kecil.
Minhee menatapku dengan raut wajah yang masih kesal, kini ia melipat tangannya dan menaruhnya didepan dada.
"Hm mau dimaafin tapi ada syaratnya!"
"Apa?"
Jujur saja aku merasa tidak enak saat Minhee mengatakan bahwa ada syarat untuk dimaafkan olehnya. Aku merasakan bahwa uangku akan dikuras olehnya.
"Beliin susu kotak pas istirahat." Ucap Minhee yang membuatku menghela nafas berat.
Sudah kuduga akan terjadi pemerasan disini :').
"Ok nanti dibeliin, dasar bayi."
"Heh bayi bayi palamu."
"Lagian mintanya dibeliin susu."
"Iya juga."
"Dasar."
⋆✧-- ✧ *⋆* ✧ * ⋆* ✧ * ⋆* ✧--⋆✧
Aku segera berlari menuju kantin hanya untuk membeli susu kotak untuk Minhee.
Jujur saja aku saat ini sangat malas untuk berada diluar maka dari itu aku berlari, lalu segera membeli susu kotak.
Selesainya aku membeli susu kotak dan beberapa jajanan, aku segera berlari kembali kekelas, namun aku tidak sengaja menabrak seseorang.
Brak!
Aku bersyukur karena jajanan yang ku bawa tidak berjatuhan. Namun aku juga segera mengecek orang yang kutabrak memastikan apakah dia baik baik saja atau tidak.
"Hey? eum. . . maaf banget kamu ketabrak gara gara aku lari hehe, kamu gak papa kan?" Tanyaku dengan senyum kikuk, jika diliat liat dia seperti anak cheerleader dan ya sepertinya dia memang anak cheerleader.
Huhuhu habis sudah jika seperti ini, masalahnya anak cheerleader itu sangat menakutkan aku tidak takut hanya saja mereka menyebalkan jika sudah mengganggu orang yang bermasalah dengan salah satu anggota mereka.
Orang yang kutabrak tadi segera bangkit lalu merapihkan seragamnya yang sedikit berantakan dia menatapku lalu tersenyum, "Gak papa kok aku juga minta maaf karena gak fokus kejalan juga, btw mau aku bantu bawain?" Tawarnya dengan senyum yang manis.
Ah ternyata dia sangat baik, tawarannya untuk dibantu aku tolak namun ia terus memaksa untuk membantuku alhasil aku meng-iyakan.
Sesampainya didepan kelas, aku segera memintanya untuk memberikan jajananku.
"Sini taro diatas tanganku aja, btw makasih udah bantuin sekali lagi maaf atas kejadian yang tadi." Ujarku sambil tersenyum kikuk.
Ia segera menaruh jajananku lalu membalas senyumanku, "Hehehe gak papa kok! aku juga gk ada sakit atau gimana, kalo gitu aku pergi dulu ya?" Pamitnya yang kubalas dengan anggukan.
Aku segera masuk kekelas dan melihat Minhee yang sedang tertidur pulas dipojokan kelas dengan tikar sebagai alasnya.
Aku menaruh jajananku dilantai dekat Minhee tertidur, lalu membangunkannya.
"Bangun woy susu kotaknya udh dateng." setelah berkata seperti itu Minhee langsung bangun dan mengambil susu kotaknya.
"Makasih, btw kok lo lama?" Tanya Minhee sambil menyeruput susu kotaknya.
"Iya soalnya tadi gue sempet nabrak cewe trus dia nolongin gue bawa ginian, tapi gue belom kenalan." Jelasku sambil memakan jajanan lalu aku berdiam sejenak.
"ANJIR GUE BELOM NGAJAK KENALAN, GUE BELOM NGASI SATU JAJANAN BUAT TANDA TERIMA KASI WOY." aku mengatakan itu dengan suara yg lumayan keras, sehingga beberapa orang yang ada dikelas menatapku.
Aku segera berlari keluar kelas, namun aku hanya diam karena aku tidak menemukan cewe tadi yang menolongku. Tentu saja tidak menemukannya kan dia sudah pergi beberapa menit lalu.
Aku memasuki kelas dengan lesu, lalu pergi kearah Minhee.
"Jangan lesu dong, palingan besok bisa ketemu lagi." Ujar Minhee sambil mengelus kepalaku.
"Hm beneran?" Tanyaku dengan nada pelan, benar benar merasa bersalah karena tidak membagikan 1 jajanan kepada cewe tadi sebagai tanda maaf dan terima kasih.
Minhee mengelus rambutku lalu beralih mencubit pipiku, "Iyaa pasti ketemu lagi kok!". Aku menatap Minhee lalu tersenyum kembali.
"Iya iya tapi lepasin dong sakit tau!"
"Eh wkwkwk sorryyyy."
"Hih dasar, senengnya nyubit pipi orang!"
"Nggak ah cuman pipi lo doang yang gue sering cubit."
Aku hanya memutar bola mataku malas, lalu lanjut memakan jajanan yang kubeli.
⋆✧-- ✧ *⋆* ✧ * ⋆* ✧ * ⋆* ✧--⋆✧
Malam ini aku hanya berdiam diri dibalkon kamar untuk mencari angin.
Aku juga membawa hpku beserta earphoneku untuk mendengarkan lagu.
Memang mendngarkan lagu dibalkon saat malam hari memang bisa membuatku tenang.
Aku memejamkan mataku, namun tiba tiba.
Pletak!!!
Aku segera membuka mata dan mengusap mataku lalu menatap kearah balkon kamar Minhee.
"Ngapain sih??" Tanyaku dengan suara sedikit keras agar terdengar.
"Gak papa hehe, sorry btw." Ucapnya sambil menyengir.
Aku hanya menatapnya malas lalu berdiri dan berniat untuk kembali masuk.
"Eh tunggu!" Ucap Minhee yg membuat aku menoleh kearahnya.
"Besok pergi kuy? mumpung hari sabtu." Tawar Minhee kepada yg membuat aku memikirkannya sebentar.
Aku hanya mengangguk lalu masuk kedalam meninggalkan Minhee yang masih kesenangan dibalkon kamarnya.
┌
. . .
. . . ┘
Cuman mau bilang entah chapter ke 6 atau 7 bakal ada cast baru lagii.
Dan akan terjadi konflik nanti.
Sekalian aku mau minta maaf kalo updatenya telat, karena ya aku emg bener bener gk bisa setiap hari ngelanjutin ini.
Tapi tenang aku bakal usahain update trus kok! tenang tenang.
Mungkin segitu aja yg aku sampein. Sampai jumpa dichapter selanjutnyaa!
-🕊