Keadaan Lita semakin hari semakin membaik. Kesya ingin memberi Lita sebuah kado ulang tahun namun dia yakin Lita tidak akan menerima nya, jadi dia berniat saat ulang tahun Lita akan mengajak nya jalan-jalan dan meneraktir makan. Walaupun baru kenal satu tahun, tapi dia sudah menganggap Lita adalah saudara perempuannya.
"Lita, sekarang Lo agak mendingan kan?" Tanya Kesya.
"Iya udah mendingan ko"
"Bagus deh kalo gitu"
"Makasih ya kesya udah nemenin gue, Lo baik banget"
"Lo ngomong apa sih, gue kan temen Lo. Udah seharusnya gue kaya gini sama Lo" ucap kesya.
"Makasihhh" Lita memeluk Kesya.
"Lepasin gue engapppp.. minum obat dulu nih"
"Iyaa Kaka Kesya.."
"Ihh geli banget gue"
"Hahahaha" Lita tertawa.
Tiba hari ulang tahun Lita, namun Lita sama sekali tidak perduli. Dia tidak membahasnya sama sekali. Kesya pun mengajak Lita berjalan-jalan.
"Lit, ke mall yu.. gue traktir deh"
"Widihh ada apaan nih? Tumben"
"Gue bosen aja, lagian juga Lo udah sehat kan? Gue abis gajian nih"
"Ahh makan enak... Yudah ayo lah kalo ditraktir.. hahah.."
"Ayooo" ucap kesya.
Kesya sedang bersiap-siap di kamar, Lita menunggunya diruang tamu sambil bermain game. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Dia membuka pintunya dan melihat ada sebuah kotak.
"Apan nih" ucapnya dalam hati.
Dia menengok kanan kiri namun tidak ada siapa-siapa. Lita membawa kotak itu masuk dan membukanya. Didalamnya terdapat sebuah kalung, boneka kelinci berwarna pink, dan sebuah surat yang berisi;
Dear Lita..
..Happy Birthday..
Dirimu doa yang selalu ku pinta
Semoga kamu menjadi wanita yang lebih dewasa. Jangan biarkan kesedihan terus mengusik jiwa.
Berbahagialah, karena kamu pantas mendapatkannya.
Lita.. temui aku di taman
Rindu ini semakin tidak tertahan.
Dari "Aku"
Lita merasa sangat emosi, dirinya merasa sangat dipermainkan, surat itu dikirim seolah ingin membuatnya teringat pada Adit.
"Brengsek!" Lirihnya.
Lita menunggu Kesya namun dia sangat lama, akhirnya Lita pergi ke taman itu sendirian karena dia merasa penasaran.
Saat dia sampai. Dia melihat didepan ada seorang pria sedang duduk di bangku taman menunggu nya. Lita langsung berbicara dengan nada emosi.
"Heh bajingan! Maksud Lo apa neror gue kaya gini! Mau Lo apa!" Ucap Lita.
Pria itu hanya diam.
"Kenapa Lo cuma diem! Mau Lo apa! Lo mau duit?! Gue kasih berapapun yang Lo mau, tapi berenti gangguin gue!" lanjut Lita.
Karna pria itu tetap diam dan tidak menjawab, akhirnya Lita mendekat dan berdiri dihadapannya.
Saat dia melihat wajah pria itu dia sangat terkejut, dia merasa ada badai yang menerpa hati nya. Pria itu memeluk Lita dan berbisik "aku rindu kamu". Tubuh Lita terasa kaku, dia merasa seolah ini mimpi. Lalu Lita mendorong pria itu dan berkata "GAK MUNGKINN.." Lita merasa sangat sesak. "Adit gak mungkin hidup lagi!" "Dia udah meninggal!" "Lo siapa!!" Lita terus menangis dan merasa tidak percaya, karna yang ada dihadapannya itu adalah Adit.
"Lita.. kamu tenang dulu" ucap Adit sambil memegang tangan Lita.
"Lepasin gue! Lo siapa!! Pergi!!"
"Aku mau jelasin semuanya, plis dengerin aku dulu, kamu jangan ketakutan kaya gini" Adit memeluk Lita.
Akhirnya Lita mau duduk dan mendengar cerita Adit, walaupun dihatinya merasa sangat sesak, dia masih tidak percaya yang ada dihadapannya adalah Adit.
"Maafin aku Lit"
Lita hanya terdiam dengan air mata yang terus menetes.
"Malem itu dihari ulang tahun kamu aku kecelakaan dan kaki aku mengalami kelumpuhan, aku gak tau harus gimana, aku gak mau jadi beban buat kamu karna ketidak sempurnaan aku, dan di kecelakaan itu menewaskan satu orang, aku memutuskan untuk memalsukan kematian aku, aku sengaja mau menghilang dari kehidupan kamu karna aku mau liat kamu bahagia sama pria yang lebih sempurna, saat itu aku pergi ke luar negri untuk pemulihan, dan untung tuhan masih berbaik hati sama aku, aku bisa sembuh seperti semula. Aku kembali ke indo, aku fikir kamu udah bahagia sama pria lain"
"Stop! Lo gila! Gue benci sama Lo!" Ucap Lita.
"Maafin aku Lit, aku gak nyangka kalo ini malah bikin kamu tambah merasa sakit, aku cuma berfikir dengan cara itu bisa bahagiain kamu, tapi ternyata cara aku salah."
Lita sangat marah namun dia juga tidak bisa membohongi perasaannya, dia merasa senang karena ternyata Adit masih benar-benar ada didunia. Semesta tidak mengambil Adit darinya. Lita pun memeluk Adit dan menangis di pelukannya.
"Aku rindu kamu" lirihnya
"Aku juga Lit" ucap Adit.
"Terus makam itu siapa?"
"Sebenernya makam itu kosong, itu makam palsu, malam itu kamu dirawat, dan memang sengaja semua dibuat seolah aku yang meninggal. Aku udah bilang ke keluarga aku dan keluarga aku kerja sama, Sama pihak rumah sakit. maafin aku Lit. Aku gak bermaksud bohongin kamu, aku cuma merasa itu cara terbaik buat bahagiain kamu karna aku ngerasa ga sempurna buat kamu, aku cuma akan jadi beban"
"Cinta bukan tentang kesempurnaan tapi tentang saling menyempurnakan, Adit.. gimanapun keadaan kamu, aku akan selalu disamping kamu, tolong. jangan pergi lagi"
"Sekarang aku disini, aku udah kembali. Aku akan memenuhi janji buat jagain kamu" Adit mencium kening Lita.
"Jadi? Kamu yang kirim makanan kerumah aku dari kemarin?"
"maaf Lit, aku cuma gak mau kamu kenapa-napa, cuma itu yang bisa aku lakuin. Maaf udah bikin kamu merasa terganggu"
"Aku udah ngerasa kalo itu kamu, tapi aku berfikir ribuan kali, aku meyakinkan diri kalo kamu beneran udah pergi. Kamu gak tau kan tersiksanya hati aku saat itu?" Ucap Lita.
"Aku sayang kamu, mulai hari ini aku janji gak akan bikin kamu sedih lagi"
"Tuhan, Adit ku sudah kembali, maaf sudah berburuk sangka pada takdir semesta. Aku kira diriku telah dikutuk, ternyata kau telah menyiapkan hari yang lebih indah ini untukku.. Terimakasih.." ucap Lita
"Tuhan. Lita ku masih mencintai ku, terimakasih telah memberikan wanita sempurna yang selalu setia menunggu" lanjut Adit.
Lita tersenyum dan sangat merasa bahagia karena cinta sejatinya benar-benar sudah ada dihadapannya.
Adit tiba-tiba berlutut dan membuka sebuah cincin.
"Lita.. Will you Merry me?"
"Yes, i Will" Lita meneteskan air mata bahagia.
Mereka pun merencanakan menikah pada bulan depan.
Tentu saja Kesya merasa terkejut, saat Adit dan Lita menjelaskannya, Kesya malah berlinang air mata menahan haru dari kisah mereka berdua. Tidak lupa juga dengan Rayna, Sifa, dan Safira. Mereka sangat terkejut karena kematian itu ternyata tidak benar, dan mereka bersyukur karena sekarang Adit sudah kembali.
Tiba lah di hari yang sangat bahagia yaitu Hari pernikahan Adit dan Lita.
"Adit, aku mencintaimu.."
"Lita.. aku juga begitu, percayalah aku akan selalu ada disampingmu."
"Cinta sejati akan datang diwaktu yang tepat, seberapa berat pun rintangannya, cinta akan menemukan jalannya."
End
✨Bye✨
Selamat untuk Adit dan Lita ♥️